Gdubrak...
Buku-buku jatuh berserakan dari pangkuan Vyskania yang saat ini sedang mengiringi langkah Bu Ratna menuju kelasnya.
"Duuh, maaf Buk gak sengaja," ucap Vii sambil merapihkan buku itu.
"Hati-hati Vii jalannya, ayuk udah bel masuk tuh!" saut Bu Ratna melanjutkan langkahnya.
"Halah si Pick Me kumat lagi tuh!"
"Tau cari perhatian banget!"
Bisik kakak kelas yang bertepatan melintasi jalan Vii saat ini, dengan pandangan bodo amat dia terus merapikan Buku dan bergegas menyusul bu Ratna.
❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀
Sesampainya di kelas.
"Selamat siang Everyone!"
"Selamat siang Bu... "
Kelas XI Ipa 1 yang mulanya berisik seketika tenang dan rapi setelah Guru Bahasa Indonesia itu memasuki ruangan. Disusul dengan semua mata yang melirik Vii dengan Buku Bu Ratna yang dibawanya.
"Makasih Vii,"
"Oke, tugas Puisi kemarin sudah siap ya! Langsung dikumpulkan dan siap-siap Ibu panggil ke depan!"
Ruangan kelas berubah ramai lagi, ya biasalah namanya tugas pasti banyak dramanya, ada yang gak mengerjakan ada yang lupa bawa, ada yang baru nulis Bismillah, maklumlah kaula muda, tapi tidak untuk miss perfectionist.
"Ini buk punya Vii," sambar Vyskania seketika dengan cepat meletakkan tugas di urutan pertama.
Tatapan mata sinis banyak yang melirik seketika, terlebih geng Lisa yang sangat tidak menyukai manusia cari perhatian sepertinya. Sudut mata yang tajam dan bibir yang komat kamit dari geng Lisa sudah tak jadi masalah lagi buat Vyskania, itu sudah hal biasa baginya.
Namun tidak juga semua sinis begitu padanya, masih ada Laura dan Maura sahabat dekat Vyskania di kelas, tak lama segera mereka menyusul mengumpulkan tugas sambil mengerlingkan mata ke Vyskania.
"Cakep, gitu dong my bestie muach!" saut Vii dengan ekspresi genitnya.
"Sudah semua ya tugasnya, yang tidak mengumpulkan tanggung sendiri nilainya, oke Ibu acak urutan puisinya yang dipanggil langsung maju ke depan membacakan!" tegas Bu Ratna di sana.
Dag dig dug serrr, suasana auto tegang menanti siapa yang maju duluan membaca puisinya.
"Laura," kata Bu Ratna.
Siswa siswi yang lain seketika senyum sumringah. Akhirnya si cantik Laura yang anggun jelita primadona para cowok di kelas maju dengan langkahnya.
Laura tak banyak bicara seperti Vyska, tentu Ia tak banyak musuh seperti Vyskania, lantas dengan segera Laura menyelesaikan tugasnya.
"Cieeeee..."
"Fiwiiit..."
"Ehhkmm..."
Sorak sorai dan tepuk tangan seketika ramai memenuhi ruang kelas ketika Laura selesai dengan puisinya. Tak lama dengan wajah merona Laura kembali ke bangkunya.
Selang beberapa waktu Bu Ratna nampak mengacak lagi lembar puisi yang harus dibaca selanjutnya,
"Oke lanjut ya, Vyskania!" teriak Bu Ratna kemudian disela kegaduhan kelas.
"Pick Me... Pick Me... "
Sangat berbeda dengan Laura tadi, teriakan sinis yang lebih jelas terdengar sebelum kaki Vyskania melangkah ke depan kelas, di tambah beberapa tatapan tajam perempuan berbando merah di sana geng si Lisa, tentu saja kakinya tiba-tiba bergetar.
"Ayo beb semangat!" teriakan sahabatnya Maura.
Sesaat menelan ludah, tak perduli dalam hidup ini pasti ada sebagian orang yang menyukai kita dan sebagian lain membenci kita pikirnya. Akhirnya Vyskania Gladiva Irgie maju ke depan membacakan puisinya.
...❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀...
...Casanova jingga di sudut mata,...
...Aku termenung dalam gelap pekat tanpa cahaya,...
...Namun di sana aku melihat dia,...
...Akupun terkagum denganya,...
...Yang mampu mengendalikan perasaan,...
...Bisa memilih siapa yang patut dia cinta,...
...Tidak seperti aku,...
...Yang mencinta tanpa alasan....
...[Sang Casanova by Vyskania]...
...❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀...
Vyskania setelahnya langsung duduk walau tanpa tepuk tangan dan sorak sorai seperti Laura tadi, Vyska memang sangat menyukai seni dan sastra, Ia mengerjakan semua dari hati jadi tak perlu apresiasi dan tak perlu iri pikirnya, walaupun mereka banyak yang tak menyukainya namun Vyska tetap merasa lebih bahagia di Sekolah dari pada di rumah.
"Wehee lagi jatuh cinta sama siapa tuh?!" teriak Bastian yang duduk di bangku belakang.
"Jangan bilang sama gue haha!" sambar Daniel seketika.
"Halaah Ke PD-an lu!" tangkas Vyska.
