Bantu Author untuk like, rate 5 dan komen yaa. Trimakasih dan happy reading. Semoga suka.
Naomi berjalan sambil bernyanyi riang, sekali-kali dia terlihat menendang batu kecil yang menghalangi langkah kakinya. Arif tetap fokus memperhatikan apa saja yang dilakukan oleh gadis yang berjalan di depannya, namun tiba-tiba saja Naomi berbalik arah dan berjalan kearah Arif.
"Loh kamu ngapain ngikutin aku? Pasti Kamu disuruh sama bosmu yang sok tampan dan sombong itu kan untuk mengetahui di mana aku tinggal, lalu nanti dia mau balas dendam sama aku ayo ngaku?" Naomi langsung berkacak pinggang sambil berkata kearah Arif yang tersenyum geli melihat tingkah gadis itu.
"Nama saya Arif, saya ini hanya sopirnya orang yang tadi. Dia memang suka menjengkelkan, bayangkan saja marahnya sama Kamu tapi imbasnya sama saya, saya malah ditinggalkan di jalan dan dia pergi ke kantor sendiri. Sementara saya sedang tidak memegang uang sama sekali karena dompet saya ada di dalam mobil, makanya saya terpaksa jalan kaki," ucap Arif dengan nada yang dibuat sedih.
Arif sengaja berbohong membuat alasan kepada gadis itu agar sang gadis bisa terkesan kepadanya.
"Benarkah? Bagaimana ya ... soalnya uangku tidak mungkin cukup jika Kamu naik taxi ke tempat kamu kerja, karena aku tadi hanya dikasih uang segini sama paman ku. Mudah-mudahan ini bisa untuk membantumu pulang naik angkot." ucap Naomi sambil memberikan selembar uang Rp. 50.000," kepada Arif.
Oh my god gadis ini terlalu lugu untuk tinggal di kota Jakarta, hanya dengan membohongi sedikit saja dia langsung merasa kasihan melihat orang yang tidak punya apa-apa. Sepertinya cocok juga nih jika dicomblangin sama bos. Arif mulai membayangkan jika Kenzo bisa bersanding dengan gadis yang ada di hadapannya, mungkin keangkuhan dan rasa sombongnya bisa hilang diinjak sama gadis itu.
"Maaf, saya tidak bisa menerima bantuanmu karena saya sama sekali tidak tahu namamu, apalagi kita sama sekali tidak kenal," ucap Arif yang menolak bantuan dari Naomi.
"Namaku Naomi," ucap Naomi sambil menjulurkan tangannya ke depan untuk bersalaman dengan Arif sang asisten pribadi Kenzo.
Arif menjabat tangan Naomi dan merekapun saling mengenal mengatakan nama masing-masing.
"Saya minta maaf ya, Naomi. Atas kejadian yang hampir saja menabrak mu, karena biasa laah itu Bos saya sangat galak. Dia sedang terburu-buru untuk menghadiri meeting, jadinya saya terpaksa ngebut bawa mobilnya," jelas Arif kepada Naomi yang hanya manggut-manggut mendengar ceritanya.
"Ya sudah, sekarang Kamu sudah tahu nama aku kan, jadi ambillah uangnya! Semoga itu bisa membantumu walau hanya dengan naik angkot. Satu lagi, untuk membantu seseorang sebenarnya kamu tidak perlu kenal dengannya," ucap Naomi kembali memberikan lembaran uang Rp. 50.000.' kepada asisten pribadinya Kenzo.
"Baiklah, aku akan menganggap hal ini sebagai hutang kepadamu, kalau boleh tahu kamu tinggal dimana?" tanya Arief kepada Naomi yang sudah mulai melangkahkan kakinya meninggalkan laki-laki itu.
"Aku ikhlas kok, jadi tidak usah memikirkan untuk membayarnya ya! Aku duluan," jawab gadis itu sambil berlari kecil yang sudah ada sekitar 20 langkah di depan Arif.
Gadis yang baik tapi sayang kamu terlalu lugu. Guman Arif di dalam hatinya
Arif tetap berjalan mengikuti langkah kaki Naomi yang menjauh di belakangnya namun masih bisa tetap dilihatnya kemana langkah kaki sang gadis berjalan.
Arif melihat Naomi masuk ke sebuah rumah yang lumayan besar dan lumayan mewah, tampak dari jauh bahwa gadis itu menganggukkan kepalanya saat satpam membuka pintu gerbang rumah.
