Pangeran Ke Tiga

Setelah mendapatkan barang yang di inginkan, An Xin dan yang lainnya bergegas untuk kembali.

"Nona....". Kata Wen wen menggantung karena penasaran tapi ragu untuk bertanya.

"Hmm ?." Jawab An Xin pura pura tidak tau.

"Em m apa yang nona berikan kepada Tuan tua itu, sehingga beliau setuju untuk memberikan barangnya pada nona ?." Tanya Wen wen. Jun yang mengendarai kereta ikut mendengarkan, karena dia juga penasaran.

"Itu sebenarnya barang yang tidak sengaja ku dapatkan di pelelangan." jawab An Xin tersenyum misterius dan menerawang jauh, mengingat negosiasinya dengan kakek pengrajin.

......................

"Apa yang kau inginkan." Kata kakek Zhang terus terang dengan pandangan menelisik. Sesekali matanya tertuju pada guci kecil di tangan An Xin.

"Saya ingin memesan cincin penyimpanan. Jika Tuan bersedia, saya akan memberikan barang ini sebagai tanda terima kasih." Jawab An Xin lugas dan jelas.

"Dari mana barang itu." Tanya tuan Zhang lagi.

"Saya mendapatkan di pelelangan gelap." Jawab An Xin.

Sebenernya bukan mendapatkan, lebih tepatnya dia yang menugaskan Jun untuk menyamar dan menjual barang tersebut ke pelelangan gelap waktu itu. Tidak mungkin dia memberi tau semua orang kalau dia punya banyak air mata spiritual kan. Bisa bisa nyawanya dan seluruh keluarganya terancam, dan menjadi incaran orang orang jahat.

Lebih baik tidak menonjolkan diri demi ketenangan, keamanan dan kedamaian diri serta keluarga tercintanya.

Itulah kenapa An Xin selalu berhati hati dalam segala urusan dan tindakannya. Keluarganya juga mengajarkan hal serupa. Sehingga kediaman Jendral tua Lu terkenal dengan sikap rendah hati dan tidak sombong.

"Berapa ?." Tanya tuan Zhang lagi.

An Xin memandang tuan Zhang dengan diam. Dalam benaknya dia berfikir, berapa apanya ini, jumlah airnya, harganya atau cincin yang di inginkan. Kenapa Kakek ini bicaranya setengah setengah. Hufh.

"Berapa yang kau inginkan." Melihat gadis di depannya masih diam, tuan Zhang bertanya lagi.

"5 cincin penyimpanan berukuran besar, 10 sedang, dan 5 kecil."

"Juga 2 kantung penyimpanan besar, 2 sedang, dan 5 kecil." Jawab An Xin terus terang dan percaya diri.

Tuan Zhang yang mendengarnya tertegun sejenak. Kenapa gadis kecil di depannya ini begitu sembrono. Memesan begitu banyak barang tanpa berpikir terlebih dahulu.

Melihat Tuan Zang diam, An Xin mengerutkan keningnya.

"Kenapa ?. Apakah tuan keberatan ?." An Xin bertanya dengan nada sedikit kecewa.

"Hem." Tuan Zhang berdehem.

"Terlalu banyak. Aku tidak punya sebanyak itu." Lanjut tuan Zhang.

"Saya akan mengambil yang ada pada tuan terlebih dahulu, sisanya bisa menyusul." Kata An Xin dengan sedikit senyuman.

"Sayangnya aku tidak bisa memenuhi keinginanmu." Jawab tuan Zhang dengan sedikit penyesalan.

Dan akhirnya An Xin hanya mendapatkan 2 cincin penyimpanan besar, 6 sedang, 4 kecil. Juga 2 kantung penyimpanan sedang dan 2 kantung penyimpanan kecil.

Tapi tidak masalah, mungkin nanti jika ada kesempatan lain, dia akan mendapatkannya lagi. Karena ternyata tuan Zhang mengalami cidera luka dalam sehingga tidak bisa membuat cincin penyimpanan lagi.

Tuan Zhang membutuhkan air mata spiritual dan bahan obat obatan langka untuk menyembuhkan cideranya.

Sebenarnya An Xin bisa saja menyembuhkan tuan Zang, namun ada satu bahan obat yang tidak An Xin miliki. Dan kembali lagi, An Xin tidak boleh terlalu memperlihatkan kekuatannya untuk sekarang ini.

...----------------...

Ketika sampai di kota, hari sudah gelap. Jadi An Xin dan rombongannya singgah di salah satu rumah makan sederhana, yang tidak terlalu besar. Biasanya yang makan di sini rakyat dari kalangan menengah ke bawah.

An Xin lebih menyukai tempat seperti ini yang tidak terlalu membeda bedakan kasta dan kekuasaan.

Setelah mendapatkan tempat duduk di pojok belakang, An Xin dan yang lainnya segera memesan makanan.

Saat menunggu pesanan datang, An Xin mendengarkan diskusi dari meja depannya.

Disana ada beberapa pria besar yang membicarakan perebutan wilayah perbatasan utara.

"Ya, aku mendengar bahwa Jendral Lu yang di tugaskan kaisar untuk memimpin pertempuran kali ini." Kata pria berkumis.

"Jendral Lu memang mampu." Kata pria gemuk di sebelahnya sambil mengangguk.

"Aku juga mendengar Pangeran ketiga akan maju ke medan perang. Dengan Pangeran ketiga dan Jendral Lu bersatu pasti pemberontakan segera teratasi." Kata pria yang mempunyai bekas luka goresan di wajahnya.

"Ya kau benar." Jawab dua orang lainnya.

An Xin, Wen wen dan Jun saling berpandangan. Seperti berbicara dengan sorot mata mereka masing masing.

"Akan ada perang." Kata Jun melalui matanya.

"Aku akan berpartisipasi." Kata An Xin melalui matanya.

"Kalau nona ikut, bawa serta kami." Kata Wen wen dan Jun melalui tatapan mata.

Begitulah kira kira.

Ketika Wen wen memutar kepalanya untuk mengamati pengunjung lain, matanya terbelalak karena pandangannya menangkap sosok yang tidak asing sedang menatap ke arah mereka bertiga. Lebih tepatnya menatap ke arah sang nona. Kemudian Wen wen menyenggol lengan An Xin.

"Nona, bukankah itu Pangeran ketiga." Kata Wen wen lirih gengan takut.

Kemudian An Xin mengikuti arah pandang yang di tunjukan Wen wen. Benar saja, di sana terlihat Pangeran ketiga yang juga menyamar menjadi rakyat biasa, sedang duduk tenang dengan secangkir teh di hadapannya. Ditemani seorang pria, kalau tebakannya benar, itu pasti pengawal pribadinya.

Dua pasang mata bertubrukan, segera An Xin menetralkan rasa terkejutnya. Kemudian mengangguk sopan untuk memberikan salam dari jauh. Namun Pangeran ketiga membuang wajahnya, tidak membalas salam An Xin.

"he he". An Xin tersenyum getir.

Wen wen dan Jun diam diam mengamati interaksi keduanya.

"Nona...". Panggil Wen wen dan Jun yang menghawatirkan perasaan sang nona.

An Xin tersenyum menenangkan mereka berdua.

Ketika makanan yang di pesanan datang, mereka langsung memakannya.

An Xin terus fokus pada makanannya dan tidak menoleh ke arah pangeran ke tiga lagi. Tapi Wen wen dan Jun menjadi sedikit tidak tenang, sebentar sebentar memandang sang nona, dan sesekali ke arah pangeran ke tiga.

Wen wen dan Jun mengerti jika sekarang perasaan sang nona sedang tidak baik baik saja, maka lebih baik mereka diam.

Ya, An Xin memang tidak pernah baik baik saja jika bertemu atau berpapasan dengan pangeran ke tiga.

Sebenarnya, An Xin dan Pangeran ketiga telah bertunangan 4 tahun lalu. Namun hubungan mereka tidak pernah bisa berkembang menjadi lebih baik.

Dulu setelah pertunangan, An Xin beberapa kali mencoba mendekati pangeran ke tiga dan ingin memulai hubungan baik sebagai teman. Namun Pangeran ketiga selalu menghindar dan menolak dengan tegas. Dia akan membuang muka saat bertemu An Xin.

Pernah suatu ketika, lebih tepatnya 2 tahun setelah hari pertunangan An Xin dan Pangeran ketiga.

Saat itu An Xin sedang berselisih dengan seorang Nona muda. Pangeran ketiga juga berada di tempat yang sama, namun sama sekali tidak membantu atau pun membela An Xin. Dia membuang muka dan berjalan menjauh dari tempat kejadian perkara.

Mungkin dulu An Xin akan diam diam menangis bila di perlakukan seperti itu.

Namun setelah kejadian hari itu, An Xin mulai mengerti jika dia tetap bertahan, dia sendiri yang akan terluka semakin dalam. An Xin mulai membuang jauh jauh perasaan untuk Pangeran ketiga.

An Xin tidak pernah lagi mencoba berhubungan dengan pangeran ketiga. Dia akan menghindar, bahkan menjauh ketika berada di tempat yang sama dengan Pangeran ketiga.

An Xin akan mencari cara supaya pertunangannya bisa di batalkan.

Dia tidak ingin menikah dengan orang yang tidak mencintainya.

Dia tidak ingin setiap hari makan hati.

Dia tidak ingin mencintai sendiri.

Dan sepertinya rencana itu bisa di mulai sekarang.

Ya, dia harus mulai menyusun rencana supaya bisa terlepas dari pangeran ketiga.

Entah hasilnya berhasil atau tidak, yang penting dia sudah mencobanya, kan.

Terpopuler

Comments

Kartika Lina

Kartika Lina

cari yang bisa mencintaimu juga anxin

2024-06-29

2

Barbara

Barbara

lanjuuut

2024-01-31

3

lihat semua
Episodes
1 Akhir kehidupan pertama
2 Kehidupan kedua di Dimensi lain
3 Warisan Leluhur
4 Menimbun Barang
5 Pangeran Ke Tiga
6 Medan Perang
7 Terluka
8 Akhir kehidupan kedua
9 Mengulang Kembali menjadi Liona
10 Hewan Liar
11 Sedikit Berbohong
12 Ke Kota
13 Di ikuti
14 Tidak Beruntung
15 Pembagian Hasil
16 Kekurangan Dana
17 Beli apapun
18 Jamur dan Rebung
19 Gulai Kepala Kakap
20 Memesan Perhiasan
21 3-Tarzan
22 Makan Malam di Gunung
23 Pesona Paman Kembar
24 Membangun Rumah Baru
25 Traktir Teman Sekelas
26 Tiba Tiba Melamar
27 Minggu untuk Berbisnis
28 CB 1100 untuk Kakek
29 29. Sertifikat Tanda Cinta
30 30. Sungguh Sial
31 31. Sudah Ada yang Punya ?
32 32. Rumah Baru Sudah Siap
33 33. Memberi Nama Kucing
34 34. Pinky Oh Pinky
35 35. Popok Bayi
36 36. Bronze dan Silver
37 37. Menyelamatkan, DIA
38 38. Introgasi
39 39. Masa Lalu Biarlah Berlalu
40 40. Menemukan Sumber Uang Baru
41 41. Cinta Dari Dimensi Lain
42 42. Baju Jahitan Ibu
43 43. Dua Pengganggu Abadi
44 44. Tamu Tak di Undang
45 45. Arslan si Pemaksa
46 46. Menyelesaikan Roy-CS
47 47. Kesepakatan
48 48. Barang Untuk di Lelang
49 49. Kencan ?
50 50. Acara Lelang
51 51. Lukman Anggara
52 52. Hadiah Kecil
53 53. Bukan Pencuri Biasa
54 54. Anak Hilang
55 55. Kak Ros VS Jarjit
56 56. Rencana Masa Depan
57 57. Kedatangan Pengganggu
58 58. Tak Terduga
59 59. Istri Pertama
60 60. Beruk
61 61. Amarah
62 62. Setan Tampan
63 63. Menghangatkan Kamar
64 64. Bangunan Berhantu?
65 65. Sosok di balik Jendela
66 66. OTW jadi Ibu Kos-kosan
67 67. Jajan Gorengan
68 68. Penyakit Aneh
69 69. Membuka Dantian
70 70. Kecolongan
71 71. Di Culik?
72 72. Menyelamatkan Ibu, Nenek dan Anak Lele
73 73. Jiwa-Jiwa Psycho
74 74. Main Salon Salonan
75 75. Sarah Tidak Asyik
76 76. Kelas Dua Belas
77 77. Rezeki Tak Akan Tertukar
78 78. Mengembalikan Barang Kiriman
79 79. Pembukaan Restoran
80 80. Menjaga Kewarasan
81 81. Enaknya Jadi Liona
82 82. Keuntungan
83 83. Kak Lily, Kak Liliii....
84 84. Waktu Cepat Berlalu
85 85. Anggota Boboiboy
86 86. Aroma Ayam Bakar
87 87. Panji Petualang
88 88. Akhirnya Selesai
89 89. Tamu Sombong
90 90. Durhaka ??
91 91. Izinkan Aku
92 92. Wah Wah Waaahhh
93 93. Menuju akhir
94 94. Benda Aneh
95 95. Tamat
96 Karya Baru
97 Karya Baru : Berjodoh Dengan Duda Anak Dua
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Akhir kehidupan pertama
2
Kehidupan kedua di Dimensi lain
3
Warisan Leluhur
4
Menimbun Barang
5
Pangeran Ke Tiga
6
Medan Perang
7
Terluka
8
Akhir kehidupan kedua
9
Mengulang Kembali menjadi Liona
10
Hewan Liar
11
Sedikit Berbohong
12
Ke Kota
13
Di ikuti
14
Tidak Beruntung
15
Pembagian Hasil
16
Kekurangan Dana
17
Beli apapun
18
Jamur dan Rebung
19
Gulai Kepala Kakap
20
Memesan Perhiasan
21
3-Tarzan
22
Makan Malam di Gunung
23
Pesona Paman Kembar
24
Membangun Rumah Baru
25
Traktir Teman Sekelas
26
Tiba Tiba Melamar
27
Minggu untuk Berbisnis
28
CB 1100 untuk Kakek
29
29. Sertifikat Tanda Cinta
30
30. Sungguh Sial
31
31. Sudah Ada yang Punya ?
32
32. Rumah Baru Sudah Siap
33
33. Memberi Nama Kucing
34
34. Pinky Oh Pinky
35
35. Popok Bayi
36
36. Bronze dan Silver
37
37. Menyelamatkan, DIA
38
38. Introgasi
39
39. Masa Lalu Biarlah Berlalu
40
40. Menemukan Sumber Uang Baru
41
41. Cinta Dari Dimensi Lain
42
42. Baju Jahitan Ibu
43
43. Dua Pengganggu Abadi
44
44. Tamu Tak di Undang
45
45. Arslan si Pemaksa
46
46. Menyelesaikan Roy-CS
47
47. Kesepakatan
48
48. Barang Untuk di Lelang
49
49. Kencan ?
50
50. Acara Lelang
51
51. Lukman Anggara
52
52. Hadiah Kecil
53
53. Bukan Pencuri Biasa
54
54. Anak Hilang
55
55. Kak Ros VS Jarjit
56
56. Rencana Masa Depan
57
57. Kedatangan Pengganggu
58
58. Tak Terduga
59
59. Istri Pertama
60
60. Beruk
61
61. Amarah
62
62. Setan Tampan
63
63. Menghangatkan Kamar
64
64. Bangunan Berhantu?
65
65. Sosok di balik Jendela
66
66. OTW jadi Ibu Kos-kosan
67
67. Jajan Gorengan
68
68. Penyakit Aneh
69
69. Membuka Dantian
70
70. Kecolongan
71
71. Di Culik?
72
72. Menyelamatkan Ibu, Nenek dan Anak Lele
73
73. Jiwa-Jiwa Psycho
74
74. Main Salon Salonan
75
75. Sarah Tidak Asyik
76
76. Kelas Dua Belas
77
77. Rezeki Tak Akan Tertukar
78
78. Mengembalikan Barang Kiriman
79
79. Pembukaan Restoran
80
80. Menjaga Kewarasan
81
81. Enaknya Jadi Liona
82
82. Keuntungan
83
83. Kak Lily, Kak Liliii....
84
84. Waktu Cepat Berlalu
85
85. Anggota Boboiboy
86
86. Aroma Ayam Bakar
87
87. Panji Petualang
88
88. Akhirnya Selesai
89
89. Tamu Sombong
90
90. Durhaka ??
91
91. Izinkan Aku
92
92. Wah Wah Waaahhh
93
93. Menuju akhir
94
94. Benda Aneh
95
95. Tamat
96
Karya Baru
97
Karya Baru : Berjodoh Dengan Duda Anak Dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!