Gigi dan Sherin menatap Roy dengan intens, mereka takut melihat tatapan lelaki itu. Lelaki itu seperti ingin memakan mereka hidup-hidup.
Roy sebenarnya tak jauh beda dengan boss nya, mereka sama-sama punya tatapan yang sangat dingin.
" Tu.. Tuan, anda baik-baik saja? Kenapa diam?" Tanya Sherin kepada Roy
" maaf nona, karena kecerobohan anda. Kalian telah membuat boss saya terganggu. Kalian harus bertanggung jawab".
"Tenang saja tuan, kami akan bertanggung jawab. Tapi nanti dulu yah, kami harus mengurus gerobak itu terlebih dahulu" ucap gigi kepada Roy.
Gigi langsung menarik tangan Sherin untuk melihat gerobak yang mereka tabrak.
"Ya ampun rin, gerobaknya sudah berubah bentuk"
"Bagaimana ini? Apa kita kabur saja? Usul Sherin kepada gigi.
Gigi melotot tak percaya mendengar ucapan sahabtnya itu.
" kau ini sudah gila yah? Itu tindak kriminal bodoh"
"Terus kita harus apa? Atau kita telpon om alex saja?
" JANGANNN!!! aku bisa dihukum jika daddy mengetahui ini.
Tiba-tiba Sherin menarik tangan Gigi kehadapan Roy. Gigi menatap sherin dengan heran.
"Kenapa dia malah ke lelaki itu lagi? Dasar Sherin bodoh" celutuk Gigi dalam hatinya.
" Tuan, bisakah kami meminta bantuan? Ucap Sherin.
"Oh my god, si sherin ini sungguh bodoh. Bisa double penderitaan kita kalau begini" Tentu saja Gigi hanya bisa protes dalam hati.
" say...." belum selesai menjawab, sang sopir keluar dari mobil memanggil Roy.
"Maaf Tuan Roy. Tuan Sky memanggil anda"
Roy langsung meninggalkan kedua gadis itu.
" KAUUUU!!!! kenapa kau meminta bantuan kepada tuan itu? Kita kan belum bertanggung jawab kepada dia dan bossnya. Kau malah meminta bantuan lagi" gerutu gigi kepada Sherin.
" ya maaf, siapa suruh kau menolak tawaran ku untuk menelpon om alex." Sherin terkekeh pelan.
Roy langsung masuk kedalam mobil, dan menghadap kepada boss nya.
"Maaf Tuan, pemilik mobil yang ada di depan itu ternyata seorang gadis. Mereka menabrak gerobak yang ada di pinggir jalan" Roy langsung menjelaskan kepada tuannya. Ia tahu pasti apa yang sedang tuannya pikirkan.
"Lalu?"
"Saya meminta mereka bertanggung jawab, karena hampir mencelakai tuan"
" bagus. Lalu?
"Ck. Apakah tidak ada kata-kata lain tuan". Tentu saja, roy hanya menggerutu dalam hatinya. Mana mungkin dia berani kepada Sky.
Roy pun menjelaskan panjang lebar kepada Sky. Tak ada satupun kata yang terlewat.
"Jadi bagaimana tuan? Apakah kita harus membantunya atau tidak? Tanya Roy kepada Sky.
" bantu mereka. Tapi setelah itu, kau buat mereka telah menyesal meminta bantuan kepadaku"
"Baik tuan" setelah mengatakan itu, roy langsung menghampiri kedua gadis tersebut.
"Baik nona, boss saya akan membantu kalian. Tapi setelah itu, kalian harus bertanggung jawab"
" baiklah Tuan, sahabat saya pasti akan bertanggung jawab. Iyakan gi?
Ucap sherin kepada gigi.
"Enak saja. Bukan hanya aku. Tapi kau juga. KITA BERDUA!"
Roy menatap jengah kepada kedua gadis itu. Ia langsung menelpon seseorang untuk mengurus kekacauan yang telah mereka perbuat.
" Sudah nona. Semuanya sudah aman" ucap Roy.
"Hah? Secepat itu? Ucap kedua gadis itu bersamaan.
"Hmm, nona saatnya anda mempertanggung jawabkan perbuatan kalian. Silahkan temui boss saya"
Gigi dan Sherin pasrah mengikuti Lelaki itu. Mereka saling dorong mendorong hingga akhirnya mereka tiba di depan mobil mewah itu.
Sherin berbisik " Gi, sepertinya dia kakek-kakek yang haus akan sentuhan. Jangan-jangan..."
"Ihhh kau bisa diam tidak. Jangan membuatku takut"
dalam hati gigi, dia juga takut. Tidak mungkin orang sekaya ini membutuhkan pertanggung jawaban melalui uang kan?
Roy masuk kedalam mobil dan memanggil boss nya. Roy sebenarnya juga tidak tahu apa yang akan bossnya lakukan kepada kedua gadis itu.
Sky turun dari mobilnya. Dia meilhat kedua gadis itu dengan tatapan tajam.
Gigi dan Sherin hanya menunduk. Mereka tidak berani menatap sosok boss dari lelaki itu.
" bukankan dia gadis yang secara tidak sopan menabrak ku waktu itu" gumam Sky dalam hatinya, ia menatap gadis itu dengan tatapan menyelidik.
" Nona.." Roy berdehem agar kedua gadis itu melihat tuannya. Roy takut jika Sky tiba-tiba marah.
Gigi dan Sherin perlahan mengangkat wajahnya, mereka menatap lelaki yang ada dihadapannya itu.
Deg!
Tubuh Gigi seketika kaku melihat lelaki yang ada di depannya itu. Iya berlari kecil dan langsung memeluk lelaki yang selama ini ia cari.
Sherin menganga tak percaya, berani sekali sahabatnya itu memeluk lelaki yang ada di hadapannya. Bukan hanya Sherin, Roy bahkan melototkan matanya tak percaya.
" kau kemana saja calon suami ku? Aku sudah lama mencari mu? Ia bahkan tak melepaskan pelukannya sedikit pun.
" awwww" Gigi tiba-tiba terjatuh. Sky mendorong tubuh Gigi dengan keras.
" BERANI SEKALI KAU! berani sekali kau memelukku" teriak Sky kepada Gigi.
Sherin langsung membantu sahabatnya untuk berdiri.
" astaga, ternyata nama mu Sky? Oh my god. Nama mu sungguh tampan, persis dengan wajahmu heheh" bukannya takut atau mengadu kesakitan, Gigi malah tersenyum manis kepada lelaki yang telah mendorongnya.
Sekali lagi, Sherin dan Roy menatap tak percaya dengan kelakuan Gigi.
" gigi, jaga sikap mu. Kau tidak lihat, dia seperti ingin membunuh mu" sherin berbisik kepada gigi. Namun dia tidak menghiraukan sedikitpun perkataan Sherin.
" kau harus kuberi pelaj.."
Drttt... drtttt
" sial. Kau selamat kali ini, dengar gadis aneh. Jangan pernah muncul dihadapan ku mulai sekarang.
Sky mengangkat ponselnya nya yang sedari tadi bergetar.
" Halo kek" Sky berbicara sambil masuk ke dalam mobil, roy mengikuti boss nya masuk ke dalam mobil.
"Heiii tunggu, kau mau kemana? Aku belum selesai bicara dengan mu Tuan Sky!" Gigi hendak mengejar mobil itu, namun Sherin menghentikannya.
" Gisella Alexander!" Bentak Sherin.
" kau itu sudah gila yah? Harusnya kau bersyukur karena Tuan Sky melepaskan mu. Untung saja ada orang yang menelponnya. Jika tidak, kau akan mati tadi."
"Mana mungkin dia membunuhku, kau ini ada-ada saja. Calon suami ku itu hanya kaget saja aku peluk" ucap gigi dengan tersenyum.
"Hah? Otak mu ini harus di cuci gi" sambil menjitak kepala gigi.
"Aww.., sakit tahu. Pokoknya aku akan terus mengejar Tuan Sky sampai dia menjadi milikku"
"Dasar gila" gerutu Sherin.
" Sudahlah, ayo kita kantor daddy. Aku ingin mengatakan kabar baik ini" Gigi membawa mobilnya menuju kantor daddy Alex dengan senyum yang aneh.
" jangan berpikir yang macam- macam gi, aku tahu kau sedang merencakan sesuatu kan?" Selidik sherin.
" heheheeh, kau memang sahabatku yang terbaik. Baru begini saja, kau sudah tau pikiranku" gigi terkekeh
" Please deh, jangan membuat rencana yang aneh. Aku takut kau akan menyesal nantinya"
" tidak akan" Gigi menjawab dengan yakin.
Tak membutuhkan waktu lama. Mobil Gigi sudah sampai di depan kantor daddy nya. Setelah memarkirkan mobil, Gigi dan Sherin langsung masuk ke kantor.
"Selamat siang Nona muda" ucap para karyawan kepada Gigi. Gigi tersenyum manis kepada para karyawan yang menyapanya.
"Siang juga mba, mas"
Setelah menyapa para karyawan, gigi dan sherin langsung masuk ke lift khusus CEO. sebenarnya Gigi biasa menggunakan lift para karyawan, tapi dia ingin cepat-cepat menemui daddynya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments