Pertemuan pertama Nikita dengan Alvaro

  " Semuanya sudah saya cek, tinggal kita menunggu kedatangan tuan Alvaro. Kamu pegang dulu berkas itu dulu. " perintah Nikita pada Asistennya.

 " Baik nona." Bella langsung mengambil berkas itu.

  "Jika nanti tuan Alvaro sudah tiba, cepat kamu hubungi saya ." pesan Nikita pada Bella yang bertanggung jawab dengan pekerjaannya.

  "Baik nona." Bella langsung keluar dari ruang kerjanya.

  Nikita sudah sibuk kembali mengerjakan pekerjaannya. Tiba-tiba saja Handphone Nikita berdering.

  "Halo ."

  "Halo juga." terdengar suara laki-laki yang sedikit serak, Sontak saja Nikita kaget mendengar suara itu.

  "Kakek." sapa Nikita yang hafal betul jika itu suara kakeknya.

  "Kamu sedang sibuk?" tanya kakek Parker pada cucunya.

  "Tidak kek, kakek kapan pulang?" Nikita begitu rindu dengan kakeknya.

  "Kakek belum bisa memastikan kapan kakek akan bisa pulang. Karena urusan kakek di kota B belum selesai. Nanti kalau kakek sudah selesai, kakek kabari kamu." kata Kakek Parker yang masih sibuk dengan urusan pekerjaan di kota B.

  "Baiklah kek, Nikita tunggu kabar dari kakek." jawab Nikita yang mengharapkan kehadiran kakeknya . Karena hanya kakeknya orang yang begitu Nikita sayangi.

  Setelah kepergiannya dirinya di rumah itu, Nikita merasa dihidupnya lebih baik saat tinggal bersama kakeknya. Begitu besar perhatian kakeknya pada dirinya.

  "Ya sudah, kakek hanya mengabari jika kakek baik-baik saja." kata Kakek Parker yang tak ingin membuat khawatir cucunya.

  "Iya kek, ingat jaga kesehatan. Jangan terlalu capek, kalau bisa Nino turun tangan langsung membantu kakek." pesan Nikita pada Kakeknya.

  "Iya kakek tahu, selama ini Nino yang membantu kakek." kata kakek Parker yang selalu bekerja ditemani asistennya yang selama ini kakeknya percayai.

  "Ya sudah, Nikita percaya." jawab Nikita yang merasa lega akan asisten kakeknya yang selalu membantu dalam pekerjaan.

  "Ya sudah, kakek mau keluar dulu." pamit kakek Parker pada cucunya.

  "Iya kek, hati-hati dijalan." pesan Nikita pada kakeknya. Sambungan telepon langsung terputus.

  Nikita melanjutkan pun pekerjaan yang sempat tertunda karena telepon dari kakeknya.

  Di lain tempat

    Alvaro terlihat duduk santai diruang kerjanya. Dia baru saja tiba di kantornya.

  "Tok... Tok..."

  "Masuk."

  "Ini kopi pesanan tuan." Dio membawa kopi pesanan tuannya.

  "Bagaimana, apa kamu sudah menghubunginya?" tanya Alvaro pada asistennya.

  "Sesuai perintah tuan, saya sudah menghubungi asisten dari nona Nikita. Nona Nikita bersedia bertemu dengan tuan, pukul 1 siang nanti tuan akan bertemu nona Nikita." kata Dio yang sudah mengatur perjanjian dengan nona Nikita.

  "Baiklah, aku penasaran bagaimana dengan reaksi dia nantinya." Alvaro mulai menampakkan ekpresi tersenyum yang membayangkan bagaimana reaksi wanita itu, Alvaro masih mengingat bagaimana wanita itu menatap dirinya.

  "Sepertinya tuan benar-benar jatuh cinta pada wanita itu." batin Dio yang baru pertama ini melihat tuannya memperlihatkan wajah senyumannya.

  "Kamu persiapkan semuanya, jangan sampai dia mencurigai kita." pesan Alvaro pada asistennya.

  "Baik tuan, akan saya persiapkan semaunya." Dio langsung bekerja menyelesaikan beberapa tugas pekerjaannya.

  Dio Langsung keluar dari ruang kerja tuannya. Sedangkan Alvaro duduk santai dengan memikirkan tentang wanita itu lagi.

 " Sabar, aku akan mendatangimu dan aku ingin mengenal jauh tentang dirimu ." ucap Alvaro yang benar-benar dibuat penasaran dengan wanita yang bernama Nikita.

  Alvaro pun melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda, dengan cepat dia menyelesaikan pekerjaan yang sudah ada didepannya. Dengan segera dia mengecek beberapa berkas yang ada dimeja kerjanya.

   Di lokasi Nikita

    Nikita masih menunggu diruang kerjanya. Sudah lebih dari setengah Nikita menunggu kedatangan dari tuan Alvaro .

  Dia juga tak ingin telat menemui tuan Alvaro yang merupakan orang penting di dalam perusahaannya.

    Nikita langsung menghubungi Bella.

  "Bella segera keruang saya sekarang." sambungan telepon langsung terputus.

  "tok... Tok..."

  "Masuk." datanglah Bella yang sudah masuk keruang kerjanya.

  "Ada apa nona? " tanya Bella pada nonanya.

  "Berkas yang tertumpuk disebelah kanan sudah aku selesaikan, kamu taruh dimeja kerjamu. Aku ingin semua rapi dimeja kerja ini tak ada satu pun berkas." kata Nikita yang mengharapkan semua tertata dengan rapi.

  "Baik nona." jawab Bella yang langsung merapikan beberapa dokumen yang sudah ditandatangani oleh nonanya.

  Nikita pun melirik jam ditangannya." masih kurang satu jam. " batin Nikita yang mengingat jadwal dirinya akan bertemu dengan tuan Alvaro.

  Dia pun melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda dengan cepat beberapa dokumen dimeja dia selesaikan.

  Akhirnya semua selesai, Nikita mulai lega bisa istirahat sebentar melemaskan otot tangannya yang terasa kaku.

  "Akhirnya selasai juga semuanya." kata Nikita yang istirahat di kursi kerjanya.

  "Tok... Tok..."

  "Masuk."

  "Maaf nona, tuan Alvaro sudah datang." kata Bella yang melaporkan jika tuan Alvaro sudah tiba.

  "Baiklah kita temui sekarang." Nikita segera berdiri dari tempat duduknya. Dia mencoba merapikan pakaian kerjanya.

  Setelah semua sudah siap, Nikita langsung keluar dari ruang kerjanya dan langsung menghampiri Bella

  "Bagaimana apa semuanya sudah siap? Tanya Nikita pada Asistennya.

 " Sudah nona." jawab Bella.

  "Baiklah ayo kita berangkat sekarang." mereka langsung ke ruang meeting yang dimana itu tempat pertemuan mereka.

  Nikita dan Bella asistennya berjalan menuju ruang meeting. Di dalam sudah ada tuan Alvaro yang lebih dulu datang.

  Pintu pun terbuka, tuan Alvaro bisa melihat secara jelas jika wanita itu sudah berjalan mendekat kearahnya.

  "Selamat datang tuan Alvaro." sapa Nikita pada tuan Alvaro, sontak saja Nikita kaget.

  "Sepertinya aku pernah lihat pria ini, tapi dimana?" batin Nikita yang masih memikirkan dimana dia pernah bertemu.

  "Terimakasih nona." jawab Alvaro yang diam-diam dia tersenyum.

  "Apa dia lupa denganku?" batin Alvaro yang masih penasaran apa dia masih mengingat dia apa tidak.

  Nikita pun mencoba bersikap biasa pada Alvaro.

"Apa ada yang bisa saya bantu tuan." Nikita mencoba lebih tenang.

  " Aku hanya ingin membahas sesuatu tentang kerjasama kita." mulailah percakapan mereka serius dengan pekerjaan yang mereka bahas.

"Baiklah tuan, secepatnya akan saya cek kembali." kata Nikita yang mulai mengerti apa yang di maksudkan oleh tuan Alvaro.

"Baiklah akan kutunggu bagaimana hasilnya ." jawab Alvaro yang terus mengamati wajah Nikita. Jujur saja jika Alvaro diam-diam sudah tertarik dengan Nikita.

Terlihat dewasa dan cantik, itu makin membuat dirinya semakin penasaran.

"Bella sudah kamu catat?" tanya Nikita pada Bella yang duduk disamping nonanya.

"Sudah nona." jawab Bella.

"Baiklah tuan, Jika semua sudah selesai , nantinya akan kamu beritahu kepada anda tuan." kata Nikita pada tuan Alvaro.

"Baiklah." jawab Alvaro, Alvaro langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Cukup sampai disini pertemuan kita hari ini , jika ada waktu kita akan bertemu lagi membahas ini lagi ." kata Alvaro yang mulai menunjukkan rasa suka pada wanita itu.

Episodes
1 Hari paling sibuk
2 Tatapan tajam
3 Rasa penasaran
4 Keinginan untuk bertemu
5 Pertemuan pertama Nikita dengan Alvaro
6 Wanita itu lupa dengan dirinya
7 Mencari sesuatu untuk dirinya
8 Menghadiri acara pesta
9 Berlindung dibelakang Nikita
10 Pertemuan awal dengan ayahnya
11 Menolak tawaran
12 Pertemuan Alvaro dengan Nikita kedua kalinya
13 Keributan antara ibu dan anak
14 Debat terus
15 Kemarahan Amelia
16 Rencana untuk liburan
17 Menikmati waktu berdua dengan santai
18 Bersenang-senang berdua
19 Rencana yang diam-diam disusun oleh Alvaro
20 Kejujuran Alvaro pada papanya
21 Jebakkan tuan Parker
22 Kabar dari perusahaan tuan Andreas
23 Mengungkapkan cintanya pada Nikita
24 Hari bahagia keduanya
25 Biang masalah datang lagi
26 Mengawasi Nikita
27 Rencana licik Alvaro pada Amelia
28 Berita heboh
29 Tuan Alex kaget dengan rencana putranya
30 Melamar Nikita
31 Keberanian Amelia mendatangi keluarga Alvaro
32 Alvaro diterima oleh tuan Parker
33 Ambisi Laura
34 Bertemu dengan Laura
35 Kemarahan Alvaro
36 Marah besar tuan Alex
37 Kemarahan tuan Andreas
38 Rencana jahat mama Rose dan Laura
39 Pertemuan pertama dengan keluarga Al
40 Berani menyentuh
41 Kejadian kecelakaan yang menimpa Nikita
42 Mereka adalah pelakunya
43 Nikita siuman
44 Kehancuran perusahaan milik tuan Andreas
45 Bencana besar bagi tuan Andreas
46 Kebusukkan nyonya Rose
47 Kematian tuan Andreas
48 Kepurukkan Nikita harus kehilangan orang yang dicintai
49 Kebusukkan nyonya Rose yang selama ini yang dia simpan
50 Rencana Menemui dua orang penjahat
51 Akhirnya cerita dari semua kejadian
52 Kenyataan yang sebenarnya
53 Segera melamar
54 Kabar bahagia
55 Sesuatu yang lama tersimpan
56 Alvaro datang dikantor Nikita
57 Lamaran diterima
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Hari paling sibuk
2
Tatapan tajam
3
Rasa penasaran
4
Keinginan untuk bertemu
5
Pertemuan pertama Nikita dengan Alvaro
6
Wanita itu lupa dengan dirinya
7
Mencari sesuatu untuk dirinya
8
Menghadiri acara pesta
9
Berlindung dibelakang Nikita
10
Pertemuan awal dengan ayahnya
11
Menolak tawaran
12
Pertemuan Alvaro dengan Nikita kedua kalinya
13
Keributan antara ibu dan anak
14
Debat terus
15
Kemarahan Amelia
16
Rencana untuk liburan
17
Menikmati waktu berdua dengan santai
18
Bersenang-senang berdua
19
Rencana yang diam-diam disusun oleh Alvaro
20
Kejujuran Alvaro pada papanya
21
Jebakkan tuan Parker
22
Kabar dari perusahaan tuan Andreas
23
Mengungkapkan cintanya pada Nikita
24
Hari bahagia keduanya
25
Biang masalah datang lagi
26
Mengawasi Nikita
27
Rencana licik Alvaro pada Amelia
28
Berita heboh
29
Tuan Alex kaget dengan rencana putranya
30
Melamar Nikita
31
Keberanian Amelia mendatangi keluarga Alvaro
32
Alvaro diterima oleh tuan Parker
33
Ambisi Laura
34
Bertemu dengan Laura
35
Kemarahan Alvaro
36
Marah besar tuan Alex
37
Kemarahan tuan Andreas
38
Rencana jahat mama Rose dan Laura
39
Pertemuan pertama dengan keluarga Al
40
Berani menyentuh
41
Kejadian kecelakaan yang menimpa Nikita
42
Mereka adalah pelakunya
43
Nikita siuman
44
Kehancuran perusahaan milik tuan Andreas
45
Bencana besar bagi tuan Andreas
46
Kebusukkan nyonya Rose
47
Kematian tuan Andreas
48
Kepurukkan Nikita harus kehilangan orang yang dicintai
49
Kebusukkan nyonya Rose yang selama ini yang dia simpan
50
Rencana Menemui dua orang penjahat
51
Akhirnya cerita dari semua kejadian
52
Kenyataan yang sebenarnya
53
Segera melamar
54
Kabar bahagia
55
Sesuatu yang lama tersimpan
56
Alvaro datang dikantor Nikita
57
Lamaran diterima

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!