Rumah megah Fandy

Eps 4...

Sesampainya dirumah, Sania terkagum melihat rumah Fandy yang bisa dibilang cukup besar bagi orang sepertinya.

Mengingat Sania hanya anak dari keluarga sederhana yang belum punya rumah.

Dari kecil ia bersama orangtuanya sering berpindah tempat dan hanya ngontrak sana sini, hingga orang tuanya meninggal dan terpaksa menumpang hidup dirumah paman dan tantenya.

"Akhirnyaaa sampai juga, ayoo San— kita masuk!" Ajak Fandy.

"Iyaa Mas,"

"Naahhh San, selamat datang dirumah Mas. jangan sungkan dan semoga kamu betah, ingat ya— sekarang ini rumah kamu juga!"

"Terima kasih Mas,"

Sania memasuki rumah itu dan mendapati begitu megah ruangan didalamnya, interior dan furniture rumahnya hanya pernah ia lihat di seriat tv orang-orang kaya.

"Bii, tolong bawa barang-barang Sania keatas ya!" titah Fandy.

"Iya, Den. ya ampun— Jadi ini istrinya, Den Fandy emang pinter." Ucap bi Iyem memberi jempol.

"Iya dong, nahh San— ini Bi iyem. Bi Iyem yang bertugas untuk ngurusin rumah kita. jadi, kalau ada apa-apa bisa minta sama Bi iyem yaa!"

"Iyaa Mas."

"Kalau gitu, Mas pamit duluan. Mas mau istirahat, tadi tamu kita banyak sekali. Selamat malam ya." ucapnya sambil mengelus kepala Sania dan pergi kelantai atas.

Wajah Sania tiba-tiba merah dengan perbuatannya,

Dasar ganjen lirihnya dalam hati dengan wajah terpaku.

"Barangnya masih dibagasi non?" Tanya bi Iyem.

"Enggak Bi, ada diteras biar saya bantu bawa."

"Jangan non, nanti Bibi kena marah. Non mandi aja dulu! nanti, selepas mandi barang-barang Non sudah siap diatas."

"Makasih banyak ya Bi, oh iya kamarnya yang mana ya Bii." Tanya Sania.

"Yang gagangnya warna hitam sendiri Non."

Sania naik sembari melihat sekeliling, matanya sedikit tertarik, melihat banyaknya foto masa kecil Fandy dan keluarganya.

Sesampainya ia kelantai atas, dengan rumah yang sangat luas dan memiliki kamar yang lumayan banyak.

Sania mencari pintu yang bergagang hitam.

"Ahh ini yg hitam sendiri, aneh juga." ucapnya yang merasa lucu karena gagang pintunya beda sendiri.

Sania membuka pintu kamar. Kamar yang sangat luas, dibalut dinding berwarna netral. Sangat sejuk dipandang, bahkan ada kamar mandi didalamnya. Tanpa fikir panjang, Sania langsung mandi untuk menghilangkan penatnya.

"Hmmmm.... segarnyaaa.. gini yaa rasanya jadi orang kaya, Mandi malam pun gak takut dingin karna ada pemanas airnya."

Mas Fandy kerja apa ya? sampai bisa punya rumah sebagus ini. apa mungkin ini rumah dari orang tuanya? fikirnya dalam hati.

Sania yang masih dibalut dengan handuk,

membuka pintu kamar mandi.

ruangan yang tadinya terang, tiba-tiba gelap. hanya kasur yang tertuju oleh matanya karna diterangi cahaya lampu tidur yang sangat redup.

"Kok gelap ya, apa tadi aku mematikan lampu." Tanya Sania pada diri sendiri dengan heran.

Ia meraba dan menengok sana sini mencari koper untuk menemukan pakaiannya, namun ia tak kunjung menemukan kopernya karena sekeliling kamar lumayan gelap.

Tak lupa ia meraba dinding mencoba mencari saklar lampu untuk mendapatkan cahaya, namun tak kunjung ia temukan juga. Dan akhirnya Sania menyerah.

"Sudahlah, besok saja.. lagi pula tidur tanpa mengenakan pakaian lebih nyaman," ucapnya tersenyum nakal.

Saniapun berbaring disisi kiri, samping lampu tidur.

...****************...

Keesokan harinya, Sania merasa aneh. Ia merasa menyentuh sesuatu.

Matanya yang masih tertutup dengan berat, tidak sanggup membuka mata untuk melihat apa yang tangannya saat ini sentuh. Ia terus meraba dengan pelan kekanan dan kekiri.

Apa adaa, guling selebar dan sepadat ini. Gumam Sania dengan mata tertutup.

"Sann ... "

Matanya pun terbelalak.

Terpopuler

Comments

Ide'R

Ide'R

Lanjut..

2023-12-30

1

Risa Koizumi

Risa Koizumi

Keren banget thor, semangat terus ya!

2023-12-13

2

lihat semua
Episodes
1 Berita tak terduga
2 Pernikahan
3 Pertemuan Pertama
4 Rumah megah Fandy
5 Pagi yang canggung
6 Manusia Iri
7 Bulan dan Bintang yang kebetulan
8 Perjalanan pertama
9 Berkunjung
10 Julid
11 Menginap
12 Teman lama
13 Perasaan sepihak
14 Wanita ganjen
15 Gelisah
16 Lukisan
17 Berdebar
18 Kunjungan Rena
19 Kado kecil
20 Ruang Lukis
21 Pertama kali berjauhan
22 Video call
23 Ketahuan
24 Perasaan
25 Surat DO
26 Pria Idaman
27 First Date
28 Momen pasar malam
29 First kiss
30 Kasmaran
31 Rencana Fandy
32 Beda level
33 Nobar bersama rival
34 Berterus terang
35 Sarapan ala Fandy
36 Ketakutan Sania
37 Melawan Trauma
38 Paris
39 Bulan madu
40 Mengelilingi Paris
41 model
42 paris memanas
43 pulang
44 Histeris
45 Perubahan Ryan
46 Party
47 Bandung
48 Ziarah
49 Oleh-oleh
50 Album Kecil
51 Menutupi perasaan
52 Merajuk
53 Kisah Dibalik Pernikahan
54 Lembur
55 Efek Kopi
56 Gagal
57 Kesadaran Fandy
58 Panggilan 'Sayang'
59 Perasaan Rena
60 Penjelasan Bima
61 Pelajaran untuk Citra
62 Pingsan
63 Rumah Sakit
64 Amplop Coklat
65 Foto yang mengiris hati
66 Hati yang hancur
67 Putus Asa
68 Rival Yang Baik
69 Penjelasan
70 Kepercayaan Baru
71 Perasaan Yang Makin Bergejolak
72 Dipermalukan
73 Terus Terang
74 Kesedihan Yang Mendalam
75 Penjara
76 Syok
77 Saling Menjaga
78 Izin Pulang
79 Ucapan yang tertunda
80 Alasan sebenarnya
81 Saran yang membuat sadar
82 Kesedihan yang berlanjut
83 Perasaan Fandy
84 Pov Sania
85 Damai
86 Si kembar
87 Kisah 2R
88 Happy Ending!!
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Berita tak terduga
2
Pernikahan
3
Pertemuan Pertama
4
Rumah megah Fandy
5
Pagi yang canggung
6
Manusia Iri
7
Bulan dan Bintang yang kebetulan
8
Perjalanan pertama
9
Berkunjung
10
Julid
11
Menginap
12
Teman lama
13
Perasaan sepihak
14
Wanita ganjen
15
Gelisah
16
Lukisan
17
Berdebar
18
Kunjungan Rena
19
Kado kecil
20
Ruang Lukis
21
Pertama kali berjauhan
22
Video call
23
Ketahuan
24
Perasaan
25
Surat DO
26
Pria Idaman
27
First Date
28
Momen pasar malam
29
First kiss
30
Kasmaran
31
Rencana Fandy
32
Beda level
33
Nobar bersama rival
34
Berterus terang
35
Sarapan ala Fandy
36
Ketakutan Sania
37
Melawan Trauma
38
Paris
39
Bulan madu
40
Mengelilingi Paris
41
model
42
paris memanas
43
pulang
44
Histeris
45
Perubahan Ryan
46
Party
47
Bandung
48
Ziarah
49
Oleh-oleh
50
Album Kecil
51
Menutupi perasaan
52
Merajuk
53
Kisah Dibalik Pernikahan
54
Lembur
55
Efek Kopi
56
Gagal
57
Kesadaran Fandy
58
Panggilan 'Sayang'
59
Perasaan Rena
60
Penjelasan Bima
61
Pelajaran untuk Citra
62
Pingsan
63
Rumah Sakit
64
Amplop Coklat
65
Foto yang mengiris hati
66
Hati yang hancur
67
Putus Asa
68
Rival Yang Baik
69
Penjelasan
70
Kepercayaan Baru
71
Perasaan Yang Makin Bergejolak
72
Dipermalukan
73
Terus Terang
74
Kesedihan Yang Mendalam
75
Penjara
76
Syok
77
Saling Menjaga
78
Izin Pulang
79
Ucapan yang tertunda
80
Alasan sebenarnya
81
Saran yang membuat sadar
82
Kesedihan yang berlanjut
83
Perasaan Fandy
84
Pov Sania
85
Damai
86
Si kembar
87
Kisah 2R
88
Happy Ending!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!