Bos selamat aku juga selamat

"Pak Kiai ini bercandanya keterlaluan, masa iya saya cuman nyuri ubi, harus sampai menikahi putri Pak kiai".

"Nak bapa serius" tegas pak Kiai.

Yogha dan Asep kini terdiam mencerna baik-baik apa yang baru saja di sampaikan pak Kiai.

"Pak kiai jangan bercanda" ucap Yogha yang masih merasa jika pak Kiai sedang bercanda, ya masa iya pak Kiai, mau menikahkan anaknya pada orang yang baru saja dia kenal, itu sangat mustahil pikir Yogha dan itu juga yang ada di pikiran Asep.

"Apa saya terlihat sedang bercanda?" tanya pak Kiai serius.

Yogha yang baru yakin jika pak Kiai serius langsung menelan salipannya dengan susah payah.

"Bukan kah, tadi nak Yogha bilang akan melakukan APAPUN, agar makanan yang telah nak Yohga makan menjadi makanan halal? andai saya tidak mau menerima uang dari nak Yogha".

Ya tadi Yogha berkata seperti itu karena dia berpikir jika orang sekelas pak Kiai tidak akan mau menerima uang darinya, hanya karena beberapa ubi yang telah dia makan, namun sekarang rasa menyesal menguasai Yogha yang sudah berkata seperti itu.

"Tapi pak apa tidak ada cara lain selain harus menikahi pitri bapak?" tanya Yogha yang tidak mau menerima sarat dari pak Kiai.

"Jika kamu tidak mau maka selamanya ubi tersebut adalah makanan HARAM, dan nak Yogha pasti tahu jika ada barang haram di darah juga daging kita, maka hidup kita tidak akan berkah" jelas pak Haji dan penjelasan pak Haji membuat seorang frayogha semakin serba salah.

Di ia in ya gi mana? di tolak ya masa ia dia harus hidup dalam ketidak berkahan seimur hidup, apalagi yang ngomong seorang yang dekat dengan Allah, yang pasti ucapannya bisa jadi doa yang mustajab.

"Pikirkan dulu baik-baik jangan asal mengambil keputusan, Oh iya saya tinggu jawaban nak Yogha sampai nanti sore, jadi ada waktu untuk nak Yogha berpikir!" ucap pak Kiai sebelum dia pamit karena harus mengajar kembali dan setelah pak Kiai pergi, Yogha dan Asep juga ikut pergi.

Asep menyuruh Yogha untuk beristirahat di kamarnya sementara dirinya melanjutkan kegiatannya lagi.

"Panteasan pas mau masuk kemari perasaan ku tidak enak ternyata ini" ucap Yogha sambil rebahan di kasur yang tak seberapa empuk itu, namun tetap bisa membuat Frayogha tertidur.

Kita tinggalkan Yogha yang sedang berpikir, karena di sebuah pos jaga kini sedang riuh terdengar rasa syukur, setelah mendengar jika salah satu rekan mereka yang tersesat sudah di temukan.

"Syukurlah bos kau selamat" ucap Bagus setelah mendengar kabar jika Yogha sang bos telah selamat dan di temukan

"Baiklah kalau begitu saya akan menjemput bos saya dulu, terimakasih atas semua bantuan dan juga doanya," ucap Bagus sebelum dia pamit untuk menyusul sang bos yang di kabarkan sekarang sedang berada di sebuah pondok pesantren di sebrang Desa.

Ya sebrang Desa karena kebetulan desa tempat pos penjaga dengan Desa pondok berbeda.

Sepanjang jalan Bagus tak henti hentinya bersyukur karena sang bos selamat yang artinya dia juga selamat dari ancaman penganguran.

Kemarin saat kedua orang tua Yogha menanyakan keberadaan Yogha, Bagus terpaksa harus jujur walau tahu jika salah satu orangtua Yogha memiliki penyakit jantung dan saat itulah ancaman di layangkan orang tua Yogha padanya.

"Jika Yogha tidak di temukan maka kamu jangan pernah kembali kemari!" Ucap pak Agung papah dari Frayogha, dan setelah berkata seperti itu suara bising di sebrang telepon terdengar, dan setelah itu dia tahu jika ibu dari bosnya pingsan dan di larikan kerumah sakit karena tak kunjung sadar.

Terpopuler

Comments

Ade Diah

Ade Diah

sejauh ini bagus

2024-04-22

0

Happyy

Happyy

💖💖

2024-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Halalkan putri saya
3 Bos selamat aku juga selamat
4 Alhamdulillah
5 Pikiran buruk tentang Ainur
6 Sah
7 Pakayan
8 Takut
9 Trauma bos
10 Dia kenapa?
11 Berseri-seri
12 Perih
13 Jangan bercanda
14 Abi....
15 Besar dan indah
16 Tampan bukan
17 Orangtua baik tidak menjamin anaknya juga baik
18 Jika benar mati aku
19 Yakin 100%
20 Kaki Mu
21 Cara Allah mendekatkan kami
22 Dari yang biasa sampai yang luar biasa
23 Kau lebih tega
24 Habiskan!
25 Itung-itung hukuman
26 Buntut dari kesalahan kita
27 Cuman itu?
28 Ada apa dengannya?
29 Perhatian
30 Jangan sombong Bis!!!
31 Siap !!!
32 Lagi-lagi kalah
33 Bukan Nur tapi Ainur
34 Bangun!!!
35 Permintaan Ainur
36 Pengakuan Ainur
37 Penjelasan
38 Bahagia karena hal sepele
39 Semua butuh peroses
40 Aku harus tidur dimana??
41 Tidak mau mengalah
42 Kok bisa?
43 Sudah buka matamu!!
44 Dia mengigau??
45 Lihat pipimu memerah
46 Mencari kunci
47 Aku menerima kekurangan juga kelebihanmu
48 Mata yang membengkak
49 So tahu
50 Apa gunanya aku??
51 Pesta ulang tahun
52 Apa kabar??
53 Pingsan
54 Antar aku pulang
55 Tatapan kosong
56 Cara apa?
57 Teror
58 Penyejuk mata dan hati
59 Aku cemburu
60 Antisipasi
61 Cara menghilangkan setres
62 Cucian kusut
63 Kehebohan
64 Menular
65 Firasat buruk
66 Tumben
67 Gelas pecah
68 Hilang
69 Berpikir
70 Tidak menyerah
71 Dinyatakan di culik
72 Meminta Doa
73 Yogha masih hidup
74 Nama kamu siapa?
75 Keluhan seorang Ainur
76 Berubah pikiran
77 Tante dan paman sudah ikhlas
78 Salat goib untuk Yogha
79 Suara Bayi
80 Asal usul Bayi
81 Aku mengenalnya
82 Itu suamimu bukan?
83 Mirip
84 Ponsel yang mati
85 Dimana rumah Asep
86 Kedatangan Bagus
87 Sebelas dua belas
88 Penawaran untuk Bagus
89 Dua pilihan
90 Berkali-kali lipat rasa sakitnya
91 Benar rindu itu sangat berat
92 Membantu Yogha
93 Atau pura-pura
94 Coba saja!!
95 Alasan
96 100%
97 Segudang rencana
98 Mengenang
99 Malu
100 Aira bayi kecil
101 Jangan manja
102 Tidak ada manfaatnya
103 Sebuah perintah
104 Ada kemajuan
105 Bisa berujung petaka
106 Sudah sembuh
107 Meminta izin
108 keimanan yang menipis
109 Dia sudah sembuh
110 Tidak menyangka
111 Tidak Akan
112 Lupa diri
113 Kapan sembuh
114 Paktor umur
115 Daging kambing
116 Apa sukses
117 Menggoda Ainur
118 Batal nikah
119 Rencana perjodohan untuk Bagus
120 Jangan dibuat rumit
121 Gagal total
122 Terserah Kalian
123 Kalian
124 Apa kamu siap untuk menikah
125 Terima saja
126 Apa ini petunjuk dari Mu Ya Raab
127 Merasa gugup
128 Bagus sanjaya
129 Jadi Keset
130 Sempurna
131 Biarlah semua mengalir apa adanya
132 Baiklah
133 Belum siap apa?
134 Kamu suami saya
135 Keanggunan yang kami kagumi
136 Titip calon cucu-cucu mamah
137 Aku sayang kalian
138 Tidak suka dengan harganya
139 Sebuah Akhir namun juga awal yang baru.
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Awal mula
2
Halalkan putri saya
3
Bos selamat aku juga selamat
4
Alhamdulillah
5
Pikiran buruk tentang Ainur
6
Sah
7
Pakayan
8
Takut
9
Trauma bos
10
Dia kenapa?
11
Berseri-seri
12
Perih
13
Jangan bercanda
14
Abi....
15
Besar dan indah
16
Tampan bukan
17
Orangtua baik tidak menjamin anaknya juga baik
18
Jika benar mati aku
19
Yakin 100%
20
Kaki Mu
21
Cara Allah mendekatkan kami
22
Dari yang biasa sampai yang luar biasa
23
Kau lebih tega
24
Habiskan!
25
Itung-itung hukuman
26
Buntut dari kesalahan kita
27
Cuman itu?
28
Ada apa dengannya?
29
Perhatian
30
Jangan sombong Bis!!!
31
Siap !!!
32
Lagi-lagi kalah
33
Bukan Nur tapi Ainur
34
Bangun!!!
35
Permintaan Ainur
36
Pengakuan Ainur
37
Penjelasan
38
Bahagia karena hal sepele
39
Semua butuh peroses
40
Aku harus tidur dimana??
41
Tidak mau mengalah
42
Kok bisa?
43
Sudah buka matamu!!
44
Dia mengigau??
45
Lihat pipimu memerah
46
Mencari kunci
47
Aku menerima kekurangan juga kelebihanmu
48
Mata yang membengkak
49
So tahu
50
Apa gunanya aku??
51
Pesta ulang tahun
52
Apa kabar??
53
Pingsan
54
Antar aku pulang
55
Tatapan kosong
56
Cara apa?
57
Teror
58
Penyejuk mata dan hati
59
Aku cemburu
60
Antisipasi
61
Cara menghilangkan setres
62
Cucian kusut
63
Kehebohan
64
Menular
65
Firasat buruk
66
Tumben
67
Gelas pecah
68
Hilang
69
Berpikir
70
Tidak menyerah
71
Dinyatakan di culik
72
Meminta Doa
73
Yogha masih hidup
74
Nama kamu siapa?
75
Keluhan seorang Ainur
76
Berubah pikiran
77
Tante dan paman sudah ikhlas
78
Salat goib untuk Yogha
79
Suara Bayi
80
Asal usul Bayi
81
Aku mengenalnya
82
Itu suamimu bukan?
83
Mirip
84
Ponsel yang mati
85
Dimana rumah Asep
86
Kedatangan Bagus
87
Sebelas dua belas
88
Penawaran untuk Bagus
89
Dua pilihan
90
Berkali-kali lipat rasa sakitnya
91
Benar rindu itu sangat berat
92
Membantu Yogha
93
Atau pura-pura
94
Coba saja!!
95
Alasan
96
100%
97
Segudang rencana
98
Mengenang
99
Malu
100
Aira bayi kecil
101
Jangan manja
102
Tidak ada manfaatnya
103
Sebuah perintah
104
Ada kemajuan
105
Bisa berujung petaka
106
Sudah sembuh
107
Meminta izin
108
keimanan yang menipis
109
Dia sudah sembuh
110
Tidak menyangka
111
Tidak Akan
112
Lupa diri
113
Kapan sembuh
114
Paktor umur
115
Daging kambing
116
Apa sukses
117
Menggoda Ainur
118
Batal nikah
119
Rencana perjodohan untuk Bagus
120
Jangan dibuat rumit
121
Gagal total
122
Terserah Kalian
123
Kalian
124
Apa kamu siap untuk menikah
125
Terima saja
126
Apa ini petunjuk dari Mu Ya Raab
127
Merasa gugup
128
Bagus sanjaya
129
Jadi Keset
130
Sempurna
131
Biarlah semua mengalir apa adanya
132
Baiklah
133
Belum siap apa?
134
Kamu suami saya
135
Keanggunan yang kami kagumi
136
Titip calon cucu-cucu mamah
137
Aku sayang kalian
138
Tidak suka dengan harganya
139
Sebuah Akhir namun juga awal yang baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!