Baikan

"Huuh.. harus dimana lagi aku mengirimkan CV? Aku tidak bisa lama-lama begini.." keluh Freya sembari berbaring di sofa berwarna cream di kediamannya. Jemarinya terus naik-turun membuka-tutup aplikasi Gmail untuk mengecek apakah ada panggilan kerja. Nihil.

Freya mengundurkan diri dari start-up tempat ia bekerja sebelumnya karena ingin menghindari Aryo, juga tidak kuat jika mendengar secara langsung gosip tentang mereka yang sudah heboh di sana. Freya dan Aryo selama ini backstreet. Terpaksa Freya menerima Aryo karena saat beberapa kali Aryo mengantarnya pulang, Ibunya menyukai Aryo. Orang kantornya pun tidak ada yang tahu jika Aryo sudah memiliki istri. Puluhan pesan WA dari teman kantornya hanya ia arsipkan karena mentalnya masih belum siap menahan malu.

"Dev.. Dia lagi apa ya? Hubungi atau tidak ya??"

gumam Freya yang sudah 5 hari berdiaman dengan Devina.

"Coba buka IGnya, ah! Kepo.." ucapnya seraya membuka aplikasi tersebut di hpnya.

1 postingan terbaru yang merupakan sebuah foto jari manis tangan Devina yang dilingkari cincin emas putih bermata berlian di tengahnya. Di captionnya tertulis 'I said yes' .

"APAA?!! DEV MAU NIKAH?!!" seru Freya terkejut karena setahunnya Devina jomblo.

"Tidak bisa dibiarkan ini! Bisa-bisanya dia merahasiakan ini dariku!!" ujar Freya kesal seraya bergegas ke rumah Devina.

*** Di rumah Devina***

Saat turun dari mobil, Freya berpas-pasan dengan Om dan Tante Devina yang tampak kesal berjalan menuju mobil mereka. Membuatnya mengurungkan niat untuk menyapa mereka.

'BRAKK' Tante Hilda, kakak Ibunya Devina menghempaskan pintu mobil saat masuk ke kursi depan sebelah kursi kemudi.

"Ada apa, ya?" perasaan Freya tidak enak. Freya berjalan pelan menuju teras rumah dua lantai itu.

'TAP' langkah Freya terhenti melihat Devina yang sedang duduk di saung, menangis di hadapan Darren.

"Kamu tahu kan, Ren? Seberapa banyak pun uang akan habis jika tidak diputarkan.." ucap Devina sendu. Darren hanya mengangguk.

"Pokoknya selama tidak ada Mbak, kamu harus jaga restoran kita, jangan sampai nenek lampir itu menjualnya, berapapun itu." tegas Devina lalu mengusap air matanya.

'DEG'

"Lagi-lagi mau dijual? Kenapa sih Tante Hilda itu?" batin Freya kesal.

"Kalau begini, Mbak jadi ragu.."

"Ragu kenapa, Dev? Kamu mau menikah?" tanya Freya mengejutkan Devina dan Darren.

"Ah, Freya, hiks.. kamu sudah tidak ngambek nih sama aku? Hiks.." tanya Devina terisak. Melihat kondisi sahabatnya yang seperti itu, Freya merasa bersalah sudah membentaknya kemarin. Ia berlari kecil untuk memeluk Devina.

"Maafkan aku ya, Dev. Hiks, kemarin reaksiku berlebihan.." ucap Freya lirih dan tak mampu membendung air matanya.

"Tidak, aku yang salah, hiks.. Aku bilang seperti itu seolah mengejek kamu, padahal aku tahu kamu bukannya masih cinta sama dia, tapi lebih seperti amarah yang terpendam..hiks..Kamu marah tapi kamu tidak bisa berbuat apa, karena dia yang buat kamu jadi punya trust issue..hiks" ujar Devina yang masih sesenggukan.

"Sudahlah, tidak apa-apa. Aku hanya malas saja dengar namanya, bikin mood-ku rusak.." timpal Freya.

"Kalian, sudah dong peluk-pelukannya. Ada aku di sini, nanti aku ikut nangis juga." Ucap Darren memecah kesyahduan.

"Frey.. Benar..aku akan menikah.." aku Devina seraya menggenggam tangan Freya.

"Sungguh??!! Kyaa~~" Freya kegirangan mendengar kabar tersebut.

"Tapi.. aku akan ikut dengannya ke Jerman, karena dia orang sana, dan bekerja di sana. " Ucap Devina yang buat Freya tersentak.

"Kamu.. Nikah sama bule? Kok bisa, Dev? Kamu kenal dimana?? Sejak kapan?? Kok kamu tidak pernah cerita?!! Jahat!"

"Engg.. Anu.. Itu aku juga baru beberapa bulan ini kenal kok.. Dari dating app.. Sekitar 5 bulan kami LDR an, aku tidak menyangka dia mengajak serius. Dia sudah terbang ke Indonesia, menginap di hotel Vienta selama 3 hari ini, dan awal bulan depan.. kami akan menikah sederhana dan privat saja di Bali.. Kamu mau kan jadi the one and only Bridesmaid aku, Frey?? " tutur Devina.

"Kyaaa~~ so sweet sekali kisah cintamu, Dev.. Bali?? Mau dong mau kesana juga kyaaa~~" Freya meloncat-loncat kegirangan. Darren hanya menggelengkan kepala.

"Ya sudah, fix ya..kamu jadi Bridesmaid aku dan Darren jadi waliku.."

"Syukurlah, Dev. Akhirnya kamu menemukan kebahagiaanmu.. Aku terharu.. tinggal aku yang belum.." ucap Freya.

"Mbak Freya sih, bodoh." ejek Darren dengan muka datarnya.

"Hush! Darren!" Tegur mbaknya. Freya melototi Darren. Entah kenapa, ia yang niat awalnya tadi ingin memarahinya seketika urung saat melihat side profil Darren. Wajah yang tengil itu terlihat begitu tampan dari samping. Hidungnya yang mancung dan rahangnya yang tegas, ditambah dengan jakunnya yang semakin menonjol seiring dengan bobotnya yang semakin menurun dibanding dulu. Lambaian angin dengan lembut meniup rambutnya kebelakang .

DEG

"Darren.. Bukan anak kecil lagi..." batin Freya.

Terpopuler

Comments

Ummi Yatusholiha

Ummi Yatusholiha

ada yang perhatiin darren nih 🥰🥰

2023-12-20

0

✿ O T A K U ✿ᴳᴵᴿᴸ࿐

✿ O T A K U ✿ᴳᴵᴿᴸ࿐

Ditunggu cerita baru selanjutnya ya, thor ❤️

2023-12-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!