Chapter 2

Naomi masih berada di dalam kamarnya, dia masih sangat sedih dan tidak ingin meninggalkan kampung halaman yang telah ikut membesarkan dan melihat hidupnya saat susah dan juga senang bersama keluarga.

Apa yang harus kulakukan sekarang jika aku tidak mengikuti permintaan paman, mungkin cita-cita yang pernah disematkan oleh bunda tidak akan pernah bisa aku capai, tetapi aku masih ragu. Mungkinkah tante sudah bisa berubah menjadi orang yang baik sedangkan selama ini dia selalu sinis terhadap kemiskinan kami. Gumam Naomi di dalam hatinya.

Akhirnya, Naomi memutuskan untuk menerima tawaran dari pamannya agar dia bisa melanjutkan pendidikan di kota Jakarta. Dia sudah memikirkan matang-matang resiko apa yang akan diterimanya jika dia ikut dengan sang paman ke kota.

Dia sudah bisa menerka tentang apa yang akan terjadi nanti, dia pasti akan dijadikan seorang pembantu oleh tantenya, karena sang tante terkenal pelit dan juga sok kaya.

Naomi akhirnya ke luar dari kamarnya untuk menemui Paman Bimo.

"Paman, Naomi setuju untuk ikut sama Paman ke kota Jakarta, walaupun sebenarnya hati kecil Naomi sangat berat untuk meninggalkan kampung ini."

Naomi akhirnya setuju untuk ikut dengan pamannya pindah ke ibu kota Jakarta yang sebelumnya tidak pernah ia datangi seumur hidup.

"Paman berjanji akan memberikan biaya untuk melanjutkan kuliahmu, agar cita-cita yang kau impikan bisa tercapai menjadi seorang sarjana," ucap Paman Bimo sambil mengelus rambut keponakannya dan membenamkan kepala Naomi ke dadanya.

Naomi akhirnya mengeluarkan air mata kembali di dalam pelukan Sang Paman, dia tidak mengetahui kehidupan seperti apa yang akan dijalaninya jika suatu saat pamannya pergi menyusul Sang Bunda.

"Sekarang Naomi bereskan semua barang-barang yang akan dibawa! Yang paling penting adalah semua dokumen yang berhubungan dengan pendidikanmu."

Paman Bimo memerintahkan kepada keponakannya untuk membereskan semua barang yang harus dibawa untuk segera pindah ke kota Jakarta, agar ketika sampai di sana tidak ada satupun dokumen penting yang tertinggal.

"Baiklah, Paman. Aku akan berkemas sekarang," jawab sang keponakan kepada pamannya yang sangat dia sayangi dengan nada masih serak akibat menangis.

Selama ini, Naomi sering dikirimi uang oleh Paman Bimo untuk tambahan jajan ketika dia di sekolah ataupun untuk membeli semua keperluan sekolah.

Akhirnya Paman Bimo dan Naomi naik dengan sebuah mobil travel menuju Bandara Internasional Minangkabau, mereka langsung check in.

***

Tak terasa Naomi dan pamannya telah sampai dan mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, di sana telah menunggu sebuah mobil dan seorang sopir yang sengaja disuruh Paman Bimo untuk menunggu mereka berdua.

Di dalam perjalanan menuju rumah Paman Bimo, Naomi merasa malas untuk berbicara, hatinya terasa kalut membayangkan jalan panjang yang akan ditempuh begitu panjang tanpa bertepi.

"Naomi, nanti setelah sampai di rumah, Kamu anggap saja tantemu tidak ada ya. Jika dia mengatakan sesuatu yang membuatmu sakit hati, maka Kamu harus menyampaikannya kepada paman!"

Itu adalah pesan dan juga kata-kata yang sangat berarti di dalam hati Naomi, karena kata-kata yang disampaikan oleh Paman Bimo sangat menekankan apa yang akan terjadi di dalam hidupnya selama dia tinggal bersama Sang Paman.

