Nathan berjalan keluar dari kamar mandi sambil mengelap kepalanya, " Airnya segar sekali "
" Sudah selesai ? Kamu pakai saja bajumu dulu ya, Ely sedang mencari baju ganti untukmu " Ucap Bibi.
" Baik. Terima kasih banyak dan maaf sudah merepotkan kalian. " Ucap Nathan.
" Bukan masalah besar kok. Sebentar lagi makan malam, kamu tunggu Ely di ruang depan saja. " Ucap Bibi.
Nathan mengikuki arahan bibi dan pergi ke depan. tak lama kemudian Ely keluar dari salah satu pintu yang ada di situ sambil membawa baju ganti untuk Nathan.
" Terima Kasih Banyak, Maaf sudah merepotkanmu. " Ucap Nathan sambil mengambil baju itu.
" Tidak apa-apa kok. Santai saja. " Balas Ely.
Ely kemudian membawa Nathan menuju ke ruangan yang ada di belakang rumah.
" Ini kamarmu. rumah kami tidak terlalu besar dan tidak memiliki banyak ruangan dan hanya ini ruangan yang kosong. dulunya ini merupakan gudang tempat menyimpan barang-barang kami yang sudah tidak terpakai, Barang yang masih bagus sudah dijual dan yang tersisah hanya barang yang sudah tidak bisa di jual. tapi tenang saja, ini sudah di bersihkan dan cukup untuk di jadikan kamar tidur. " Ucap Ely sambil membuka pintu kamar itu.
" Wahh, Terima kasih banyak. Kalian sampai repot-repot begini. " Ucap Nathan.
Ely menjawab, " Sudah tidak apa-apa. Aku tahu, Mungkin aneh bahwa orang yang baru saling mengenal diperlakukan sebaik ini? Tidak usah berpikiran begitu. Mulai sekarang anggap saja ini rumahmu sendiri. "
Nathan merasa tidak enak karena kebaikan mereka. Dia smenggati pakaiannya dengan cepat dan pergi ke dapur.
" Pakaian itu ternyata sangat pas untukmu, Nathan. Duduk saja dulu, sebentar lagi makanannya siap. " Ucap bibi sambil melihat Nathan berjalan memasuki dapur.
" Terima Kasih Bi, Tapi biarkan aku membantu menyiapkan makan malamnya juga. Apakah ada yang bisa di bantu ? " Ucap Nathan.
" Ohh, kamu ingin membantu yahh. Hmm , kalau begitu kamu bantu Ely untuk menyiapkan meja makan saja. " Ucap bibi sambil memasak.
Nathan pun pergi membantu Ely.
Saat mata mereka bertatapan Nathan langsung bertanya, " Hai, Ada yang bisa aku lakukan? "
" Kenapa ? Kamu duduk saja, sebentar lagi beres kok. " Jawab Ely.
Nathan lanjut menjawab, " Tidak bisa. Setidaknya biarkan aku melakukan sesuatu untuk membalas kebaikan kalian. "
" Hmmm, Sebenarnya tidak perlu juga sih berpikir begitu. Baiklah. Pertama tolong bantu ambilkan piring yang
ada di lemari. " Ucap Ely yang secara terpaksa menerima bantuan Nathan.
Beberapa menit kemudian pekerjaan mereka sudah selesai. Bibi selesai memasak dan meja makan pun sudah siap.
" Aku kembali. " Suara Paman Jorgi yang baru saja kembali dari rumah kepala desa.
" Selamat Datang. Makanan sudah siap. kamu pergi mandi saja dulu. " Ucap Bibi.
Paman Jorgi pergi mandi sementara Nathan dan yang lain menunggu di meja makan.
" Ahhhh, Segarnyaaa. " Ucap Paman Jorgi yang berjalan ke meja makan. " Kelihatannya sangat enak. "
" Ia. " Ucap Bibi.
" Daging Wolfies? Bukannya itu hewan yang mati disampingku tadi ? " Batin Nathan.
Ely pun melanjutkan pembicaraan, " Tapi Ayah sangat beruntung karena bisa menemukan Wolfies. Bukanya mereka hewan yang sulit di temukan dan lebih aktif di malam hari ? Apakah ayah menemukan sarangnya? "
Paman Menjawab, " Ohh ayah belum cerita ya? Sebenarnya tadi ayah menemukan Wolfies ini tepat di samping
Nathan dan aku membawa mereka bersama-sama. "
" Sudah kuduga. " Batin Nathan
" Wahhhh apakah kamu yang mengalahkannya Nathan? Bagaimana caranya? Bagaimana ? " Ely bertanya dengan penuh antusias.
Bibi berdiri mengambil makanan kemudia berkata, “ Sudah, sudah. Ayo kita makan lebih dulu, kita bisa ngobrol lebih banyak setelah makan “
“ Baik…” Jawab Ely.
Nathan juga ikut mengambil makanan. Dia masih ragu untuk memakan daging Wolfies yang dia kalahkan itu karena sebelumnya dia belum pernah memakan hewan seperti itu sebelumnya.
Dia memberanikan diri untuk makan. Dia mengambil daging itu dan secara perlahan di masukan ke mulut lalu dikunyah.
“ Wahhh, Enak sekali. “ Nathan keceplosan bicara begitu tepat setelah menelan daging wolfies.
“ Ia kan? Istriku memang terbaik dalam hal memasak. “ Paman Jorgi berkata dengan bangga.
Beberapa menit kemudian, setelah semua selesai makan dan sudah membereskan meja makan, Mereka pendah tempat ke ruang tamu. Setalah semuanya duduk Ely kembali bertanya mengenai yang belum sempat di tanyakannya tadi, “ Jadi Bagaimana caranya kamu bisa mengalahkan Wolfies itu? Apakah dengan tangan kosong, Pedang, panah, atu mungkin dengan sihir? ”
" Sebenarnya aku juga tidak tahu, Aku tidak memiliki ingatan mengenai itu. " Jawab Nathan
" Maaf, aku lupa kalua kamu kehilangan ingatan. " Ucap Ely
" Tidak apa-apa kok. " Ucap Nathan.
" Ehh, Tunggu dulu, Dia bilang tadi sihir kan? Apakah didunia ini ada kekuatan begitu ya? " Batin Nathan.
" Ely, Apakah tadi kamu bilang Sihir ? " Tanya Nathan.
Ely menjawab, " Ia Sihir. “
“ Apakah kamu bisa menggunakannya? “ Tanya Nathan.
“ Aku Bisa. “ Ucap Ely sambil mengeluarkan sihir air dari tangannya. Selanjutnya dia lanjut mengeluarkan Sihir beratribut Angin dan Cahaya.
“ Wahh Hebat sekali. Kamu bisa memakai tiga sihir. “ Ucap Nathan yang terkagum melihat sihir.
Paman Jorgi memotong pembicaraan, “ Hebat kan? Tapi itu baru Jenis sihir dasar saja atau biasa di sebut sihir elemen. “
“ Apakah ada jenis sihir yang lain? “ Tanya Nathan.
Sambil mengobrol, Bibi mengeluarkan camilan untuk di makan Bersama-sama.
“ Ada. Jenis sihir terbagi menjadi 3, yang pertama sihir elemen, yang kedua sihir unik dan Sihir Gabungan. Ada tujuh tipe sihir element yaitu Api, Air, Bumi, Udara, Listrik, Cahaya, dan Kegelapan. Kemudian sihir yang diluar dari sihir elemen di sebut sihir unik. Sihir unik bisa berupa pengembangan dari sihir elemen atau jenis sihir yang tidak ada di elemen seperti sihir Besi, sihir Baru, Sihir Halilintar dan yang lainnya. Dan untuk sihir gabungan, seperti Namanya ini merupakan sihir yang menggabungkan beberapa sihir untuk melakukan serangan atau pun bertahan. Tapi ini sangat sulit karena butuh pengendalian energi sihir yang sangat bagus, makanya ini sering di lalukan oleh dua orang atau lebih, Ada juga yang bisa menggunakan sihir gabungan seorang diri tapi hanya sedikit saja yang bisa melakukannya. Kebanyakan orang hanya bisa menggunakan jenis sihir yang berbeda secara bergantian. “ Ucap Paman Jorgi menjelaskan tentang sihir ke Nathan.
“ Wahh, Sihir hebat sekali. “ Jawab Nathan.
“ apakah aku juga bisa menggunakannya? “ Lanjut tanya Nathan.
“ Semua orang bisa menggunakan sihir. Saat berusia 15 – 20 tahun pasti seseorang akan mendapatkan momen merasakan energi sihir dalam tubuhnya dan kemudian secara otomatis dia bisa menggunakan sihir. Ada banyak juga penyihir seperti Ely yang sudah mempunyai sihir sebelum berusia 15 tahun. “ Jawab Paman Jorgi.
Nathan semakin bersemangat karna mendengar ucapan paman Jorgi memberikan harapan padanya bahwa
dia bisa menggunakan Sihir.
“ Jadi aku hanya perlu menunggu ya. Jadi tidak sabar. Kira-kira sihir apa yang akan kugunakan pertama kali. “ Ucap Nathan.
Mereka melihat Nathan dan tersenyum karena tingkahnya seperti anak kecil yang di berikan hadiah. Nathan melihat mereka tersenyum merasa malu dan menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Saat mukanya tertutup sejenak, dia teringat sesuatu, “ Ngomong-ngomong Paman, Apakah Paman mengetahui sihir yang merubah sebangian tubuh? ”
Nathan teringat mengenai perubahan yang di alaminya saat melawan Wolfies tapi dia tidak tau apa yang membuatnya berubah seperti itu.
“ Memang ada jenis sihir yang dapat merubah bentuk seseorang, tapi Perubahan seperti apa yang Kau maksudkan? “ Jawab Paman.
“ Hmm, sejauh yang kuingat, sebagian tubuh seperti tangan dan kaki berubah menjadi seperti binatang, memiliki cakar dan memiliki kekuatan yang hebat. “ Ucap Nathan.
Paman berpikir lebih dulu lalu menjawab, “ Aku belum pernah mendengar sihir seperti itu sebelumnya. Memang ada sihir yang bisa merubah bentuk, tapi itu hanya sebatas meniru bentuk fisik saja. “
“ Oh begitu ya. Terimakasih paman. “ Jawab Nathan.
Setelah itu mereka kembali melanjutkan pembicaraan mereka sampai larut malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments