Terjebak Cinta yang Rumit

Dokter segera datang untuk memeriksa keadaan Aiden, setengah jam telah berlalu sang dokter keluar dari ruang rawat Aiden.

"Dokter bagaimana keadaannya?" cemas Arrabella pada kekasihnya yang sedang berada dalam ruang pesakitan.

"Anda tidak perlu khawatir, itu hanya respon yang dari pasien karena dia bisa mendengarkan dan otaknya masih bekerja. Oleh sebab itu pasien memberi respon melalui tangisannya, bahkan terkadang pasien yang mengalami koma juga akan menggerakkan bagian tubuhnya seperti gerakan jari tangannya untuk merespon apa yang dia dengar," jelas sang dokter secara rinci pada Arrabella.

"Apa dia akan sembuh dok?"

"Melihat kondisinya saat ini, sepertinya pasien sudah lebih baik dari sebelumnya. Pasien hanya butuh doa dan dukungan dari orang terdekatnya,"

"Terimakasih dokter," pungkas Arrabella memperhatikan sang dokter yang telah berlalu dihadapannya.

***

Di mansion, Calvin baru saja sampai dikamarnya, dia melempari seluruh barang-barangnya untuk meluapkan kekesalannya.

"Aaaarrggh!! Aiden sialan! Udah mau mati aja masih saja cari masalah! Lo tahu Aiden, Lo orang yang paling gue benci selama hidup gue. Selama ini Lo selalu dapatkan apa yang Lo mau. Mulai dari jabatan di perusahaan, kasih sayang Dady sampai cinta Arrabella juga Lo miliki. Apa kurangnya gue? gue selalu berusaha jadi yang terbaik di depan keluarga dan juga Bella, tapi apa? Semuanya ga berarti sama sekali!" 

Calvin begitu kesal dengan sikap Arrabella yang masih saja perduli pada Aiden. Padahal selama ini dia selalu memperhatikan Arrabella, bahkan rasa cintanya pada gadis itu semakin mendalam. Dia membuka laci dinakasnya, melihat kembali foto kebersamaan dirinya, Aiden dan Arrabella.

Foto itu diambil saat mereka masih kuliah bersama. Aiden adalah saudara sekaligus Kaka kelas Calvin, sedangkan Calvin satu kelas dengan Arrabella. Calvin selalu memuja gadis itu, bahkan dia pernah berkorban demi Arrabella. Ketika segerombolan preman mengganggu Arrabella, Calvin datang menyelamatkannya.

Calvin yang tidak ingin Arrabella diganggu, melawan para preman dengan tangan kosong. Layaknya sebuah film action dia berkelahi dengan para preman demi menyelamatkan gadis pujaannya. Namun, karena hanya sendirian kekuatan Calvin tidak seimbang dengan mereka, akhirnya dia mendapat bogeman dan sempat dirawat dirumah sakit.

Arrabella merasa iba dan bersalah karena telah membuat Calvin sahabatnya sampai masuk rumah sakit karena melawan para preman yang mengganggunya, namun tidak merubah perasaannya pada Calvin. Pria itu hanya sebatas sahabat dihatinya tak akan berubah sampai kapanpun.

Calvin mengira setelah kejadian itu, akan ada ruang sedikit saja dihati Bella untuknya, namun ternyata dia salah menduga. Gadis itu memang memberikan perhatian padanya namun pemilik hatinya masih Aiden.  Hal itu benar-benar membuat Calvin kecewa, dan dia menutup pintu hatinya rapat-rapat untuk wanita manapun, karena cintanya telah terkubur bersama perasaannya pada Bella.

"Kau Bella, aku bersumpah. Aku pasti akan membuatmu jatuh cinta padaku. Apapun caranya, dengan cara baik-baik atau dengan paksaan pasti akan kulakukan untuk mendapatkanmu, karena kau adalah MILIKKU!" Calvin menekankan ucapan terakhirnya karena dia benar-benar ingin memiliki calon kakak iparnya itu. Wajah lelaki itu memerah karena minuman yang baru saja diminumnya.

Ya, Calvin baru saja menghabiskan satu botol minuman keras yang ada di dalam kamarnya. Dia memang menyimpan beberapa botol minuman haram itu dikamar pribadinya. Terkadang dia melampiaskan kekesalannya dengan minuman itu. Calvin akan meminumnya sampai dia tak sadarkan diri dan tertidur dengan sendirinya di kamar itu karena mabuk.

***

Hari telah berganti minggu, Minggu telah berganti bulan, tepat telah tiga bulan Aiden berada di rumah sakit, lelaki itu masih belum menunjukkan progres dalam kesembuhannya.

"Sayang, mengapa kau belum bangun juga? Apa kau tidak merindukanku? aku sudah datang jauh-jauh dari Prancis hanya untuk menemui mu, tapi kau masih saja tidak menatapku. Ingat ya, kau sudah berjanji untuk menikahiku dan aku tidak rela jika kau seperti itu terus padaku," wanita muda itu kini bicara pada kekasihnya yang masih tertidur diruang pesakitan. Dia seakan sedang menyalahkan pria itu atas semua kesedihannya. Padahal dia melakukan itu semua hanya untuk membuat Aiden bangun dari tidur panjangnya.

Ceklek!

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, "Calvin," sapa Arrabella yang merasa terkejut melihat Calvin telah berdiri di depan pintu ruangan Aiden. Pria itu tampak tidak baik-baik saja. Matanya merah dan terlihat sedikit sempoyongan. Dia mengukir senyum miring diwajahnya. Lalu menghampiri Arrabella yang masih duduk disisi ranjang Aiden.

"Kau masih saja setia menemaninya? Apa kau tidak bisa bicara dengan mayat hidup itu?" Calvin meracau tak karuan. Lelaki itu masih terpengaruh minuman beralkohol yang baru saja diminumnya tadi.

"Calvin, apa yang kau katakan! Dia itu saudaramu, mengapa kau bicara seperti itu?" Arrabella sedikit meninggikan suaranya. Sungguh dia tidak menyukai sikap Calvin saat ini.

"Ssstt ... jangan berteriak padaku. Biar aku katakan padamu, kakakku tersayang itu tidak akan pernah bangun karena dokter telah memvonisnya cacat seumur hidup. Dia akan tidur seperti itu terus!" Lelaki itu mencekal kedua lengan Arrabella dan mendekatkan wajahnya pada Arrabella.

Gadis itu cukup takut oleh sikap Calvin padanya. Lelaki itu tidak seperti biasanya, Calvin yang dia kenal seorang pria yang sangat sopan dan baik pada wanita tapi entah apa yang merubahnya jadi seperti ini.

"Calvin, kau mabuk! Sejak kapan kau minum seperti ini?" Arrabella mencoba menyadarkan lelaki itu.

"Jangan tanyakan itu padaku. Kau tahu persis mengapa aku seperti ini. Kau tahu persis bagaimana perasaanku padamu Bella. Dari dulu hingga saat ini aku masih mencintaimu tapi kau, kau malah memilih pria tidak berguna ini!" Calvin meluapkan semua perasaannya yang terpendam. Minuman beralkohol itu telah membuatnya tak sadar diri dan mengungkapkan dari isi hatinya yang tidak pernah diketahui siapapun.

"Lepaskan aku Calvin. Aku ini tunangannya Aiden dan kau tidak boleh memperlakukan kakak iparmu seperti ini," Bella mencoba menepis tangan Calvin yang mencekal ya begitu kuat.

"Kau bukan kakak ipar ku, kau milikku Bella. Kau akan selalu menjadi milikku," lelaki itu semakin nekat dan mendorong Bella hingga ke dinding.

Bella merasa ketakutan karena lelaki itu kini malah merapatkan tubuhnya pada Bella sehingga membuat pergerakan gadis itu jadi terkunci. Calvin masih tetap mencekal tangan Bella, dia semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Bella, wanita itu mencoba menghindarinya tapi Calvin memaksa bahkan lelaki itu menjepit wajah mungil Bella dengan satu  tangannya sehingga membuat mulut gadis itu seperti mulut ikan dan itu membuatnya semakin menggemaskan Dimata Calvin.

Dengan cepat Calvin mencium daging merah muda milik Bella dan tidak membiarkannya mendapatkan celah untuk menghindari. Semakin lama Calvin memperdalam ciumannya, meneroboskan lidahnya ke kerongkongan gadis itu. Melawanpun sudah percuma karena saat ini tenaganya sudah habis terkuras untuk melawan kekuatan pria yang berada dihadapannya.

Semakin menggila dengan hasrat didalam dirinya, Calvin bahkan memeluk erat pinggang ramping gadis itu dan merapatkan tubuh gadis itu padanya. Dia begitu menikmati permainnanya tapi tidak halnya Arrabella, gadis itu sangat tersiksa dan merutuki dirinya sendiri. Setelah memuaskan hasratnya Calvin melepaskan ciumannya yang telah terlalu lama. Calvin menatap lekat pada wajah Arrabella yang berlinangan air mata. Lalu mengusap pelan bibir merah muda milik Arrabella yang membengkak karena ulahnya.

"Aku sangat mencintaimu," ucapnya pada gadis itu kemudian dia mengecup pelan pucuk kepala gadis itu dan keluar dari ruangan itu dengan membiarkan Arrabella yang masih terengah-engah karena perbuatannya.

Arrabella tidak menyangka Calvin akan berbuat seperti itu padanya. Sungguh malam itu adalah malam terburuk yang dialaminya dihadapan kekasihnya yang sedang terbaring tak berdaya.

Episodes
1 Aiden Moreno
2 Konspirasi
3 Koma dan Di vonis Cacat Seumur Hidup
4 Memancing
5 Terjebak Cinta yang Rumit
6 Pengkhianat
7 Putus Asa
8 Arrabella Tewas
9 Ancaman
10 Satu Tahun Berlalu
11 Badai
12 Menuju Mansion Keluarga Moreno
13 Salah Menduga
14 Perjodohan yang Tak Diinginkan
15 Menemukan Kebenaran (1)
16 Menemukan Kebenaran (2)
17 Pengobatan Aiden
18 Menyelamatkan Aiden
19 Progres Kesembuhan Aiden
20 Cemburu
21 Keajaiban
22 Jebakan Chelsie
23 Kemarahan Alia
24 Sebersit Harapan
25 Chelsi dan Rencananya
26 Benci dan Cinta
27 Pernikahan untuk Chelsi
28 Penolakan
29 Pengakuan Aiden
30 Kelicikan Alia
31 Masa Lalu yang Kembali
32 Persiapan Pernikahan Aiden dan Chelsi
33 Semakin Terlihat Jelas
34 Kesedihan Ciara
35 Rasa Sesal Datang Melanda
36 Hasutan Alia
37 Permintaan Aiden
38 Membawa Aiden Pergi
39 Hilang Tanpa Jejak
40 Tes DNA
41 Tanggung Jawab
42 Hasil Tes DNA
43 Babak Baru Kehidupan
44 Pertemuan Mengharukan
45 Menyelamatkan Louis
46 Merintis Usaha dan Menjalin Kerja Sama
47 Calvin Curiga
48 Louis Sadar
49 Mengenang Masa Lalu
50 Mulai Mengingat
51 Bertemu Arrabela
52 Ciara di Culik
53 Menyelamatkan Ciara
54 Memantapkan Diri
55 Ujian Pernikahan
56 Karma untuk Alia
57 Kekesalan Alia
58 Kesempatan Kedua
59 Sebuah Kata Maaf
60 Menemui Calvin
61 Arrabela Sadar dari Koma
62 Membujuk Ciara
63 Mulai Mengusik
64 Hamil
65 Kabar Bahagia
66 Berdamai dengan Keadaan
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Aiden Moreno
2
Konspirasi
3
Koma dan Di vonis Cacat Seumur Hidup
4
Memancing
5
Terjebak Cinta yang Rumit
6
Pengkhianat
7
Putus Asa
8
Arrabella Tewas
9
Ancaman
10
Satu Tahun Berlalu
11
Badai
12
Menuju Mansion Keluarga Moreno
13
Salah Menduga
14
Perjodohan yang Tak Diinginkan
15
Menemukan Kebenaran (1)
16
Menemukan Kebenaran (2)
17
Pengobatan Aiden
18
Menyelamatkan Aiden
19
Progres Kesembuhan Aiden
20
Cemburu
21
Keajaiban
22
Jebakan Chelsie
23
Kemarahan Alia
24
Sebersit Harapan
25
Chelsi dan Rencananya
26
Benci dan Cinta
27
Pernikahan untuk Chelsi
28
Penolakan
29
Pengakuan Aiden
30
Kelicikan Alia
31
Masa Lalu yang Kembali
32
Persiapan Pernikahan Aiden dan Chelsi
33
Semakin Terlihat Jelas
34
Kesedihan Ciara
35
Rasa Sesal Datang Melanda
36
Hasutan Alia
37
Permintaan Aiden
38
Membawa Aiden Pergi
39
Hilang Tanpa Jejak
40
Tes DNA
41
Tanggung Jawab
42
Hasil Tes DNA
43
Babak Baru Kehidupan
44
Pertemuan Mengharukan
45
Menyelamatkan Louis
46
Merintis Usaha dan Menjalin Kerja Sama
47
Calvin Curiga
48
Louis Sadar
49
Mengenang Masa Lalu
50
Mulai Mengingat
51
Bertemu Arrabela
52
Ciara di Culik
53
Menyelamatkan Ciara
54
Memantapkan Diri
55
Ujian Pernikahan
56
Karma untuk Alia
57
Kekesalan Alia
58
Kesempatan Kedua
59
Sebuah Kata Maaf
60
Menemui Calvin
61
Arrabela Sadar dari Koma
62
Membujuk Ciara
63
Mulai Mengusik
64
Hamil
65
Kabar Bahagia
66
Berdamai dengan Keadaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!