kepergian Arya

terlihat seorang wanita yang ingin mengadopsi anak duduk berhadapan dengan ibu panti dan juga Ara di sebelahnya, wanita cantik itu juga terus memperhatikan Laskar yang duduk diatas pangkuan Ara.

"kamu apa kabar Ara?",tanya wanita itu ke Ara.

"aku sehat kak",

"kak Zea sendiri apa kabar?",tanya Ara balik.

"seperti yang kamu lihat sekarang Ara,hampir 4 tahun kakak menikah belum juga di kasih momongan",jawab wanita itu lesu.

"mungkin belum rezeki nya nak Zea, teruslah bersabar dan berdoa,mungkin itu bisa membuahkan hasil nak",ucap ibu panti ikut prihatin dengan kondisi Zea.

"iya kak,kak Zea yang sabar dan teruslah berusaha", Ara pun ikut menimpali ucapan sang ibu.

Dari arah pintu terlihat anak-anak panti yang baru saja pulang sekolah masuk dengan bergerombolan menyapa ibu dan Ara ,juga kepada Zea.

Arya yang berjalan paling belakang kembali menjadi pusat perhatian Zea.

"kak Arya", panggil Laskar girang.

 Arya pun melangkah menghampiri Laskar.

"kau sudah gede Laskar,kenapa kau terus duduk di pangkuan mama?", tanya Arya datar seraya menurunkan Laskar dari pangkuan Ara.

"mama ngak papa Arya",ucap Ara seraya mengelus lembut rambut Arya.

"dia anakmu Ara?", tanya Zea penasaran.

"aku sudah menganggap nya seperti anakku sendiri kak",jawab Ara seadanya.

Setelah makan siang dan kembali berbincang akhirnya Zea mengatakan maksudnya ke panti.

"aku ke sini ingin mengadopsi anak Ara, bolehkan aku mengadopsi antara Laskar dan Arya?".

Ara di buat terkejut dengan ucapan Zea, bagaimana mungkin dia membiarkan anaknya di adopsi, termasuk juga Arya yang sudah seperti anaknya sendiri.

"bukan ibu tidak mengizinkan nak Zea,tapi kalau yang nak Zea inginkan itu Arya dan Laskar itu tidak mungkin",jawab ibu panti karena tau akan perasaan Ara.

"tapi Bu, saya sangat tertarik dengan mereka, apalagi Arya,saya langsung suka saat pertama kali melihatnya ".

Zea yang terus memperhatikan Ara, menjadi penasaran dengan hubungan Ara dan kedua anak itu.

"kamu keberatan Ara?",lanjut Zea bertanya kepada Ara.

tentu saja Ara keberatan malah sangat keberatan, Laskar anaknya sedangkan Arya,dia juga tidak ingin Arya di adopsi,Ara di buat bingung dengan perasaan nya sendiri.

"kak Zea yakin dengan pilihan kakak,tidak ingin memilih yang lain?",balik tanya Ara.

"aku sangat yakin Ara,dan suami ku pasti sangat menyukai mereka".

"aku tidak bisa mengizinkan kak Zea mengadopsi Laskar,tapi kalau untuk Arya,aku akan bertanya dulu padanya",putus Ara akhirnya.

______&&&_____

tok

Tok

Tok

"boleh mama masuk sayang?",tanya Ara.

"masuk saja ma".

Ara masuk dan duduk di tepi kasur , sedangkan Arya, dia masih setia dengan pekerjaan rumahnya,Ara yang tidak tau bagaimana caranya memberi tahu Arya,hanya terdiam dan memperhatikan semua yang dilakukan Arya.

"Arya,mama ingin bertanya sesuatu kepada mu!",tanya Ara setelah beberapa menit terdiam.

Arya pun menghentikan kegiatan nya,berbalik dan menatap ke arah Ara,yang sudah ia anggap seperti mama nya sendiri.

"jika ada seseorang yang ingin mengadopsi mu, apakah kamu mau?",tanya Ara kembali.

Arya terdiam, menatap lekat ke arah mata yang sedang menatap nya juga.

"mama menginginkannya?",tanya Arya balik,

"apa Laskar akan mengizinkan aku pergi?",lanjut Arya.

Ara membisu ,apakah iya menginginkan Arya pergi,apakah Laskar bisa tanpa Arya,Ara juga memikirkan pertanyaan itu, sebelum Arya menanyakannya,tapi Ara tidak tau jawaban yang tepat untuk pertanyaan itu.

"kalau kamu menginginkannya mama ngak papa Arya,dan Laskar pasti akan mengerti,ini demi kebahagiaan kamu sendiri, jangan memikirkan mama dan Laskar ".

"apa aku akan bahagia jika aku pergi, bagaimana kalau aku bahagia hanya bersama mama dan Laskar?",Arya kembali bertanya.

"Arya,mama sayang sama kamu,mama juga bahagia jika kamu bersama mama,tapi mama tidak punya apa-apa Arya,mama tidak bisa menyekolahkan kamu di tempat yang bagus,mama tidak bisa menjamin masa depan kamu Arya", Ara meneteskan air matanya,ia juga sedih,tapi Ara juga tidak mau egois.

Arya melangkah memeluk sang mama,dia juga menangis,dia juga tidak ingin pergi,tapi kalau untuk kebahagiaan sang mama dia akan melakukan apapun.

"apa mama akan bahagia kalau Arya pergi?",tanya Arya.

Ara melepaskan pelukannya menatap lekat ke arah wajah Arya,"mama bahagia sayang, karena mama juga tau kamu akan bahagia hidup bersama mereka,mereka orang baik, mereka tidak memandang rendah orang lain sayang,dan mama sangat mengenal mereka",

"mama janji akan selalu mengingatmu,kamu juga anak mama,dan mama sangat menyayangi mu".

_____&&&_____

"kak Arya mau kemana ?",tanya Laskar saat melihat Arya yang hendak masuk ke dalam mobil.

"hiks hiks hiks hiks,kak Arya pergi", Laskar menangis sangat kencang, meronta ronta meminta turun dari gendongan Ara, dan berlari ke arah Arya.

"Laskar berhenti!!",bentak Arya.

"kau tidak mengingat apa yang selalu kakak katakan,jangan membuat mama khawatir Laskar, bagaimana kalau kau terjatuh,kau mau melihat mama menangis?",tanya Arya yang sudah berjongkok di depan Laskar.

"Ndak mau, Laskar juga Ndak mau kak Arya pergi, hiks".

"Laskar lihat kakak",

"kakak hanya pergi sebentar,besok kakak akan kembali", ucap Arya seraya menahan air matanya agar tidak turun .

Arya membawa Laskar ke dalam pelukannya, berharap ini bukan pelukan yang terakhir"terus jaga mama Laskar, jangan bikin mama khawatir lagi",lanjut Arya tepat di telinga Laskar.

Arya kembali berjalan menghampiri ibu panti memberikan salam perpisahan,"terima kasih sudah merawat ku Nek,jaga diri nenek,Arya pamit!",ibu panti juga ikut meneteskan air matanya,Arya yang dulu tidak ingin dipeluk sekarang dengan senang hati menerima pelukan darinya.

"ma Arya janji akan selalu bahagia,dan mama juga harus berjanji untuk bahagia terus", menerima pelukan dari Arya,Ara merasa tidak ingin melepaskan nya,ia ingin bisa terus memeluk Arya,Arya adalah anaknya,dan akan terus jadi anaknya"kamu anak mama Arya,kamu bahagia ,mama juga akan sangat bahagia".

Zea yang menyaksikan perpisahan itu juga ikut meneteskan air matanya,melihat Arya yang tidak mengeluarkan setetes air mata pun, membuat Zea sangat kagum dan kasihan kepada Arya.

"kalau ingin menangis, menangis lah Arya,jangan di tahan",ucap Zea saat sudah dalam perjalanan.

"aku tidak ingin menangis nyonya, menangis hanya akan membuat mamaku sedih",jawab Arya.

Arya juga menangis, tapi bukan matanya, melainkan hatinya, meninggalkan orang yang sangat ia sayangi bagaimana mungkin Arya tidak sedih.

"apakah kamu sangat menyayangi mamamu?", tanya Zea.

"tentu saja,dia yang menjaga ku dari kecil,dan juga tidak pernah membedakan aku dengan Laskar",jawab Arya dengan ekspresi wajah datarnya, sembari melihat ke luar jendela.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!