Single Mom
" mommy...." . bocah berusia lima tahun itu berlari menghampiri sang ibu .
" iya sayang , jangan lari-lari nanti jatuh ". ucap Anggita menyambut kedatangan sang anak .
" momm , lihat deh , aku bawa apa ? ". ucap sang bocah dengan gaya lucunya .
" memangnya Nayla bawa apa sih ?" Anggia berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh sang anak .
" surprise,,, aku juara melukis momm , ini buat mommy aku yang paling cantik ". ujar bocah perempuan itu memperlihatkan sebuah piala pada sang mommy .
" wahhh, anak mommy hebat ". Anggia menerima piala itu dengan sangat antusias .
" mommy suka gak ?" tanya bocah itu .
" mommy selalu suka dan selalu bangga sama kamu , tapi mommy gak ada dampingi kamu , maafkan mommy ya ". ujar Anggia dengan muka sedih .
" mommy gak boleh nangis ah , nanti jelek , nay gak apa-apa kok gak di temenin mommy , mommy kan sibuk kerja dan semuanya untuk nay , nay sayaaang sama mommy ". Nayla memeluk leher sang ibu lalu menghapus jejak air mata di pipi sang ibu .
" ya sudah , nay mau langsung makan atau mau ganti baju dulu , mommy udah masakin makanan kesukaan kamu ". ujar Anggia .
" nay ganti baju dulu deh , mommy tunggu nay ya ! ". bocah itu berlari menuju ke kamarnya .
Anggia tinggal berdua bersama sang anak , Anggia baru berusia duapuluh lima tahun . seharusnya ia menikmati masa mudanya dengan teman sebayanya . tetapi demi sang anak ia harus rela meninggalkan semuanya . walaupun Nayla bukan anak yang lahir dari rahimnya tetapi Anggia sangat tulus dan ikhlas merawatnya .
' do , lihatlah ! anak Lo sangat manis , persis seperti Lo , gue kangen sama Lo , semoga setelah Lo keluar dari penjara Lo bisa hidup lebih baik lagi dan bisa berkumpul dengan Nayla ' . gumam Anggia dalam hati .
Nayla mengibaskan tangan mungilnya di depan wajah sang ibu .
" mom , kok bengong sih !". tegur nayla .
" ya ampun , sejak kapan kamu kembali sayang ". ucap Anggia kaget .
" sejak mommy melamun , lagian lagi mikirin apa sih ". bocah Lima tahun itu tampak kepo .
" ahh , enggak , mommy gak melamun ".
" masa gak melamun dari tadi nay panggil gak nyaut ".
" sudah ! jangan bawel lebih baik sekarang kamu makan , sebentar lagi mommy mau berangkat kerja !" ujar Anggia menyendokan nasi ke piring sang anak .
" ok ". Nayla mengacungkan jempolnya .
keduanya makan dengan lahap tanpa suara .
Anggia mempunyai usaha sendiri , ia mempunyai toko kue dan memiliki dua karyawan , sepulang sekolah Nayla baru Anggia bisa pergi ke tokonya .
Nayla tak pernah mau ikut , katanya dia bosen , makanya Anggia selalu menitipkan pada tetangganya , dan mereka gak pernah keberatan kalau di titipi anak itu karena Nayla anaknya rajin gak pernah merepotkan bahkan sering membantunya di rumah tetangga tersebut . dan juga setiap pulang dari toko Anggia selalu membawa kue atau memberi sedikit uang , anggap saja itu sebagai upah . walaupun mereka sering menolaknya karena merasa gak enak , anaknya suka bantu-bantu, eh ibunya malah memberikan uang . tapi Anggia selalu memaksanya . kalau gak di terima Anggia gak akan menitipkan anaknya lagi pada tetangganya . akhirnya tetangga yang di titipi Nayla pun menerimanya .
" kamu mau nunggu Sama Bu mila lagi ?" tanya Anggia pada Nayla .
" iya mom , soalnya disana ada cucunya Bu Mila , tapi dia cowok nay gak suka !" adu Nayla .
" loh memangnya kenapa ?" tanya Anggia .
" anak cowok gak asik mom , gak mau di ajak main boneka atau masak-memasak . dia maunya main layangan , kan capek harus ngejar-ngejar, mom ". ujar Nayla .
" ya sudah kamu lihatin aja , ".
' Nayla '.terdengar suara teriakan anak laki-laki dari luar.
" tuh kan , baru aja di omongin udah nongol aja tuh anak ".ucap Nayla .
" ya sudah main gih , mommy mau siap-siap ke toko ". ujar Anggia .
Nayla berlari keluar , sementara Anggia membereskan bekas makan dan mencucinya setelah itu ia memberi makan dua kucing oyen kesayangannya .
Anggia mengunci pintu nya dan di simpan di bawah keset tempat persembunyian kunci yang aman.
"Bu Mila , saya titip Nayla ya , saya pergi ke toko dulu ". ucap Anggia sopan .
" iya neng tenang aja , Nayla aman sama ibu , lagian sekarang ada temennya tuh si Rio ". ujar Bu Mila ramah .
ada dua tetangga Anggia yang baik dan ramah yang selalu senang kalau di titipi Nayla , yang lainnya selalu menolak karena Anggia seorang single mom , takutnya para suaminya kecantol sama Anggia .
" ya sudah , mari Bu ! " pamit Anggia . " Nayla hati-hati di rumah ya , Rio Tante titip Nayla ya " teriak Anggia pada anak-anak itu .
" baik mom !".
"baik Tante cantik !".
teriak kedua anak itu secara bersamaan .
Anggia masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan pekarangan rumah . sepeninggalan Anggia para tetangga langsung berkumpul di teras Bu Mila , sang empunya sampai kaget di buatnya .
" eh bu ! ko mau-maunya sih di titipi anak haram kayak si Nayla , aku sih ogah ". ucap Bu jesica .
" iya ih , nanti anak-anak jadi terpengaruh ". timpal Bu Nana .
" eh ibu-ibu , tahu darimana kalau Nayla anak haram kalau ngomong itu jangan sembarangan kalau gak ada bukti nanti jatuhnya fitnah ". ucap Bu Mila membela .
" ibu kok ngebela si janda gatel itu sih , memangnya di kasih duit berapa ?" ujar Bu jesica yang di balas Anggukan oleh Bu Nana .
" pusing ngejelasin sama orang gak ngerti kayak kalian mah , lebih baik pergi sana , jangan ngagosip di rumah saya ". usir Bu Mila .
" hiihh , bu Mila ko belain dia sih , nanti kalau suaminya di empat batu nyaho ". ancam Bu jesica .
" sok aja , saya mah gak takut , emangnya neng Anggia Mau sama aki-aki macam suami saya ". tantang Bu Mila .
"hiihh , di kasih tau juga malah ngeyel ". akhirnya kedua ibu-ibu rempong itu pergi meninggalkan rumah Bu Mila .
ternyata dua bocah itu mendengar semua ucapan orang-orang dewasa itu. Nayla segera menghampiri Bu Mila .
" Bu ! " tegur nayla .
" eh ! iya sayang , kamu butuh sesuatu ? " tanya Bu Mila , Nayla menggeleng .
" aku cuma pengen tanya , anak haram itu apa sih Bu ?" tanya Nayla .
Bu Mila sampai terkejut mendapatkan pertanyaan dari anak perempuan yang di kuncir dua itu .
" anak haram itu , anak yang gak punya ayah ". timpal rio .
" husst kamu ini ". tegur Bu Mila .
" tapi nay gak punya ayah , nay bukan anak haram !" ucap Nayla matanya berkaca-kaca.
" udah kamu jangan dengerin omongan Rio , dia mah emang suka ngawur ". Bu Mila mencoba meraih tangan Nayla agar mendekat . tapi Nayla mundur satu langkah .
" tapi ! ibu-ibu tadi , bilang kalo nay anak haram , apa itu benar Bu !" teriak Nayla mulai terisak .
" nay jangan dengerin mereka ya , sini sama ibu , nay anak baik , nay anak Sholehah , nay anaknya mommy Anggia , nay bukan anak haram , mereka hanya ngarang saja , kan nay tahu kalau mulut mereka kadang gak bisa di jaga ". Bu Mila berusaha membujuk .
Nayla menggelengkan kepalanya lalu melangkah mundur dan tanpa ba-bi-bu dia langsung lari kerumahnya , berusaha mencari-cari kunci rumah tapi tak berhasil di temukan . sampai akhirnya kunci itu ketemu dan langsung membukanya dan masuk ke dalam rumah . Bu Mila tak bisa mengejarnya karena Nayla berlari kencang sedangkan Bu Mila dengan bobot 80 kg nya sudah untuk berlari karena lututnya selalu sakit dan gak bisa di ajak untuk berlari .
Nayla masuk ke dalam kamarnya menangis sampai puas disana . rio memanggil-manggil namanya tapi Nayla tak menghiraukannya . dia ingin terus menangis sampai puas .
setelah puas menangis , Nayla mengeluarkan kucing putih peliharaannya yang ia beri nama cimut , sedangkan kucing Oren peliharaan sang mommy di beri nama Onet . kucing Oren lebih bar-bar dari kucing putih miliknya , makanya Nayla gak pernah bermain dengannya karena suka merusak sofa dan kasur .
" cimut , kamu tau gak ! aku sedih sekali , kata orang-orang dewasa itu aku anak haram , tapi aku gak tau apa anak haram itu , tapi kata Rio anak haram itu anak yang gak punya ayah , aku sedih karena gak punya ayah , eh tapi kamu juga gak punya ayah kan , berarti kita sama dong kita anak haram . tapi kamu kok gak sedih sih " . Nayla mengajak kucingnya mengobrol . tapi cimut hanya menjawab dengan mengeong .
" jawab dong cimut , kamu gak bisa ngomong ya , eh iya aku lupa kamu kan kucing , kata bi guru kucing gak bisa ngomong ". oceh Nayla lagi .
Bu Mila dan Rio mengintip di celah jendela kamar Nayla . keduanya terkikis geli mendengar ocehan Nayla. mereka pikir Nayla akan menangis sepanjang hari dan membuat Bu Mila khawatir .
ternyata Nayla hanya anak kecil dan belum mengerti apa yang di katakan orang-orang dewasa . ia akan menangis sejenak setelahnya ia akan kembali ceria . tapi Bu Mila juga khawatir jika nanti Nayla mengadu pada Anggia . apa Anggia akan marah padanya karena membiarkan anaknya mendengar pembahasan orang dewasa .
jam tujuh malam Anggia pulang dari tokonya . sebelum masuk ke rumahnya . Anggia ke rumah Bu Mila lebih dulu . karena tadi siang Nayla main disana mungkin sekarang anak itu belum pulang . pikir Anggia .
tok ! tok ! tok !
" assalamualaikum". Anggia mengucap salam karena dengan mengetuk pintu sang punya rumah tak merespon .
ceklek ..
" eh Tante cantik !" ternyata yang membuka pintu adalah Rio .
" Nayla masih di sini ?" tanya Anggia .
Rio tak menjawab karena takut salah bicara , akhirnya Rio masuk ke dalam untuk memanggil sang nenek .
Bu Mila pun keluar .
" eh , neng Anggia maaf ya , tadi ibu habis sholat isya makanya gak jawab salam neng Anggia ". ucap Bu Mila kikuk.
" oh tidak apa-apa Bu , saya cuma mau ajak Nayla pulang , apakah dia masih disini ". tanya Anggia .
" sebenarnya ada yang mau ibu sampai kan , tapi nanti setelah neng Anggia ganti baju dan bersih-bersih aja , Nayla sedari tadi siang di rumahnya , lebih baik neng pulang dulu tapi nanti kesini lagi , kasian juga Nayla belum makan malam neng ". ucap Bu Mila serius .
" sebenarnya ada apa Bu , lagian sedari tadi perasaan saya gak enak ".
" iya , nanti ibu ceritakan kasian Nayla sendiri .
akhirnya mau tak mau Anggia meninggalkan rumah Bu Mila walaupun ada perasaan ingin bertanya tapi nanti dia akan kesini lagi .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments