Hai semua? Apa kabar? Semoga selalu baik sepanjang masa.
Jangan lupa like, komen dan vote sebanyak-banyaknya ya?
Terima kasih!
_Happy Reading_
***
Cuaca pagi ini sangat cerah, secerah wajah para peserta yang sudah siap untuk mengikuti tes terakhir penentuan. Remaja perempuan dan laki-laki tengah berbaris rapi dilapangan terbuka.
“Selamat pagi semuanya. Hari ini sangat cerah, cuaca sangat mendudukung kalian semua. Hari ini kita akan melakukan tes terakhir. Semoga beruntung, dan tetap semangat…” ucap Tetua yang kemarin memimpin tes.
“Baik tetua. Kami mengerti.” Sahut peserta bersamaan.
Tes terakhir adalah tes yang dimana para peserta akan dikelompokkan dengan jumlah 5 orang perkelompok. Itu berarti semuanya terdapat 20 kelompok.
Beruntung sekali Yin Wei satu kelompok dengan Xinxin, setidaknya ia sudah memilki orang yang ia kenal didalam kelompok. Selain Xinxin, dalam kelompoknya juga terdapat 3 orang peserta laki-laki. Mereka adalah Lee Changyi, Hu Qixuan, dan Yi Jiao.
“Karena pembagian kelompok sudah selesai, maka saya akan menjelaskan apa saja tujuan dari pengelompokkan.”
“Setiap kelompok akan ditugaskan untuk mencari 10 tanaman langka yang akan dijadikan bahan dasar ramuan, obat, dan pil. Semua kelompok akan diberikan tugas dengan tanaman yang berbeda jadi kalian jangan khawatir tentang adanya pencurian atau perampasan bahan tanaman yang kalian dapat. Waktu pencarian adalah 1 minggu, jadi harap manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Untuk lokasi, kalian akan menelusuri hutan yang ada dibelakang sakte, disana kalian akan dihadapkan beberapa hambatan dan rintangan namun tanaman langka yang akan kalian cari nanti dijamin akan ditemukan disana. Dari semua penjelasan, apa ada yang kurang jelas dan tidak paham?”
“Apa bisa bertukar anggota kelompok?” tanya salah satu peserta perempuan mengangkat tangannya.
“Tidak bisa.” Jawab Tetua Bao Yu. Benar, nama tetua yang kemarin dan yang sekarang ini adalah Bao Yu.
“Tetua, apa para peserta akan diberikan bekal dan alat bertarung?” tanya salah satu pria mengangkat tangan.
“Masing-masing akan diberikan 5 alat bertarung disetiap kelompok, untuk bekal kalian tidak akan diberikan apapun sebab kalian akan diperintahkan untuk mengosumsi apapun yang bisa kalian makan dan olah didalam hutan, agar kalian terbiasa kedepannya jika sudah memasuki sakte. ”
Peserta pria itu mengangguk.
“Apa masih ada yang ingin di tanyakan?” tanya Bao Yu
“Belum ada Tetua.” Jawab para peserta sertentak.
“Baik. Kalau begitu tes terakhir akan saya mulai. Selamat berpetualang.” Seru Tetua Bao Yu memberi semangat.
“Baik Tetua, terima kasih.” Jawab peserta serentak.
Tes itu pun dimulai, semua kelompok telah mendapat 5 buah alat bertarung dengan kertas yang berisi nama-nama tanaman yang akan mereka cari.
Setelahnya mereka semua diarahkan ke hutan yang ada dibelakang sakte.
“Berhati-hatilah, saya tidak menjamin semua akan baik-baik saja setelah memasuki hutan.” Ucap Bao Yuu serius.
Semua bergidik ngeri membayangkan hal-hal tebruruk yang akan terjadi, terutama kematian. Itu adalah resiko yang harus diterima lapang dada.
100 orang peserta itu memasuki hutan dengan perlahan hingga memencar sesuai dengan kelompok masing-masing.
“Kita akan pergi kearah mana?” tanya Xinxin kepada Yi Jiao selaku ketua kelompok tersebut.
“Kita akan pergi keselatan.” Jawab Yi Jiao.
“Baik.”
Kelimanya berjalan beriringan, Dengan Yi Jiao paling depan untuk mempin jalan dan Yi Jiao dibelakang untuk berjaga-jaga.
Belum lama memasuki hutan mereka sudah dihadapkan beberapa hal yang menghambat perjalanan, seperti adanya binatang ular roh yang sekarang ini sedang menatap lapar mereka.
“Kali ini biarkan aku yang meringkus ular roh ini.” Ucap Yi Jiao. Semuanya mengangguk dan menyingkir untuk memberikan ruang kepada Yi Jiao agar lebih leluasa.
