"Kenapa berhenti?" Seorang lelaki berusia paruh baya menegur sopirnya yang tiba-tiba menghentikan laju mobilnya begitu saja.
"Itu, Tuan!" Sopir itu menunjuk pada kelompok orang yang akan melempar mayat orang ke dasar jurang.
"Ck! Lantas kau akan membiarkan perbuatan kriminal ini? Kita dekati mereka!" Sentak tuan dari sopir itu merasa heran sendiri. Sudah tahu ada perbuatan keji seperti itu justru memilih pura-pura tidak melihat.
"Ba- baik, Tuan!"
Dengan perasaan gugup akhirnya sopir itu melajukan mobilnya lagi, sambil sengaja membunyikan klaksonnya berulang-ulang. Dengan begitu membuat sekelompok preman tadi gagal membuang bukti kejahatan mereka. Preman itu kemudian langsung masuk ke dalam mobilnya dan kemudian melaju dengan cepat meninggalkan seorang lelaki yang tak jadi dilempar ke dasar jurang.
Setelah itu sopir itu keluar dari dalam mobilnya untuk memastikan bagaimana kondisi pria mengenaskan itu.
"Jangan lupa pakai sarung tangan!" Tegur sang tuan memperingatkan sang sopir. Demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan, maka lebih baik berwaspada terlebih dahulu.
Sopir itu pun memasang sarung tangannya untuk kemudian menyentuh urat nadi pemuda terkapar itu.
"Dia masih hidup, Tuan!" Ujar sopir itu setelah memastikan.
"Bawa dia!" Titah sang tuan yang kemudian sopir itu langsung mengangkat tubuh pemuda itu dan memasukkannya ke dalam mobil.
"Apa kita perlu lapor polisi, Tuan?" tanya sopir itu setelah melanjutkan perjalanan lagi.
"Tidak! Sepertinya aku tahu siapa preman-preman tadi!" Ucap sang tuan sambil tersenyum devil menatap pada pemuda yang saat ini sedang tak berdaya berada di kursi bagian belakang.
Mobil itu pun melaju dengan begitu cepat supaya bisa segera tiba di rumah sakit. Dan akhirnya setelah hampir satu jam lamanya, mereka sudah tiba di rumah sakit. Segera pemuda bernasib naas itu dibawa ke ruang UGD untuk kemudian ditangani oleh dokter. Tetapi rupanya tidak sampai disitu, pemuda itu ternyata harus mendapatkan tindakan operasi setelah dokter menemukan adanya gumpalan d@r4h pada bagian kepala pemuda itu.
Tanpa berpikir lama, lelaki paruh baya yang memang memiliki kekayaan melimpah itu langsung menyetujui tindakan itu. Walau harus mengeluarkan biaya yang cukup besar, tetapi sesungguhnya ada sesuatu yang telah ia rencanakan dibalik sikap heronya.
"Tuan nyonya telpon," Ujar sopir itu sambil menyerahkan handphonenya kepada sang tuan.
"Hm, ada apa, Mi?" sapa pria itu kepada sang istri.
"Papi masih di mana?"
"Papi masih ada urusan sebentar."
"Penting sekali?"
"Sangat penting!"
"Ck! Pokoknya setelah urusanmu selesai papi harus cepat pulang!"
"Iya, Mami, sabar ya."
"Nggak bisa sabar. Papi enak sering keluar terus. Mami di sini kesepian nggak ada anak!"
Pria paruh baya bernama Bahar Pancawibowo itu langsung menghentak nafasnya ketika mendengar istrinya selalu menyinggung masalah anak. Pria yang biasa di sapa tuan Bahar itu tidak memiliki keturunan bersama sang istri. Pernah mengadopsi anak, akan tetapi sudah meninggal dunia tiga tahun yang lalu. Anak lelaki yang diadopsi Bahar itu meninggal disaat usianya masih remaja. Entah mengapa begitu melihat pemuda yang ditolongnya tadi Bahar tiba-tiba terbayang dengan wajah almarhum anaknya.
"Papi! Papi, kamu dengar mami ngomong kan?" tegur wanita bernama Liana itu setelah mendapati keadaan tiba-tiba hening.
Tanpa berkata apa-apa lagi, tiba-tiba saja Bahar mengakhiri telponnya secara sepihak. Tentu saja Liana sang istri langsung berdecak kesal. Dan Bahar langsung memerintah sang sopir pribadi untuk menonaktifkan handphonenya, supaya tidak ada panggilan telepon lagi dari siapapun. Bahar hanya ingin menunggu pemuda yang ditolongnya itu selamat. Sungguh, Bahar menginginkan pemuda itu tetap hidup. Karena melalui pemuda itu, Bahar bisa menuntaskan dendam kesumatnya pada seseorang yang pernah membuat hidupnya tersiksa batin hingga sekarang.
"Kita akan memiliki anak, Mi. Anak yang akan membantu menuntaskan dendam kita!" gumam Bahar dengan dada yang bergemuruh mengingat peristiwa naas yang menimpa anaknya hingga akhirnya pergi meregang nyawa.
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
JW🦅MA
udah pada bunuh membunuh ya
lanjut dah asyik ini kisah
2024-01-19
0
Utiyem
sek2 anak e bahar juga terbunuh? wih2 ceritamu yang ini bikin jiwa kepoku bergejolak. kopi buat othor biar melek ☕️☕️
2023-12-29
2
Utiyem
jelas! orang biasa cenderung gak mau berurusan dengan hal2 seperti itu. tuan ini bernyali lebih dari orang lain. bisa jadi penjahat????
2023-12-29
2