Chapter 4

" Apakah bunda setuju jika Chika menikah dengan Arjun?" tanya Fero.

" Kalau bunda sih setuju-setuju saja kalau Arjun menikah dengan Chika, asalkan Arjun itu baik, sayang dan bisa menjaga serta melindungi putri bungsu bunda yang satu ini " jawab sang bunda sambil memeluk Chika.

Chika terkejut mendengar jawaban dari sang bunda, yang mengatakan bahwa beliau setuju jika dia menikah dengan laki-laki itu.

" Yang benar saja! Masa bunda langsung bilang setuju aku menikah dengan laki-laki yang bunda sendiri saja belum ketemu?!" ucap Hanum dalam hati kesal.

" Aku mau pergi ke kamar dulu bun, sudah mengantuk " ucap Chika bohong.

" Yasudah, selamat istirahat ya sayang nya bunda " kata sang bunda.

Chika menjawab nya dengan anggukan dan senyuman, setelah itu dia langsung pergi meninggalkan bunda dan kakak nya.

Sesampainya di dalam kamar, Chika langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

" Kenapa sih, hidup ku sial banget! Baru saja mau melamar pekerjaan, eh! Malah di tangkap security dan di suruh menikah dengan orang yang tidak aku kenal!!" kesal Chika.

" Siallll!!" kesal Chika sambil memukul-mukul bantal.

Huft!

Chika menghela napas berat, setelah itu dia memutuskan untuk tidur.

Keesokan harinya.

Seperti biasa Chika bangun tidur langsung pergi ke dapur.

" Pagi bunda " sapa Chika

" Pagi juga sayang " ucap sang bunda.

" Bunda mau memasak apa? " tanya Chika.

" Bunda mau memasak sup daging, sup ayam ,cumi asam manis, ayam pedas manis, terus tumis kangkung " jawab sang bunda.

" Kok menu nya banyak banget bun?" tanya Chika

" Kan hari ini suami kamu dan orang tua nya mau datang jadi, bunda harus memasak makanan yang banyak untuk menjamu mereka " jawab sang bunda.

" Tidak hanya menu makanan yang bunda buat untuk mereka, tapi bunda juga sudah membuat kue untuk mereka " imbuh nya.

Acha terkejut mendengar jawaban dari bunda nya.

" Bunda antusias banget mau menyambut kedatangan keluarga orang itu padahal, bunda tidak belum tahu bagaimana rupa mereka?!" ujar Chika

" Bunda yakin pasti calon suami kamu itu tampan, soalnya mana mau kamu menikah dengan laki-laki yang tidak tampan " jawab sang bunda.

" Calon suami? Heh! Kita saja terpaksa menikah " ujar Chika dalam hati.

" Kalau bukan karena di kira sedang berbuat mesum oleh satpam sialan itu, mana mau aku menikah dengan orang itu! " batin Chika

" Semoga saja orang itu dan keluarga nya tidak memberitahu bunda tentang masalah yang sebenarnya terjadi, amin" batin Chika

Sang bunda yang melihat Acha melamun pun langsung menyenggol lengan Chika sambil berkata " Malah melamun! ".

" Ada apa bunda? " tanya Chika terkejut.

" Bunda tahu, pasti kamu sedang membayangkan saat ini calon suami kamu sedang apa kan?!" kata sang bunda.

" Ih! Bunda sok tahu!" ucap Chika sambil mengambil air minum.

" Bunda bukan tidak sok tahu Chika. Kan bunda pernah muda jadi, bunda tahu apa yang ada di pikiran kamu itu" kata sang bunda.

" Tapi kali ini tebakan bunda salah! Karena yang ada di pikiran ku sekarang adalah kapan makanan nya matang, karena aku sudah lapar banget " kata Chika sambil memegangi perutnya.

" Maka nya kamu juga membantu bunda memasak dong, biar masakannya cepat matang!" ujar sang bunda.

" Malas bun, Acha mau joging saja!" jawab Chika

" Eh! Enak saja mau joging. Tidak bisa! Kamu harus membantu bunda memasak!" kata sang bunda tegas.

