Chapter 3

Setelah Chika dan Fero sudah selesai mengemasi barang-barang mereka, mereka langsung bergegas pulang ke rumah orang tua nya.

2 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di depan rumah orang tua nya.

Mereka langsung turun dari motor dan langsung berjalan menuju pintu rumah orang tua mereka.

" Assalamualaikum, bunda " ucap Chika dan Fero bersama.

" Walaikumsalam " terdengar suara seorang wanita dari dalam rumah.

Klek!

Terdengar suara seseorang membuka pintu, dan saat pintu itu terbuka ada seorang wanita berdiri di depan pintu dengan ekspresi terkejut saat melihat kedua buah hati nya ada di hadapannya.

" Chika! Fero! " kata wanita tersebut sambil memeluk kedua anaknya.

Fero dan Chika langsung membalas pelukan hangat sang bunda.

Setelah puas memeluk kedua anaknya, bu Alma mengajak mereka masuk " Ayo masuk!! Di luar dingin ".

Fero hanya mengangguk dan langsung masuk kedalam rumah.

" Kita pergi ke kamar dulu ya bun " ucap Fero.

" Iya, kalian sudah makan?" jawab sang bunda.

" Belum bun " kata Chika sambil menggelengkan kepalanya.

" Yasudah! Setelah kalian menaruh tas kalian, kita makan malam bersama " kata sang bunda.

" Baik bunda " jawab Chika dan Fero bersama.

Setelah itu mereka berdua langsung pergi ke kamar masing-masing untuk menaruh tas mereka.

Sesampainya di dalam kamar Chika duduk di tepi tempat tidur, sambil berkata " Nanti kalau bunda tanya kenapa aku pulang, aku harus menjawab apa ya?!".

" Masa iya aku jawab, aku pulang karena tadi aku tadi di tangkap oleh security dan di paksa menikah dengan laki-laki yang aku tidak kenal!" ucap Chika.

" Iya tidak mungkin dong! Aku ngomong begitu ke bunda. Yang ada nanti bunda terkena serangan jantung!!" ujar Chika.

Saat Hanum sedang sibuk bicara sendiri, tiba-tiba....

Klek!

Terdengar suara seseorang membuka pintu kamar nya.

Hal itu membuat Chika terkejut dan bertanya-tanya dalam hati " Itu siapa yang membuka pintu? Jangan itu bunda!" .

" waduh!!! Kalau itu memang benar bunda, gawat dong! " ucap Chika dalam hati.

Wajah Chika sudah terlihat sangat pucat, saat mendengar langkah kaki seseorang masuk kedalam kamar nya.

" Ya tuhan, semoga saja itu bukan bunda " Chika berdoa dalam hati.

" Kamu kenapa dik? Kok wajah kamu sangat pucat! Kamu sakit?" tanya seseorang sambil berjalan menuju arahnya.

Chika yang hapal betul dengan pemilik suara itu pun langsung mengucapkan syukur " Alhamdulillah, ternyata kak Fero, aku kira tadi bunda ".

" Memang kenapa kalau bunda yang masuk?" tanya Fero penasaran.

Chika hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya berkali-kali.

Hal itu membuat Fero semakin curiga kepada adik satu-satunya itu.

" Ayo jujur! Kamu pasti sedang menyembunyikan sesuatu kan?!" kata Fero dengan tatapan menyelidik.

" Tidak kok kak " jawab Chika sambil menggelengkan kepalanya.

 " Jangan bohong! Kakak tahu kamu pasti sedang menyembunyikan sesuatu dari kakak. Kan?!" ujar Fero dengan tatapan menyelidik.

Chika yang mendapat tatapan mata dari kakak nya pun langsung menyerah, lalu dia berkata " Iya-iya, aku menyerah! Kakak yang menang ".

Mendengar itu Fero langsung berkata " Nah! Benar kan dugaan ku!".

" Sekarang kamu cerita dengan kakak, sebenarnya ada apa?!" ucap Fero lembut.

" Sebenarnya tadi itu aku sedang memikirkan bagaimana jika nanti bunda bertanya kepada kita kak " jawab Chika.

" Bertanya tentang kenapa kita pulang?" sahut Fero.

" Iya kak " jawab Chika sambil menganggukkan kepala.

" Kamu tenang saja, itu masalah itu kakak sudah menyiapkan semuanya. Jadi, kamu tenang saja. Oke!?" ujar Fero.

" Maksud kak Fero apa?" tanya Chika bingung.

" Jangan bilang kalau kak Fero akan mengatakan kalau aku di tangkap security dan di paksa menikah dengan laki-laki yang tidak aku kenal. Iya kak!?" lanjut Chika.

" Iya tidak begitu juga dik " jawab Fero.

" Terus, kalau tidak begitu. Terus bagaimana cara nya kak?!" kata Chika penasaran.

" Rahasia! Nanti kamu juga akan segera mengetahui nya" jawab Fero.

Hal itu membuat Chika semakin merasa penasaran.

" Cepat beritahu kak!" rengek Chika.

Saat Chika sedang merengek meminta kakak nya memberitahu rencana nya, tiba-tiba...

" Beritahu tentang apa? ".

Mendengar suara seseorang yang bertanya kepada mereka, membuat kakak beradik itu langsung menoleh ke arah sumber suara.

" Bunda!!" mereka berdua terkejut melihat sang bunda tengah berdiri di ambang pintu bersama dengan seorang wanita yang tengah hamil.

" Bunda sejak kapan berdiri di sana?" tanya Fero dan Chika bersamaan dengan ekspresi terkejut dan takut.

" Belum lama. Kenapa ekspresi wajah kalian seperti itu ?" ucap sang bunda.

" Persis seperti habis melihat hantu!" sahut wanita yang berada disamping bunda mereka.

Mendengar itu sontak membuat Fero dan Chika langsung melihat wajah satu sama lain, kemudian...

HAHAHHAHAHAHAHAHAHA

Fero dan Chika tertawa terbahak-bahak untuk menepis tuduhan wanita tersebut.

" Kak Jihan ada-ada saja! Masa wajah kita di bilang seperti habis melihat hantu. Ya kan kak?!" kata Chika menepis tuduhan yang bernama Jihan.

" Iya-iya dik, kakak kamu ada-ada saja, hahaha " sahut Fero sambil tertawa.

" Siapa bilang wajah kita seperti habis melihat hantu, orang kita tadi sedang latihan akting kok!" kata Fero sambil merangkul Chika.

" Iya kak, orang kita tadi sedang latihan akting " jawab Chika membenarkan perkataan Fero.

" Akting?? Akting apa?!" kata bunda dan Jihan bingung.

" Iya.. Akting seperti tadi " jawab Fero sedapat nya.

" Oh! " jawab sang bunda.

" Bunda dan kak Jihan ada apa? Kok tumben datang ke kamar ku berbarengan?" tanya Chika penasaran.

" Kita cuman mau mengajak kalian berdua untuk makan malam " jawab sang bunda.

" Huh! Akhirnya, selamat " ucap Chika dan Fero dalam hati.

" Oh! Yasudah, ayo kita makan!" kata Fero sambil berjalan menggandeng tangan sang istri.

Sedangkan Chika menggandeng tangan sang bunda.

Mereka semua langsung pergi ke meja makan.

Sesampainya di meja makan mereka makan dengan hening yang terdengar hanya suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradu.

Setelah selesai makan seperti biasa nya Chika membantu bunda dan kakak ipar nya mencuci piring di dapur.

Setelah selesai, mereka langsung pergi ke ruang keluarga untuk bersantai dan mengobrol santai.

Saat di ruang keluarga, Fero dan Chika saling bertatapan memberikan kode antara satu sama lain.

Sang bunda yang curiga dengan kedua putra nya pun langsung bertanya " Sebenarnya kalian ini kenapa? Kok sejak tadi bunda perhatikan kalian itu seperti sedang memberikan kode! ".

Mereka berdua terkejut mendengar pertanyaan bunda nya, lalu Fero menjawab " Tidak ada apa-apa kok bun, cuman kemarin ada laki-laki yang mau melamar Chika tapi, Chika malu mau bilang dengan bunda ".

" Jadi ini, rencana yang kak Fero katakan tadi!?" ujar Chika dalam hati.

" Melamar Chika? Siapa itu Fer?" kata bund terkejut mendengar jawaban si sulung.

" Nama nya Arjun bun, dia laki-laki yang baik dan dari keluarga yang baik juga kok bun " jawab Fero.

" Kamu kenal dengan orang tua nya Arjun-Arjun itu, Fer?!" tanya sang bunda serius.

" Iya bun, Fero kenal dengan orang tua nya Arjun dan mereka bilang kalau besok mereka akan datang ke rumah kita untuk melamar Chika " jawab Fero.

" Apakah bunda setuju jika Chika menikah dengan Arjun?" tanya Fero.

" Kalau bunda sih setuju-setuju saja kalau Arjun menikah dengan Chika, asalkan Arjun itu baik, sayang dan bisa menjaga serta melindungi putri bungsu bunda yang satu ini " jawab sang bunda sambil memeluk Chika.

Chika terkejut mendengar jawaban dari sang bunda, yang mengatakan bahwa beliau setuju jika dia menikah dengan laki-laki itu.

Terpopuler

Comments

Akhiruddin batubara

Akhiruddin batubara

Ceritamu bagus banget thor, jangan lupa mqmpir di novel pertama ku yaa/Grin//Grin/

2024-08-14

0

queensurya87

queensurya87

semangat nulis nya author 👍

2023-12-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!