Pertemuan Pertama

Eps 3..

"Pah, pria itu betulan suami Sania?" Tanya bu Marni.

Bu Marni lumayan terkejut dengan pria yang kini telah sah menjadi suami Sania.

Bagaimana tidak, Ekspektasinya yang mengira bahwa Sania menikah dengan pria tua yang mempunyai banyak uang.

Ternyata justru pria muda nan kaya yang menikahinya, awalnya dia hanya terkejut karna Sania menikah di hotel bintang 5.

Tapi setelah ia keluar ruangan rias pengantin, justru makin membuat mulutnya lebih menganga karena pria muda itu begitu tampan bak pangeran.

"Iya Mah, pria itu suami Sania," ucap pak Irwan kembali menyadarkan istrinya.

Walaupun pernikahan itu megah, Sania tak melihat satupun orang yang ia kenal selain paman dan tantenya.

Banyak sekali orang yang ia tidak kenali naik ke panggung pelaminan untuk bersalaman dengannya.

Sesekali ia mencuri pandang melihat pria disebelahnya,

Aku tak menyangka, kalau ternyata lelaki yang menikahiku masih muda Hmm dan tampan juga.

Sania menggeleng menyadarkan dirinya.

Walaupun mereka duduk bersampingan, tapi mereka tidak bicara sama sekali.

Bertemu pertama kali dengan status sah, membuat Sania merasa canggung dan sesekali mencoba memberi jarak duduknya.

Tak terasa acara pernikahan mereka telah usai.

Paman Sania datang untuk pamit dengan Sania,

"Selamat ya untuk kalian, paman harap— kalian berbahagia. Sekarang, Paman dan Tante pamit pulang. Paman titip Sania ya." Ucap pak Irwan memegang bahu Fandy.

"Sania, Paman pulang. Kalau ada apa-apa hubungin paman ya." Ucap pak Irwan mengelus pipi Sania, Sania hanya mengangguk pelan.

"Iya, Paman. Hati-hati dijalan pulang," balasnya.

...****************...

Diperjalan pulang, Sania diam sambil menatap langit malam yang dipenuhi dengan bintang-bintang.

Tiba-tiba saja mobil berhenti di sebuah restoran mewah.

"Kenapa kita berhenti disini, apa kita sudah sampai?" tanya Sania.

"Sudah, ikut saja! nanti juga kamu tau kok," ucap Fandy.

Mereka masuk bersama kedalam restoran, dengan manis Fandy menarikkan kursi untuk Sania dan mempersilahkannya duduk.

"Mas tau kamu pasti lapar, sepanjang acara mas tidak melihatmu makan sama sekali. Tambah lagi— tadi mas juga sepertinya mendengar suara tangisan dalam perutmu yang tidak berhenti meracau didalam mobil," ucapnya sedikit mengejek Sania.

"Aa, aku gak lapar kok. Mungkin, Mas salah dengar," jawab Sania dengan malu.

"Sudah, nggak perlu malu. Kita kan sudah suami istri, oh iya Namaku Fandy. Aku cuma memastikan, siapa tau kamu belum tau namaku," ucap Fandy.

Jadi, namanya Fandy, Gumam Sania yang hanya diam mendengar ucapan pria itu.

"Mas tau, kita belum saling mengenal— dan bahkan ini pertemuan pertama kita. Mas tidak akan memaksa kamu untuk langsung menerima semua ini, Karna Mas sendiripun butuh waktu untuk menyesuaikan semuanya, jadi— mas harap kamu mengerti dan mau sama-sama belajar,"

"Mas, kenapa Mas mau menikah dengan perempuan yang Mas tidak kenal. Apa Mas tidak takut? bagaimana jika nantinya aku bukan perempuan yang tepat untuk Mas, bagaimana jika nanti Mas menyesal,"

"San, aku tidak mungkin menyesal, karna aku tau— kamu adalah perempuan yang baik, Itu sudah cukup untukku." Jawab Fandy menatap Sania dalam.

Dugdugh.. dugdugg... dugdugg..

Detak jantung Sania tidak karuan mendengar ucapannya.

Tahan San, tahan— kamu baru bertemu dengannya. Walaupun dia sudah menjadi suamimu, kamu tidak boleh cepat luluh dengan ucapannya! Batin Sania.

"Mas, kalau boleh aku punya permintaan."

"Apa itu?"

"Begini Mas, kalau boleh— kita jangan satu kamar dulu. Karna, jujur aku belum siap. aku ingin mengenal Mas lebih dalam sampai aku benar-benar siap untuk satu kamar sama Mas. aku harap, Mas memahami permintaanku!"

"Kamu mau pisah kamar?" tanya Fandy meyakinkan.

Sania mengangguk pelan,

"Baiklah, itu ide yang bagus. Mas juga sempat kefikiran, Mas takut kita nantinya canggung karna belum siap. Syukurlah kalau kita satu pendapat,"

Sania sedikit terkejut dengan tanggapan Fandy yang menerima permintaannya.

"Sudah, sekarang— ayo kita pesen makanannya! Supaya kita bisa cepat pulang dan beristirahat," ucapnya sambil tersenyum.

Terpopuler

Comments

Ide'R

Ide'R

Nikahnya di hotel bintang lima,kenapa ga nginep dan makan di hotenya??..

2023-12-30

1

Ritsu-4

Ritsu-4

cerita ini bikin addicted, gak bisa berhenti baca!

2023-12-13

6

lihat semua
Episodes
1 Berita tak terduga
2 Pernikahan
3 Pertemuan Pertama
4 Rumah megah Fandy
5 Pagi yang canggung
6 Manusia Iri
7 Bulan dan Bintang yang kebetulan
8 Perjalanan pertama
9 Berkunjung
10 Julid
11 Menginap
12 Teman lama
13 Perasaan sepihak
14 Wanita ganjen
15 Gelisah
16 Lukisan
17 Berdebar
18 Kunjungan Rena
19 Kado kecil
20 Ruang Lukis
21 Pertama kali berjauhan
22 Video call
23 Ketahuan
24 Perasaan
25 Surat DO
26 Pria Idaman
27 First Date
28 Momen pasar malam
29 First kiss
30 Kasmaran
31 Rencana Fandy
32 Beda level
33 Nobar bersama rival
34 Berterus terang
35 Sarapan ala Fandy
36 Ketakutan Sania
37 Melawan Trauma
38 Paris
39 Bulan madu
40 Mengelilingi Paris
41 model
42 paris memanas
43 pulang
44 Histeris
45 Perubahan Ryan
46 Party
47 Bandung
48 Ziarah
49 Oleh-oleh
50 Album Kecil
51 Menutupi perasaan
52 Merajuk
53 Kisah Dibalik Pernikahan
54 Lembur
55 Efek Kopi
56 Gagal
57 Kesadaran Fandy
58 Panggilan 'Sayang'
59 Perasaan Rena
60 Penjelasan Bima
61 Pelajaran untuk Citra
62 Pingsan
63 Rumah Sakit
64 Amplop Coklat
65 Foto yang mengiris hati
66 Hati yang hancur
67 Putus Asa
68 Rival Yang Baik
69 Penjelasan
70 Kepercayaan Baru
71 Perasaan Yang Makin Bergejolak
72 Dipermalukan
73 Terus Terang
74 Kesedihan Yang Mendalam
75 Penjara
76 Syok
77 Saling Menjaga
78 Izin Pulang
79 Ucapan yang tertunda
80 Alasan sebenarnya
81 Saran yang membuat sadar
82 Kesedihan yang berlanjut
83 Perasaan Fandy
84 Pov Sania
85 Damai
86 Si kembar
87 Kisah 2R
88 Happy Ending!!
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Berita tak terduga
2
Pernikahan
3
Pertemuan Pertama
4
Rumah megah Fandy
5
Pagi yang canggung
6
Manusia Iri
7
Bulan dan Bintang yang kebetulan
8
Perjalanan pertama
9
Berkunjung
10
Julid
11
Menginap
12
Teman lama
13
Perasaan sepihak
14
Wanita ganjen
15
Gelisah
16
Lukisan
17
Berdebar
18
Kunjungan Rena
19
Kado kecil
20
Ruang Lukis
21
Pertama kali berjauhan
22
Video call
23
Ketahuan
24
Perasaan
25
Surat DO
26
Pria Idaman
27
First Date
28
Momen pasar malam
29
First kiss
30
Kasmaran
31
Rencana Fandy
32
Beda level
33
Nobar bersama rival
34
Berterus terang
35
Sarapan ala Fandy
36
Ketakutan Sania
37
Melawan Trauma
38
Paris
39
Bulan madu
40
Mengelilingi Paris
41
model
42
paris memanas
43
pulang
44
Histeris
45
Perubahan Ryan
46
Party
47
Bandung
48
Ziarah
49
Oleh-oleh
50
Album Kecil
51
Menutupi perasaan
52
Merajuk
53
Kisah Dibalik Pernikahan
54
Lembur
55
Efek Kopi
56
Gagal
57
Kesadaran Fandy
58
Panggilan 'Sayang'
59
Perasaan Rena
60
Penjelasan Bima
61
Pelajaran untuk Citra
62
Pingsan
63
Rumah Sakit
64
Amplop Coklat
65
Foto yang mengiris hati
66
Hati yang hancur
67
Putus Asa
68
Rival Yang Baik
69
Penjelasan
70
Kepercayaan Baru
71
Perasaan Yang Makin Bergejolak
72
Dipermalukan
73
Terus Terang
74
Kesedihan Yang Mendalam
75
Penjara
76
Syok
77
Saling Menjaga
78
Izin Pulang
79
Ucapan yang tertunda
80
Alasan sebenarnya
81
Saran yang membuat sadar
82
Kesedihan yang berlanjut
83
Perasaan Fandy
84
Pov Sania
85
Damai
86
Si kembar
87
Kisah 2R
88
Happy Ending!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!