Karena kesal tidak menemukan handuk yang biasa dia pakai, dia pun terpaksa mengambil handuk yang baru setelah itu dia langsung masuk kedalam kamar mandi.
Beberapa saat kemudian Chika keluar dari kamar mandi dia langsung menuju lemari pakaian dan mengambil pakaian yang tadi malam di berikan oleh sang bunda untuk dirinya.
Setelah itu dia langsung memakai nya, setelah selesai dia berjalan menuju meja rias untuk berdandan.
" Sudah lah begini saja, kalau terlalu cantik yang ada nanti orang itu naksir aku lagi!?" ucap Chika sambil melihat penampilan di cermin.
Setelah selesai, Chika langsung keluar kamar dan menemui bunda nya dan yang lain.
" Nah! Itu dia anak nya sudah keluar " kata Fero saat melihat Chika berjalan ke arah mereka.
Chika berjalan kearah kakak nya sambil tersenyum.
Padahal dalam hati nya berkata " Malas banget aku tuh! Mau ketemu dengan mereka ".
" Kenapa sih mereka benaran datang kesini! Padahal kan aku belum pingin menikah!" gumam Chika.
" Apalagi menikah dengan orang yang baru aku temui kemarin! Itu pun karena tidak sengaja ketemu nya!" kesal Chika dalam hati.
Sesampainya di ruang tamu, Chika langsung bersalaman dengan Arjun dan keluarga nya.
" Duduk sini sayang " ucap bunda Novi sambil menepuk kursi kosong di sebelah nya.
" Iya bunda " jawab Chika sambil menganggukkan kepalanya.
Setelah menjawab, Chika langsung berjalan kearah sang bunda dan langsung mendaratkan pantat nya di kursi samping sang bunda.
" Masya allah, kamu cantik sekali Chika " puji bu Veni.
" Terimakasih tante. Tante hari ini juga sangat cantik " ucap Chika sambil tersenyum manis.
Lebih tepatnya senyuman yang di paksakan.
" Jadi ini perempuan yang akan menjadi istri ku setelah dia berpenampilan rapih?!"ujar Arjun dalam hati sambil sekali-kali mencuri pandang.
" Meskipun kemarin pakaian nya sedikit basah terkena hujan tapi tetap terlihat cantik, sama seperti hari ini " batin Arjun sambil melihat ke arah Chika.
Tanpa sengaja manik mata mereka berdua saling bertemu, hal itu membuat kedua nya langsung mengalihkan pandangannya kearah lain.
" Maaf sebelumnya nya pak, bu. Sebelum kita membahas hal yang lain bagaimana jika kita makan terlebih dulu, agar mengobrol nanti kita bisa santai!?" ucap bunda Novi.
" Kebetulan tadi pagi Chika memasak makanan yang lumayan banyak, kata nya untuk menyambut kedatangan keluarga calon suami nya" ucap bunda Novi lagi.
Mendengar itu, Chika langsung melebarkan matanya karena terkejut mendengar penuturan sang bunda.
" Bunda bohong tan, yang dikatakan bunda itu tidak benar tan, aku saja tidak bisa memasak " sarkas Chika.
" Aku tadi saja cuman membantu bunda potong sayuran nya doang" imbuh nya.
Mendengar ucapan sang putri, bu Novi hanya tersenyum, lalu beliau berkata " Daripada hanya mendengarkan ucapan Chika, lebih baik sekarang kita pergi ke meja makan saja, mari pak, bu, nak Arjun ".
Chika terlihat sangat kesal dengan ucapan sang bunda, dia pun langsung mengerucutkan bibirnya.
Arjun yang melihat ekspresi kesal calon istri nya pun tersenyum sambil berkata dalam hati " Lucu banget sih kalau sedang kesal ".
Kini mereka sudah sampai di meja makan.
" Wah! Banyak sekali makanan bu, saya jadi merasa tidak enak bu sudah merepotkan bu Novi dan Chika " ucap bu Veni.
" Tidak kok bu, sama sekali tidak merepotkan " ucap bu Novi sambil tersenyum.
Mereka semua langsung duduk, Chika memilih duduk di samping sang bunda.
" Wah! Ternyata ada makanan kesukaan kamu juga Jun " kata bu Veni begitu melihat makanan yang tersaji di atas meja.
Mendengar itu, Arjun langsung mengedarkan pandangannya ke makanan yang tersaji di atas meja makan.
" Kalau boleh tante tahu, makanan kesukaan nak Arjun memang apa?" tanya bu Novi melihat kearah laki-laki yang ada di depan nya.
Yah! Posisi Arjun tepat berada di depan Chika.
" Makanan kesukaan Arjun cumi-cumi asam manis tante " jawab Arjun.
" Loh! Kok bisa sama dengan Chika! Makanan kesukaan Chika juga cumi-cumi asam manis" ucap bu Novi.
" Wah!! Bisa sama begitu ya, jangan-jangan kalian berdua memang jodoh!" celetuk Fero.
Mendengar ucapan kakak nya, Chika langsung memberikan tatapan tajam kepada kakaknya.
" Kamu kenapa dik, memang kakak salah ngomong?!" ucap Fero santai.
" Awas saja kamu kak, aku akan beri pelajaran nanti!!" ucap Chika dalam hati kesal.
" Kalau saja sedang tidak ada tamu, aku pukul kamu kak" ujar Chika dalam hati kesal.
Saat Chika sedang mencari cara untuk membalas sang kakak, tiba-tiba muncul sebuah ide
" Aha!! Aku tahu caranya, tunggu pembalasanku kak!" ucap Chika dalam hati sambil tersenyum.
Chika berpura-pura menjatuhkan sesuatu.
" Aduh! Pakai jatuh lagi!" kata Chika.
" Ada apa Chika? " tanya bunda Novi.
" Itu bun, apa sih nama nya Chika lupa!" jawab Chika sambil berpura-pura mengingat-ingat sesuatu.
" Memang apa yang jatuh? " tanya bunda.
" Aku jawab apa ya? Ayo Chika berpikir!!" ucap Chika dalam hati.
" Aha!! Aku ada ide!!" seru Chika dalam hati.
" Chika! Kok diam saja?" ucap sang bunda sambil menyenggol lengan Chika.
" Iya bunda, ada apa?" jawab Chika .
" Memang tadi apa yang jatuh?" tanya bunda.
" Jepit rambut Chika bun, yang jatuh " jawab Chika.
" Oh! Jepit rambut, bunda kira apa yang jatuh!?" ujar bunda.
Chika menanggapi hal itu dengan tersenyum sambil mengusap leher nya yang tidak gatal.
Bu Novi kembali mengobrol dengan pak Habibi dan bu Veni. Sedangkan Chika langsung menjalankan misinya untuk mengerjai sang kakak.
Disaat Chika sedang menjalankan misinya, Fero sedang mengobrol dengan Arjun. Sehingga dia tidak menyadari apa yang dilakukan oleh sang adik.
" Perfect!!" ucap Chika lirih.
Setelah selesai, Chika langsung duduk kembali dan melanjutkan makannya.
Kini mereka semua sudah selesai makan, Chika membawa piring kotor ke dapur dan langsung mencuci nya.
Setelah selesai, Chika merapikan meja makan. Disana hanya tersisa Fero dan Arjun saja yang masih asik mengobrol.
Sedangkan Chika sedang asik di dapur, dia makan kue yang ada di dalam kulkas. Kue itu sengaja di simpan oleh sang bunda karena beliau jika anak perempuan nya sangat menyukai kue buatan nya.
Setelah selesai makan kue, Chika berjalan melewati kakak nya dan Arjun.
" Chika! " panggil Fero.
" Iya. Ada apa kak?" jawab Chika sambil menoleh.
" Sini duduk! Ada yang ingin kak Fero bicarakan dengan kalian berdua!" kata Fero.
Mau tidak mau, Chika menuruti perkataan sang kakak.
Dia duduk berhadapan dengan Arjun.
" Mau bicara apa kak?" tanya Chika sambil meletakkan kedua tangannya di atas meja.
" Kakak cuman ingin berpesan kepada kalian berdua, jangan sampai bunda mengetahui alasan kalian berdua menikah " ucap Fero.
" Memang kenapa kak?" tanya Arjun penasaran.
" Itu karena, aku tidak mau bunda merasa telah gagal mendidik anak-anak nya, sehingga anaknya bisa di tangkap satpam dan di paksa untuk menikah " jawab Fero.
Mendengar jawaban Fero, Arjun hanya mengangguk kepalanya.
" Kakak tahu kalau pernikahan ini bukan lah kemauan kalian berdua, tapi kakak minta tolong kalau di hadapan orang tua kita masing-masing kalian berdua harus bersikap seperti suami istri yang saling mencintai" pesan Fero.
" Kenapa harus begitu kak, bukan nya itu sama saja kita berbohong kepada mereka semua?!" ujar Chika.
" Yang kamu katakan memang benar dik! Tapi, masa iya kalian berdua bersikap seperti orang asing di hadapan orang tua kita. Yang ada nanti mereka akan berpikir jika kalian berdua tidak bahagia " ujar Fero.
" Memang itu kenyataan nya kan kak! Mungkin.." belum selesai Chika berkata, Fero menimpali nya" Arjun! Nama nya Arjun dik!".
" Iya kak. Aku kan tidak tahu nama nya " ucap Chika.
" Maka nya kenalan, biar kenal. Nama nya Arjun, dia seorang dokter " kata Fero memperkenalkan Arjun kepada adiknya.
Chika berdecak kesal karena ulahnya kakak nya.
" Iya-iya, kenalkan nama ku Chika pak dokter " ucap Chika sambil mengulurkan tangannya.
Arjun menyambut uluran tangan Chika, lalu dia berkata " Arjun " sambil tersenyum.
" Kenapa senyum nya manis banget sih?!" ucap Chika dalam hati.
Dia langsung menarik tangan nya.
Setelah itu Chika langsung berdiri sambil berkata " Aku pergi ke kamar dulu kak "sambil pergi.
Fero yang melihat adik nya pergi pun langsung berdiri, dan bersiap mengejar nya. Namum....
Bruk!!!
Fero terjatuh dengan suara yang lumayan keras.
Chika yang mendengar suara pun langsung menghentikan langkahnya dan berbalik.
Pppfffttt... Hhahahahaha...
Chika yang melihat kakak nya jatuh pun tidak bisa menahan tawanya.
Fero yang mendengar suara tertawa dari adik nya langsung paham dan berteriak...
" Chika!!!! Pasti ini semua ulah nya kamu. Kan?!".
Chika berhenti tertawa, dia berkata " Iya. Itu memang ulah ku! Siapa suruh kak Fero membuat aku kesal ".
Setelah mengatakan itu dia pergi sambil tertawa.
Arjun yang menyaksikan kakak beradik yang sedang menjahili satu sama lain pun hanya tersenyum.
Lebih tepatnya dia merasa tidak enak jika dia ikutan tertawa terbahak-bahak seperti yang Chika lakukan.
" Sini kak, aku bantu berdiri " ucap Arjun sambil mengulurkan tangannya.
Setelah melepaskan ikatan yang membuat nya jatuh, dia berdiri sambil di bantu oleh Arjun.
Model celana yang di pakai Fero itu celana yang terdapat banyak kain yang seperti tali, sehingga memudahkan Chika untuk menjalankan misinya tadi.
" Terimakasih Arjun " ucap Fero.
" Iya kak. Sama-sama " jawab Arjun sambil menganggukkan kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments