Tingg...
pintu lift pun terbuka. Gigi dan Sherin langsung menuju ke ruangan Daddy Alex.
" Jalannya bisa pelan tidak?" Kesal sherin.
" hehehe maaf" gigi tertawa kecil melihat raut wajah Sherin yang tampak kesal.
" Selamat siang nona Gisella, selamat siang nona Sherin" sapa seorang wanita cantik.
"Siang juga mba Key" Sherin dan Gigi membalas sapaan sekertaris daddy Alex.
" nona ingin bertemu Pak Alex kan?
Gigi mengangguk menbenarkan pertanyaan sekertaris daddynya itu.
" maaf nona, Pak Alex sedang meeting di lantai atas"
" oh begitu, baiklah mba. Aku akan menunggu saja di dalam"
jawab Gigi dengan lembut.
"Silahlkan nona"
sekertaris itu bangkit dari duduknya, ia bermksud ingin membukakan pintu ruangan Pak Alex.
" eh mba key tidak usah repot-repot. Mba Key duduk saja. Oh yah mba, kok gak ikut daddy meeting?"
" Pak Alex bilang, beliau bisa mengatasinya sendiri. Jika pak Alex menbutuhkan saya, Pak alex akan menelpon"
Keysha menjelaskan kepada anak atasan nya itu. Ia tidak mau dikira makan gaji buta oleh Gisella.
" ohhh begitu, kalo begitu kami masuk dulu yah mba"
setelah pamit, mereka berdua langsung masuk dan duduk di sofa yang ada di ruangan. Sherin tampak kelelahan, sedangkan Gigi masih saja senyum-senyum sendiri.
" Ck. Kau benar-benar sudah gila karena cinta" Ejek Sherin kepada Gigi.
" kau bisa bilang begitu, karena kau belum merasakannya. Tunggu saja giliranmu. Semoga kau lebih gila dari diriku"
gigi menyumpahi Sherin, Gigi tak terima di katai gila karena cinta. (Yahh walaupun perkataan Sherin benar sedikit)
" aku tidak akan gila seperti dirimu. Karena lelaki lah yang akan mengejar ku, bukan aku yang mengejar mereka HAHAHA" sherin tertawa terbahak-bahak karena perkataannya sendiri.
"Sialan kau" Gigi melempar bantal sofa ke wajah Sherin.
" hahahahah rasakan itu"
Sherin yang tak terima di lempar bantal akhirnya ikut melempar ke arah Gigi. Hingga terjadilah saling lempar melempar di antara kedua sahabat itu.
Ceklek..
" awww"
"Astaga! Daddy maafkan aku, daddy tidak apa-apa?
"Astaga Gigi, Sherin! Apa yang kalian lakukan?" Ruangan Daddy Alex seketika berantakan. Bantal sudah berserakan kemana-mana.
" hehe, maaf om. Lagian Gigi diluan yang melempar bantal ke Sherin"
"Heh, diam kau" bentak gigi.
" sudah-sudah. Kalian ini seperti anak kecil saja. Kapan kalian akan dewasa? Umur kalian sudah 25th, apa kalian lupa?
Daddy Alex geleng-geleng kepala melihat putri dan sahabat putrinya itu.
mereka hanya diam mendengar omelan Daddy Alex.
" memangnya ada perlu apa kalian kemari?"
Gigi sampai lupa tujuan awal ia datang ke kantor daddynya. Gigi berjalan ke arah daddynya yang sudah duduk di kursi kerja nya itu.
" daddy, aku sudah bertemu dengan calon suami ku! " jawab Gigi dengan antusias.
" kenapa kau sangat kepedean? Dia saja tidak mengenal mu" celutuk Sherin.
" diamlah Sherin, aku sedang tidak berbicara dengan mu"
" Dad, aku mohon bantu aku"
gigi memohon seperti anak kecil di depan daddynya.
" apa yang harus daddy lakukan?" Tanya Daddy alex dengan serius.
" Jodohkan aku dengan dia dad!" Tegas Gigi.
" kau serius? Tapi bagaimana mungkin sayang? Lelaki itu tidak menyukai mu, bahkan dia tidak mengenal mu. Iyakan?
" kami sudah bertemu dad. Daddy tenang saja, aku akan menbuat dia perlahan mencintai ku."
" itu tidak mungkin gigi, kau lihat kan sikap dia tadi"
Sherin berusaha menyadarkan ke haluan sahabatnya itu.
" maka dari itu aku meminta daddy membantuku"
kata Gigi dengan sungguh-sungguh kepada Daddynya.
Hufttt...
Daddy Alex menghembuskan nafasnya dengan berat.
" Baiklah, daddy akan menbantumu. Tapi kau harus berjanji Gisella"
Jika daddynya sudah menyebut nama lengkapya, itu artinya daddynya benar-benar serius.
" memangnya aku harus berjanji apa dad? Tanya Gigi dengan hati-hati
" jika lelaki itu tetap tidak mengingnkanmu, mundurlah!"
" baiklah dad. Aku berjanji"
Gigi langsung memeluk tubuh daddynya. " thank you dad. Aku sayang daddy"
Ekhmmmm....
" hahaha, kemarilah sayang" ucap daddy alex. Sherin langsung menghambur kepelukan daddy Alex.
Alexander sudah menganggap Sherin sebagai anaknya sendiri. Istri Alexander berteman baik dengan mommy Sherin semasa mereka kuliah dulu. Karena itulah, Sherin sangat akrab dengan daddy dan mommy Gigi.
......................
" Roy, cari tahu tentang gadis aneh tadi" titahnya kepada sekertarisnya.
" baik Tuan"
" berani sekali gadis itu memelukku! Dan apa tadi katanya? Dia memanggilku apa? Calon suami? Hah, dasar wanita gila"
Sky terus saja menggerutu. Sky tidak sadar jika Roy dari tadi masih mendengarnya.
" ada apa dengan tuan sky, tidak biasanya dia memperdulikan seorang wanita" gumam Roy dalam hati.
Roy memilih keluar dari Ruangan Sky, ia ingin mencari tahu tentang gadis yang di maksud tuannya itu.
Drttt.... drtt...... drtttt...
" ada apa?" Sky meletakkan benda pipih itu di telingannya
" APAAA???. Baiklah, aku akan segera kesana" entah apa yang disampaikan oleh orang itu, sehingga membuat Sky terburu-buru.
Roy yang melihat atasannya berlari, hendak menghentikan. Tapi sebelum itu, Sky lsngsung berkata " Handle semuanya. Saya ada urusan mendadak"
Roy mengangguk paham. " baiklah tuan. Hati-hati dijalan"
Sky mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, ia tak peduli dengan pengendara lain. Beberapa menit kemudian, ia telah sampai di sebuah bangunan yang sangat mewah yaitu mansion kakeknya. Sky terburu-buru masuk kedalam mansion.
"Tuan Muda... Tuan besar ada di dalam kamarnya" ucap salah satu pelayan yang melihat tuannya seperti mencari seseorang.
Sky langsung beranjak setelah mengetahui dimanan kakeknya berada.
"Kau kenapa?" Tanya sang kakek kepada cucunya yang terlihat khawatir.
"Ck. Kakek! Kau bilang kau sedang sakit. Tapi yang kulihat kau sangat sehat sekarang"
pundak Sky akhirnya menurun setelah melihat kakeknya yang baik-baik saja.
Sang kakek hanya bisa tertawa melihat kebodohan sang cucu satu-satunya itu.
"Kakek kan cuma bilang sedang sakit, bukan sakit parah! Kau juga bodoh, kakek belum selesai bicara, kau langsung mematikan telponnya." Jelas sang kakek
" kau sangat menyebalkan kek"
Sky sudah duduk di sisi kasur sang kakek dengan wajah yang menekuk.
"Kakek hanya sakit perut. Sudahlah, Kau tidak usah pulang. Temani kakek makan malam" titahnya kepada sang cucu.
"Hmm" Sky mau tidak mau menuruti perintah kakeknya.
Saat ini Sky dan sang kakek sedang menikmati makan malam mereka. Tidak ada yang bersuara di antara mereka. Hanya terdengar suara sendok dan garpu.
"Aku sudah selesai" Sky akhirnya membuka suara. Dia hendak meninggalkan tempat duduknya, namun sang kakek menghentikan dirinya.
" tunggu Sky! Ada yang ingin kakek katakan." Sang kakek tampak serius
" katakanlah" jawab sky.
Sky curiga dengan tatapan sang kakek. Dia seperti tahu apa yang akan di sampaikan kakeknya.
" kapan kau akan menikah Sky? Kakek sudah sangat tua. Kakek tidak ingin men.."
"Stop kek! Aku tidak ingin kau mengatakan hal itu lagi" sanggah Sky kepada kakeknya.
" kakek tidak akan berhenti membahasnya sampai kau menikah!" Sang kakek langsung berdiri dan meninggalkan Sky di meja makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments