BAB 2

Ditempat lain, tepatnya di sebuah ruangan yang sangat mewah. Terlihat seseorang sedang menatap kendaraan yang berlalu lalang dari jendela ruangannya. sudah hampir 20 menit ia berdiri dan tidak ada tanda-tanda ia akan meninggalkan tempatnya itu.

Tok tok tok...

terdengar ketukan dari pintu pria itu.

"Masuk" jawabnya. pandangannya masih menatap kendaraan-kendaraan dibawah sana.

Terlihat sosok lelaki tampan memasuki ruangan tersebut

" maaf Tuan, ada berkas yang harus anda tanda tangani" kata Roy.

Yah lelaki itu merupakan sekertaris dari lelaki yang masih setia berdiri ditempatnya.

"Simpan saja dia atas meja"

"Baiklah Tuan, kalau begitu saya permisi" ia menundukkan kepala nya tanda hormat kepada boss nya itu.

Lelaki itu membalikkan badannya dan berjalan ke meja, ia melihat berkas yang telah di letakkan oleh sekertarisnya itu. Setelah membacanya, ia segera menanda tangani berkas tersebut.

Lelaki itu adalah Sky Vincent Rum, ia adalah Lelaki dengan wajah yang sempurna serta badan yang atletis, siapapun wanita yang melihatnya akan jatuh hati akan pesona lelaki itu. Namun, lelaki itu sangat iri bicara, jarang tersenyum dan selalu saja memancarkan aura dingin.

Sky menatap foto yang ada di atas nakas dengan sorot mata yang sangat sulit di artikan. selang berapa saat, pandangannya teralihkan oleh suara ponsel yang ada di atas meja kerjanya.

"Ada apa? "

" pulanglah, apa kau melupakan hari istimewa ini? " jawab seseorang itu.

Setelah mengatakan itu, orang itu langsung mematikan sambungan telponnya.

Sky beranjak dari duduknya, ia menitipkan seluruh kerjaan kepada sekertaris kepercayaannya itu. Ia menancap gas menuju tempat orang yang tadi meleponnya. Sky tidak membutuhkan supir pribadi, karena ia lebih nyaman membawa mobilnya sendiri. Setelah menempuh kurang lebih 30 menit, ia akhirnya sampai di depan mansion yang sangat megah.

"Akhirnya kau datang juga" ucap pria baya yang sedang duduk menonton program kesukaannya. Ia beranjak dari tempatnya, setelah ia melihat orang yang ditunggu-tunggunya telah masuk ke dalam mansion.

"Aku banyak kerjaan, ada apa memanggilku?"

" apakah kau sudah melupakan kakek mu ini? Ini hari ulangtahun kakek, kau ini benar-benar durhaka Sky"

Beliau merupakan kakek Sky satu-satunya yang masih hidup, namanya Kakek Rum. Memliki kepribadian yang sangat terbalik dengan cucunya itu, Kakek Rum sangat ramah kepada setiap orang.

" kuharap aku bisa lupa, tapi kakek selalu saja mengangguku setiap kakek ulang tahun" gerutu Sky dengan pelan, tapi kakeknya masih bisa mendengar perktaan cucunya itu.

" aku masih bisa mendengar mu, oh yah. Mana hadiah untuk kakek?

"Ambilah" sky meletakkan paper bag di samping meja TV.

Kakeknya tersenyum senang, ia tahu betul kalau cucunya ini sangat menyayangi dirinya walaupun sikap nya sangat dingin.

" Kakek sebenarnya tidak membutuhkan hadiah seperti ini" setelah melihat hadiah yang diberikan olehnya cucunya.

" kakek mau apa? Bilang saja kepadaku"

"Aku ingin cucu menantu. Kakek ingin kau segera menikah Sky"

Inilah yang paling tidak disukai Sky, kakeknya itu selalu saja mendesak nya untuk menikah. Tak jarang Sky memilih untuk tinggal di rumahnya sendiri, daripada tinggal di mansion bersama kakeknya.

"Kakek sudah tahu jawaban ku. Lebih baik kita makan sekarang" dengan cepat Sky menuju meja makan untuk menghindari permintaan kakeknya itu.

Selalu mendapatkan jawaban yang sama tidak membuat sang kakek menyerah. sering kali ia memperkenalkan gadis-gadis yang merupakan cucu dari kenalannya kepada Sky. Namum tak satupun dari mereka menarik perhatian lelaki dingin itu.

Sang kakek dan Cucu itu segera beranjak untuk menikmati makanan yang telah disiapkan oleh asisten rumah tangga.

~

Sudah sebulan berlalu semenjak Gigi mencari lelaki yang tidak sengaja ia tabrak di cafe, selama itu juga ia tak kunjung mendapatkan informasi lelaki itu

" daddy, kemana aku harus mencari calon suami ku itu" tanya nya kepada sang Daddy.

"Bagaimana bisa kau mencarinya, sedangkan namanya saja tidak kau tahu"

Gigi terlihat murung di samping daddynya, gigi sudah memberitahu daddynya tentang sosok lelaki yang ia sebut calon suami itu. Awalnya daddynya tidak setuju dengan rencana putrinya yang ingin mencari tahu tentang lelaki asing itu. Tapi melihat semangat putrinya, iapun memberikan lampu hijau kepadanya.

"Seandainya kau tahu nama lelaki itu, daddy pasti akan membantu mu sayang" kata Daddy memberi semangat kepada putrinya.

sang putri hanya memanyunkan bibirnya kesal, ia melipat kedua tangannya sambil berjalan mondar mandir.

"Duduklah sayang, kau mau apa? Biar Daddy belikan"

sang Daddy berusaha menyenangkan hati anak semata wayang nya itu.

Gigi menggelengkan kepalanya dengan pelan.

"aku sedang tidak ingin sesuatu Dad. Sudahlah, Aku mau ke mall saja" ia berjalan ke arah Daddynya dan segera pamit.

" hati-hati bawa mobilnya" kata sang Daddy.

"Baiklah daddy ku sayang, aku pergi dulu".

Setelah berpamitan kepada sang Daddy. Gigi segera keluar dari ruangan Daddynya dan menuju ke arah parkiran.

Sebelum berangkat, gigi menelpon sahabatnya yang bernama Sherin terlebih dahulu agar menyusulnya ke mall.

Setelah memarkirkan mobilnya di area pusat perbelanjaan itu, ia langsung menuju salah satu restoran yang ada di mall tersebut.

" Sherin ini kebiasaan sekali, dia selalu saja terlambat" gerutu gigi yang menunggu sahabatnya yang belum menampakkan dirinya

HAAAPPPPP...

"Astaga Sherin, kau ini sungguh menyebalkan. Bagaimana kalau aku terkena serangan jantung mendadak hah?

" yah gampang, tinggal di bawa ke RS saja"

sherin mengatakan itu sambil terkekeh

" kau mau mati?" Gigi memukul lengan sahabatnya karena kesal.

" Kau ini kenapa sih? Selalu saja marah-marah. Apa ini karena calon suami hayalan mu itu?" Sherin menertawakan sahabtnya yang konyol itu, bagaimana bisa dia langsung jatuh cinta pada lelaki yang tidak di kenalnya itu

" Diamlah Rin, aku sedang risau karena lelaki itu. Kenapa sangat susah mendapaatkan informasi tentang dirinya"

" gigi aku punya ide" ucap Sherin.

Gigi menatap dengan intens sahabatnya itu, ia ragu dengan ide yang akan diberikan kepadanya. Ia tahu kalau sahabatnya itu tidak pernah benar ketika memberikan saran.

"Apa memangnya ide mu? Aku rasa idemu akan sangat tidak masuk akal"

"Yasudah kalau begitu, aku tidak akan memberi tahumu" kesal sherin

" baiklah, cepat katakan"

" bagaimana kalau kita meminta rekaman CCTV di cafe tempat kau bertemu dengan lelaki itu"

"Astaga Sherin, kenapa aku tidak memikirkannya dari dulu" mata gigi berbinar mendengar ide dari sahabatnya.

" halah, tadi saja kau meremehkan ideku"

" maaf, maaf. Biasanya kan kau tidak bisa di andalkan soal per ide idean." kekeh Gigi.

"Cih, dasar sialan kau. Yasudah, sekarang kau teraktir aku. Aku ingin membeli tas baru"

Mata Gigi melotot mendengar permintaan Sherin, jika sudah begini, pasti sahabatnya itu akan meminta diteraktir barang yang mahal.

"Ck. Kau ini sangat tau mencari untung. Tapi karena aku sedang bahagia, jadi ayo".

Mereka segera meninggalkan restoran tersebut dan menuju ke salah satu toko yang ada di dalam pusat perbelanjaan itu.

Episodes
1 BAB I
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
Episodes

Updated 115 Episodes

1
BAB I
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!