Keinginan untuk bertemu

 Nikita baru sampai dirumahnya, dia langsung membuka pintu utama, didalam sudah ada Bibi Anin yang sedang sibuk membawa nampan.

  "Nona." Nikita langsung menoleh samping.

  "Bibi Anin." Nikita datang menghampirinya Bibi Anin.

  "Apa yang Bibi bawa itu?" tanya Nikita pada Bibi Anin.

  "Ini saya mau menyiapkan makan malam untuk nona." jawab Bibi Anin yang sibuk dengan pekerjaannya.

  "Ya sudah Niki mau mandi dulu." pamit Nikita.

  "Iya nona." Nikita langsung naik ke atas tangga menuju arah kamarnya. Nikita mulai tak sabar lari ke kamar mandi.

Malam hari

  Setelah selesai mandi , Nikita segera turun kebawah menemui Bibi Anin yang sudah mempersiapkan makan malam.

  Nikita turun ke tangga langsung menuju kearah ruang meja makan.

  "Selamat malam Bibi." sapa Nikita pada Bibi Anin yang selalu dia anggap bagaikan ibunya. Karena selama ini Bibi Anin begitu menyayangi dirinya.

  "Nona minta dibuatkan jus apa tidak?" tanya Bibi Anin.

  "Tidak bibi, Nikita minum air putih saja." kata Nikita yang memilih minuman seadaanya yang ada dimeja makan.

  "Ya sudah, Bibi tinggal didapur sebentar." pamit Bibi Anin pada Nikita.

  "Iya bibi." jawab Nikita yang sedang menikmati makan malam.

  Disaat Nikita sedang duduk santai, tiba-tiba saja Handphone miliknya berdering.

  "Ya Halo ."

  "Selamat malam nona, ini saya Bella." kata Bella yang baru saja menghubungi nonanya.

  "Iya Bella ada apa kamu menghubungi saya?" tanya Nikita pada Bella.

  "Maaf nona jika saya menganggu, tapi ada sesuatu penting yang harus saya sampaikan pada nona. Baru saja saya dihubungi oleh asisten tuan Alvaro, beliau ingin bertemu dengan nona besok siang nona ." kata Bella yang menyapaikan pesan pada nona Nikita.

  "Tuan Alvaro?" tanya Nikita pada Asistennya.

  "Iya nona, tuan Alvaro adalah pemilik perusahaan prima grup nona." seketika dia mengingatkan sesuatu, jika mana perusahaan kakeknya juga bekerjasama dengan perusahaan itu, Bisa dikata rekan kerja.

  "Baiklah kamu bilang sampaikan pada asistennya, saya bersedia untuk bertemu dengan tuan Alvaro." jawab Nikita yang menerima tawaran itu.

  "Baik nona, nanti saya akan sampaikan. Tadi asisten tuan Alvaro sempat memberi pesan pada saya jika nantinya tuan Alvaro akan datang sendiri ke perusahaan nona untuk membicarakan hal penting dengan nona." kata Bella yang mengingat nonanya.

  "Baiklah, besok siang akan saya tunggu." jawab Nikita yang bersedia untuk bertemu dengan tuan Alvaro.

  "Baiklah nona, maaf jika saya menganggu waktu istirahat nona." Bella memohon maaf pada nonanya.

  "Tidak apa-apa, jika memang penting tak mungkin kamu akan menghubungi aku. Apalagi ini menyangkut dengan pekerjaan." jawab Nikita dengan santai sambil menikmati makan malam yang belum dia selesaikan.

  "Baik nona." jawab Bella yang merasa tak nyaman menganggu waktu istirahat nonanya.

  "Iya Bella." jawab Nikita yang langsung mematikan sambungan teleponnya dengan Bella.

  Nikita sudah menyelesaikan makan malamnya. Setelah itu dia duduk santai di kursi itu.

  "Besok aku harus siap menemui tuan Alvaro."batin Nikita yang pikirannya penuh dengan pekerjaan yang besok menantinya.

  Bibi Anin menghampiri nonanya, ternyata nonanya sudah selesai makan malam.

 " Bibi, Nikita tinggal dulu ya. Nikita mau pergi ke kamar. " pamit Nikita yang terlihat lelah dengan aktivitas seharian, dan sudah waktunya dia beristirahat.

  "Iya nona." Nikita segera menuju lantai atas yang dimana itu letak kamarnya.

  Nikita tiduran diatas tempat tidur, nampak terlihat dia kelelahan dengan pekerjaan hari ini.

  Hingga dia ketiduran dalam posisi terlentang dengan guling yang masih ada di kepalanya.

Pagi hari

  Nikita baru saja terbangun dari tidurnya, dia mengecek jam dinding di kamarnya. Waktu menunjukkan pukul 05.30, Nikita segera berdiri menuju kamar mandinya.

  Dia mencoba mencuci wajahnya dengan air dingin. "segarnya." ucap Nikita yang mukanya merasa segar setelah mukanya dia bersihkan dengan air dingin.

Beberapa menit kemudian

  setelah Nikita selesai mandi segera dia memakai baju yang kemarin dia beli, Nikita berdiri didepan cermin sembari mencoba baju yang dia beli.

  "Ternyata pas juga." batin Nikita yang puas dengan baju pilihannya, Nikita mulai make up wajahnya dengan riasan natural.

  Saatnya dia segera berangkat kerja , tapi sebelum itu dia pergi keruang kerjanya. Dia mengambil beberapa buku milik kakeknya yang tersimpan rapi diruang kerja.

  "Lebih baik buku ini aku bawa." Nikita membawa buku itu.

  Nikita bergegas kembali lagi ke dalam kamarnya, dia mempersiapkan beberapa barang yang nantinya dia bawa di kantor.

  Setelah merasa sudah siap Nikita langsung turun untuk sarapan pagi. Dimeja sudah ada makanan yang sudah tertata tapi diatas meja.

  Bibi Anin datang membawa segelas jus Orange untuk Nikita.

  "Ini untuk nona." Bibi Anin meletakkan minuman itu disamping kanan Nikita.

  "Terima kasih Bibi." kata Nikita yang langsung meminum jus Orange itu.

  "Segarnya." Nikita begitu menyukai minuman jus Orange.

  Setelah dia selesai sarapan pagi, Nikita masih santai duduk diruang meja makan. Sesekali mengecek Handphone miliknya.

  Dia sedang menunggu kabar dari kakeknya, tapi kakeknya belum menghubungi dirinya. Nikita langsung berdiri dari tempat duduknya.

Nikita langsung siap berangkat ke kantor, tidak lupa dia membawa tas kerjanya yang berisi beberapa dokumen penting yang harus dia bawa.

Perjalanan Pagi hari ini terlihat lancar, hingga dia sampai juga ditempat kerjanya. Untuk hari dia berangkat lebih pagi karena dia harus mengurus beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan. Apa lagi dia nanti harus menemui tuan Alvaro.kesibukan Nikita makin padat, mau tidak mau dia harus membagi waktu.

  Nikita sudah duduk ditempat kerjanya. Dengan Laptop yang sudah ada didepannya.

  Tiba-tiba saja pintu ruang kerjanya terbuka.

  "Nona." sapa Bella yang sedang membawa segelas air putih diatas nampan.

  "Ya Bella." sapa Nikita, Bella masuk dengan membawa segelas air putih.

  Gelas itu langsung Bella letakkan disamping kanan nonanya.

   "Ini nona minumannya." kata Bella yang sudah menyediakan minuman untuk nonanya.

  "Terima kasih Bella." ucap Nikita yang pandangan matanya masih fokus didepan laptop miliknya.

  "Sama-sama nona." jawab Bella yang langsung pergi dari tempat itu.

  Kini diruangan kerja Nikita hanya terdengar suara ketikkan dari laptopnya. Nikita masih sibuk di depan laptopnya.

  "Tok... Tok..."

  "Masuk." ternyata itu Bella yang membawa 2 map yang berisi dokumen.

  "Maaf nona, saya hanya ingin menyerahkan beberapa dokumen milik tuan Alvaro." kata Bella yang secara langsung menyerahkan kepada Nikita.

  "Baiklah akan saya cek lagi." jawab Nikita yang mengecek laporan itu. Bella pun langsung keluar dari ruang kerjanya.

  Setelah selesai dia cek langsung dia menghubungi Bella.

  "Bella segera keruangan saya sekarang." sambungan telepon langsung terputus.

   Kini Bella ada diruang kerjanya dengan Nikita,untuk membahas dokumen yang baru selesai dia periksa.

Episodes
1 Hari paling sibuk
2 Tatapan tajam
3 Rasa penasaran
4 Keinginan untuk bertemu
5 Pertemuan pertama Nikita dengan Alvaro
6 Wanita itu lupa dengan dirinya
7 Mencari sesuatu untuk dirinya
8 Menghadiri acara pesta
9 Berlindung dibelakang Nikita
10 Pertemuan awal dengan ayahnya
11 Menolak tawaran
12 Pertemuan Alvaro dengan Nikita kedua kalinya
13 Keributan antara ibu dan anak
14 Debat terus
15 Kemarahan Amelia
16 Rencana untuk liburan
17 Menikmati waktu berdua dengan santai
18 Bersenang-senang berdua
19 Rencana yang diam-diam disusun oleh Alvaro
20 Kejujuran Alvaro pada papanya
21 Jebakkan tuan Parker
22 Kabar dari perusahaan tuan Andreas
23 Mengungkapkan cintanya pada Nikita
24 Hari bahagia keduanya
25 Biang masalah datang lagi
26 Mengawasi Nikita
27 Rencana licik Alvaro pada Amelia
28 Berita heboh
29 Tuan Alex kaget dengan rencana putranya
30 Melamar Nikita
31 Keberanian Amelia mendatangi keluarga Alvaro
32 Alvaro diterima oleh tuan Parker
33 Ambisi Laura
34 Bertemu dengan Laura
35 Kemarahan Alvaro
36 Marah besar tuan Alex
37 Kemarahan tuan Andreas
38 Rencana jahat mama Rose dan Laura
39 Pertemuan pertama dengan keluarga Al
40 Berani menyentuh
41 Kejadian kecelakaan yang menimpa Nikita
42 Mereka adalah pelakunya
43 Nikita siuman
44 Kehancuran perusahaan milik tuan Andreas
45 Bencana besar bagi tuan Andreas
46 Kebusukkan nyonya Rose
47 Kematian tuan Andreas
48 Kepurukkan Nikita harus kehilangan orang yang dicintai
49 Kebusukkan nyonya Rose yang selama ini yang dia simpan
50 Rencana Menemui dua orang penjahat
51 Akhirnya cerita dari semua kejadian
52 Kenyataan yang sebenarnya
53 Segera melamar
54 Kabar bahagia
55 Sesuatu yang lama tersimpan
56 Alvaro datang dikantor Nikita
57 Lamaran diterima
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Hari paling sibuk
2
Tatapan tajam
3
Rasa penasaran
4
Keinginan untuk bertemu
5
Pertemuan pertama Nikita dengan Alvaro
6
Wanita itu lupa dengan dirinya
7
Mencari sesuatu untuk dirinya
8
Menghadiri acara pesta
9
Berlindung dibelakang Nikita
10
Pertemuan awal dengan ayahnya
11
Menolak tawaran
12
Pertemuan Alvaro dengan Nikita kedua kalinya
13
Keributan antara ibu dan anak
14
Debat terus
15
Kemarahan Amelia
16
Rencana untuk liburan
17
Menikmati waktu berdua dengan santai
18
Bersenang-senang berdua
19
Rencana yang diam-diam disusun oleh Alvaro
20
Kejujuran Alvaro pada papanya
21
Jebakkan tuan Parker
22
Kabar dari perusahaan tuan Andreas
23
Mengungkapkan cintanya pada Nikita
24
Hari bahagia keduanya
25
Biang masalah datang lagi
26
Mengawasi Nikita
27
Rencana licik Alvaro pada Amelia
28
Berita heboh
29
Tuan Alex kaget dengan rencana putranya
30
Melamar Nikita
31
Keberanian Amelia mendatangi keluarga Alvaro
32
Alvaro diterima oleh tuan Parker
33
Ambisi Laura
34
Bertemu dengan Laura
35
Kemarahan Alvaro
36
Marah besar tuan Alex
37
Kemarahan tuan Andreas
38
Rencana jahat mama Rose dan Laura
39
Pertemuan pertama dengan keluarga Al
40
Berani menyentuh
41
Kejadian kecelakaan yang menimpa Nikita
42
Mereka adalah pelakunya
43
Nikita siuman
44
Kehancuran perusahaan milik tuan Andreas
45
Bencana besar bagi tuan Andreas
46
Kebusukkan nyonya Rose
47
Kematian tuan Andreas
48
Kepurukkan Nikita harus kehilangan orang yang dicintai
49
Kebusukkan nyonya Rose yang selama ini yang dia simpan
50
Rencana Menemui dua orang penjahat
51
Akhirnya cerita dari semua kejadian
52
Kenyataan yang sebenarnya
53
Segera melamar
54
Kabar bahagia
55
Sesuatu yang lama tersimpan
56
Alvaro datang dikantor Nikita
57
Lamaran diterima

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!