Pagi ini Yoga sengaja berangkat lebih pagi karena ada beberapa rapat penting yang harus dihadiri. Setelah membersihkan diri dan menikmati sarapan Yoga pun segera berangkat ke kantornya. Namun, sebelum dia berangkat Yoga sempat memberikan sebuah amplop coklat berisi sejumlah uang kepada Laila.
Sambil menyerahkan uang kepada Laila. “uang ini untuk membeli keperluan bulanan dan pembayaran listrik dan lain-lain.”
“Iya, Mas. Insya Allah aku akan mengaturnya dengan baik,” jawab Laila sambil menerima amplop tersebut.
Setelah menyerahkan amplop tersebut kepada Laila, Yoga pun langsung berjalan keluar lama. Tidak lama setelah kepergian sang suami Tasya yang sejak tadi mengamati mereka dari kejauhan langsung menemui Laila. Dengan kasar dia langsung mengambil amplop yang ada di tangan Laila.
“Aduh, aduh, aduh … enak sekali ya jadi Nyonya besar ini, pagi-pagi sudah mendapat uang dengan jumlah yang cukup besar,” ucap Tasya sambil membuka dan menghitung uang yang ada di dalam amplop.
"Tasya, cepat kembalikan uang itu! Itu uang untuk belanja kebutuhan rumah ini," perintah Laila sambil mencoba mengambil amplop yang ada di tangan Tasya.
"Aku tidak akan mengembalikan uang ini, kalau kamu mau ambil saja sendiri." Tasya langsung membawa pergi uang itu.
Sambil mengejar Tasya. "Tasya, cepat kembalikan uang itu! Itu uang untuk membayar listrik dan membeli kebutuhan rumah selama sebulan."
Sebenarnya Tasya mendengar teriakan Laila yang berjalan di belakangnya. Tetapi dia terus berjalan seolah tidak pernah mendengar teriakan itu. Beberapa menit setelah Tasya masuk ke dalam kamar dia pun akhirnya keluar dalam keadaan rapi.
"Tasya, mana uang itu?" tanya Laila yang saat itu sudah berdiri di hadapan Tasya.
"Uang? Uang apa yang kamu maksud? Aku tidak pernah merasa mengambil uangmu," jawab Tasya seolah tidak tahu.
"Kamu tidak perlu berpura-pura lupa, sekarang cepat kembalikan uang yang sudah kamu ambil dariku!" perintah Laila yang mulai terlihat kesal.
"Eh perempuan miskin, sejak kapan kamu punya uang? Aku tadi itu mengambil uang milik suami ku, bukan uangmu, " ucap Tasya yang langsung berjalan keluar rumah.
"Tasya! Tasya tunggu," teriak Laila saat melihat Tasya masuk ke dalam mobil mewah.
"Ya Allah, bagaimana ini? Aku harus membeli token listrik, dan menyiapkan makan malam untuk Mas Yoga. " Laila terlihat kebingungan.
Waktu terus berjalan, tanpa terasa malam pun semakin larut. Yoga yang baru saja pulang terlihat terkejut saat melihat kondisi rumahnya yang gelap. Sambil menahan amarah Yoga pun langsung masuk dan memanggil Laila.
"Laila! Laila." Yoga berteriak sambil masuk ke dalam kamar.
"Mas Yoga! Ya Allah, dia pasti marah besar. "
"Laila! Kamu dimana? Cepat kemari," teriak Yoga yang mulai hilang kesabaran.
"Iya, Mas!" teriak Laila sambil berjalan ke arah sang suami dengan terburu-buru.
Rumah yang luas itu kini terlihat gelap tanpa lampu. Hanya cahaya lilin yang sengaja diletakkan Laila pada setiap sudutnya. Yoga yang melihat kedatangan Laila langsung berdiri dari tempat duduknya.
"Kenapa lampu di rumah ini bisa padam?" tanya Yoga yang terlihat menahan amarahnya.
"Maaf, Mas. Tapi, ehm …." Laila terlihat gugup.
"Laila, cepat katakan kenapa rumah ini gelap gulita!" bentak Yoga hingga membuat sang istri ketakutan.
"Ini … ini karena listrik rumah kita habis Mas," jawab Laila sambil menunduk ketakutan.
"Habis, apa maksudmu dengan bilang listrik rumah ini habis? Bukankah aku sudah memberi uang untuk keperluan bulanan kita. "
"Iya, Mas. Ta-tapi …."
"Tapi apa? Jangan bilang kalau kamu tidak membelinya dan justru menghambur-hamburkan uang itu seenak mu sendiri. "
"Tidak, Mas. Tadi pagi uang itu diminta Tasya, aku sudah berusaha untuk mengatakan kepadanya tapi dia tidak mau mendengarkan aku dan justru pergi dengan seorang laki-laki, " jawab Laila dengan gugup.
"Laki-laki?"
Disaat yang bersamaan tiba-tiba terdengar suara sebuah mobil berhenti di depan rumah Yoga. Yoga yang penasaran akhirnya mencoba melihat dari balik tirai. Terlihat Tasya yang baru saja turun dengan ditemani oleh seorang pria muda dan tampan. Sesaat mereka sempat saling bercumbu di depan rumah Yoga.
"Laila, sekarang kamu masuk ke dalam kamar. Soal listrik nanti biar aku yang urus!" perintah Yoga sambil duduk di sofa.
Tasya yang saat itu pulang terlalu larut malam berusaha membuka pintu dengan perlahan. Dia berharap jika Yoga kini sudah tertidur pulas di kamar. Tetapi baru saja kakinya melangkah masuk Tasya terkejut saat mendengar suara sang suami.
"Darimana saja kamu seharian ini?" tanya Yoga hingga membuat Tasya terkejut.
"Mas Yoga! Sejak kapan kamu disitu, Mas?" tanya Tasya gugup.
"Kenapa? Apa kamu kaget bagaimana bisa aku masih ada di ruang tamu, sekarang katakan darimana kamu seharian ini?" ucap Yoga yang langsung membuat Tasya kebingungan.
"Sialan, bagaimana mungkin laki-laki tua ini masih bangun jam segini!" umpat Tasya dalam hatinya.
"Tasya! Sekali lagi aku tanya darimana saja kamu seharian ini, dan siapa laki-laki yang baru saja bercumbu denganmu di depan?" bentak Yoga yang mulai tidak bisa menahan emosinya.
Tasya yang khawatir jika hubungan gelapnya dengan Rian di ketahui Yoga. Langsung mencoba merayu Yoga dengan cara menggandeng tangan sang suami dengan mesra. Tasya juga berpura-pura bertanya tentang penyebab rumah itu menjadi gelap.
"Kamu tidak perlu berusaha untuk mengalihkan pembicaraan kita, Tasya. Sekarang aku tanya kepadamu siapa laki-laki yang baru saja bercumbu denganmu!" bentak Yoga.
"Aku yakin kamu salah lihat, Mas. Aku dan dia tidak bercinta, lagi pula mana mungkin aku memiliki hubungan dengan seorang sopir taksi online," jawab Tasya sambil berusaha membujuk Yoga.
"Kamu pikir aku buta? Jelas-jelas aku melihat kalian bermesraan di jalan tanpa ada rasa malu, kelakuan kamu itu benar-benar memalukan Tasya!" bentak Yoga.
Perdebatan antara Tasya dan Yoga akhirnya tidak dapat dihindarkan lagi. Sementara itu di tempat terpisah Laila yang saat itu ada di dalam kamar ternyata diam-diam mengamati pertengkaran Tasya dan Yoga. Hingga saat pertengkaran tersebut, Yoga tiba-tiba memegangi dadanya seolah menahan rasa sakit yang hebat hingga membuatnya tidak sadarkan diri.
"Mas Yoga! Mas bangun Mas." ucap Tasya yang terlihat ketakutan.
"Laila! Laila, cepat kemari." Tasya berteriak memanggil Laila.
Laila terlihat terkejut saat melihat Yoga dalam keadaan tidak sadarkan diri. "Mas, Mas Yoga bangun, Mas."
"Tasya, apa yang sudah kamu perbuat kepada Mas Yoga sampai dia tidak sadarkan diri?" tanya Laila dengan wajah khawatir.
"Aku tidak melakukan apapun, tiba-tiba saja dia memegangi dadanya dan pingsan," jawab Tasya yang terlihat ketakutan.
"Kalau begitu lebih baik kita bawa Mas Yoga ke rumah sakit sekarang!" perintah Laila sambil berusaha mengangkat Yoga dengan dibantu Tasya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments