2. Berita Buruk bagi Adhisty

“Gayatri mengalami hipertensi dan pendarahan secara bersamaan ketika bayi masih berada dalam kandungan. Lalu saat aku berhasil mengeluarkan putramu, tekanannya tidak juga turun. Tak lama, terjadi pendarahan. Meski kami sudah menemukan luka pendarahan, dia mengalami serangan jantung dan kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi Gayatri memilih pergi. Maafkan aku, Ghaz,” ucap Shinta lirih.

Ghazi yang mendengar hal itu menghampiri istrinya dan membangunkannya. Digoyang-goyangkan tubuh istrinya yang sudah mulai dingin, tetapi tidak ada respon yang keluar.

“Ge, bangun. Ayo lihat anakmu lelaki tampan. Ka-mu ti-dak ingin memeluk-nya?” tangis Ghazi yang sudah tidak terbendung.

Dia memeluk tubuh istrinya dan menangis keras tak terima karena istrinya sudah pergi meninggalkannya.

“Ge, kamu tega ninggalin aku dan putra kita. Hah!” teriaknya marah.

Ghazi terjatuh dan tubuh istrinya yang tidak berdaya ikut jatuh menimpanya. Shinta meninggalkan ruang operasi itu agar Ghazi lebih banyak waktu bersama istrinya sebelum jenazah itu dibawa untuk dimandikan. Keempat orang tua menghampirinya untuk bertanya apa yang sudah terjadi.

“Maafkan Shinta, semuanya, Gayatri berpulang karena serangan jantung saat melahirkan.sebelum serangan jantung, saat Ge sadar dan meminta saya untuk menyelamatkan bayi mereka. Namun, ketika saya selesai mengangkat bayinya, tekanan darah Ge naik tinggi dan tidak turun hingga dia mengalami pendarahan. Setelah itu Ge mengalami serangan jantung dan kami tidak bisa menyelamatkan,” jelas Shinta kepada para orang tua.

Mereka sangat terpukul mendengar kematian Gayatri yang mendadak. Tidak ada yang memiliki firasat jika hari ini merupakan momen terakhir Gayatri.

“Ayah, Gayatri tidak mungkin meninggal, kan?” tanya Tria, ibu Gayatri.

Dia memukul-mukul suaminya sembari menangis untuk memberikan jawaban.

“Shinta bohong kan, Yah!” teriaknya tidak terima. Putri kesayangannya meninggalkan dia saat melahirkan.

Dodi merengkuh istrinya ke dalam pelukannya agar tidak lagi histeris terhadap peristiwa ini. Dia merasa hatinya patah dan hilang ketika mendengar kabar itu. Tidak disangka justru putrinya lebih dulu meninggalkan mereka. Meninggalkan cucu dan menantunya sendiri.

Kedua orang tua Ghazi juga menangis mendengar bahwa menantu kesayangan mereka telah pergi meninggalkan dunia ini. Mereka sangat menyayangi Gayatri semenjak menjadi menantu karena mereka memiliki anak yang lain.

oOo

Seorang wanita berlari tergopoh-gopoh mendengar berita yang tadi diterimanya. Dia sudah berusaha secepat mungkin untuk pergi menyusul ke rumah sakit karena kakaknya melahirkan. Dia adalah Adhisty Milenia, adik perempuan dari Gayatri yang baru bisa menyusul ke rumah sakit karena dia tadi masih ujian di kampusnya. Dia menuju IGD dengan terburu-buru dan bertanya pada perawat yang bertugas. Oleh perawat, dia diarahkan menuju ruang operasi.

Dia melihat keempat orang tua itu menangis dengan wajah yang sudah basah oleh air mata. Dia mendekati orang tuanya karena pikirannya menolak untuk berpikiran negatif.

“Bu, Pak, kenapa kalian menangis seperti ini? Apa yang terjadi?” tanya Adhisty yang kebingungan.

“Nak, mbakmu meninggal,” ucap Tria sembari berpindah memeluk sang bungsu.

“Hah, gak, gak mungkin, Bu!” sangkal Adhisty menatap ayahnya.

“Benar, Nak. Mbakmu meninggal karena serangan jantung dan hipertensi,” ucap ayahnya membenarkan pernyataan ibunya.

Hal itu membuat Adhisty mematung, tetap menyangkal bahwa kakaknya tidak meninggal. Dia teringat beberapa waktu lalu saat dia menemani Gayatri memeriksakan kehamilan. Dokter sudah menyuruh kakaknya itu untuk tidak banyak pikiran dan mencari hiburan agar tekanan darah tidak naik. Karena akan sangat berbahaya apabila melahirkan dalam kondisi tekanan darahnya naik.

Dia sebagai adik juga sering mengingatkan untuk memberitahu Ghazi tentang penyakit yang dideritanya. Saat itu Gayatri hanya menjawab sudah cerita dan dia akan mencari hiburan. Namun, sepertinya bukan itu yang terjadi karena sekarang kata-kata dokter benar terjadi. Dia menyesal tidak menceritakan keadaan Gayatri pada siapa pun. Dia menyesal untuk mengikuti dan menuruti apa kata kakak perempuannya itu. Saking keras kepalanya, Adhisty tidak sanggup menolak permintaan itu.

“Lalu bayinya, apakah selamat?” tanya Adhisty.

“Putranya berada di Nicu untuk kestabilan karena belum waktunya lahir, jadi sementara diletakkan di inkubator.” Shinta menjawab karena sedari tadi keempat orang tua itu masih bersedih.

Meledaklah tangis Adhisty mendengar bahwa bayi kakaknya selamat dan baik-baik saja. Pasti kakaknya benar-benar memilih untuk menyelamatkan bayinya.

“Syukurlah, bayinya selamat, tetapi ibunya pergi meninggalkannya,” isaknya membayangkan keponakannya tidak memiliki ibu.

Shinta kembali masuk ke dalam ruang operasi untuk melihat keadaan Ghazi yang sudah tenang.

“Ghaz, kamu perlu mengadzankan putramu sebentar.” Shinta mengingatkan.

Ghazi yang lunglai didudukkan di kursi roda didorong oleh perawat menuju ruang Nicu untuk mengadzankan putranya. Dia menatap bayi mungil yang masih berada dalam inkubator dan dibawa mendekat ke arahnya. Inkubator pun dibuka dan dia memberikan adzan pada putranya yang baru lahir. Setelah dia keluar dari ruang Nicu, dia menangis lagi teringat akan istrinya yang telah meninggalkannya.

Terpopuler

Comments

Ani

Ani

kejadian hampir sama dengan saya tapi sukurnya suntikan antihipertensinya berhasil.. mungkin jika tidak akan sama dengan takdir Gayatri..

2023-12-05

2

lihat semua
Episodes
1 1. Kematian dan Kelahiran
2 2. Berita Buruk bagi Adhisty
3 3. Kesakitan [R]
4 4. Ide Dodi [R]
5 5. Hukuman atas Kesalahan [R]
6 6. Menikah [R]
7 7. Malam Pertama? [R]
8 8. Foto Gayatri [R]
9 9. Tamparan [R]
10 10. Nasihat dari Adhisty [R]
11 11. Mencari Tahu [R]
12 12. Timbul Masalah [R]
13 13. Meminta Tolong [R]
14 14. Teror Foto Kembali [R]
15 15. Saksi yang Tersembunyi [R]
16 16. Pembuktian [R]
17 17. Pemecatan [R]
18 18. Siapa Dia? [R]
19 19. Meminta Maaf [R]
20 20. Penyelidikan [R]
21 21. Pemutusan [R]
22 22. Mendapat Hasil [R]
23 23. Ancaman [R]
24 24. Masa Lalu [R]
25 25. Kencan Buta [R]
26 26. Niat Jahat [R]
27 27. Ulang Tahun [R]
28 28. Kabar [R]
29 29. Teror [R]
30 30. Hasil CCTV [R]
31 31. Mulai Terkuak [R]
32 32. Informasi Baru?
33 33. Hubungan yang Berakhir [R]
34 34. Hamil? [R]
35 35. Kabar Baik [R]
36 36. Pembatalan [R]
37 37. GPS [R]
38 38. Javan Tiba [R]
39 39. Berita Buruk bagi Ghazi
40 40. Ke mana?
41 41. Penjelasan
42 42. Efek pada Ganesha
43 43. Menunggu Titik Merah
44 44. Upaya Penyelamatan
45 45. Keadaan Ghazi
46 46. Kondisi Adhisty
47 47. Kepulangan Adhisty
48 48. Arni Meninggal
49 49. Tuntutan
50 50. Siapa Dia?
51 51. Adhisty Ngidam
52 52. Dodi Kembali?
53 53. Penjelasan
54 54. Dodi Berkunjung
55 55. Hati yang Terluka
56 56. Kebohongan Sybil
57 57. Jebakan Betmen
58 58. Keputusan Rizal
59 59. Kecelakaan
60 60. Jenazah
61 61. Pemakaman
62 62. Undangan
63 63. Berkencan
64 64. Tangisan
65 65. Pernikahan
66 66. Istirahat
67 67. Operasi
68 68. Keluarga Kecil Ghazi
69 69. Ending
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1. Kematian dan Kelahiran
2
2. Berita Buruk bagi Adhisty
3
3. Kesakitan [R]
4
4. Ide Dodi [R]
5
5. Hukuman atas Kesalahan [R]
6
6. Menikah [R]
7
7. Malam Pertama? [R]
8
8. Foto Gayatri [R]
9
9. Tamparan [R]
10
10. Nasihat dari Adhisty [R]
11
11. Mencari Tahu [R]
12
12. Timbul Masalah [R]
13
13. Meminta Tolong [R]
14
14. Teror Foto Kembali [R]
15
15. Saksi yang Tersembunyi [R]
16
16. Pembuktian [R]
17
17. Pemecatan [R]
18
18. Siapa Dia? [R]
19
19. Meminta Maaf [R]
20
20. Penyelidikan [R]
21
21. Pemutusan [R]
22
22. Mendapat Hasil [R]
23
23. Ancaman [R]
24
24. Masa Lalu [R]
25
25. Kencan Buta [R]
26
26. Niat Jahat [R]
27
27. Ulang Tahun [R]
28
28. Kabar [R]
29
29. Teror [R]
30
30. Hasil CCTV [R]
31
31. Mulai Terkuak [R]
32
32. Informasi Baru?
33
33. Hubungan yang Berakhir [R]
34
34. Hamil? [R]
35
35. Kabar Baik [R]
36
36. Pembatalan [R]
37
37. GPS [R]
38
38. Javan Tiba [R]
39
39. Berita Buruk bagi Ghazi
40
40. Ke mana?
41
41. Penjelasan
42
42. Efek pada Ganesha
43
43. Menunggu Titik Merah
44
44. Upaya Penyelamatan
45
45. Keadaan Ghazi
46
46. Kondisi Adhisty
47
47. Kepulangan Adhisty
48
48. Arni Meninggal
49
49. Tuntutan
50
50. Siapa Dia?
51
51. Adhisty Ngidam
52
52. Dodi Kembali?
53
53. Penjelasan
54
54. Dodi Berkunjung
55
55. Hati yang Terluka
56
56. Kebohongan Sybil
57
57. Jebakan Betmen
58
58. Keputusan Rizal
59
59. Kecelakaan
60
60. Jenazah
61
61. Pemakaman
62
62. Undangan
63
63. Berkencan
64
64. Tangisan
65
65. Pernikahan
66
66. Istirahat
67
67. Operasi
68
68. Keluarga Kecil Ghazi
69
69. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!