" mommy...." . bocah berusia lima tahun itu berlari menghampiri sang ibu .
" iya sayang , jangan lari-lari nanti jatuh ". ucap Anggita menyambut kedatangan sang anak .
" momm , lihat deh , aku bawa apa ? ". ucap sang bocah dengan gaya lucunya .
" memangnya Nayla bawa apa sih ?" Anggia berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh sang anak .
" surprise,,, aku juara melukis momm , ini buat mommy aku yang paling cantik ". ujar bocah perempuan itu memperlihatkan sebuah piala pada sang mommy .
" wahhh, anak mommy hebat ". Anggia menerima piala itu dengan sangat antusias .
" mommy suka gak ?" tanya bocah itu .
" mommy selalu suka dan selalu bangga sama kamu , tapi mommy gak ada dampingi kamu , maafkan mommy ya ". ujar Anggia dengan muka sedih .
" mommy gak boleh nangis ah , nanti jelek , nay gak apa-apa kok gak di temenin mommy , mommy kan sibuk kerja dan semuanya untuk nay , nay sayaaang sama mommy ". Nayla memeluk leher sang ibu lalu menghapus jejak air mata di pipi sang ibu .
" ya sudah , nay mau langsung makan atau mau ganti baju dulu , mommy udah masakin makanan kesukaan kamu ". ujar Anggia .
" nay ganti baju dulu deh , mommy tunggu nay ya ! ". bocah itu berlari menuju ke kamarnya .
Anggia tinggal berdua bersama sang anak , Anggia baru berusia duapuluh lima tahun . seharusnya ia menikmati masa mudanya dengan teman sebayanya . tetapi demi sang anak ia harus rela meninggalkan semuanya . walaupun Nayla bukan anak yang lahir dari rahimnya tetapi Anggia sangat tulus dan ikhlas merawatnya .
' do , lihatlah ! anak Lo sangat manis , persis seperti Lo , gue kangen sama Lo , semoga setelah Lo keluar dari penjara Lo bisa hidup lebih baik lagi dan bisa berkumpul dengan Nayla ' . gumam Anggia dalam hati .
Nayla mengibaskan tangan mungilnya di depan wajah sang ibu .
" mom , kok bengong sih !". tegur nayla .
" ya ampun , sejak kapan kamu kembali sayang ". ucap Anggia kaget .
" sejak mommy melamun , lagian lagi mikirin apa sih ". bocah Lima tahun itu tampak kepo .
" ahh , enggak , mommy gak melamun ".
" masa gak melamun dari tadi nay panggil gak nyaut ".
" sudah ! jangan bawel lebih baik sekarang kamu makan , sebentar lagi mommy mau berangkat kerja !" ujar Anggia menyendokan nasi ke piring sang anak .
" ok ". Nayla mengacungkan jempolnya .
keduanya makan dengan lahap tanpa suara .
Anggia mempunyai usaha sendiri , ia mempunyai toko kue dan memiliki dua karyawan , sepulang sekolah Nayla baru Anggia bisa pergi ke tokonya .
Nayla tak pernah mau ikut , katanya dia bosen , makanya Anggia selalu menitipkan pada tetangganya , dan mereka gak pernah keberatan kalau di titipi anak itu karena Nayla anaknya rajin gak pernah merepotkan bahkan sering membantunya di rumah tetangga tersebut . dan juga setiap pulang dari toko Anggia selalu membawa kue atau memberi sedikit uang , anggap saja itu sebagai upah . walaupun mereka sering menolaknya karena merasa gak enak , anaknya suka bantu-bantu, eh ibunya malah memberikan uang . tapi Anggia selalu memaksanya . kalau gak di terima Anggia gak akan menitipkan anaknya lagi pada tetangganya . akhirnya tetangga yang di titipi Nayla pun menerimanya .
" kamu mau nunggu Sama Bu mila lagi ?" tanya Anggia pada Nayla .
" iya mom , soalnya disana ada cucunya Bu Mila , tapi dia cowok nay gak suka !" adu Nayla .
" loh memangnya kenapa ?" tanya Anggia .
" anak cowok gak asik mom , gak mau di ajak main boneka atau masak-memasak . dia maunya main layangan , kan capek harus ngejar-ngejar, mom ". ujar Nayla .
" ya sudah kamu lihatin aja , ".
' Nayla '.terdengar suara teriakan anak laki-laki dari luar.
