" kamu harus tidur cepat ya , besok harus bangun lebih pagi , mommy akan mengajak nay pergi ke suatu tempat ". ucap Anggia membaringkan tubuh anaknya .
" memangnya kita mau kemana mom ?". tanya Nayla .
" besok juga nay bakal tau ! ".
" baik mom , selamat tidur , muach ". Nayla mencium kedua pipi sang mommy .
treek..
Anggia mematikan lampunya dan di ganti dengan lampu tidur.
setelah menutup pintu kamar Nayla Anggia pergi ke belakang untuk menggiling semua cuciannya di mesin cuci . memang seperti aktivitas Anggia sebelum tidur selalu mencuci dan ketika pagi hari tinggal di jemur .
setelah selesai dengan aktivitasnya , Anggia barulah bisa merebahkan tubuhnya .
aktifitas hari ini sangat menguras tenaga dan emosi .
di toko sedang banyak pelanggan membuat Anggia harus ikut turun tangan . sedangkan di rumah Anggia harus mendengar cerita dari Bu Mila bahwa Nayla mendapat cacian dari ibu- ibu komplek .
kalau dulu Anggia pasti akan menangis jika di caci seperti itu apalagi ada yang mengatai anak tidak berdosa itu , tapi sekarang tidak lagi , sekarang Anggia cukup dewasa dalam berpikir . walaupun kadang merasa sakit hati karena ejekan orang-orang sekarang Anggia bersikap bodo amat orang mau berkata apa . karena mereka gak tau apa yang sebenarnya terjadi . mau di ceritakan yang sebenarnya pun kalau memang mereka tak menyukainya itu hanya di anggap omong kosong saja .
di tengah malam Anggia selalu terbangun untuk melakukan solat malam dan mendoakan kedua orangtuanya dimana pun berada walaupun mereka sudah jahat padanya karena tega membuang di tempat sampah tapi tetap saja mereka orangtuanya . dan juga Anggia selalu mendoakan untuk ketenangan kedua orangtua angkatnya yang sudah mau merawat dirinya dengan baik .
setelah selesai melakukan solat malam , Anggia memulai mengerjakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga , menyapu ngepel dan berjemur pakaian . seperti itulah kegiatan Anggia sehari-hari.
Anggia tidak pernah mengeluh karena memang menikmati hidupnya sebagai gadis mempunyai anak .
waktu menunjukan pukul lima subuh , Anggia membangunkan sang anak agar melakukan solat subuh . ketika Nayla sudah masuk sekolah memang Anggia selalu mengajarkan anaknya itu untuk mengerjakan ibadah dan Nayla gak pernah memberontak ketika Anggia menyuruhnya .
" sayang , kamu siap-siap ya , soalnya kita akan pergi jauh agar gak macet di jalan kita harus berangkat pagi sekali ". ucap Anggia .
" memangnya kita mau kemana ? " tanya Nayla .
" kita akan ke Bandung , mommy udah lama gak ziarah ke makam nenek dan kakek ". jawab Anggia .
" wah kita jalan-jalan ya mom ". ucap Nayla antusias .
" iya kita sambil jalan-jalan, makanya kamu cepet gih siap-siap nanti keburu macet , kita gak nginep kan besok kamu harus tetap sekolah ".
Nayla gegas berlari ke kamarnya untuk bersiap-siap, sebelumnya Nayla membereskan tempat tidur terlebih dulu .
keduanya bersiap untuk pergi tak banyak membawa pakaian hanya membawa satu stel baju ganti saja dan dua mukena untuknya dan sang anak .
Anggia membawa beberapa box cake untuk saudara nya yang berada disana . terutama untuk Edo sahabatnya sekaligus ayah dari Nayla .
" mom , kok banyak sekali bawa cake nya ". tanya Nayla .
" iya soalnya banyak saudara mommy disana yang nasibnya kurang beruntung seperti kita , makanya kita harus sedikit membagi ".
" oh gitu ya mom ".
Anggia menghampiri Bu Mila terlebih dahulu yang kebetulan sedang menjemur pakaian di halaman rumahnya .
" Bu ! " sapa Anggia .
" eh , neng mau kemana udah rapi begini pagi-pagi " ucap Bu Mila .
" iya Bu , kami mau ke Bandung dulu udah lama gak pulang kampung , mungkin seumuran Nayla , aku juga mau sekalian memperkenalkan Nayla pada ayahnya ".
" emangnya gak kecepetan neng , kasian nanti kalau dia terkejut ".
" mungkin lebih cepat lebih baik Bu , biar nanti aku kasih taunya pelan-pelan saja ".
" ya udah deh kalau begitu , ibu cuma berdoa yang baik aja buat kalian berdua ".
" iya Bu ! makasih , kalau begitu kamu pamit dulu ya Bu , titip rumah ya Bu ".
" iya neng , kamu tenang aja , hati-hati di jalan ".
setelah berpamitan pada Bu Mila , Anggia memasuki mobilnya lalu pergi meninggalkan pekarangan rumahnya . karena hari masih pagi jalan menuju jalan tol masih tampak sepi .
selama di perjalanan Nayla berceloteh senang . segala macam ia tanyakan yang ia tak tahu . Anggia pun tak merasa ngantuk karena mendengar dan terkadang menanggapi celotehan bocah itu .
membutuhkan waktu selama empat jam akhirnya Anggia tiba di kota kelahiran . yang pertama ia kunjungi adalah kantor polisi .
ya , Anggia akan membesuk Edo sang sahabat terlebih dahulu , semoga aja Edo masih mengenalinya , karena Anggia yang sekarang dan Anggia yang dulu sangat jauh perbedaannya .
Anggia yang dulu mereka kenal sangat tomboy gayanya mirip anak laki-laki sedangkan Anggia sekarang sangat peminim dan lebih keibuan.
" mom , kita mau kemana sih ? kok kesini ? " tanya Nayla ketika sedang duduk menunggu Edo di panggil .
" nay diam dulu ya , nanti bertanya nya kalau sudah keluar dari sini ". pinta Anggia , Nayla mengangguk .
"waktunya cuma lima belas menit , silakan gunakan waktu sebaik-baiknya " ucap pak polisi yang bertugas .
Edo mengangguk paham .
" mbak maaf , apa anda cari saya ". tanya Edo berdiri di belakang Anggia .
Anggia menoleh ke belakang , lalu tersenyum haru karena sahabatnya itu masih sehat tapi penampilannya sedikit berantakan .
" e-edo ". ucap Anggia gugup .
Edo mengernyitkan dahinya bingung.
" mbak kenal saya , maaf ya anda siapa ?" tanya Edo bingung .
" do ! Lo gak kenal gue , Lo lupa ingatan ". Anggia mencoba meraih tangan Edo tapi Edo menghindar.
" nggak , saya gak lupa ingatan , tapi maaf saya gak punya kenalan cantik kayak mbak ". ucap Edo .
" ya ampun , Edo ini gue , Anggia masa Lo gak ngenalin gue , apa gue secantik itu ".
" a-apa ! Lo Anggia , yang suka main layangan sama gue masa sih ".
" iya do , please ini waktunya gak bakal lama , cepetan jangan banyak cingcong , gue beneran Anggia ".
" Lo berubah fren , Lo udah sukses gak kayak gue malah mendekam di penjara kayak gini gak tahu masa depan gue mau kayak apa ".
" Lo liat anak kecil ini , coba mirip siapa ?".
Edo memperhatikan anak kecil di hadapannya dengan teliti .
" b-bunga ". nama itu tiba-tiba keluar dari mulut Edo .
" iya do , ini anak yang dulu Lo titipin , ini anak Lo , Lo tau sekarang dia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan mandiri dia gak pernah nyusahain gue ".
tes ..
air mata Edo tiba-tiba saja meluncur tanpa permisi .
" sayang sini , kenalin ! ini sahabat terbaik mommy dan ini ayahnya Nayla ". ucap Anggia .
anak itu tampak berbinar mendengar kata ayah .
" nay punya ayah mom , nay bukan anak haram ". ucap bocah itu .
deg..
seketika hati Edo mencelos , karena kesalahannya , anak sekecil ini harus menerima cemoohan dari orang-orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments