Police Station

Axel mengeraskan rahangnya tatkala mendapati rekaman yang membuat hati serta darahnya mendidih.

Kejadian yang menimpa keluarga Haidar benar-benar membangkitkan sisi iblis Axel.

“Perlambat pada menit ke tiga.”

Semua orang di dalam ruangan Direktur Monro House diam mengintai. Menatap serius pada setiap adegan yang tersaji, hingga siluet seorang wanita yang berlari menuju tempat kejadian perkara membuat mereka mengerutkan dahi.

“Wanita itu terlihat tidak asing,” ungkap Polisi yang bersama Axel sejak tadi.

“Bukankah dia Desainer itu? Daisy Kaellova?”

Mata tajam Axel mengikuti setiap gerak-gerik Daisy, sedikitpun tak teralihkan bahkan setelah Daisy membawa keponakannya pergi.

“Apa mungkin dia salah satu pelaku yang terlibat? Tapi tidak masuk akal.”

“Tidak ada yang tidak masuk akal. Sekalipun orang terdekat, bisa juga berkhianat,” Axel bangkit dari tempatnya duduk, melangkah keluar, dia berucap, “Kirim aku alamat Desainer itu, sepuluh menit kemudian bawa beberapa orang mendatangi kami.”

Mereka yang masih belum mengerti hanya mengangguk sembari menatap tubuh Axel yang mulai tidak terlihat lagi.

“Daisy, jika sampai kamu terlibat sebagai pelaku pembunuhan keluargaku, aku tidak akan berpikir dua kali untuk menghabisimu.”

...…...

Daisy mengusap kasar wajahnya. Membelokkan mobilnya ke kantor polisi, dia diliputi kebimbangan saat ini.

Jika dia masuk ke dalam sana dan melapor atas kecelakaan tadi, tentu bisa menimbulkan masalah besar nanti.

Berpikir dua kali untuk turun dari mobil, Daisy benar-benar bingung sekarang.

“Aku harus melaporkannya atau tidak?” gumam Daisy.

Menahan tubuh bayi itu menggunakan satu tangan, Daisy menggigit bibir bawahnya.

“Jika aku melaporkannya, bisa jadi orang-orang itu akan langsung mendatangiku. Apalagi aku bersama satu-satunya korban yang masih hidup … aku harus bagaimana?”

.........

Axel menuju tempat di mana titik lokasi mobil Daisy berada.

Bersama orang-orang yang bekerja untuknya, Axel bersumpah akan membuat kehidupan Daisy menderita bila benar wanita itu terlibat atas kematian keluarganya.

Menghentikan mobilnya di sebelah mobil Daisy yang masih terparkir, Axel menyeringai melihat Daisy yang terbelalak karena kehadirannya.

“Hello Daisy?”

Daisy mematung. Mengeratkan pelukannya pada bayi yang dia gendong, dia meremas setir.

Mendekati Daisy, atensi Axel teralihkan pada sosok mungil yang Daisy dekap.

"Aaron," lirih Axel.

Mengetuk kaca mobil Daisy tidak sabaran, Axel menatap tajam Daisy yang juga memberi tatapan tajam kepadanya.

“Buka pintu mobilmu.”

Daisy mendesis. “Dalam mimpimu.”

Menyalakan mesin, Daisy yang hendak melaju terkejut ketika mobil lain datang dan menghadangnya dari belakang.

“Kau pandai memilih tempat untuk menyerahkan diri,” ingin sekali Axel memecahkan kaca tersebut dan merebut sang keponakan, namun mengingat mereka berada di ruang umum membuat Axel harus menahan keinginannya.

“Suruh orang-orangmu menyingkir dari jalanku.”

Axel tidak bergeming. Memberi tekanan, pandangannya terfokus pada keponakannya.

“Katakan padaku, kenapa kau membunuh keluargaku?”

“Apa?” Daisy mengernyit, “Kau bilang apa barusan?”

“Berikan keponakanku padaku.”

Daisy terkekeh. “Kau pikir aku percaya? Pengacara sepertimu, bisa melakukan apa pun untuk memenangkan sesuatu hal dengan cara yang tidak benar.”

Mengepalkan tangan, Axel menyorot penuh permusuhan pada Daisy. “Aku katakan sekali lagi, berikan anak itu kepadaku.”

“Dan aku katakan lagi, jika aku tidak akan memberikan anak ini padamu,” tekan Daisy.

Menekan kuat kaca mobil Daisy hingga nyaris pecah, Axel menggertakkan gigi.

“Aku bisa menghancurkanmu. Jangan bermain-main denganku, Daisy. Kau tahu seperti apa perangaiku.”

Tidak takut sama sekali, Daisy menatap tepat mata Axel. Membunyikan klakson, dia sudah kesal setengah mati.

“Menyingkir dari hadapanku.”

“Tidak, sebelum kau memberikan keponakanku.”

“Kau–”

“Ada apa ini?”

Perkataan Daisy terhenti saat lebih dari lima pria berseragam Polisi datang, menengahi perseteruan di antara Daisy dan Axel.

Masih menampilkan aura tidak bersahabat yang kentara, Daisy maupun Axel tidak mempedulikan bagaimana publik figur seperti mereka kemungkinan mendapat poin minus dari orang-orang yang berlalu-lalang di parkiran.

“Kenapa kalian membuat keributan di sini?”

Daisy menoleh, mendekap tubuh mungil dalam pelukannya, dia sudah berjanji untuk melindungi anak ini.

“Dia tiba-tiba datang dan memaksaku memberikan anakku.”

Axel berdecih. “Mulutmu tidak pernah berubah dalam kebohongan.”

Tidak menggubris Axel, Daisy memasang wajah melas. “Pak, bisa menyuruh mereka menyingkir dari jalanku. Anakku harus segera tidur. Sejujurnya aku ke sini tadi berniat untuk melaporkan tindakan tidak menyenangkan pria di hadapanku ini.”

Mengerti, anggukan diberikan Polisi itu kepada Daisy. Bersikap profesional meski yang dia hadapi ialah sesosok Pengacara luar biasa seperti Axel, tapi dalam sumpah pengangkatannya sebagai seorang Polisi, melindungi korban dari tersangka adalah tugas utamanya.

“Pak Axel, walau anda seorang Pengacara, bukan berarti anda bisa bertindak semau anda. Beberapa peraturan harus ditaati. Anda tidak boleh melanggarnya.”

“Kau tidak tahu apa pun,” hina Axel.

“Tapi Nyonya ini datang sebagai klien kami. Melihat anda berlaku semaunya, tentu kami tidak akan tinggal diam.”

Axel menahan tinjunya. Berbalik arah, dia bersandar pada mobil miliknya.

“Aku bersumpah kau akan menyesalinya.”

Mengabaikan ancaman Axel, Polisi tadi meminta Daisy untuk segera pergi dan tentu langsung ditanggapi bahagia oleh Daisy.

Meninggalkan ketegangan yang ada, Daisy tersenyum puas mengamati wajah Axel yang dipenuhi amarah melalui spion.

Terkikik, dia senang bukan kepalang. Axel yang begitu arogan, pantas mendapatkan sesuatu hina seperti sekarang.

Bersambung .....

Episodes
Episodes

Updated 60 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!