Airy dan Arva sedang mencerna hal yang baru mereka alami di sekolah barusan, ternyata bukan hanya mereka berdua yang memiliki kekuatan elemen.
“Gue masih gak percaya, kalo kita bisa ketemu sesama kekuatan” ujar Arva membuka pembicaraan
“kalo gue lebih heran sama mata petir itu Va” sahut Airy, memang sedikit Jealous bagi Arva, tetapi ini bukan waktu yang tepat. Kemudian Arva mendekati Airy, “kenapa sama dia? Apa ada hal yang Lo curigai?”
“curiga si gak Va, tapi aneh aja, soalnya gue kayak punya ikatan sama dia” jawab Airy
“kita cari tau yuk Va” lanjut Airy
“Gak!” dengan singkat Arva menjawab cepat
“Ih Va, mungkin aja ini misi kita kan” Airy mencoba meyakinkan Arva
“Tapi Ry, ini mungkin bakal bahaya buat kita, udah ya mending kita bakal kayak biasanya sewaktu kita SD sama SMP” jelas Arva tetap pada pendiriannya.
“Va, ayolah, lagi kita bukan cuman berdua. Ada Jenggala sama Zinnia juga kan, kita ajak mereka juga buat cari tau. Please Va” Airy tetap mencoba memohon Arva untuk ikut mencari tahu soal mata petir itu.
Tiba tiba handphone mereka berdua berbunyi, memunculkan satu notifikasi.
Airy tersenyum kearah Arva, “semesta mendukung gue kan Va, so, let’s go Va!”
...-Tier Collosus-...
Sembari menunggu perempuan yang masih dengan rambut kepang nya itu meminum secangkir teh dingin yang telah disiapkan oleh asisten rumah tangga.
"mereka mana si?" tanya kepada diri sendiri, kemudian dirinya berdiri kearah balkon. Arah matanya mulai melihat ke setiap tanaman yang ada dirumahnya.
"bilang sama mereka, suruh buruan" seakan itu adalah sebuah perintah, tanaman itu seakan mematuhinya, tidak lupa juga dirinya mengucapkan terima kasih.
Tiba tiba saat hendak ingin duduk tanah seketika bergoyang, "waduh, kenapa ini?"
"jangan bilang ini kerjaannya si Jeng" lanjutnya
"loh kamu mau kemana Gal? Kamu baru pulang loh" ujar Dewi bertanya saat melihat anaknya, Jenggala sedang memakai sepatu
"ada urusan negara yang harus Gala laksanakan Mi" jawab Jenggala
"Gala, Mami serius tau"
"Aku mau bertemu mereka Mi, nanti sehabis urusan aku kelar, aku akan bawa mereka. Udah ya, Gala pamit dulu, assalamualaikum mami cantik" selepas berpamitan, Gala langsung menuju ke motornya dan bersiap menuju kerumah yang telah di share.
Ditengah perjalan, ada tanaman rambat yang menghentikan langkahnya, tiba tiba saja tanaman itu mengeluarkan suara yang mengharuskan dirinya lebih cepat.
Tentu saja Jenggala tahu siapa suara yang baru saja dia dengar, dengan akal pintarnya, Jenggala tidak ingin kalah juga, dirinya mulai memejamkan mata dan seketika tanah meresponnya.
Jenggala terkekeh, "gue tebak, pasti dia lagi jengkel"
"Ry, tunggu" Arva mencoba menghentikan Airy ditengah perjalanannya mereka
"kenapa lagi si Va?" tanya Airy yang sudah jengkel
"Ry, terlalu bahaya kalo kita cari tau. Gue gak pengen Lo kenapa kenapa, tolong Ry Lo pikir pikir lagi keputusan Lo ini!" seru Arva, tentu bukan tanpa alasan Arva melarang Airy, kejadian di masa lalu mereka yang membuat Arva selalu hati hati jika ingin menggunakan kekuatannya itu.
"Va, kita ini udah SMA, dan bukan lagi bocah SD ataupun SMP. Gue tau Va, gue tau Lo masih takut untuk keluar dari zona kita, tapi ayolah Va, kita juga harus jadi diri kita sendiri" ujar Airy mencoba menjelaskan semua
Arva terdiam sejenak, "Ry, tapi Lo gak tau seberapa bahaya yang bakal Lo hadapi nantinya"
"Terus gue bakal diem aja kalo sampe terjadi sesuatu sama dunia ini Va? Asal Lo tau ya Va, gue cape sebenarnya, gue juga pengen jadi anak anak pada umumnya. Tapi, tapi takdir berkata lain, gue, Lo dan bahkan Jenggala sama Zinnia kita punya kekuatan yang mereka semua gak punya. Oke, kalo emang Lo gak mau ikut, gue sendiri yang bakal pergi" tetapi tangan Airy dicegah oleh Arva
"gue ikut" kalimat itu menggambarkan senyum di wajah Airy
Tiba tiba mereka mendengar suara dari tanaman sekitar, tentu mereka mengenal juga suara itu. Saat Airy hendak ingin membalas pesan itu, lagi lagi dicegah oleh Arva, "jangan gunain di sini, terlalu bahaya"
Setelah beberapa waktu untuk ditempuh, Jenggala sampai ditempat tujuan yang tidak lain adalah rumah dari Zinnia.
"heh, Jeng! Lo kan yang tadi goyangin tanah?" seru Zinnia saat melihat Jenggala yang sedang memarkirkan motornya.
"iya, abisnya Lo bawel" jawab Jenggala santai
"guys?" Airy dan Arva juga kini telah sampai
"ada apa si?" tanya Arva
"nih Lo tanya aja sama si Jeng, dia goyangin tanah gila, rumah gue sampe geter gitu" Zinnia menjawab dengan kesal
Airy terkekeh, "ya lagi Lo gak sabaran, Lo juga samanya lagi ngirim tanaman rambat buat ngabarin"
"iya si emang gue yang kirim duluan"
"yaudah, ayo dimana ini kita ngobrolnya?"tanya Jenggala kepada Zinnia
"eh iya, itu di rumah pohon punya gue" jawab Zinnia sembari menunjuk kearah rumah pohon miliknya.
Mereka berempat pun menuju kerumah pohon itu, dan mencari tempat duduk masing masing.
"keren juga ya Lo punya rumah pohon gini" ujar Airy memuji
"ini itu hadiah dari ayah gue pas gue ultah ke lima belas kemarin" sahut Zinnia
Airy, Arva dan Jenggala hanya mengangguk, "eh iya, kenapa Lo ajak kita ketemuan?" tanya Jenggala
"buat bahas mata petir yang dimaksud sama Airy, emangnya Lo gak penasaran apa?" jawab Zinnia dan kembali bertanya
Jenggala melihat Airy, "oh iya gimana? Apa dia juga pake gelang yang sama kayak kita?"
Airy hanya bisa menggelengkan kepalanya, "tapi Lo tau gak si, gue kayak punya ikatan sama dia"
"ikatan gimana?" tanya Zinnia dan Jenggala bersama
"gue sendiri aja bingung sebenarnya, mangkanya gue mau ikut kumpul begini. Walaupun tadi ada sedikit cekcok nih sama Larva!" seru Airy sarkas
"Ih jahat banget Lo, nama kembaran sendiri di ganti" ledek Zinnia
"ya abisnya dia nyebelin, padahal gue itu penasaran banget, cuman dia bilang bahaya lah inilah itulah, kita kan udah SMA ya berarti berhak dong" Airy mencoba mencari pembelaan
"tapi apa yang di omongin Arva bener juga kok Ry, kemungkinan bahaya itu pasti ada. Tapi gue juga gak setuju kalo kita tetep diam di atas rasa penasaran" ujar Jenggala yang tidak memihak ke siapapun
"gue juga mikirnya gitu Gal, tapi gue takut kejadian gue sama Airy itu ke ulang lagi" sahut Arva
"emangnya kejadian apa?" kini Zinnia penasaran dengan apa yang pernah Arva dan Airy alami,
"ceritanya panjang, tapi bakal gue per singkat aja. Dulu sewaktu gue sama Airy masih SMP, tiba tiba untuk pertama kalinya gelang kita berdua menyala. Kita ikutin tanda panah yang juga ikut muncul pas itu, dan saat kita udah ke tempat posisi itu berada, ada segerombolan preman yang lagi mencoba untuk menculik anak kecil"
"jelas saat itu kita bingung harus apa, dan saat itu juga tiba tiba Airy nangis, hujan pun turun. preman itu bingung kenapa hujan, padahal hari itu cerah. Terus mereka melihat ke arah gue sama Airy, mereka samperin kita. Dengan cepat juga kita lari sekuat tenaga, dan pas ada di perempatan jalan ada bus yang lagi melintas. Bus itu gak nabrak kita, melainkan preman itu. Padahal kalo secara logika yang seharusnya ketabrak itu kita, tapi anehnya cahaya itu muncul dan seperti membalikkan posisi. Nah sejak hari itu, gue sama Airy gak pernah nunjukin kekuatan kita lagi kalo emang lagi gak kepepet"
...-Rumah Pohon Zinnia-...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
GaRis.Purnama
wahh .. ceritanya keren... nanti lanjut lagi
2023-12-04
1