"Mobil di depan sudah setengah jam di sana Nay!" Kata Pak sono memandangi cctv yang menghubungkan ke area latar toko.
Ruko sudah tertutup lima belas menit lalu.Namun Nayla tidak menyadari jika di depan ada mobil tanpa penumpang yang turun.
"Jangan membuatku takut Pak!".
Pak Sono pun lagi lagi melihat cctv.
"Serius,di depan ada mobil sedari tadi dan lihat ada orang di dalam nya!"
"Ya sudah,ayo kita ke depan.Jika aku belum di jemput Bapak nunggu ya,tapi jika belum juga bapak juga nunggu sampai kang ojek lewat!"
Sono pun tertawa "Sama aja Nay!"
Nayla menutup mulut nya menahan tawa.Kepala toko nya tidak bisa di kelabui.
Kedua nya pun keluar dari toko,Sono yang mengunci dan menggembok.Nayla tetap di sampingnya.Mata nya berkali-kali mencoba melirik mobil di depan nya.
Ia takut perampok atau begal organ tubuh manusia.
"Mbak..."
Nayla pun menoleh,begitu juga Sono rekan kerja nya.Sono melihat Nayla kemudian Adit, pandangan nya bergantian.
"Jangan bilang siapapun Pak,kita biasa saja tidak memiliki hubungan apapun!"
"Memang aku bertanya Nay?" jawab Sono pada Nayla.
Nayla pun tertawa karena jawaban dari kepala tokonya.
"Eh,siapa tahu Bapak punya fikiran yang lain!"
"Aku pulang dulu ya?"
"Nanti lah Pak!" mencoba menahan agar kepala toko nya tetap di sana menemani.
"Sudah ada yang menemani kan?"
Nayla berdecak,dia tidak mau hanya berdua saja di sana dengan Adit.
"Pulang saja Pak,biar saya yang menemani Nayla!"
"Ya..titip yaa bro!" kata kepala toko itu.
Adit mengangguk dan melemparkan,mengacungkan jempol pada lelaki itu.
Pak Sono pun berlalu dari sana,meninggalkan mereka berdua.
.
.
.
"Pulang sana Dit,aku akan memesan gojek saja!"
Nayla sudah mengeluarkan ponsel dan bersiap untuk mengetik,namun di rebut oleh Adit.
"Dit!!.. Ya ampun,bener bener ya!"
Nayla mencoba merebut kembali ponsel nya,namun Adit bergerak bebas dan tidak mudah terjangkau.Tinggi mereka tak terpaut jauh tapi pergerakan Adit terlalu cepat hingga susah untuk Nayla.
"Adit!.."
"Ambil kalau bisa!" Adit sedikit menjauh dari mobil nya.
Masih bergerak,dan Nayla mencoba mengambil.Hingga gadis itu kepayahan dan berhenti ,berjongkok memegang kedua lutut nya.
"Cape Dit, terserah lah!" Nayla meraup udara banyak banyak,nafas nya bersautan.
Adit pun ikut berjongkok menyamakan tinggi nya dengan Nayla.
Kecupan singkat mendarat di pipi kanan Nayla.Gadis itu pun berjingkat,membulatkan mata nya.
"Adit...Isshh!"
"Tidak di usap Mbak! Hati hati loh kalau bekasnya kering nanti aku bisa mengulangi lagi kapan kapan!"
Nayla semakin kesal di buat nya.Dia pun mengusap nya,tidak lebih hanya karena dia benar kesal dengan kelakuan Adit.
Hingga Nayla mendesah dan menjauh kan diri dari Adit,duduk di ujung Selasar depan mobil.Tertutup body mobil jika dari depan toko.Adit pun mendekati dan mencoba menyentuh,namun Nayla tepis.
"Jangan di ulang Dit.Bukan becandaan ini!! Aku takut!"
Tak lama,sorot motor terlihat.Nayla pun mengintip dari depan mobil.
"Siapa Mbak?"
"Kakek" jawab Nayla.
"Kamu diam kesana dikit,jangan sampai ketahuan!" perintah Nayla pada Adit.
"Pulang dengan ku,aku tidak akan menampakkan diri!"
Adit menakuti Nayla,dia tahu jika gadis di depan nya takut akan hubungan yang entah dinamakan apa ini ketahuan oleh keluarga nya.
Nayla pun berfikir sejenak,ucapan Adit benar adanya.Jika Ayah nya tahu pasti beliau akan bercerita pada kakak perempuan Nayla,dan kemungkinan Rena pun akan tahu.Nayla tidak mau hal itu terjadi.
"Yah..."
Posisi ayah Nayla menghadap jalan,jadi beliau tak tahu dari mana Nayla muncul.
"Ayo,sudah selesai kan?"
"Ee..aku pulang dengan teman!" jawab Nayla terbata.
Dan ayah nya pun menoleh ke pintu gerbang.
"Sudah di gembok,mana teman mu?!"
"Di sana!.." jari Nayla menunjuk ke arah gang kecil sebelah toko.
"Lagi cek pintu belakang Yah,paling juga sambil cek yang lain nya" Nayla tersenyum hambar.
Ayahnya pun mengangguk angguk.
"Ya sudah,jangan malam-malam ya.Ayah tunggu di rumah!"
"Ya .." jawab Nayla singkat.
Ayah nya pun berlalu dari sana tanpa curiga apapun,Nayla sudah sering seperti itu.Mungkin akan sedikit terlambat pulang karena makan di luar atau sekedar hanya mengopi di taman kota.
Selepas Ayah nya berlalu,Nayla menonjolkan kepala nya dan melihat kesana kemari.Memastikan tidak ada siapapun.
Dianggap seperti anak kecil terus padahal umurnya hampir kepala tiga.
Adit pun menampakkan diri dan tertawa.Melihat itu Nayla urung uringan,wajahnya ditekuk.
"Pulang Dit,cepetan..Aku tidak mau ada orang lagi yang tahu keberadaan kita hanya berdua disini!"
Menjejakkan kaki nya berkali kali ke tanah,gadis itu bahkan sudah siap dan berdiri di sebelah pintu mobil depan bagian penumpang.
"Sabarrr,,,aku buka kuncinya dulu Nay!"
Wajah Adit terlihat senang melihat Nayla yang cemberut.
Seketika Nayla masuk dengan tergesa ketika kunci di buka.Hal itu membuat Adit menggeleng karena terlalu lucu.Nayla sangat ketakutan jika ada selain mereka di sana dan mengenalinya.
Bagi Nayla hubungan seperti ini tidak boleh,dan jangan sampai ada yang tahu.
"Kamu lucu jika ketakutan seperti itu Nay!" Adit tergelak.
.
.
.
Bukan jalan rumah Nayla,melainkan sebuah penginapan.Nayla pun membulatkan matanya lebar.
"Dit,ngapain kesini?!"
Adit menoleh dan menggeser posisi duduk nya.
"Dit...Adit!!" tangan Nayla mencoba menahan Adit yang ingin mendekati.
"Nay..." Panggil Adit,namun Nayla tak fokus di depan nya.Adit menangkap kedua tangan Nayla menjadi satu di genggaman nya.
Sudah mentok dan tidak bisa bergeser lagi,Adit menyentuh bibir Nayla.
"Dit,jangan macam-macam!.. Aku Tante nya Rena kekasih mu!.."
Adit hanya tersenyum miring.Ia pun semakin mendekat dan mencuri ciuman di bibir Nayla.
Tangan Nayla berontak ingin dilepas,tapi tak bisa,hingga wajah nya menoleh dan bibir Adit berpindah di belakang telinga Nayla.
"Adit!!.." Wajahnya sudah ketakutan tatkala Adit mencoba menyentuhnya hingga mendaratkan bibir di bibirnya.
"lepasin gak Dit,atau aku teriak sekarang?!"
Adit melepaskan tangan Nayla,merenggangkan jemarinya yang sedikit kebas karena tangan Adit yang terlalu kencang menggenggam.
"Aku menyukai mu mbak!" Suara Adit terdengar tatkala Nayla menguasai diri untuk tidak takut pada pria di sebelahnya.
Nayla hanya diam sesekali melihat Adit dengan ekor mata nya.Dia sungguh dibuat kesal oleh pria di sampingnya.
"Pulang Dit,atau aku turun?!"
Dia bahkan tak menghiraukan ucapan Adit,yang dia inginkan saat ini hanyalah pulang.Adit pun mengalah dan menyalakan mesin mobil.
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
itu terjadi karena naina memberi peluang.
2023-12-07
0