"apa yang sedang kau lakukan disini?",bocah laki-laki yang sedang bersembunyi di balik semak-semak itu di buat terkejut dengan suara yang tepat berada di belakangnya.
"kau sudah berani berbohong!!",
"dan apa kau sudah merasa tidak membutuhkan orang lain, sehingga kau tidak mau berkerja sama dengan mereka hem?".
tatapan tajam dengan ekspresi yang begitu datar, membuat siapapun merasa takut untuk menatap, itulah yang di rasakan oleh bocah laki-laki itu sekarang, meskipun yang sedang menatap nya itu juga bocah seperti dirinya.
Dia sangat tau dengan siapa dia berurusan , Laskara Rizky kavindra, bocah kecil yang sangat di takuti oleh seluruh anak-anak panti,bukan hanya di panti di sekolah pun tidak ada yang berani dengannya.
Sejak Arya pergi, Laskar tumbuh menjadi anak yang sangat pendiam,dan juga tidak mudah percaya dengan orang lain, Laskar sudah sangat kecewa dengan kebohongan.
semua orang dewasa menganggap anak kecil bisa selalu di bohongi,tapi tidak bagi Laskar,sudah cukup dia di bohongi oleh Arya yang katanya akan kembali besok,tapi sampai hari ini pun Arya tidak pernah kembali.
Sudah 4 tahun, bohong jika Laskar tidak menunggu Arya pulang, karena pada kenyataannya Laskar sangat merindukan Arya.
"Laskar apa yang sedang kamu lakukan di sana sayang?", teriak seorang wanita ketika melihat anak yang sudah di carinya sejak tadi.
"kembalilah kesini mama sudah dari tadi mencari mu!",lanjut nya.
Laskar menatap bergantian ke arah sang mama dan bocah di depannya.
"ikut aku!!", perintah nya berlalu pergi dan di ikuti oleh bocah kecil itu.
"kenapa kalian tidak membantu yang lain gotong royong?",tanya Ara saat Laskar sudah berada di dekatnya.
Tidak ada jawaban,Laskar hanya menghampiri sang mama tanpa ekspresi apapun,"apa mama mengkhawatirkan aku?",tanya Laskar balik.
"tentu saja mama khawatir Laskar,tidak biasanya kamu menghilang saat gotong royong!",jawab Ara berjongkok menyamakan tinggi nya dengan sang anak seraya mengelus lembut rambutnya.
"kalau begitu Laskar minta maaf karena sudah melanggar janji ma!",Ara terdiam menatap lekat ke arah sang anak, Laskar yang dulu sering membuat nya khawatir sekarang sudah sangat berubah, Laskar selalu menurut apa yang Ara perintahkan,tapi apa Ara tetap tidak khawatir dengan Laskar,tentu saja tidak,Ara selalu saja khawatir, setiap hari bahkan setiap menit Ara selalu mengkhawatirkan Laskar,meskipun Laskar sudah berada di pelukannya.
"maafin Axel mama Ara,Axel tadi tidak mau gotong royong jadi Axel bersembunyi di sana,tadi Laskar mencari ku untuk ikut gotong royong",jelas Axel bocah yang di marahi oleh Laskar tadi.
"benarkah begitu?,ya sudah sekarang semuanya sudah selesai dan kalian sudah di tunggu untuk makan siang di dalam,ayo masuk",Ara pun mengajak ke dua bocah itu masuk ke dalam panti.
"dia mama ku,dan aku tidak akan membaginya dengan siapapun", ujar Laskar dingin tepat di telinga Axel.
Axel tau itu dan ia sangat iri dengan Laskar, meskipun Laskar tinggal di panti tapi dia masih memiliki mama,tidak seperti dirinya yang tidak di inginkan oleh keluarga nya.
"aku tau itu,tapi aku tetap menginginkan mama mu",ucap Axel tapi hanya berani ia katakan dalam hati.
___________________________________________
perasaan gelisah melanda hati kecil Laskar,entah mengapa sekarang ia merasa sangat takut,sejak tadi pagi setelah melihat kepergian mamanya setelah mengantarnya ke sekolah Laskar sudah mulai tidak tenang.
