...
...
Waktu terus hilir berganti pagi dan petang, hingga tak terasa pernikahan yang berdasar pada perjanjian di atas kertas itu telah selesai Reina lalui dan laksanakan. Bahkan kini sudah lima tahun setelah kontak mereka berakhir, Reina memutuskan tinggal jauh dari Alex dengan kembali ke kota kelahirannya tanpa berpamitan.
Sebelumnya ia berpikir setelah pernikahan ia akan sendirian, tapi ternyata tidak. Dua malaikat kecil kini menemani hidup sederhananya.
Ya, saat Reina memutuskan mengakhiri hubungan dengan Alex dan pindah kota, ia baru mengetahui bahwa dirinya sudah berbadan dua. Tak tanggung-tanggung, ia saat itu mengandung anak kembar dan diketahui berbeda gender ketika ia melahirkan mereka.
Reina sangat bahagia bersama mereka. Meskipun harus mengurus dan memenuhi kebutuhan hidup dua malaikat kecilnya itu, tapi sikap penurut dan sangat menggemaskan mereka selalu menjadi penawar hati Reina ketika merasa lelah akan hidupnya.
Railo Amer Bieber dan Raisya Inara Bieber.
Dua anak kecil kembar itu yang kini baru berumur empat tahun itu selalu menjadi alasan Reina masih semangat menjalani hidupnya setiap hari. Ia terus memperbaiki dirinya untuk setiap kesalahannya di masa lalu, dan berusaha membuat lembar baru yang lebih baik dalam hidupnya nanti.
Hari ini adalah, hari di mana Reina membawa kedua buah hatinya ke apartemen yang baru saja Reina beli. Meski hanya apartemen kecil dan sederhana, tapi sangat cukup untuk kehidupan keluarga kecil Reina. Barang-barang yang dibutuhkan juga sudah ia lengkapi di sana.
Apartemen itu terletak di kota yang sama sebelum Reina pergi ke kota kelahirannya. Ya, kota di mana dulu ia tinggal bersama Alex.
"Mommy!" panggil Railo yang begitu antusias, anak lelaki pertama Reina.
"Ada apa, Sayang?" sahut Reina yang berada di kursi depan mobil yang sedang mereka tumpangi.
"Apa kita ke sini untuk bertemu dengan Daddy?" tanya Raisya anak perempuan keduanya. Hm, sepertinya kedua malaikat kecil ini sudah berbicara satu sama lain sebelum bertanya.
Reina cukup terkejut, dan nampak berpikir untuk menjawab pertanyaan anak kembarnya itu. Namun dengan tersenyum, ia menjawab, "Eum ... suatu saat nanti, kita akan bertemu Daddy kembali, ya, Sayang?"
Tidak mungkin ia menceritakan hal yang terjadi sebenarnya kepada kedua anak itu. Mereka tidak mungkin bisa memahaminya dengan cepat. Walaupun sekiranya mereka bisa mengerti, itu tetap saja akan menyakiti hati lembut mereka, bukan?
"Tapi kapan, Mommy? Aku sangat tidak sabar ingin memeluk Daddy," ujar Raisya antusias.
"Iya, aku pun sangat ingin sekali bermain bersama dengan Daddy seperti teman-temanku di rumah sana," tambah Railo.
Sejujurnya hati kecil Reina ingin berteriak mendengar pernyataan kedua anaknya. Namun, ia sekuat tenaga menahan untuk tetap terlihat bahagia. Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha tidak ada air mata yang terjun dengan lancang.
"Okay-okay, begini saja. Kalian harus berjanji pada Mommy, kalau kalian akan jadi anak pintar saat Mommy daftarkan kalian ke sekolah nanti." Kedua anak kecil itu terlihat berpikir.
"Jika kalian benar-benar membuktikan janji, Mommy akan ajak kalian bertemu Daddy," jelas wanita itu. Membuat mata kedua anak itu seketika berbinar.
"Benarkah? Aku janji aku akan menjadi anak pintar, Mommy!" seru Railo terlebih dahulu.
"Aku juga! Aku juga! Aku akan lebih pintar dari Railo!" tambah Raisya tak kalah antusias.
Railo melirik adiknya itu. "Bagaimana mungkin? Aku yang akan lebih pintar, aku yang akan menemui Daddy lebih dulu!" protesnya.
"Tidak! Aku yang lebih dulu!" pungkas Raisya.
Reina terkekeh melihat perseteruan antara kedua anaknya itu, begitu juga sopir dari mobil sewaan Reina. Ia merasa sangat gemas kepada mereka berdua.
"Iya-iya, anak Mommy dua-duanya pintar. Dua-duanya akan menemui Daddy terlebih dahulu," ucapnya menengahi, dilanjut Railo yang melayangkan tos pada adiknya, Raisya.
Akhirnya setelah beberapa jam di perjalanan, mereka bertiga sampai di apartemen yang Reina tuju. Saat hendak turun dari mobil, ia melihat kedua anak tercintanya itu tertidur di bangku belakang. Kedua sudut bibirnya tersenyum manis lalu berjalan keluar mobil untuk membuka pintu belakang.
Dengan penuh kasih sayang, ia mencium dahi keduanya, membuat salah satu dari mereka terbangun. Railo merasakan ciuman itu, lantas membuka matanya perlahan.
"Eunghh, kita sudah sampai, Mommy?" tanya lelaki kecil itu seraya menggeliatkan tubuhnya.
"Wah! Pangeranku terbangun. Maafkan Mommy, ya. Ayo kita masuk ke rumah baru kita!" ucapnya pada Railo.
Melihat Raisya yang masih terlelap dengan tenang, ia memilih menggendong gadis kecilnya itu seraya menggandeng tangan Railo, karena Railo berkata ingin berjalan sendiri.
Untung saja tak banyak yang Reina bawa. Hanya satu buah tas berisi baju Raisya dan Railo yang belum ia pindahkan sebelumnya. Jadi ia tak terlalu kerepotan membawa kedua anak kembarnya.
-
Sudah satu minggu berakhir, sejak Reina pindah ke apartemen itu. Ia sudah menemukan informasi sekolah untuk anak-anak usia dini sebelum masuk ke Sekolah Dasar. Karena itu, ia berencana untuk mendaftarkan Railo dan Raisya sekolah hari ini.
Kedua anak kembarnya itu nampak antusias ketika Reina bilang ia akan mendaftarkan mereka ke sekolah. Karena mereka ingat, untuk bertemu sang ayah, mereka harus pintar di sekolah. Itu artinya tak lama lagi mereka akan bertemu ayahnya.
"Mommy, kita benar-benar akan pergi ke sekolah? Haruskah aku menggunakan seragam seperti yang Mommy bilang? Kapan kita ke sana, Mommy?" cerocos Raisya yang sangat antusias dengan ajakan Mommy-nya.
Reina terkekeh. "Iya-iya, kita akan pergi ke sekolah. Tapi Raisya dan Railo belum memakai seragam, karena ini hanya pendaftaran."
Mendengar itu, Railo mengangkat sebelah alisnya tanda ia tak mengerti. "Pendaftaran itu apa, Mom?"
Wanita itu membungkukkan badannya ke arah Railo. "Pendaftaran itu, untuk memberitahu ibu guru kalau Pangerannya Mommy akan sekolah," jelas Reina seraya mencubit pelan hidung kecil Railo.
-
Reina sudah selesai mendaftarkan kedua buah hatinya ke sekolah berjenjang Taman Kanak-kanak, dan kini kedua malaikat kecilnya itu tengah tidur siang di kamarny.
Ia yang melihat anaknya sudah tertidur pulas, lantas memanfaatkan waktu itu untuk mencari pekerjaan.
Sudah tak mungkin mengandalkan tabungannya karena sudah hampir menipis. Ia pikir ia harus segera bekerja agar tetap bisa menghidupi keluarga kecilnya.
Beberapa jam di depan laptop, ia mendapat banyak lowongan kerja yang cocok dengan dirinya. Lowongan di beberapa perusahaan besar, ia rasa ia bisa bekerja di sana. Karena perusahaan itu sepertinya memiliki cara kerja yang sama dengan perusahaan Alex.
Ia tidak akan terlalu bingung karena saat masih bersama pria itu, ia mengerti banyak hal.
Wanita itu lantas mengirim CV dan berkas-berkas yang dibutuhkan ke beberapa perusahaan yang ia temukan. Tinggal menunggu panggilan kerja dari salah satunya.
"Okay, semangat, Reina!" seru Reina dengan berbisik, untuk menyemangati dirinya sendiri.
...
...
Bantu Vote ya guys.. Makasih♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Bundaku Arafa
seru kyknya nih...
2021-06-24
0
Niesya Bintang Taurus
kenapa meraka nikah kontrak yah??
ko gk ada penjelasan nya
2020-10-26
2
oppa seo joon
seru nih
2020-09-13
0