Ada yang ingin tahu dimana Alana bekerja, mari kita ikuti kemana Alana pergi hari ini.
Alana memasukan perbekalan kedalam tas kerjanya termasuk camilan untuk Joana yang akan ikut ke kantornya hari ini, dikarenakan meliburkan diri dari sekolah.
Bocah enam tahun itu terlihat sudah siap dengan dress berwarna merah dan rambut yang diikat dua hasil karya mamanya tercinta "Ayo ma." Joana melompat girang saat Alana sudah siap dan membawa tas kerjanya.
"Jangan lompat- lompat sayang!" peringatan Alana sama sekali tidak di gubris oleh bocah imut itu, entah dari mana sikap pembangkangnya, apakah dari ayahnya. Alana menggeleng saat lagi- lagi dia mengingat mantan suaminya.
"Pakai sabuk pengaman!" Alana memasangkan sabuk pengaman untuk Joana lalu mulai mengendarai mobilnya.
Alana mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan yang mulai dipenuhi lalu lalang kendaraan hingga dalam tiga puluh menit kemudian Alana memarkirkan mobilnya di sebuah butik bernama ANA FASHION Ana untuk Joana, dan Ana untuk Alana. Ya, butik ini milik Alana.
Setelah bercerai dari Gabriel Alana mengejar pendidikannya lewat jalur paket C, dan saat setelah melahirkan Joana, Alana mulai kuliah untuk kembali memperdalam ilmunya di bidang yang dia cita- citakan, hingga Alana berhasil membangun butik yang selama ini menopang hidupnya dengan Joana. Lalu dari mana semua biayanya? tentu saja dari aset yang diberikan Gabriel, Alana merasa dia berhak memakainya karena itu setelah memutuskan untuk melanjutkan pendidikan yang sedikit terlambat Alana menjual semua aset pemberian Gabriel dan menggunakannya untuk kehidupannya.
Apakah Alana terlihat seperti menjual cintanya, terserah! Alana hanya mencoba realistis, lagipula setelah pengorbanan hidup yang dia jalani Alana rasa Alana berhak atas semua itu. Jadi tanpa memikirkan lagi egonya Alana mulai semuanya hingga kini dia bisa memiliki butiknya sendiri.
"Selamat pagi Bu Lana, pagi princess," sapa sekertaris Alana yang menyapa Alana dan Joana.
"Pagi Nita," jawab Alana, namun Joana malah mencebik.
"Namaku Joana, tante Nita, Jo-ana." Joana menekankan kata- katanya sebab dia tak suka di panggil princes, ingat dia sudah besar, dia tidak suka disanjung seperti anak kecil.
Nita terkekeh "Baiklah, Joana." Joana tersenyum. "Pagi juga tante Nita." Alana menggelengkan kepalanya melihat tingkah Joana lalu memasuki ruangan.
"Hari ini ada janji temu sama Nona Sera, membicarakan beberapa detail gaun yang mau dia ubah," ucap Nita mengingatkan jadwal kerja Alana.
"Oh, okey, suruh langsung masuk saja kalau dia sudah datang, ya!"
"Baik Bu." setelah mengangguk Nita segera keluar ruangan, sementara Alana mulai menyibukkan diri dengan pekerjaannya.
Disela pekerjaannya Alana menoleh sesekali pada Joana yang fokus dengan buku pelajarannya, bocah itu cukup rajin belajar meski kadang bersikap nakal, tapi guru- guru di sekolah mengakui prestasinya, itu alasan Joana di beri kesempatan satu kali lagi.
Selang beberapa lama terdengar ketukan pintu dan Nita kembali muncul dengan seorang wanita di belakangnya. "Bu, Nona Sera sudah datang," ucap Nita sembari mempersilahkan wanita bernama Sera itu masuk.
Alana tersenyum lalu mempersilahkan Sera untuk duduk. "Jadi kamu ngin merubah di bagian mana saja?" tanya Alana sambil menunjukan gaun yang sudah Sera pesan.
"Aku hanya merasa perutku sedikit membesar, jadi bisakah kamu menyamarkannya dengan aksen bunga di bagian itu." Alana mengangguk "Aku hanya merasa malu melihat bagian ini," tunjuknya pada bagian perut yang entah mengapa terasa membesar.
Alana mengerutkan keningnya melihat bagian perut Sera yang tak rata seperti satu bulan lalu saat wanita itu memesan gaunnya, namun jika tidak di perhatikan lebih detail itu tidak terlihat, namun, meski begitu Alana tidak mungkin mengabaikan permintaan pelanggannya.
"Baiklah." Alana berdehem lalu dengan takut- takut Alana melihat kembali perut Sera "Apa kau tidak merasakan mual atau muntah?" Sera mengerutkan keningnya lalu menggeleng.
"Oh, maaf tapi aku melihat perutmu seperti melihat saat aku pertama kali mengetahui jika aku mengandung Joana," ucap Alana di sertai ringisan.
Sera menghela nafasnya "Tidak mungkin, satu bulan lalu aku melakukan tes namun hasilnya negatif." Alana tersenyum tak enak hati.
"Mungkin Tuhan belum memberiku kepercayaan," ucap Sera lagi, sudah sejak menikah Sera menunggu datangnya buah hati, namun saat itu belum juga tiba, bahkan saat beberapa hari lagi Sera akan merayakan anniversary pernikahannya yang ketiga Sera hanya bisa terus bersabar menanti hari itu tiba.
Alana tersenyum lalu menyentuh perut Sera "Mau bertaruh?" Sera mengeryitkan keningnya "Aku rasa kali ini kamu benar- benar hamil." Sera tertawa.
"Apa kamu berubah jadi dokter kandungan sekarang."
Alana mengedikkan bahu, "Hanya firasat."
Sera mencebik "Aku tak mau berharap lebih."
"Kenapa tidak mencoba saja, bukankah sudah satu bulan."
"Bagaimana jika tidak?"
Alana nampak berpikir "Aku akan memberikan gaun ini geratis untukmu."
"Sungguh?" Sera terkekeh "Kamu akan rugi."
Alana mengedikkan bahu "Tidak masalah hanya satu gaun untuk pelanggan setia." dan Sera tertawa, dia memang sudah berlangganan sejak Alana pertama kali membuka butik ini, dan dia selalu kagum dengan hasil karya Alana yang memukau, maka setiap ada acara Sera selalu memesan gaunnya dari butik Alana seperti satu bulan lalu Sera memesan untuk anniversary pernikahannya yang ke tiga yang akan di adakan beberapa hari lagi.
"Baiklah, untuk gaun gratisku- " ucapan Sera terhenti saat Alana bicara.
"Tapi jika kamu benar- benar hamil, kamu harus membayar gaun ini dua kali lipat," ucap Alana tanpa rasa bersalah.
Sera mengatupkan bibirnya lalu mengeluh "Astaga, kamu memang pintar."
...
Alana mematut dirinya di cermin dengan gaun merah maroon yang melekat di tubuhnya, gaun rancangannya sendiri. Tentu saja ini juga dia lakukan untuk mempromosikan hasil karyanya , gaun yang tidak seksii namun elegan, dan mampu menarik semua mata untuk memperhatikannya. Setelah selesai dengan gaunnya Alana mengenakan sepatu high hells setinggi empat senti berwarna hitam lalu membawa dompet yang berwarna senada dengan sepatunya tersebut.
Keluar dari kamar Alana sudah nampak cantik, dengan rambut yang sengaja dia gerai dan di beri aksen curly di bagian bawah hingga menampakan keanggunan seperti putri dari kerajaan.
"Kakak sudah siap?" tanya Daniel.
Alana mengangguk "Kamu gak repot kan jaga Joana?"
"Gak lah, enam tahun aku jaga dia masa sekarang mau ngeluh." Alana terkekeh, Daniel memang sangat membantu dalam menjaga Joana, apalagi saat Alana harus pergi kuliah, mereka kerap kali bergantian menjaga Joana.
"Jadi kakak nikmati saja pestanya, lebih bagus kalau pulang bawa pacar," ucap Daniel dan mendapat tatapan tajam dari Alana.
Alana memang akan menghadiri pesta anniversary pernikahan Sera malam ini, tapi Alana tak berharap seperti yang Daniel harapkan, tentu saja sudah dia bilang pernikahan tidak ada dalam daftar hidupnya.
Jika tidak terpaksa Alana juga enggan untuk pergi ke pesta, namun Alana menyadari jika dia yang berkecimpung di dunia Fashion memang diwajibkan selalu mengikuti pesta- pesta seperti hari ini, dan harus Alana akui jika dengan menghadiri pesta pelanggan butiknya semakin bertambah, bukankah itu bagus untuk usahanya.
....
Coba di absen siapa yang sudah hadir?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Adrianus Sanggu
hadir tor
2024-02-23
0
Wo Lee Meyce
hadir thor,,aku nyimak dulu ya😊
2024-02-09
0
𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
aku mampir thorr
2024-01-08
0