"Hahahaha... "
Kelas kembali menjadi ramai, suara tawa dan kegaduhan berisik setelah Vii membaca puisinya.
"Sudah, sudah, Vii silahkan duduk, Leon maju ke depan!" pangkas Bu Ratna lagi disela kegaduhan kelas.
"Ekhmm, puisi ini saya tulis untuk seseorang yang termanis di sini!"
Terang Leon di depan kelas dengan wajah cool-nya, suara gaduh dan teriakan mulai lagi bergema. Leon juga salah satu cowok tertampan sih di kelas ini, biasanya dia lebih banyak diam, tapi kali ini nampak agak berbeda. Walaupun begitu Vyska sebenarnya sudah tau yang dituju Leon itu siapa.
"Wooohooo... "
"Cieeeee... "
"Asikkk siapa tuh?!"
Sorak sorai dan teriakan serta gemuruh tepukan di meja bergema di ruangan selesai Leon membawakan puisinya, Ia tersenyum sesekali menatap ke arah Laura.
"Astaga dia ngeliatin lu Ra!" senggol Vii kepada Laura.
Laura pun tersenyum seketika, suasana masih terdengar gaduh dan ramai, tapi kelas seperti inilah yang memang dinantikan Vyskania. Euforianya sangat membuat Vii bahagia, tidak seperti di rumah. Vyskania tersenyum menatap sekeliling yang penuh kehangatan disela Bu Ratna menenangkan siswanya.
"Sudah, cukup, kita lanjut ya Leon silahkan duduk!".
❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀
Siang itu pelajaran Bahasa Indonesia terasa sangat menggembirakan, karena mendengar berbagai macam puisi dan kelucuan siswa siswi yang membacakannya.
Sampailah diakhir jam pelajaran, semua murid selesai mengerjakan tugasnya. Vyskania dengan cepat merapikan buku dan kembali membantu Bu Ratna.
Tok...
Took...
Tookk...
Tak lama terdengar pintu kelas diketuk ditengah suara siswa yang bersiap merapikan barangnya.
"Vii tolong bukain pintunya, ada yang mau ngantar tugas ke Ibu itu!" ucap Bu Ratna.
Vyskania segera beranjak dari tempatnya membuka pintu kelas.
Cekleekk...
Seketika Ia terdiam menatap seseorang di depan pintu itu, Ryan anak kelas sebelah yang membawa setumpuk buku ditangannya.
[Astaga, mimpi apa gue semalem, aduh gak siap nih gue momennya,] bisik Vii dalam hati terdiam terpaku berdiri di muka pintu.
"Mm, sorry mau nganterin tugas ke Bu Ratna!" saut Ryan di sana.
"Oh iya, masuk aja, sini aku bantu!" ujar Vii sambil mengambil setengah Buku yang tertumpuk ditangan Ryan.
Akhirnya mereka beranjak menuju meja Bu Ratna, Ryan berjalan di depan disusul Vyskania di belakangnya.
"Eh, itu si Vii, gak biasanya kalem begitu, wah gak bener nih!" bisik Maura kepada Laura sambil memperhatikan Vii.
Sesekali Vii menoleh ke arah kedua sahabatnya itu sambil membelalakkan bola matanya memberi tanda. Laura dan Maura pun seketika mengerti tanda dari Vii, mereka saling menyaut kode dengan raut wajahnya.
"Ryan?!"
Ucap Leon dengan kerutan dahi terlihat. Saat ini Ia berada di dekat Laura sambil memperhatikan Vii di depan.
Tiba-tiba,
Bruukk...
Buku yang dibawa Vii jatuh berserakan karena Ia menabrak punggung Ryan.
"Hahahahah... "
Suara tawa malah terdengar dari anak-anak kelas yang melihat kekonyolan Vii di depan kelas.
[Duh, malu-maluin banget gue, niatnya mau jaim masih aja]
Dengan wajah malu Vyskania berbisik dalam hatinya sembari mengambil kembali Buku-buku itu. Tak lama Ryan ikut membantu Vii di sana.
"Udah gak papa, makasih ya!"
"Oh, iya maaf ya jadi berantakan,"
Setelah semua selesai kelas pun bubar karna bel pulang Sekolah sudah berbunyi. Ryan melangkah keluar kelas sambil menatap dalam ke arah Leon yang masih bersebelahan dengan Laura.
Di sisi lain, dari belakang Vyskania masih memperhatikan Ryan, dengan terpaku bergumam.
"Punggungnya lebar banget!"
"Hush, mata lo tu, udah yuk balik!" sentak Maura mengagetkannya.
❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀
Hari ini pun usai, seperti biasa Vyskania sampai di rumah tanpa seorangpun di sana. Rumah yang besar sudah selesai di bersihkan Bibik Ijah, dan orang tua yang sibuk bekerja membuat suram kembali keceriaan di wajahnya.
Lanjut di Next Bab.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
➳βC᭄ ☠💤💤OFF💤💤(vika)
emang boleh ya tugas sekolah bikin puisinya bertemakan cinta..???
kog dulu aku gak boleh😫😫😫😫
2024-01-17
2
NT.RM
ceritanya seru nih
2023-12-22
2
NT.RM
wkwkw biasa nya emang gini sih, related
2023-12-22
2