"Inilah sebenarnya yang membuat Naomi merasa keberatan untuk tinggal bersama Paman, Naomi sangat mengerti keadaan keluarga Paman yang tidak pernah menerima dengan kemiskinan keluarga kami di kampung," jawab Naomi merasa sedih dengan apa yang disampaikan oleh Paman Bimo.

"Yang terpenting sekarang Kamu bisa melanjutkan kuliahmu di Universitas Negeri Jakarta, paman yang akan mendaftarkan mu besok lusa, karena sekarang dan hari besok, Kamu harus terlebih dahulu beristirahat di rumah."

"Naomi tidak membutuhkan istirahat, Paman. Bagaimana kalau kita mendaftar kuliahnya ke Universitas Negeri Jakarta besok saja. Daripada Naomi beristirahat di rumah, karena Naomi juga belum terbiasa tinggal dengan keluarga paman."

"Ya sudah, terserah Naomi saja. Paman besok akan mengantarmu langsung daftar kuliah di Universitas Negeri Jakarta dan paman yakin kamu pasti bisa berprestasi dengan sangat baik. Selama ini kenapa paman selalu mengirimimu biaya sekolah, karena paman sangat senang dengan prestasi yang selalu disampaikan oleh ayah mu."

"Terima Kasih, Paman. Selama ini selalu memberikan dukungan kepada Naomi dalam bersekolah sehingga Naomi selalu bersemangat ketika ayah menyampaikan kalau Paman habis mengirimkan uang untuk biaya sekolahku," ujar Naomi sambil tersenyum kepada Sang Paman.

"Naomi tidak perlu berterima kasih kepada Paman, karena dahulu waktu paman belum menikah, yang memberikan biaya sekolah dan kuliah paman adalah Bunda mu. Itu semua karena paman dan bunda mu juga terpaut umur yang jauh, sehingga yang memberikan tambahan biaya untuk kuliah paman adalah Bundamu,"

Paman Bimo menceritakan jika apa yang dilakukannya sekarang, adalah bentuk tanggung jawabnya kepada sang keponakan, karena dahulu sewaktu dia kuliah yang memberikan dia biaya untuk melanjutkan pendidikan tak lain bundanya dari Naomi.

"Naomi berjanji sewaktu kuliah nanti, akan mencoba untuk mencari pekerjaan, Paman. Mudah-mudahan saja ada pekerjaan yang cocok untuk Naomi lakukan," kata Naomi kepada pamannya sehingga membuat sang Paman merasa bersalah.

"Paman belum bisa memberikan izin kepadamu untuk mencari pekerjaan, karena tugasmu hanyalah untuk kuliah dengan baik agar Kamu bisa berprestasi dan tidak mengecewakan paman." jawab pamannya sambil memandang keponakannya tersebut dengan tatapan tidak suka.

"Baiklah, Paman. Naomi akan berjanji belajar dengan tekun agar bisa cepat menamatkan kuliah, tetapi jika tante dan juga kedua sepupuku tidak menyukaiku tinggal di sana, maka aku akan mencari pekerjaan dan ke luar dari rumah paman."

Jawab Naomi yang juga membalas tatapan pamannya lebih tajam lagi, seolah itu sudah menjadi keputusan final di dalam hidupnya. dia tidak mau jika hidupnya sampai ditindas oleh tante dan juga sepupunya.

$$$

Jangan lupa like, komen dan rate bintang lima ya. Terima kasih.

Baca juga karya author ysng satunya dengan judul OB KERUDUNG BIRU**.

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

SUDAH BACA DULUAN THOR OB KERUDUNG BIRU BAGUS SE X CERITANYA 👍👍👍

2023-04-28

0

Didit Mh

Didit Mh

betul Naomi.mending kamu ngekos aj LBH tenang kamu Nya

2022-03-03

0

Laila Umami

Laila Umami

lanjut thor

2021-09-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!