Tak lama, Arif juga melihat seorang ibu yang ke luar dari pintu rumah dengan dandanan sosialita menyambangi dan berteriak ke arah Naomi.
"Naomi sini!!"
Tante Linda memanggil Naomi sambil berkacak pinggang seolah-olah Naomi adalah seorang pembantu yang baru saja melakukan kesalahan.
Arif berjalan sambil sedikit berlari karena ingin mengetahui apa yang sedang terjadi pada gadis tersebut, dia sangat penasaran siapa sebenarnya Naomi yang bisa tinggal di rumah mewah itu.
Arif mengintip Naomi di dekat sudut pagar yang berlawanan arah dengan tempat Pak Satpam, sehingga dia tidak diketahui keberadaannya.
"Ada apa, Tante Linda?" tanya Naomi kepada tantenya karena dia tidak mengetahui apa kesalahan yang telah diperbuat.
"Sebelum pamanmu pulang, Kamu harus sudah angkat kaki dari rumah ini, karena saya muak melihat mukamu yang lebih cocok menjadi gembel dari pada tinggal di rumah ini!" ucap tante Linda nyaring dengan menghardik Naomi di teras rumah.
Naomi berjalan lebih dekat ke arah tante Linda, dia memandang wajah tantenya dengan tersenyum mengejek.
"Emangnya apa salahku? Kenapa Tante mau mengusirku seenaknya? kalau Tante ingin mengusirku seharusnya di depan Paman Bimo, jangan di belakangnya!" jawab Naomi sambil berlalu dan mendorong tubuh tantenya ke samping agar dia bisa masuk ke dalam rumah.
"Naomiiiiii!!"
Tante Linda kesal dan memanggil nama Naomi seperti orang yang sedang histeris namun sayangnya Naomi tidak menggubris panggilan dari Tante Linda.
"Hahaha, bener-bener gadis yang hebat. Ternyata dia tidak selemah yang kubayangkan, sepertinya gadis ini memang berjodoh sama bos Kenzo. Aku harus bisa menjodohkan mereka," Arif bicara sendiri sambil menatap wajah tante Linda yang sedang marah.
Dia berjalan mundur tanpa melihat kebelakang dan Arif tidak menyadari jika ada kotoran kucing tepat di belakangnya, sehingga menempel lah kotoran tersebut di sepatunya.
"Aaaaaagghhh! Sialll, mana bau lagi," dia mengoceh sendiri karena kesal pada kesialan yang dialaminya.
Arif berjalan kembali ke arah jalan raya dan dia menyetop sebuah taksi karena ingin kembali ke kantor.
Taksi berhenti setelah disetop nya dan dia pun naik ke dalam taksi tersebut. Namun pintu baru dibuka dan ketika dia mau duduk sang supir sudah menolaknya.
"Maaf Pak, Taksinya tidak jadi disewakan karena ketika Anda masuk, taksi saya tiba-tiba bau kotoran kucing. Maaf ya, Pak. Tolong pintunya ditutup lagi!" ucap sopir taksi sedikit kesal melihat ke arah wajah Arif.
Arif terpaksa turun lagi dari taksi tersebut, dia bertambah kesal dan kekesalannya dimulai dari perintah Kenzo untuk mengikuti Naomi.
"Dasar Kenzo sialan, gara-gara dia hidup gue berantakan hari ini," ucap Arif sambil menendang sebuah bekas kaleng minuman kesembarang arah.
Tanpa Arif sadari kaleng bekas tersebut mengenai kepala seorang bapak yang kebetulan rambutnya baru digunduli.
Bapak tersebut langsung memanggil Arif dengan kencang, dia marah karena kepalanya terasa sakit saat kena kaleng kosong bekas tendangan Arif. Arif yang melihat gelagat yang tidak baik dari Sang Bapak langsung lari terbirit-birit meninggalkan si botak galak.
Hos hos hos
Nafas Arif terengah-engah karena berlari membabi-buta untuk menjauhi bapak botak yang galak. Akhirnya dia menelepon Kenzo agar mau mengirimkan supir dari kantor untuk menjemputnya, sekaligus membawakan dia sepasang sepatu karena sepatunya telah kena kotoran kucing.
$$$
Baca juga karyaku yang lain ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Lisma Yulita
😂😂
2024-01-28
0
Nur Lia
😂😂😂
2022-05-28
0
Vicka Rasendriya
seru kayanya thor
2022-02-06
0