Hai semua? Apa kabar? Semoga selalu baik sepanjang masa.
Jangan lupa like, komen dan vote sebanyak-banyaknya ya?
Terima kasih!
_Happy Reading_
***
Karena hari mulai gelap, mereka menghentikan perjalanan dan berkemah ditengah hutan. Kelimanya mendirikan 1 tenda untuk Yi Jiao, Lee Changyi dan, Hu Qixuan dan 1 buah lagi untuk Xinxin dan Yin Wei. Tak lupa para pria juga membuat api unggun didepan tenda yang akan dijadikan sebagai penerang.
“Aku dan Qixuan akan mencari hewan atau apapun yang bisa dimakan!” pamit Lee Changyi.
“Behati-hatilah. Hutan sangat berbahaya dimalam hari.” Yi Jiao memperingati keduanya, setelahnya kedua remaja pria itupun menjauh dari area perkemahan.
“Apa kalian sudah selesai mendirikan tenda kalian?” seru Yi Jiao kepada Yin Wei dan Xinxin yang sedang sibuk.
“Sebentar lagi!” teriak Xinxin.
“apa kalian butuh bantuanku?”
“Tidak perlu, sudah hampir selesai.” Sahut Yin Wei.
1 jam telah berlalu, Lee Changyi dan Hu Qixuan datang dengan membawa beberapa jenis buah dan daging yang belum dibersihkan.
“Kalian cukup lama hampir membuat kami menyusul!” ucap Yi Juan menghampiri keduanya dan mengambil daging yang ada ditangan Hu Qixuan.
“Tugas kalian untuk membersihkannya!” ia menyerahkan daging itu kepada Xinxin dan Yin Wei.
“Baiklah, serahkan padaku!” ucap Xinxin dengan senang hati.
Yin Wei yang tidak banyak bicara itu juga membantu Xinxin untuk membersihkan daging, kebetulan didekat tenda ada sumber air yang bisa dipakai untuk kebutuhan. Setelah selelsai membersihkan daging dan buah-buahan mereka kembali ke perkemahan dan membakar daging itu bersama-sama.
“Sejauh ini kita belum berkenalan secara lebih dalam, apa kalian tidak berminat mengenal lebih jauh sesama kita?” Lee Changyi membuka pembicaraan.
“Apa yang Changyi ucapkan memang benar, lebih baik kita bertukar cerita agar lebih mengenal.” Sahut Xinxin setuju.
“Baik, jika begitu aku tidak keberatan mengatakan identitasku. Namaku Yi Jiao, aku putra bangsawan nomor 2 dikeluarga Yi.” Jelas Yi Jiao sedikit mengejutkan mereka namun tidak dengan Yin Wei.
“Senang bisa berteman dengan tuan muda sepertimu!” ucap Lee Changyi terkekeh kecil.
“Hahah baiklah baiklah. Lalu bagaimana dengan kalian?” tanya Yi Jiao.
“Namaku Lee Changyi, aku bukan seorang bangsawan. Aku pria sederhana yang berasal dari sebuah desa kecil.” Ucapnya tersenyum.
“Aku pikir kau juga seorang bagsawan, tadinya aku mersa tidak percaya diri untuk mengenalkan diriku pada kalian!” ucap Xinxin tersenyum geli.
“Tidak ada yang bisa dibanggakan didunia ini. Kehebatan, kedudukkan dan kesempurnaan hanyalah ilusi belaka. Seseorang mungkin memilkinya saat ini, namun tidak jika sudah pergi ke tempatnya berasal.” Perkataan Yin Wei tiba-tiba menyadarkan mereka akan apa yang seharusnya tidak mereka lakukan.
“Maaf” ucap Xinxin tertunduk.
“Tidak ada yang salah dan benar disini, kita semua hanya bisa saling memperingati dan menasihati.” Ucapnya lagi.
‘sebenarnya berapa usianya? Pemikirannya sangat dewasa meskipun baru berumur 14 tahuan!’ batin HU Qixuan diam-diam memerhatikan Yin Wei.
“Terima kasih, aku mengerti.” Ucap Xinxin.
“Sudah-sudah, jangan terlalu canggung. Aku tidak suka suasana ini. Lebih baik kamu kenalkan dirimu nona Yin?” ucap Lee Changyi menengahi.
“Aku? Hm. Namaku Mye Yin.” Jawabnya singkat.
“Hanya itu? Apa kau tidak mau menceritakan kehidupan dan asalmu?” tanya Lee Changyi mengernyit.
“Terkadang seseorang juga memilki hal pribadi tidak ingin diketahui orang lain. Kelak jika kita semua masih berteman baik, dimasa depan kalian akan tahu siapa diriku!” jawabnya tersenyum.
‘menarik dan misterius?’ batin Hu Qixuan.
“Baiklah, kami tidak akan memaksamu. Lalu bagaimana denganmu Nona Xinxin?” tanya Yi Jiao.
“Namaku Ryu Xinxin, aku berasal dari sebuah desa terpencil. Dari kecil hingga aku berusia 13 tahun aku dirawat oleh nenekku, sampai nenekku meninggalkanku untuk selamanya dan akupun memilih untuk mengikuti jalan pendekar.” Jelas Xinxin, ada nada kesedihan diakhir kalimatnya.
“Bersabarlah, setiap manusia akan selalu merasa ditinggalkan.” Ucap Lee Changyi menepuk pundak Xinxin.
“Hei, jangan menyentuhku!” teriak Xinxin memelototkan matanya kearah Lee Changyi.
“Eh.. maaf maaf, aku hanya mencoba menenangkanmu!” ucap Lee Changyi merasa ngeri.
“Saudara Qixuan, aku tidak akan memaksamu jika kau tidak ingin menceritakan siapa dan darimana kamu berasal.” Ucap Yi Jiao seolah bisa menebak keadaan.
“Terima kasih” ucap Hu Qixuan tersenyum tulus.
Sikap dan sifat Hu Qixuan ini hampir sama dengan Yin Wei, bedanya Yin Wei ini tipe orang yang perkataannya mendominasi dan penuh teka-teki namun sangat bermanfaat.
Untuk usia, author mungkin bisa mengatakan bahwa usia Yin Wei adalah 14 tahun. Usia Xinxin 14 tahun itu artinya ia dan Yin Wei seumuran. Sedangkan Yi Jiao dia berusia 16 tahun, Lee Changyi 15 tahun dan Hu Qixuan 16 tahun.
Kelima remaja itu pun terus mengobrol hingga mereka kembali ke tenda masing-masing. Hutan itu cukup aman, karena dari tadi malam sampai pagi tidak ada satupun binatang buas atau binatang roh mengganggu mereka.
Karena matahari telah terbit, kelompok Yin Wei kambali melanjutkan perjalanan setelah berkemas. Untungnya Yin Wei memilki cincin penyimpanan jadi itu mempermudah mereka untuk melakukan perjalanan tanpa beban bawaan karena barang-barang mereka semua disimpan didalam cincin milik Yin Wei.
Mengetahui Yin Wei memilki cincin penyimapanan yang dikatakan sangat langka itu membuat mereka penasaran akan identitas Yin Wei yang sebenarnya. Setahu mereka cincin itu hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja di Kekaisaran Han ini. Contohnya seperti keluarga kerajaan atau para pendekar legenda. Ada yang mengatakan bahwa di Kekaisaran Han ini hanya memiliki 3 buah cincin penyimpanan yang mana ketiga cincin tersebut dimiliki oleh Kaisar Dekan selaku pemimpin Kekaisaran Han, keluarga Wei yang dapat cincin tersebut karena merupakan warisan serta Peninggalan leluhur keluarga Wei dan terakhir adalah seorang pendekar legenda yang masih dipertanyakan keberadaannya.
Apa mungkin Yin Wei ini memiliki hubungan khusus dengan sang legenda? Atau ia juga salah satu orang khusus kerajaan Phoenix? Memikirkan itu keempatnya menjadi pusing dan hanya diam untuk menerima keterkejutan.
“Berhenti! Aku merasakan sesuatu!” ucap Hu Qixuan memperingati mereka semua.
“Cepat bersembunyi disemak, jangan mengeluarkan suara apapun!” lanjutnya lagi mengajak mereka bersembunyi.
Mereka semua bersembunyi di sebuah semak belukar yang memang sangat tebal. Tak lama setelahnya, ada seekor singa besar melangkah pelan melewati jalan mereka tadi. Namun anehnya singa itu seolah bisa mengetahui keberadaan seseorang. Ia melihat sekelilingnya dengan tatapan curiga.
“Siapapun kau! Keluarlah sebelum aku yang menemukanmu!” ucap Singa itu dengan bahasa manusia. Ohh ini sangat mengejutkan mereka.
“Ap-a itu yang di-nama-kan binatang roh suci?” gumam Lee Changyi. Teman-temannya mengumpat keras kepada pria itu. Betapa cerobohnya dia? Berani bergumam pelan dihadapan seekor binatang roh suci.
Catatan:
Ada beberapa jenis binatang dia dalam novel ini.
-Binatang Roh, merupakan binatang yang mampu berevolusi atau meningkatkan kekuatan layaknya manusia. Binatang ini juga merupakan jenis binatang yang gemar dicari oleh para pemburu atau para pendekar, bahkan pihak kerajaan. Sebab selain mendapatkan banyak manfaat dari daging yang dikonsumsi mereka juga akan mendapatkan kulit bintang yang berkualitas dan mustika yang berguna meningkatkan kekuatan atau bisa dijadikan untuk bahan dasar pil atau yang lainnya.
-Binatang Roh Suci, merupakan binatang yang lebih istimewa daripada binatang roh biasa. Karena binatang Roh Suci ini mampu berbicara dengan bahasa manusia. Jenis ini juga memiliki kekuatan dan kecerdasan yang lebih tinggi dan lebih baik daripada binatang roh biasa.
Baca terus dan nantikan episode selanjutnya >>>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Ndut
uuup
2022-11-09
0
maestuti dewi saraswati
lanjut... tambah serru
2021-05-20
0
Om Zis
Sabar banget kamu thor,mau ngejelasin apa itu kultivasi,binatang roh,binatang roh suci,dll...jadi keterusan nge like nih...
2021-01-11
8