Sampai di Desa

Saat Binatang itu menerjang, Nathan dengan cepat menghidari serangan itu dan langsung menyerang tubuh binatang itu dengan cakar di tangannya. Dalam waktu yang sangat singkat Nathan langsung mengalahkan

binatang itu. Tak lama kemudian tubuh Nathan perlahan kembali menjadi normal, tubuhnya menjadi lemas akibat kekuatan yang tadi di dapat menguras banyak tenaganya dan membuat Nathan pingsan.

Beberapa saat Kemudian.

“ Hhhhhhmmmmm “

“ Sudah bangun ya? “ Terdengar suara seorang Pria.

Nathan membuka matanya dan menoleh kea rah suara itu berasal. Terlihat seorang pria sedang duduk memancing di tepi sungai.

“ Hmmm, Anda siapa? Aduh duh duh duh !!! “ Nathan mencoba untuk berdiri tapi tidak bisa karena seluruh bandanya sakit.

“ Hey, jangan memaksakan diri, istirahatlah lebih dulu. Aku tidak tau apa yang kamu lakukan disini tapi yang jelas tadi aku menemukanmu pingsan di samping mayat Wolfies. Kamu tidak berasal dari sekitar

sini kan? “ Tanya Paman itu.

“ Kenapa kamu berpikir begitu? “ Tanya Nathan.

“ Hmm, Di lihat dari pakaianmu saja sudah ketahuan. “ jawabnya.

“ Ohh begitu ya. “ jawab Nathan.

“ Setelah diperhatikan, ternyata gaya berpakain kita memang berbeda. “ Dalam hati Nathan.

“ Tapi tunggu, kayaknya bajuku jadi lebih besar dari tadi deh. “

“ Sepertinya tubuhku menjadi aneh deh. “ Batin Nathan, sambal memikirkan keanehan pada

tubuhnya.

Sementara itu sih Paman itu berkata, “ Tapi lumayan juga anak kecil sepertimu bisa mengalahkan Wolfies sendirian “

“ Oy, Oy, Aku sudah 24 tahun loh. Biarpun anda sudah tua tapi jangan begitulah, hahaha. “ Ucap Nathan.

Paman itu menatap Nathan kebingungan dan menjawab, “ Apa yang kamu bicarakan? Apakah ingatanmu juga jadi terganggu akibat pertarungan mu tadi ? “

“ Ehh,,,. “ Seketika itu juga Nathan tersadar. Ternyata yang membesar itu bukan bajunya tapi tubuhnyalah yang mengecil.

Nathan yang terkejut itu tiba-tiba langsung bisa menggerakan tubuhnya kembali. Dia bergegas berdiri dan bercermin di air sungai.

“ Ehh, Apa ini? Apa yang terjadi sebernarnya? “ Nathan Kebingungan.

Setelah beberapa detik menatap dirinya sendiri Nathan tersenyum kegirangan sambal memegangi wajahnya,

“ hehehe, lumayan juga ternyata kembali mudah, Hehehe. “

Paman itu jijk Melihat senyuman Nathan yang seperti orang Sang*, “ Oy, mukamu menjadi aneh “

Mendengar itu wajah Nathan kembali normal, “ Ehem. Maaf, aku terbawah suasana. Tapi, Tidak tau kenapa melihat wajahku membuatku jadi senang. “ Tidak Bisa Menahanya rasa senang melihat wajahnya, Ekpresi Nathan kembali lagi seberti sebelumnnya.

“ Hmm, Sepertinya kepalamu memang terbentur saat bertarung tadi. “ Ucap om sambal memegangi dagunya.

Paman Berdiri dan berkata, “ Sepertinya tubuhmu sudah tidak apa-apa lagi. Sebentar lagi akan malam, aku harus kembali ke desa. Apa yang akan kamu lakukan setelah ini? Apa kamu mengingat sesuatu? Mungkin saja kamu sedang berniat menuju ke suatu tempat dan kemudian tersesat. ”

“ Sepertinya aku tidak harus memberitahu asal usulku deh. Dan juga dia kelihatanya adalah orang

baik. “

Sambil Memperlihatkan ekspresi memelas Nathan berkata, “ Paman, sebenarnya sekarang aku benar-benar tidak tau apa-apa. Aku tidak tau harus kemana setelah ini. Bisaka aku ikut denganmu? “

“ Sudah kuduga. Niatku dari awal memang seperti itu. Kalau begitu ayo ikut aku. “ Ucap paman itu sambil Mengambil peralatan berburu dan sebuah kantong berisi hasil buruan.

“ Biar aku bantu bawakan sebagian “ Ucap Nathan sambal mengambil sebagian barang paman itu.

Setelah selesai beres-beres mereka berjalan mengikuti tepi sungai. Diperjalanan Nathan terpesona dengan pemandangan alam yang bersih dan indah yang belum pernah dia lihat sebelemnya. Tidak hanya penamilannya saja yang kembali mudah tapi kepribadiaannya juga sedikit menjadi seperti anak-anak.

“ Ngomong-ngomong Paman, sepertinya kita belum berkenalan. Namaku Nathan. “ Ucap Nathan

“ Kalau dipikir-pikir ia juga ya. Namaku Jorgi. “ Jawab Jorgi

“ Oke. Paman Jorgi, Berapa lama lagi kita akan sampai di desa ? “ Tanya Nathan.

Paman Jorgi menjawab “ Kalau kita berjalan santai begini mungkin 1 sampai 2 jam lagi “

“ Ternyata lumayan dekat ya. Kupikir kita sekarang sedang berada di tengah hutan yang sangat jauh dari pemukiman. “ Balas Nathan sambil memandang sekitar dengan wajah yang berseri-seri.

Paman Jorgi yang melihat wajah Nathan itu berkata, “ Kenapa ? Baru pertama kalikah kamu melihat pemandangan seperti ini ? “

“ Iya! Sejauh yang kuingat di tempatku dulu hanya di penuhi bangunan dan sangat jarang melihat hutan seperti ini “ Jawab Nathan penuh antusias.

“ Begitu ya. Oke nikmatilah pemandangan ini, lagipula jarak kita sampai ke desa masih cukup lama juga. “ Ucap Paman Jorgi.

Meraka lanjut mengobrol sambil menikmati pemandan di sepanjang perjalanan. Karena keasikan mengobrol meraka akhirnya sudah melihat desa dari kejahuan.

“ Itu Desanya ya Paman ? “ Tanya Nathan.

Paman Jorgi Menjawab, “ Iya, Desa Kari Namanya. Pertama kita pergi kerumahku dulu untuk mengantarkan barang-barang ini “

“ Baik. Kemapun aku ikut, Hehehe “ Jawab Nathan.

Desa Kari benar-benar bernuansa klasik. Bangunan rumah-rumahnya masih berbahan kayu dan belum ada listrik. Sangat berbeda dengan dunia asal Nathan.

Mereka pun berjalan masuk ke dalam desa dan pergi menuju ke rumah Paman Jorgi.

“ Hey, Aku pulang. “ Ucap Paman Jorgi sambil membuka pintu rumahnya.

Nathan kaget dan berkata, “ Paman ? Paman tidak tinggal sendirian ya? Kupikir tipe seperti paman ini adalah yang suka menyendiri. “

“ Ohh, aku belum bilang ya. Aku sudah mempunyai seorang istri dan seorang anak. Sepertinya kalian berdua Seumuran. “ Jawab Paman.

“ Selamat datang. Bagaimana hasil berburu tadi? “ Terdengar suara dari arah pintu yang sepertinya mengarah ke dapur. Nathan dan paman Jorgi pun berjalan kesana.

“ wahh, Lumayanlah. Aku berhasil menangkap seorang anak kecil yang pingsan tadi “ Jawab paman sambil memandang Nathan.

“ Hey..!! “ Balas Nathan.

Sesampainya di dapur, Nathan melihat istri paman itu dan ternyata Istri paman memiliki paras yang cantik dengan mata biru yang indah, “ Hallo Bibi. Namaku Nathan. Aku diselamatkan oleh Paman Jorgi tadi, dan untuk sementara aku akan tinggal disini. Maaf jika nanti merepotkan anda. “

Setelah berkata begitu Nathan melihat Paman Jorgi dengan sebelah matanya. “ Hmm, ternyata

paman ini agak gagah juga. “

Paman yang melihat Nathan berkata, “ Kenapa kamu lihat Begitu “

“ Tidak ada apa-apa kok. Tenang saja. “ Ucap Nathan Sambil menunjukan jempolnya.

“ Astaga, kamu tidak apa-apa? “ Ucap bibi yang tiba-tiba mendekat dan mengecek kondisi tubuh Nathan.

“ Ti-tidak apa-apa kok “ Jawab Nathan terbata-bata karna merasa malu.

Paman berjalan dan meletakan kantong yang berisikan hasil buruannya sambil berkata “ Jadi begitulah yang terjadi. Sepertinya dia kehilangan sebagian ingatannya jadi aku memutuskan dia untuk tinggal disini sementara waktu. Tidak apa-apakan? “

“ Iya dong. Pasti Ely juga senang dia tinggal disini “Jawab Bibi.

“ Ely ? Anak mereka ternyata perempuan ya. “ Batin Nathan.

“ Oh iya, Dimana dia sekarang? “ Tanya paman.

Bibi Membalas, “ Dia pergi membeli sesuatu di toko “

“  Anak paman yahh, kira-kira seperti apa yah. Ibunya cantik begini apakah Ely juga secantik ini yah ? “ Nathan menghayal dan tersenyum sambil membayangkan sosok Ely.

“ Hey bocah, Apa yang kau bayangkan itu? Aku ini laki-laki juga. Aku tau apa yang ada dipikiranmu itu. Walaupun kalian seumaran jangan berani berbuat macam-macam pada anakku, kalua tidak kamu akan….. “ Perkataan Paman tiba-tiba terhenti karena ada orang yang memotong pembicaraan.

“ Aku pulang. Ehh ayah sudah pulang. Bagaimana berburunya tadi ayah? “ Ternyata itu Anak Paman, Ely yang baru saja sampai.

“ kamu sudah pulang Ely. Ayah kangen bingittss. “ Ucap Paman Jorgi sambil memeluk Anaknya.

“ Wahh, Perebahan sifatnya terlalu jauh. Aku tidak bisa menahan tawa. “ Batin Nathan.

“ Tapi, ayolah paman aku juga ingin melihat wajah anakkmu itu “ Nathan memiringkan kepalanya berusaha untuk melihat Ely yang tertutupi badan Paman.

“ Ayolahh Ayah, Hentikan dong. Aku bukan anak kecil lagi. Lagian tubuh ayah berkeringat dan sangat Bau. “ Ucap Ely sembari mendorong ayahnya menjauh dari tubuhnya. Paman terdorong menjauh dan menunjukan ekspresi kaget dan sedih mendengar perkataan anaknya.

“ Maaf ya. Mereka berdua memang selalu seperti itu. “ Ucap Bibi kepada Nathan sambil tersenyum melihat tingkah laku anak dan suaminya.

“ Ibu berbicara dengan siapa? Ohh Ternyata ada tamu ya. Maafkan kelakuan ayahku ya. Namaku Elaine, Panggil saja Ely. Senang berkenalan denganmu. “ Ucap Ely yang baru menyadari keberadaan Nathan.

Setelah melihat wajah Ely, Nathan Terdiam cukup lama. Dia tidak menyangka Ely ternyata samgat cantik untuk usianya yang masih mudah. Mata berwarna biru seperti Ibunya dan memiliki Rambut berwana silver menambah Kecantikannya.

Melihat Nathan, Paman Mendekat, “ Hey, Kamu kenapa “ Kata Paman Sambil melambai-lambaikan tangannya di depan Nathan.

Nathan yang terdiam tadi seketika sadar dan mengambil posisi siap sambil mengulurkan tangan kanannya, “ Ehemmm, H-hai, Namaku Nathan. Karena beberapa hal aku di selamatkan ayahmu dan mulai sekarang akan tinggal disini. Salam Kenal.“

Ely meraih tangan Nathan dan bersalaman sambil menatap Ayah dan Ibunya dengan penuh heran.

" Begitulah yang terjadi. Untuk lebih lengkapnya kamu tanyakan ke ibumu saja. Ayah akan pergi bertemu kepala desa terlebih dahulu, dan Nathan sebaiknya kamu pergi mandi lebih dahulu sana, dan juga tolong berikan baju yang ukurannya pas dengannya.“ Ucap Paman sambil melepaskan tangan Nathan dari tangan putrinya.

Terpopuler

Comments

ian gomes

ian gomes

Bagus banget ceritanya, aku udah nggak sabar nunggu bab selanjutnya!

2023-12-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!