Dengan langkah pasti ia mulai menyerang Ular Roh itu dengan pedang pribadi, ia tidak bisa mungkin menggunakan pedang biasa yang diberikan sakte untuk melawan ular roh itu.
Serangan pertama berhasil membuat luka ringan pada kulit ular roh tersebut. Ia terus melancarkan beberapa serangan dasar dari jurus-jurus yang ia miliki. Beberapa menit setelahnya ular roh itu pun mati ditangan Yi Jiao.
“Kerja bagus ketua Jiao.” Puji Lee Changyi terang-terangan.
“Hanya masalah kecil.” Kekehnya.
“Apa kalian tidak berminat memakan sup ular?” ucapnya lagi
“Apa kau bercanda? Mana ada yang mau memakan ular yang kondisinya saja sudah seperti itu.” Sarkas Xinxin menatap jijik kearah ular roh yang sudah tercabik-cabik.
“Baiklah kalau tidak ada yang mau, cukup ambil mustikanya saja.” Ucap Yi Jiao. Ia mendekati mayat ular roh dan mengambil mustika yang ada didalam perut ular itu.
Mereka semua kembali melanjutkan perjalanan, hingga mata Yin Wei tak sengaja melihat sesuatu yang nampak aneh.
Tanaman seperti jamur dengan warna emas, ada pancaran energi murni didalamnya.
“Berhenti.” Ucapnya tiba-tiba.
“Ada pa nona Yin?” tanya Changyi menoleh ke belakang.
“Aku melihat sesuatu yang aneh disana!” tunjuknya kearah jamur dengan warna emas itu.
Yi Jiao membelalakan matanya.
“Segera ambil itu, itu adalah jamur emas salah satu tanaman langka yang kita cari.” Ucapnya.
“Benarkah?” tanya Xinxin dengan antusias, ia mendekati jamur emas dan ingin mencabutnya dari dalam tanah.
“Aww..” Xinxin menjerit setelah berhasil menyentuh jamur itu.
“Ada apa? Apa yang terjadi padamu?” Yi Jiao sedikit cemas dan menghampir Xinxin disusul oleh yang lainnya juga.
Telapak tangan Xinxin seketika berubah menjadi kebiruan.
“Mengapa itu bisa menyengat?” gumamnya pelan.
“Berikan tanganmu, aku akan menetralkannya.” Pinta Hu Qixuan.
Dan benar saja, setelah Hu Qixuan memegang tangan Xinxin dan melakukan beberapa teknik pengobatan, tangan Xinxin kembali berwarna seperti semula.
“Kau hebat dalam bidang medis!” puji Yu Jiao.
“Terima kasih, aku hanya mengetahui beberapa hal.” Jelasnya.
“Aku akan mengambil jamur emas itu!” ucap Yin Wei tiba-tiba.
“Jangan gegabah, kau sudah melihat sendiri seperti apa jadinya jika kau menyentuh jamur itu.” Cegah Lee Changyi.
“Tenanglah, aku tidak akan melakukan kesalahan yang sudah terjadi sebelumnya.” Ucap Yin Wei tenang.
Ia memfokuskan energi murninya kebagian tangan. Perlahan ia mencabut jamur emas dari tempatnya, dan berhasil.
“Itu berhasil? Bagaimana bisa?” ucap mereka terkejut.
“Untuk menghadapi tanaman roh yang mendominasi kalian hanya perlu memfokuskan energi murni kalian ketelapak tangan, jika energy murni kalian lebih besar dari yang dimiliki tanaman roh itu maka ia akan patuh dengan sendirinya.” Ucap Yin Wei sedikit menjelaskan, beruntung ia sudah membaca banyak buku di istana. Ternyata itu memang sangat berguna.
Prok prok prok.
“Wah kau ternyata pendiam yang berkelas.” Ucap Lee Changyi sambil menepuk tangannya.
“Kau suka sekali memuji saudara Changyi!” ucap Yin Wei tersenyum intens.
“Hahah, itulah keahlianku.” Jawab Lee Changyi bangga.
Xinxin hanya memutar bola matanya dengan jengah mendengar ucapan pria konyol itu.
Setelah menyimpan jamur emas kedalam kotak penyimpanan khusus yang telah diberikan oleh sakte, dan Xinxin juga telah pulih. Mereka kembali melanjutkan perjalanan.
***
Baca terus dan nantikan episode selanjutnya >>>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Ndut
up
2022-11-08
0
Ndut
back 😊
2022-10-19
0
maestuti dewi saraswati
semangat 💪💪💪
2021-05-20
0