" tuh kan , baru aja di omongin udah nongol aja tuh anak ".ucap Nayla .
" ya sudah main gih , mommy mau siap-siap ke toko ". ujar Anggia .
Nayla berlari keluar , sementara Anggia membereskan bekas makan dan mencucinya setelah itu ia memberi makan dua kucing oyen kesayangannya .
Anggia mengunci pintu nya dan di simpan di bawah keset tempat persembunyian kunci yang aman.
"Bu Mila , saya titip Nayla ya , saya pergi ke toko dulu ". ucap Anggia sopan .
" iya neng tenang aja , Nayla aman sama ibu , lagian sekarang ada temennya tuh si Rio ". ujar Bu Mila ramah .
ada dua tetangga Anggia yang baik dan ramah yang selalu senang kalau di titipi Nayla , yang lainnya selalu menolak karena Anggia seorang single mom , takutnya para suaminya kecantol sama Anggia .
" ya sudah , mari Bu ! " pamit Anggia . " Nayla hati-hati di rumah ya , Rio Tante titip Nayla ya " teriak Anggia pada anak-anak itu .
" baik mom !".
"baik Tante cantik !".
teriak kedua anak itu secara bersamaan .
Anggia masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan pekarangan rumah . sepeninggalan Anggia para tetangga langsung berkumpul di teras Bu Mila , sang empunya sampai kaget di buatnya .
" eh bu ! ko mau-maunya sih di titipi anak haram kayak si Nayla , aku sih ogah ". ucap Bu jesica .
" iya ih , nanti anak-anak jadi terpengaruh ". timpal Bu Nana .
" eh ibu-ibu , tahu darimana kalau Nayla anak haram kalau ngomong itu jangan sembarangan kalau gak ada bukti nanti jatuhnya fitnah ". ucap Bu Mila membela .
" ibu kok ngebela si janda gatel itu sih , memangnya di kasih duit berapa ?" ujar Bu jesica yang di balas Anggukan oleh Bu Nana .
" pusing ngejelasin sama orang gak ngerti kayak kalian mah , lebih baik pergi sana , jangan ngagosip di rumah saya ". usir Bu Mila .
" hiihh , bu Mila ko belain dia sih , nanti kalau suaminya di empat batu nyaho ". ancam Bu jesica .
" sok aja , saya mah gak takut , emangnya neng Anggia Mau sama aki-aki macam suami saya ". tantang Bu Mila .
"hiihh , di kasih tau juga malah ngeyel ". akhirnya kedua ibu-ibu rempong itu pergi meninggalkan rumah Bu Mila .
ternyata dua bocah itu mendengar semua ucapan orang-orang dewasa itu. Nayla segera menghampiri Bu Mila .
" Bu ! " tegur nayla .
" eh ! iya sayang , kamu butuh sesuatu ? " tanya Bu Mila , Nayla menggeleng .
" aku cuma pengen tanya , anak haram itu apa sih Bu ?" tanya Nayla .
Bu Mila sampai terkejut mendapatkan pertanyaan dari anak perempuan yang di kuncir dua itu .
" anak haram itu , anak yang gak punya ayah ". timpal rio .
" husst kamu ini ". tegur Bu Mila .
" tapi nay gak punya ayah , nay bukan anak haram !" ucap Nayla matanya berkaca-kaca.
" udah kamu jangan dengerin omongan Rio , dia mah emang suka ngawur ". Bu Mila mencoba meraih tangan Nayla agar mendekat . tapi Nayla mundur satu langkah .
" tapi ! ibu-ibu tadi , bilang kalo nay anak haram , apa itu benar Bu !" teriak Nayla mulai terisak .
" nay jangan dengerin mereka ya , sini sama ibu , nay anak baik , nay anak Sholehah , nay anaknya mommy Anggia , nay bukan anak haram , mereka hanya ngarang saja , kan nay tahu kalau mulut mereka kadang gak bisa di jaga ". Bu Mila berusaha membujuk .
Nayla menggelengkan kepalanya lalu melangkah mundur dan tanpa ba-bi-bu dia langsung lari kerumahnya , berusaha mencari-cari kunci rumah tapi tak berhasil di temukan . sampai akhirnya kunci itu ketemu dan langsung membukanya dan masuk ke dalam rumah . Bu Mila tak bisa mengejarnya karena Nayla berlari kencang sedangkan Bu Mila dengan bobot 80 kg nya sudah untuk berlari karena lututnya selalu sakit dan gak bisa di ajak untuk berlari .
Nayla masuk ke dalam kamarnya menangis sampai puas disana . rio memanggil-manggil namanya tapi Nayla tak menghiraukannya . dia ingin terus menangis sampai puas .
setelah puas menangis , Nayla mengeluarkan kucing putih peliharaannya yang ia beri nama cimut , sedangkan kucing Oren peliharaan sang mommy di beri nama Onet . kucing Oren lebih bar-bar dari kucing putih miliknya , makanya Nayla gak pernah bermain dengannya karena suka merusak sofa dan kasur .
" cimut , kamu tau gak ! aku sedih sekali , kata orang-orang dewasa itu aku anak haram , tapi aku gak tau apa anak haram itu , tapi kata Rio anak haram itu anak yang gak punya ayah , aku sedih karena gak punya ayah , eh tapi kamu juga gak punya ayah kan , berarti kita sama dong kita anak haram . tapi kamu kok gak sedih sih " . Nayla mengajak kucingnya mengobrol . tapi cimut hanya menjawab dengan mengeong .
" jawab dong cimut , kamu gak bisa ngomong ya , eh iya aku lupa kamu kan kucing , kata bi guru kucing gak bisa ngomong ". oceh Nayla lagi .
Bu Mila dan Rio mengintip di celah jendela kamar Nayla . keduanya terkikis geli mendengar ocehan Nayla. mereka pikir Nayla akan menangis sepanjang hari dan membuat Bu Mila khawatir .
ternyata Nayla hanya anak kecil dan belum mengerti apa yang di katakan orang-orang dewasa . ia akan menangis sejenak setelahnya ia akan kembali ceria . tapi Bu Mila juga khawatir jika nanti Nayla mengadu pada Anggia . apa Anggia akan marah padanya karena membiarkan anaknya mendengar pembahasan orang dewasa .
jam tujuh malam Anggia pulang dari tokonya . sebelum masuk ke rumahnya . Anggia ke rumah Bu Mila lebih dulu . karena tadi siang Nayla main disana mungkin sekarang anak itu belum pulang . pikir Anggia .
tok ! tok ! tok !
" assalamualaikum". Anggia mengucap salam karena dengan mengetuk pintu sang punya rumah tak merespon .
ceklek ..
" eh Tante cantik !" ternyata yang membuka pintu adalah Rio .
" Nayla masih di sini ?" tanya Anggia .
Rio tak menjawab karena takut salah bicara , akhirnya Rio masuk ke dalam untuk memanggil sang nenek .
Bu Mila pun keluar .
" eh , neng Anggia maaf ya , tadi ibu habis sholat isya makanya gak jawab salam neng Anggia ". ucap Bu Mila kikuk.
" oh tidak apa-apa Bu , saya cuma mau ajak Nayla pulang , apakah dia masih disini ". tanya Anggia .
" sebenarnya ada yang mau ibu sampai kan , tapi nanti setelah neng Anggia ganti baju dan bersih-bersih aja , Nayla sedari tadi siang di rumahnya , lebih baik neng pulang dulu tapi nanti kesini lagi , kasian juga Nayla belum makan malam neng ". ucap Bu Mila serius .
" sebenarnya ada apa Bu , lagian sedari tadi perasaan saya gak enak ".
" iya , nanti ibu ceritakan kasian Nayla sendiri .
akhirnya mau tak mau Anggia meninggalkan rumah Bu Mila walaupun ada perasaan ingin bertanya tapi nanti dia akan kesini lagi .
ceklek ..
Anggia membuka pintu sangat pelan . suasana rumah sangat gelap , hanya kamar Nayla saja yang menyala .
Anggia mengintip Nayla dari celah pintu karena kebetulan pintunya tak tertutup rapat .
tok ! tok ! tok !
" assalamualaikum , sayang , apa mommy boleh masuk ". ucap Anggia mengucapkan salam .
Nayla gegas membuka pintu kamar lebar - lebar dan menghampiri sang mommy .
" wa'alaikum salam , mommy kapan pulang , maaf ya nay gak menyambut mommy di depan soalnya nay lagi ngerjain PR ". ucap Nayla merasa bersalah .
" iya , mommy gak apa-apa kok , memangnya , nay lagi ngapain sih sampai gak bisa menyambut mommy , memangnya sangat sibuk ya ". ucap Anggia lembut .
Nayla tak menjawab , ia menunduk merasa bersalah , hanya kata maaf yang keluar dari mulut mungilnya itu .
Anggia memeluk tubuh mungil sang anak .
" nay kenapa nangis , mau cerita sama mommy gak ? , kalau mau cerita mommy siap kok mendengarkannya kalau belum mau , mommy siap untuk mendengarkan cerita Nau kapan pun itu ".
" nay pengen tanya sesuatu sama mommy , tapi mommy mandi dulu pasti badan mommy lengket ya ".
" ya sudah , mommy ke kamar dulu ya ? nanti kita makan malam bareng-bareng , kata Bu Mila hari ini nay gak mau makan malam ".
" iya , nay pengen makan bareng mommy ".
akhirnya Anggia pergi ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya dan Nayla juga pergi ke kamar untuk membereskan buku-buku yang berserakan bekas belajarnya tadi .
setelah keduanya selesai mereka duduk berdua di meja makan , Anggia selalu membeli makanan di luar karena gak sempat masak .
Anggia tidak memiliki ART , bukannya tidak mampu bayar tapi memang Anggia masih sanggup mengerjakan rumah sendirian , apalagi mereka hanya tinggal berdua saja .
dulu waktu Nayla masih berumur dua sampai empat tahun Anggia mempunyai pengasuh tapi karena suatu insiden dan hampir menghilangkan nyawa sang anak membuat Anggia tak bisa mempercayainya lagi .
dan Nayla pun anak yang pintar dan cerdas tak pernah merepotkan sang ibu walaupun Anggia sibuk di toko kue , Nayla selalu anteng bermain sendiri .
" habis ini kita ke rumah Bu Mila , ya !" ajak Anggia .
" iya mom , aku juga mau minta maaf , soalnya tadi nay pulang gak pamit malah tadi Nay lari padahal Bu Mila gak bisa ngejar nah , heheh " . ucap Nayla sedikit hampir menceritakan apa yang terjadi .
" memangnya , kenapa nay tadi lari ? " tanya Anggia memancing .
raut wajah Nayla berubah sendu , Anggia tak melanjutkan ucapannya lagi . ia mengerti sang anak belum ingin bercerita .
" ya sudah , habiskan nanti keburu malam , walaupun besok libur nay tetap gak boleh tidur larut ". ujar Anggia . Nayla mengangguk dan cepat menghabiskan makanannya .
setelah selesai makan lalu Anggia mencuci piring bekas mereka makan , itu sudah jadi kebiasaan Anggia agar Nayla menirunya . dan itu sangat berhasil , Nayla selalu rapi setelah selesai belajar ataupun main Nayla selalu membereskannya .
keduanya berjalan menuju rumah Bu Mila , semoga mereka belum tidur karena baru saja jam delapan .
tok ! tok ! tok !
"assalamualaikum ! " , ucap Nayla dan Anggia bersamaan .
ceklek.
" wa'alaikum salam , oh neng Anggia dan Nayla . mari masuk , ibu ada di dalam " . yang membuka adalah pak Gatot . suami dari Bu Mila .
" oh , iya makasih pak ". ucap Anggia .
keduanya masuk , tampaklah Bu Mila sedang menonton tv bersama dengan sang cucu .
" eh neng Anggia , maaf ya ! ibu malah rebahan padahal tadi udah janjian , hehe ".
" iya gak apa-apa kok Bu , kita yang harusnya minta maaf udah ganggu istirahatnya kalian ".
" Rio , kamu ajak main dulu Nayla , nenek mau ngomong dulu sama Tante ".
" oke nek !".
" mari neng , kita ngobrol di luar aja , nanti anak-anak bisa dengar ".
" oh mari Bu " .
keduanya keluar dari ruang keluarga dan mengobrol di teras rumah ,
" ada apa sih Bu ? aku mau langsung aja ,aaf ya Bu soalnya saya penasaran ".
" jadi gini neng ___" Bu Mila menceritakan semuanya tanpa ada yang di kurangi atau di lebihkan yang membuat Nayla pulang ke rumahnya dan gak kembali lagi ke rumah Bu Mila , biasanya kalau ngambek Nayla gak pernah lama .
" Oalah , begitu ya Bu , aku bukannya gak mau cerita yang sebenarnya pada Nayla , tapi kan anak seusianya menurutku belum waktunya untuk tahu semuanya , lagian Nayla punya ayah kok , mungkin besok aku akan membawa menemuinya ". ujar anggia
" memangnya kenapa neng Anggia pisah sama ayahnya Nayla , kalau masih cocok kenapa harus pisah atuh ". ucap Bu Mila salah faham
" ah bukan gitu Bu ! ayahnya Nayla ini teman dekat saya ". Anggia menjelaskan
" oh neng ini nikah sama teman sendiri kayak Sahabat gitu , ya bagus atuh lebih baik rujuk aja kalau masih cocok mah ". ucap Bu Mila masih belum mengerti .
" aduh bukan gitu __ gimana ya ceritanya ". Anggia menggaruk kepalanya yang tak gatal .
" ya sudah atuh ceritain biar ibu gak salah faham melulu ". pinta Bu Mila .
" tapi aman gak Bu kalau ngomong disini , nanti ibu-ibu yang tadi malah dengar , nanti jadi masalah baru lagi ".
" udah tenang aja , mereka gak bakal dengar kok , palingan sudah kelonan sama para suaminya ".
" sebenarnya __".
flashback
POV ANGGIA
malam itu bunga dan Edo bertengkar hebat , Edo dan bunga merupakan sahabat terbaikku , tetapi tanpa sepengetahuanku mereka berdua menjalin hubungan dan melakukan hubungan terlarang Sampai akhirnya bunga hamil .
bunga meminta pertanggung jawaban pada Edo tapi Edo malah menyuruh untuk menggugurkannya .
kami bertiga memang bukan dari keluarga berada . Edo memiliki orangtua lengkap , dan bunga hanya memiliki ayah seorang preman pasar dan ibunya meninggal setelah melahirkan dirinya . sedangkan aku anak angkat dari sepasang pemulung katanya aku ditemukan di tumpukan sampah .
kami bertiga bekerja di sebuah rumah makan tapi karena Edo memiliki wajah yang tampan dan selalu ramah pada semua orang membuatnya gampang berteman dengan siapapun .
sampai akhirnya ia masuk geng motor dan memakai barang haram .
singkat cerita .
bunga melahirkan di semak-semak . memang tak modal !.
tapi naas , nyawa sahabatku tak bisa tertolong , ayahnya bunga sangat geram siapa yang berani berbuat seperti itu pada anak kesayangannya .
setelah seminggu kejadian itu , ternyata Edo ditangkap atas kasus pemakai narkoba dan harus di penjara selama sepuluh tahun .
setelah Edo mengetahui bahwa anaknya lahir dan ibunya meninggal , dia harus menerima bayi suci yang tak berdosa itu . tapi karena ia pun harus di tahan akhirnya Edo menitipkan bayi itu padaku .
awalnya aku menolak , aku gak punya siapa-siapa di dunia ini . untuk mengurus seorang bayi bahkan aku tak berpengalaman . semua cemoohan dan hinaan mereka alihkan padaku yang seharusnya bunga dan Edo yang menanggungnya tapi malah aku yang menerimanya , benar-benar tak adil .
aku membawa bayi mungil ini ke kota yang jauh dari kota kelahiranku , awalnya aku hanya bekerja harian yang penting bisa membeli susu untuk bayi ini dan aku tidak kelaparan .
tapi suatu ketika aku menemukan sebuah ponsel entah siapa pemiliknya tapi sudah menunggu seminggu tak ada yang menghubunginya , mungkin ini di buang dengan sengaja ! pikirku .
aku mencari pekerjaan melalui ponsel itu tapi tak dapat akhirnya aku mencoba membuka usaha kecil-kecilan menjual kue secara online dan banyak yang suka .
sampai akhirnya aku bisa membangun toko kue yang ku beri nama AGNA CAKE . itu singkatan dari nama aku dan bayi mungil ini .
dan ketika sudah satu tahun usahaku berjalan lancar aku bisa membeli rumah disini dan menyekolahkan Nayla di sekolah yang bagus .
aku belum menceritakan tentang asal usul Nayla karena dia masih terlalu kecil .
dan dalam lima tahun ini aku belum bisa menjenguk Edo di sel karena aku juga malas untuk pulang ke kota kelahiranku .
flashback off.
" oh begitu ya ceritanya , jadi neng ini masih perawan tingting belum menikah dong ". tebak Bu Mila .
Anggia tersenyum malu .
" tapi kamu hebat neng , menjaga Nayla dengan sangat baik dan lihat sekarang Nayla menjadi anak yang pintar dan mandiri ".
" iya Bu ! aku juga sangat bangga padanya , ya sudah bu , keasyikan ngobrol sampai lupa waktu , kami pamit dulu ya , nanti kalau libur saya akan main lagi kesini ".
setelah memanggil sang anak , akhirnya Anggia meninggalkan rumah Bu Mila .
.
" kamu harus tidur cepat ya , besok harus bangun lebih pagi , mommy akan mengajak nay pergi ke suatu tempat ". ucap Anggia membaringkan tubuh anaknya .
" memangnya kita mau kemana mom ?". tanya Nayla .
" besok juga nay bakal tau ! ".
" baik mom , selamat tidur , muach ". Nayla mencium kedua pipi sang mommy .
treek..
Anggia mematikan lampunya dan di ganti dengan lampu tidur.
setelah menutup pintu kamar Nayla Anggia pergi ke belakang untuk menggiling semua cuciannya di mesin cuci . memang seperti aktivitas Anggia sebelum tidur selalu mencuci dan ketika pagi hari tinggal di jemur .
setelah selesai dengan aktivitasnya , Anggia barulah bisa merebahkan tubuhnya .
aktifitas hari ini sangat menguras tenaga dan emosi .
di toko sedang banyak pelanggan membuat Anggia harus ikut turun tangan . sedangkan di rumah Anggia harus mendengar cerita dari Bu Mila bahwa Nayla mendapat cacian dari ibu- ibu komplek .
kalau dulu Anggia pasti akan menangis jika di caci seperti itu apalagi ada yang mengatai anak tidak berdosa itu , tapi sekarang tidak lagi , sekarang Anggia cukup dewasa dalam berpikir . walaupun kadang merasa sakit hati karena ejekan orang-orang sekarang Anggia bersikap bodo amat orang mau berkata apa . karena mereka gak tau apa yang sebenarnya terjadi . mau di ceritakan yang sebenarnya pun kalau memang mereka tak menyukainya itu hanya di anggap omong kosong saja .
di tengah malam Anggia selalu terbangun untuk melakukan solat malam dan mendoakan kedua orangtuanya dimana pun berada walaupun mereka sudah jahat padanya karena tega membuang di tempat sampah tapi tetap saja mereka orangtuanya . dan juga Anggia selalu mendoakan untuk ketenangan kedua orangtua angkatnya yang sudah mau merawat dirinya dengan baik .
setelah selesai melakukan solat malam , Anggia memulai mengerjakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga , menyapu ngepel dan berjemur pakaian . seperti itulah kegiatan Anggia sehari-hari.
Anggia tidak pernah mengeluh karena memang menikmati hidupnya sebagai gadis mempunyai anak .
waktu menunjukan pukul lima subuh , Anggia membangunkan sang anak agar melakukan solat subuh . ketika Nayla sudah masuk sekolah memang Anggia selalu mengajarkan anaknya itu untuk mengerjakan ibadah dan Nayla gak pernah memberontak ketika Anggia menyuruhnya .
" sayang , kamu siap-siap ya , soalnya kita akan pergi jauh agar gak macet di jalan kita harus berangkat pagi sekali ". ucap Anggia .
" memangnya kita mau kemana ? " tanya Nayla .
" kita akan ke Bandung , mommy udah lama gak ziarah ke makam nenek dan kakek ". jawab Anggia .
" wah kita jalan-jalan ya mom ". ucap Nayla antusias .
" iya kita sambil jalan-jalan, makanya kamu cepet gih siap-siap nanti keburu macet , kita gak nginep kan besok kamu harus tetap sekolah ".
Nayla gegas berlari ke kamarnya untuk bersiap-siap, sebelumnya Nayla membereskan tempat tidur terlebih dulu .
keduanya bersiap untuk pergi tak banyak membawa pakaian hanya membawa satu stel baju ganti saja dan dua mukena untuknya dan sang anak .
Anggia membawa beberapa box cake untuk saudara nya yang berada disana . terutama untuk Edo sahabatnya sekaligus ayah dari Nayla .
" mom , kok banyak sekali bawa cake nya ". tanya Nayla .
" iya soalnya banyak saudara mommy disana yang nasibnya kurang beruntung seperti kita , makanya kita harus sedikit membagi ".
" oh gitu ya mom ".
Anggia menghampiri Bu Mila terlebih dahulu yang kebetulan sedang menjemur pakaian di halaman rumahnya .
" Bu ! " sapa Anggia .
" eh , neng mau kemana udah rapi begini pagi-pagi " ucap Bu Mila .
" iya Bu , kami mau ke Bandung dulu udah lama gak pulang kampung , mungkin seumuran Nayla , aku juga mau sekalian memperkenalkan Nayla pada ayahnya ".
" emangnya gak kecepetan neng , kasian nanti kalau dia terkejut ".
" mungkin lebih cepat lebih baik Bu , biar nanti aku kasih taunya pelan-pelan saja ".
" ya udah deh kalau begitu , ibu cuma berdoa yang baik aja buat kalian berdua ".
" iya Bu ! makasih , kalau begitu kamu pamit dulu ya Bu , titip rumah ya Bu ".
" iya neng , kamu tenang aja , hati-hati di jalan ".
setelah berpamitan pada Bu Mila , Anggia memasuki mobilnya lalu pergi meninggalkan pekarangan rumahnya . karena hari masih pagi jalan menuju jalan tol masih tampak sepi .
selama di perjalanan Nayla berceloteh senang . segala macam ia tanyakan yang ia tak tahu . Anggia pun tak merasa ngantuk karena mendengar dan terkadang menanggapi celotehan bocah itu .
membutuhkan waktu selama empat jam akhirnya Anggia tiba di kota kelahiran . yang pertama ia kunjungi adalah kantor polisi .
ya , Anggia akan membesuk Edo sang sahabat terlebih dahulu , semoga aja Edo masih mengenalinya , karena Anggia yang sekarang dan Anggia yang dulu sangat jauh perbedaannya .
Anggia yang dulu mereka kenal sangat tomboy gayanya mirip anak laki-laki sedangkan Anggia sekarang sangat peminim dan lebih keibuan.
" mom , kita mau kemana sih ? kok kesini ? " tanya Nayla ketika sedang duduk menunggu Edo di panggil .
" nay diam dulu ya , nanti bertanya nya kalau sudah keluar dari sini ". pinta Anggia , Nayla mengangguk .
"waktunya cuma lima belas menit , silakan gunakan waktu sebaik-baiknya " ucap pak polisi yang bertugas .
Edo mengangguk paham .
" mbak maaf , apa anda cari saya ". tanya Edo berdiri di belakang Anggia .
Anggia menoleh ke belakang , lalu tersenyum haru karena sahabatnya itu masih sehat tapi penampilannya sedikit berantakan .
" e-edo ". ucap Anggia gugup .
Edo mengernyitkan dahinya bingung.
" mbak kenal saya , maaf ya anda siapa ?" tanya Edo bingung .
" do ! Lo gak kenal gue , Lo lupa ingatan ". Anggia mencoba meraih tangan Edo tapi Edo menghindar.
" nggak , saya gak lupa ingatan , tapi maaf saya gak punya kenalan cantik kayak mbak ". ucap Edo .
" ya ampun , Edo ini gue , Anggia masa Lo gak ngenalin gue , apa gue secantik itu ".
" a-apa ! Lo Anggia , yang suka main layangan sama gue masa sih ".
" iya do , please ini waktunya gak bakal lama , cepetan jangan banyak cingcong , gue beneran Anggia ".
" Lo berubah fren , Lo udah sukses gak kayak gue malah mendekam di penjara kayak gini gak tahu masa depan gue mau kayak apa ".
" Lo liat anak kecil ini , coba mirip siapa ?".
Edo memperhatikan anak kecil di hadapannya dengan teliti .
" b-bunga ". nama itu tiba-tiba keluar dari mulut Edo .
" iya do , ini anak yang dulu Lo titipin , ini anak Lo , Lo tau sekarang dia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan mandiri dia gak pernah nyusahain gue ".
tes ..
air mata Edo tiba-tiba saja meluncur tanpa permisi .
" sayang sini , kenalin ! ini sahabat terbaik mommy dan ini ayahnya Nayla ". ucap Anggia .
anak itu tampak berbinar mendengar kata ayah .
" nay punya ayah mom , nay bukan anak haram ". ucap bocah itu .
deg..
seketika hati Edo mencelos , karena kesalahannya , anak sekecil ini harus menerima cemoohan dari orang-orang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!