tidak lagi sama

kehilangan adalah sesuatu yang sangat menyakitkan,dan semua orang pasti tidak ingin merasakan nya.

Begitu pun yang Laskar rasakan saat ini,iya merasa kehilangan seseorang yang sangat mencintai nya,dan juga ia cintai, karena sang mama tidak lagi menyapanya seperti biasa.

sudah tiga hari sejak kecelakaan itu terjadi,dan sudah selama itu juga sang mama tertidur, kecelakaan itu membuat kerusakan yang sangat serius di tubuh sang mama terutama di bagian kepala dan perut, dikarenakan hantaman yang sangat kencang di bagian perut dan benturan yang sangat keras di kepala.

dokter mengatakan kemungkinan sang mama akan mengalami amnesia,tapi itu hanya perkiraan dan Laskar sangat berharap itu tidak akan terjadi.

"ma, Laskar kembali ma,kapan mama bangun?", Laskar yang baru saja sampai langsung menghampiri sang mama dan menyapanya.

"mama ngak bosan tidur terus, Laskar kangen mama!", Laskar memeluk mama nya sangat erat dengan air mata yang sudah turun dengan deras.

"hiks hiks hiks",

"mama sudah ngak sayang sama Laskar?",tanya nya lagi masih dengan memeluk sang mama.

Laskar sekarang merasa sangat takut dengan pikirannya sendiri, seolah-olah pikiran nya mengatakan kalau dia akan kehilangan sang mama.

"tidak!!, mama ngak mungkin ninggalin Laskar mama sangat sayang kan sama Laskar?",tanya Laskar mencoba menenangkan pikiran nya sendiri.

.

.

.

Laskar terbangun dari tidurnya, menatap ke arah sang mama yang masih setia terlelap,dan air mata Laskar kembali mengalir,"kenapa mama belum bangun?",tanya Laskar pada dirinya sendiri.

"mama mu sudah bangun nak, tapi sudah kembali tertidur karena menunggumu",jawab seseorang yang sedang terduduk di sofa.

"benarkah Oma!,Oma tidak berbohong kepada ku kan?", tanya Laskar lagi.

"Oma tidak mungkin berbohong,apa Laskar lapar?,mau Oma suapin!",tanya ibu panti lagi.

"tidak Oma , Laskar akan makan kalau mama sudah bangun lagi",ucap Laskar kembali lesu.

"sayang!!", suara yang sudah sangat di rindukan oleh Laskar kembali terdengar di telinga nya,dan dengan spontan Laskar menatap sang mama,mata sayu yang baru terbuka itu membuat Laskar menangis.

"mama!!!", teriak Laskar dengan air mata mengalir deras dan kembali memeluk sang mama.

"jangan menangis sayang", Laskar tidak mengindahkan ucapan sang Mama ia tetap menangis, tangisan kebahagiaan itulah yang Laskar rasakan saat ini,dan Laskar sangat bersyukur karena sang mama masih mengingat dirinya,tidak seperti perkiraan dokter.

.

.

.

"ma!,tadi Axel titip salam, katanya dia pengen kesini tapi ngak di bolehin sama Oma!",ucap Laskar yang baru saja tiba,dan masih lengkap Dangan seragam sekolahnya.

"benarkah!!,mama juga punya kabar baik buat Laskar!",ucap Ara seraya mengelus lembut rambut Laskar.

"apa itu ma?", tanya Laskar balik.

"kata dokter sore ini mama sudah boleh pulang, Laskar senang kan?",jawab Ara.

"mama sudah sehat!, beneran tidak sakit lagi?",tanya Laskar ragu.

"beneran Laskar, mama sudah sembuh,mama bosen di rumah sakit,ngak enak rasanya".

"emang Laskar ngak pengen mama pulang?",tanya Ara lagi.

Laskar bukan tidak senang kalau mama nya sudah boleh pulang,tapi entah mengapa Laskar ragu kalau sang mama sudah sembuh, Laskar takut kalau sang mama hanya membohongi nya.

"bukan begitu ma!, Laskar senang kok kalau mama sudah sembuh, jadinya Laskar ngak perlu khawatir lagi".

.

.

.

Sudah sebulan lebih setelah kepulangan Ara dari rumah sakit,dan Ara sudah mulai melakukan kegiatan seperti biasa sebelum Ara kecelakaan, meskipun terkadang Ara merasa sakit di kepalanya,tapi Ara tidak memberi tahu siapapun, apalagi Laskar, Ara tidak mau Laskar khawatir padanya.

setelah Ara pulang dari rumah sakit Ara mulai resah tentang keadaan nya,entah kenapa Ara juga mulai cepat sedih,dan khawatir tentang hal-hal kecil, seperti sekarang ini,Ara yang baru saja pulang dari sekolah Laskar duduk terdiam di taman panti sambil melamun,air mata Ara mengalir begitu saja.

"haruskah aku memberi tahu Laskar siapa ayahnya?", tanya Ara pada dirinya sendiri.

"bagaimana kalau Laskar marah padaku!", lanjut Ara.

"tidak!!!, aku tidak akan memberi tahu Laskar siapa ayahnya,aku akan terus menjaga Laskar sendiri,dia tidak tau kalau Laskar ada, bagaimana bisa dia percaya padaku?".

"tapi bagaimana kalau aku pergi,siapa yang akan menjaga Laskar?",Ara yang terlalu banyak berpikir kembali merasakan sakit di kepala nya.

"ahh,, apa yang terjadi padaku!, kenapa kepala ku sakit sekali!",ucap Ara seraya memegangi kepalanya yang sakit.

"apakah mungkin efek dari kecelakaan?".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!