"Laskar kau kenapa?",tanya Axel yang duduk tepat di depannya.
"aku ngak papa",jawab Laskar cuek.
Axel merasa ada yang aneh dengan Laskar sejak tadi, tidak biasanya Laskar melamun, apalagi Laskar tadi tidak mendengar apa yang Bu guru tanyakan, sampai ia di hukum.
bel pulang sekolah berbunyi Laskar melangkah keluar dari sekolah menunggu orang yang akan menjemput mereka, biasanya Laskar akan mencari anak-anak panti lainnya sebelum keluar sendiri tapi hari ini Laskar tidak peduli.
tidak sampai menunggu lama, Laskar sudah bisa melihat sang mama yang berada di seberang jalan, perasaan lega pun di rasakan oleh Laskar,tapi itu hanya sementara,karena tiba-tiba sang mama yang berlari ke tengah jalan dan kecelakaan pun terjadi.
"mama!!!!!", teriak Laskar sangat kencang, dengan perasaan yang sangat hancur Laskar berlari ke arah sang mama yang sudah bersimbah darah.
semua orang di buat terkejut dengan kejadian yang tiba-tiba itu,"apakah dia mati?",tanya ibu-ibu yang menjemput anaknya.
"mama,bangun ma!", Laskar menangis sangat kencang,Axel yang melihat itu juga ikut menangis,begitupun anak panti lainnya.
Pengurus panti yang ikut bersama Ara mencoba menelpon ambulans,dia sangat di buat syok dengan kejadian yang tidak di duga-duga itu, apalagi seseorang yang terluka itu adalah temannya.
________________________________________
Laskar termenung menatap lekat ke arah pintu,yang di dalamnya ada sang mama, pikiran nya sangat kacau sehingga dugaan demi dugaan terlintas di benaknya.
"apakah anda keluarga pasien?",tanya seseorang menghampiri ibu panti.
"iya,saya ibu nya",jawab wanita paruh baya itu gugup.
Laskar ikut memperhatikan pria itu,dan dari pakaian nya Laskar sudah tau kalau pria itu adalah orang kaya,"kau ingin berterima kasih,karena mama ku menyelamatkan anak mu?",ucap Laskar spontan ,karena sudah sangat mengerti dengan tujuan pria tersebut.
pria itu terdiam menatap ke arah Laskar, dan entah karena apa pria itu juga terlihat gugup,"tak perlu menatap ku seperti itu!",lanjut Laskar.
"saya kesini atas permintaan atasan saya,jadi beliau ingin berte,,",
"oh jadi anda bukan ayah nya,melain kan atasan anda",potong Laskar seraya bangun dari duduknya berjalan ke arah pria tersebut.
"maklum lah orang kaya jadi tidak ingin membuang waktunya untuk hal tidak perlu kan?,dan sampai kan pada atasan mu, lakukan apa yang seharusnya dia lakukan,karena aku tidak butuh terima kasih!",lanjut Laskar,kembali pria itu di buat terdiam,karena bocah kecil di depannya yang sangat tidak biasa.
"baiklah,saya sudah tahu apa yang seharusnya saya lakukan,dan saya juga akan berterima kasih kepada mama anda,dan untuk biaya rumah sakit anda tidak perlu khawatir,atasan saya akan melakukan apa saja agar mama anda kembali sehat",jelas pria itu.
"saya permisi Bu!",lanjut nya.
"ya ,maaf kan anak kecil ini tuan,dia hanya sedang syok karena mama nya,dan terima kasih atas bantuan anda".
"kenapa Laskar tidak sopan dengan orang yang lebih tua dari mu nak",tanya ibu panti, ketika memastikan pria itu sudah menjauh.
"Laskar hanya tidak ingin di rendahkan oleh orang kaya Oma",jawab Laskar adanya, karena pada kenyataan orang kaya hanya akan selalu memandang orang miskin tidak penting, buktinya sudah jelas karena mereka tidak datang sendiri, melainkan menyuruh asisten untuk mewakili mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments