Bab 3 Pernikahan

Keesokan harinya. Barra dengan senang hati pergi ke sebuah perusahaan besar, yang dikenal sebagai Anatarna Grup. Sebuah perusahaan ternama di kotanya.

Kabarnya, pemilik perusahaan tersebut adalah seorang wanita cantik dan sangat kaya raya.

Kepala restoran berkata, bahwa seseorang ingin meminjamkan uang kepadanya. Dan menyuruhnya untuk datang ke alamat yang tertera di kartu nama.

Barra yang memang sedang membutuh uang dengan jumlah besar pun merasa sangat bersyukur ada yang ingin membantunya. Ia berpikir, bahwa orang yang ingin membantunya tersebut adalah orang yang sangat dermawan.

Setelah sampai. Rian yang merupakan Sekertaris pribadi Dara pun menyambut kedatangan Barra secara pribadi. Lalu membawa Barra menuju ruangan kerja Dara yang berada di lantai sepuluh.

Tok

Tok

Tok

Suara pintu diketuk.

"Masuk"

Rian pun membuka pintu setelah mendapatkan jawaban dari dalam ruangan.

Dara langsung menghentikan kegiatannya setelah melihat kedatangan Barra.

"Silahkan duduk!" ujarnya segera.

Dara pun mempersilahkan Barra untuk duduk di kursi panjang yang memang ada di dalam ruangannya. Sementara Rian sudah pergi keluar meninggalkan Nona mudanya itu bersama pria pilihannya. Yaitu Barra Triadmadja.

"Berapa umurmu?" Tanya Dara tiba-tiba usai duduk di kursi di depan Bara.

Barra mengangkat wajahnya yang tertunduk, "Dua puluh lima" jawab Barra sekenanya.

Jujur ia sangat malu berhadapan dengan wanita secantik Dara saat ini.

Dara pun kembali melanjutkan ucapannya, "Aku tahu kamu sedang membutuhkan uang saat ini. Itu karena ibumu yang sedang berada di rumah sakit bukan?" Ujar Dara, menatap dingin ke arah Bara.

Barra seolah melebar matanya terkejut, Bahkan dia belum mengatakan maksud kedatangan dirinya, namun wanita di depannya seolah sudah mengetahuinya.

"Bagaimana Nona tahu. Aku bahkan tidak mengenalmu Nona!" jawab Barra yang memang juga merasa heran sekaligus penasaran.

"Masalah aku tahu darimana itu tidak penting. Menikahlah denganku! Maka aku akan memberikan uang untuk mengobati ibumu!"

Barra terkejut bukan main. Matanya melebar sempurna dengan mulut yang menganga lebar. Ia sangat terkejut. Apakah dirinya sedang dilamar?

Ahh. Ini sudah seperti dunia terbalik. Bagaimana bisa seorang wanita yang tidak ia kenal mengajaknya menikah secara mendadak seperti ini.

Ditengah keterkejutannya, Dara kembali bertanya, "Bagaimana? Aku mengajakmu menikah dengan tidak percuma! Aku membayar mu. Apakah kamu ingin menunda operasi ibumu di rumah sakit?" Tanya Dara lagi seketika menyadarkan Barra dari lamunannya.

Barra menjadi kikuk sendiri. Dia tidak bisa memutuskan hidupnya seperti ini. Tapi dia tidak naif. Dara juga merupakan wanita yang sangat cantik. Siapapun akan sangat beruntung jika mendapatkan dirinya.

Di tengah lamunan Barra. Dara pun kembali berbicara, "Kamu jangan khawatir. Aku hanya ingin kau menjadi suami pura-pura ku di depan semua keluarga ku. Kita akan menikah selama satu tahun. Dan setelah satu tahun selesai. Maka kau bebas untuk menentukan hidupmu sendiri. Bagaimana?" Lanjut Dara lagi.

"Jadi maksud Nona, saya harus menikah dengan Nona kalau Nona membayarkan uang operasi ibu saya?" tanya Barra lagi mencoba memperjelas dugaannya. Karena saking syoknya, sejak tadi ia tidak bisa mencerna dengan jelas apa yang Dara bicarakan.

"Benar!"

"Bukankah ibumu butuh pertolongan? lalu untuk apa kau berpikir lagi?" Tanya Dara lagi mendesak.

Barra pun tidak memiliki pilihan lain selain menyetujui. Toh ini hanyalah sebatas suami bayaran bukan? Dia hanya perlu mengambil jatah peran di depan keluarga Dara saja. Tidak lebih.

Lagipula masalah biaya operasi ibunya. Dia memang sangat membutuhkannya saat ini. Jika tidak ia ambil kesempatan ini, maka nyawa ibunya akan segera melayang. Begitulah pikir Barra.

"Baiklah. Aku setuju!" Jawab Barra pada akhirnya. Membuat senyum Dara melukis sempurna.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah hari itu. Dara pun mempersiapkan pernikahannya dengan sangat sempurna. Bahkan kedua orang tuanya juga ikut bahagia melihat putri kesayangan mereka sekarang sudah akan menikah.

Suasana di gedung hotel berbintang tempat kedua mempelai menggelar resepsi setelah ijab Kabul pun terlihat sangat ramai. Ribuan orang datang untuk menghadiri pesta pernikahan putri dari konglomerat kaya tersebut.

Siapa lagi kalau bukan Dara Calista Wirasta. Seorang putri tunggal dengan sejuta pesona yang membahana. Putri satu-satunya yang akan mewarisi segala kekayaan dari keluarga Wirasta.

Banyak diantara orang-orang mengucapkan selamat kepada pria beruntung yang telah mendapatkan cinta Dara. Ada juga yang merasa heran dan iri kepada Barra sang pria miskin yang secara tidak sengaja bisa mendapatkan hati Dara saat ini.

Banyak pria kaya dan sederajat yang ingin mendekati Dara. Bahkan ingin mempersunting Dara menjadi istrinya. Namun Dara samasekali tidak tertarik. Dan malah tertarik kepada pria biasa yang tidak tau asal usulnya dari mana. Begitulah pikir beberapa pria yang pernah mendekati Dara.

Dara dan Barra pun terlihat sangat bahagia. Itu terlihat jelas dari raut wajah mereka berdua.

Keduanya terlihat cukup bahagia di depan semua orang. Tanpa kedua orang tua Dara ketahui bahwa pernikahan ini hanyalah atas dasar keterpaksaan.

Setelah acara resepsi selesai. Dara dan Barra ingin segera pulang. Karena Dara sangat ingin tidur saat ini. Tubuhnya terasa sangat lelah dan capek.

Namun belum sempat sepasang pengantin itu pergi. Suara Pak Wirasta menghentikan langkah keduanya.

"Dara! Pulanglah kerumah Papa bersama suamimu! Papa ingin kalian tinggal bersama kami" pinta sang ayah sungguh-sungguh. Demi memastikan bahwa anaknya benar-benar bahagia. Kedua orang tua Dara tiba-tiba meminta Dara untuk tinggal bersama dengan mereka.

"Benar Nak! Tinggallah bersama mama dan papa. Apa kamu gak kasihan sama kami?" Sambung Mama Shopia penuh harap.

"Tapi Ma...." Suara Dara sudah lebih dulu di potong oleh ibunya.

"Kalian harus secepatnya memberikan kami seorang cucu. Jika belum mendapatkannya, maka kalian tidak boleh pergi dari rumah mama dan papa" Ucap mama Shopia yang langsung memotong perkataan Dara.

Agar tidak di curigai. Dara pun terpaksa mengikuti ingin kedua orang tuanya.

"Baiklah ma. Aku ikut kalian saja" Jawab Dara pasrah.

Sebenarnya ia tidak ingin pergi kesana. Bisa-bisa rahasianya bersama Barra akan terbongkar. Namun demi membuat kedua orang tuanya senang dan tidak curiga. Dara pun menyetujui dan pergi pulang bersama kedua orang tuanya ke rumah.

Sesampainya disana. Dara langsung berpamitan untuk masuk ke dalam kamarnya. Dan Barra pun juga masuk ke dalam kamar mengikuti langkah Dara.

Jika bukan di rumah kedua orang tuanya. Dara tidak akan mengijinkan Barra tidur di kamarnya. Ia terpaksa mengijinkan Barra untuk sekamar dengannya sementara waktu. Jika saja di rumah pribadinya, Barra sudah pasti akan menginap di kamar yang berbeda dengannya. Karena ini hanyalah pernikahan kontrak untuk mengelabui kedua orang tuanya agar tidak menjodohkan dirinya dengan Farhan, pria pilihan mereka.

Dara pun merasa sangat kelelahan. Ia pun duduk di sopa sambil memijit kakinya sendiri dengan kesal.

"Apa kau hanya akan Berdiri disana? Kaki ku sangat sakit. Apakah kau tidak ingin melayani aku? Cepat lakukan!"

Barra tersentak, "Ok, baiklah!" Barra pun salah menanggapi dan menurunkan resleting celananya. Membuat Dara langsung berteriak histeris.

"Apa yang kau lakukan? Cepat tutup!" Bentak Dara.

Barra cepat-cepat menaikan kembali resleting celananya, "Bukankah aku disuruh melakukannya? Kedua orang tuamu meminta anak darimu!" Tanya Barra bingung.

Dara merasa sangat kesal. Lalu melototi Barra yang sangat menyebalkan itu.

"Aku menyuruhmu untuk memijit kakiku" Ucap Dara sedikit menaikan intonasi suaranya.

Barra menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Oh. Aku pikir di suruh melakukan itu"

Wajah Dara seketika merona menahan malu, "Bagaimana bisa dia berpikir sejauh itu. Dasar mesum!" Gerutu Dara kesal di dalam hatinya.

.

.

.

.

Bersambung.

Dukung Karya ini dengan like dan komen ya ☺️

Terpopuler

Comments

Ais

Ais

Benar banget ya dunia mmg sdh terbalik dimana mana kisahnya pst pria ceo arogan dipaksa cari pasangan tp skr kebalik wanita ceo arogan disuruh scr pasangan dan kebetulan pasangannya sngtlah polos macam barra ini

2023-12-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!