Berondong Kesayangan Nona Muda

Berondong Kesayangan Nona Muda

Bab 1 Desakan Menikah

...*"Menikahlah denganku! Maka akan aku lunasi semua biaya operasi ibumu!" Dara Calista Wirasta.*...

________________________________________

Bagaimana jadinya jika seorang wanita cantik yang sangat kaya, tiba-tiba meminta seorang pria sederhana untuk menikah dengannya?

Dara Calista Wirasta. Seorang wanita berumur yang sudah menginjak kepala tiga.

Kehidupannya sebagai seorang anak tunggal dari keluarga konglomerat mengharuskan ia untuk menekuni dunia bisnis seorang diri, yang membuatnya melupakan akan kehidupan pribadinya sendiri.

Dia adalah seorang wanita yang pernah jatuh cinta. Namun cintanya kandas disaat ia mengetahui perselingkuhan pacarnya bersama sahabatnya sendiri beberapa tahun yang lalu. Membuat Dara membuang jauh-jauh pemikiran untuk memulai sebuah hubungan yang hanya akan membuatnya jatuh semakin dalam ke sebuah gurun penderitaan sebuah hubungan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi itu. Di sebuah kantor yang sangat besar. Dara yang sedang bekerja di salah satu perusahaan miliknya tiba-tiba mendapat kabar bahwa ayahnya telah jatuh sakit.

Ya. Dara memang memiliki rumah sendiri. Bukan karena tidak ingin tinggal bersama kedua orang tuanya. Itu karena ia ingin hidup sebagai wanita yang mandiri.

"Nona! Tuan Wirasta menelpon. Katanya beliau sedang sakit. Tuan ingin Nona kembali kerumah sekarang!" Rian selaku Sekertaris pribadi Dara pun melaporkan kabar yang ia dengar kepada Dara di depan meja kerjanya.

Dara mengangkat wajahnya dengan raut khawatir, "Siapkan mobil segera. Aku akan menyusul ke bawah" Jawab Dara dingin dengan nada memerintah.

Sekretarisnya Rian pun mengangguk setelah mendapat perintah. Lalu menunduk hormat sebelum meninggalkan Nona mudanya.

Dara pun menyelesaikan pekerjaannya segera mungkin. Lalu ia menitipkannya kepada Sekertarisnya yang bertugas di kantor.

Setelah merasa cukup. Dara pun pergi dari sana.

Di depan perusahaan Anatarna Grup. Seorang pria dengan setelan jas hitamnya yang rapi sedang berdiri di samping mobil mewah sembari menunggu kedatangan Dara.

Ya. Dia adalah Rian. Sekertaris yang selalu ada di samping Dara dan menemani kemanapun Dara pergi. Rian juga merupakan orang kepercayaan ayahnya yang memang bertugas untuk membantu Dara dalam menghadapi segala situasi di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan.

Beberapa orang yang Dara lewati pun terlihat menyapa dengan sangat hormat. Mereka tahu bahwa Dara adalah seorang Bos cantik yang begitu tegas dan sangat dingin. Walaupun begitu tidak membuat para adam untuk terus berkhayal agar bisa bersanding dengan wanita cantik yang kaya raya itu. Sering juga Dara disebut-sebut sebagai perawan tua karena memang umur Dara yang juga sudah cukup matang untuk berumah tangga.

"Silahkan masuk Nona!" Rian menunduk hormat. Lalu membuka pintu mobil belakang.

Dara pun masuk ke dalam mobil. Sementara Rian berjalan memutar dengan setengah berlari menuju ke pintu kemudi mobilnya.

Rian pun melajukan mobilnya meninggalkan tempatnya. Melesat dengan kecepatan sedang menuju kediaman keluarga Wirasta.

Sesampainya disana. Para pengawal dan pelayan rumah pun menyambut dengan sangat hormat kedatangan nona mudanya itu. Mereka sangat senang melihat Dara kembali kerumah. Karena sudah hampir 6 bulan wanita itu tidak pernah pulang dengan alasan tidak ingin di tanya kapan nikah oleh kedua orang tuanya.

"Tuan! Nyonya! Nona Dara datang!" Kata seorang pengawal melaporkan. Suami istri itu hanya saling melempar pandangan. Tidak lama Dara pun masuk ke dalam kamar. Kamar yang begitu besar dan sangat mewah bagi kalangan biasa. Bisa disebut itu seperti sebuah kamar seorang raja. Ya, itu sangat terlihat dari interior design yang sangat menakjubkan.

"Ma! Pa!" Seru Dara

"Penyakit papa kambuh lagi?" lanjutnya bertanya. Lalu duduk di bibir tempat tidur ayahnya.

Bisa Dara lihat, bahwa ayahnya sangat pucat dan lemah saat ini.

"Iya nak. Jantung Papamu kumat lagi" Jawab mamanya, Shopia.

Dara menghela nafas berat, "Pa! Apa Papa sedang banyak pikiran? Kenapa Papa sampai sakit lagi? Apa Dokter Toni tidak merawat papa dengan baik?" Tanya Dara lagi.

"Dokter Toni sangat baik dalam merawat Papa nak. Papa memikirkan kamu akhir-akhir ini. Kapan kamu akan menikah? Papa takut jika umur papa tidak akan sampai untuk melihatmu menikah anakku" Jawab Pak Wirasta sedih.

Dara terdiam. Jujur. Dara belum memikirkan pernikahan saat ini. Namun mendengar perkataan ayahnya membuat Dara menjadi sedih.

"Papa ingin kamu menikah nak! Papa sudah menyiapkan calon yang tepat untukmu. Dia adalah Farhan. Anak teman Papa yang juga seorang pengusaha"

"Tapi Pa! Aku tidak ingin di jodohkan seperti ini!" Bantah Dara cepat.

"Dara! Sekali saja turuti keinginan papa" Kata ayahnya lagi dengan sedikit memaksa.

Dara kembali diam untuk berpikir. Dia tidak ingin menikah saat ini. Apalagi masalah percintaan beberapa tahun lalu membuat Dara trauma untuk memulai sebuah hubungan lagi.

Tidak ingin terjerat dan anti terhadap pria, membuat Dara memikirkan jalan pintas untuk mencari seseorang untuk di jadikan suami bayaran.

"Ya. Aku harus mencari seseorang untuk menjadi suami sementara" gumam Dara di dalam hatinya.

"Bagaimana nak? Papamu sangat ingin melihatmu menikah!" Tanya mamanya kepada Dara.

Dara menghela nafas panjang, "Baiklah. Aku akan menikah tapi bukan dengan Farhan!" jawab Dara. Membuat kedua orang tuanya mengernyit heran.

"Lalu... Kau akan menikah dengan siapa?" Tanya mamanya penasaran.

"Beri aku waktu Ma! Pa!. Aku tidak ingin di jodohkan dengan seseorang yang tidak aku kenal. Beri aku waktu dua bulan untuk aku mencari sendiri pasangan hidupku. Ini adalah pernikahan ku. Dan aku yang akan menjalani kehidupan setelahnya, jadi ijinkan aku untuk memilih suamiku sendiri" Pinta Dara dengan penuh harap.

"Bagaimana jika kau tidak menemukannya?" Tanya ayahnya.

"Aku akan bersedia menikahi Farhan jika dalam waktu dua bulan aku tidak menemukan pasangan pilihanku" Jawab Dara mantap.

Kedua orang tuanya pun sejenak diam dengan saling melempar pandangan.

"Baiklah nak. Papa setuju. Dan jika dalam kurun waktu dua bulan ini kamu tidak menemukannya, menikahlah dengan pria pilihan papa" Jawab Pak Wirasta menyetujui.

Dara pun tersenyum senang, lalu memeluk tubuh ayahnya dengan sangat erat.

"Terimakasih pa!"

.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Jar Waty

Jar Waty

mampir thor

2024-01-04

2

Ass Yfa

Ass Yfa

baru mampir thor

2023-12-24

1

Yunia Afida

Yunia Afida

aku hadir

2023-12-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!