" Tidak mau bunda " ucap Chika

" Pokoknya kamu harus memasak bersama bunda di sini! Agar calon suami kamu tahu masakan calon istri nya itu enak atau tidak!" kata sang bunda sambil memegangi tangan Acha agar tidak pergi.

" Bunda tolong lepasin tangan nya dong. Aku mau ke toilet nih!" rengek Chika.

" Tidak! Kalau bunda lepaskan, pasti kamu akan kabur!" kata sang bunda.

" Tidak akan bun. Chika janji tidak akan kabur " ucap Chika sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V.

" Yasudah! Lepas tangan nya " kata sang bunda sambil melepaskan tangan nya.

" Terimakasih bunda cantik " ucap Chika sambil tersenyum manis.

Setelah mengucapkan itu, Chika langsung pergi meninggalkan sang bunda.

Tidak lama kemudian Chika kembali lagi.

" Halo bunda! " sapa Chika.

" Bunda kira kamu akan kabur sayang " ujar sang bunda.

" Tidak mungkin lah bunda, kan aku mau membantu bunda memasak " kata Chika.

Sang bunda tersenyum bahagia mendengar perkataan Chika.

" Apa nih yang bisa Chika bantu? " tanya Chika sudah memakai apron.

" Kamu potong-potong sayuran nya terus kamu cuci setelah itu kamu masukan kedalam panci itu ya" kata bunda.

" Siap bunda! Laksanakan!" kata Chika sambil hormat.

Lagi-lagi sang bunda di buat tersenyum dengan tingkah Chika.

Chika melakukan semua yang di katakan sang bunda, setelah selesai dia berkata kepada sang bunda " Sudah selesai bun, sup nya tinggal di cicipi rasanya sudah pas atau belum ".

" Cumi-cumi nya aku potong-potong ya bun" ucap Chika.

" Iya sayang, cumi-cumi kamu potong-potong terus nanti kamu masak ya" kata bunda.

" Siap bunda " kata Chika.

Kini Chika yang mengambil alih dapur sedangkan sang bunda hanya tinggal mencicipi masakan putri nya saja.

Dulu sebelum Chika pergi ke kota menyusul kakak nya, Chika yang selalu memasak dan sang bunda hanya bertugas untuk mencicipi nya saja.

Setelah berkutat dengan dapur selama 45 menit akhirnya semua hidangan sudah selesai, dan sudah di letakkan di atas meja makan.

" Bun, aku mandi dulu ya" pamit Chika.

" Iya sayang, jangan lupa berdandan yang cantik agar Arjun terpanah melihat anak bunda yang cantik " jawab bunda.

Chika hanya menjawab nya dengan anggukan kepala dan senyuman saja. Setelah itu dia langsung pergi ke kamar nya.

Sesampainya di dalam kamar, Chika tidak langsung mandi melainkan dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

" Begini banget nasib ku niat nya mau mencari pekerjaan eh, malah di grebek oleh satpam dan di suruh menikah dengan orang yang tidak aku kenal! Nasib-nasib!!" kata Chika sambil menatap langit-langit kamar.

" Semoga saja nanti keluarga laki-laki itu tidak mengatakan apapun soal masalah kemarin, jadi bunda tidak akan tahu" ucap Chika.

Cukup lama Chika meratapi nasibnya, hingga dia lupa niat nya sejak awal.

Tok tok tok!

" Dik! Kamu sudah selesai belum? Tamu nya sudah datang itu!" ucap Fero sambil mengetuk pintu kamar adiknya.

Chika yang mendengar teriakan sang kakak pun kelabakan sendiri.

" Apa? Kenapa cepat banget datang nya, aku saja belum mandi!" kata Chika terkejut.

" Iya kak, nanti aku akan keluar menemui mereka sendiri kak" teriak Chika dari dalam kamar.

" Handuk nya ada dimana lagi! Kenapa di saat genting seperti ini semua hilang!!" kata Chika sambil mondar-mandir mencari handuk.

Karena kesal tidak menemukan handuk yang biasa dia pakai, dia pun terpaksa mengambil handuk yang baru setelah itu dia langsung masuk kedalam kamar mandi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!