Kebakaran Panti

"Coba deh kak Dev jujur sama aku. Sebenarnya apasih yang kurang dari aku sampek kak Dev nggak mau sama aku?" Tanya Risa serius.

"Cih, kau masih bertanya" Dev tersenyum meremehkan.

"Aku perlu jawaban jujur darimu"

"Bagaimana aku melirikmu jika kau berkelakuan rendahan seperti ini. Kau tak ada bedanya dengan wanita murahan diluaran sana" desis Dev tak suka.

"Apa hanya karna itu? Berarti kecantikanku sudah menjadi standar kriteriamu?"

"Cih, kau kira kau cantik hah?! Mungkin kau adalah wanita ter jelek yang pernah aku temui" sembur Dev kesal.

Ia segera mendorong kasar gadis itu hingga Risa terjembam jatuh.

"sana keluar!"

"Astaga kak, kau itu tega sekali denganku" gerutu Risa.

"Kau pantas mendapatkannya, kau sudah keterlaluan. Jika bukan karna kinerjamu, sudah ku pastikan kau akan kutendang dari perusahaan ini"

"Lagian kau aneh kak, apa jangan jangan kau tidak normal ya? Mana ada laki laki disodori gadis cantik tapi tidak mau"

"Cih kau terlalu percaya diri, kau itu jelek"

Risa mengerucutkan bibirnya sebal dengan hinaan yang keluar dari mulut Dev.

Gadis itu tak mengambil hati ucapan pujaan hatinya itu.

Risa segera kembali ke ruangannya untuk makan siang.

Drttt

Drttt

Ponselnya berbunyi menampakan nama kontak ibu panti. Seorang paruh baya yang mengurusnya sejak kecil.

"Halo, iya bu? Apa kabar"

"Baik nak, kamu gimana disana? Betah kan?"

"Betah bu, ibu gimana kabarnya?"

"Kabar ibu baik nak, ibu senang kamu betah disana"

"Ada apa bu? Tumben telpon jam segini? Apa ada masalah?" Tanya Risa hati hati.

Tak lama kemudian suara tangis wanita itu terdengar.

"Rumah panti kebakaran nak" wanita diseberang tersedu sedu.

"Hah? Bagaimana bisa bu"

"Ibu juga nggak tau, sekarang ibu dan anak anak panti bingung harus gimana. Semuanya sudah ludes terbakar. Ibu udah nggak punya apa apa"

Risa terdiam,

Gadis itu sedikit berfikir.

Baru kemarin tiga perempat gajinya sudah ia berikan pada ibu panti. Dan jelas saja, saat ini ia hanya memegang uang untuk makan sehari harinya.

Tapi ia juga tak bisa diam melihat anak panti yang pasti kelaparan dan kesulitan tempat tinggal.

"Ibu tenang dulu, biar Risa cari solusinya ya bu"

"Tabungan panti hanya tersisa sedikit, pasti tidak cukup untuk membangun panti dan juga makan anak anak"

"Udah nggak papa bu, nanti Risa cari cara dulu. 2 jam lagi Risa kabari ya bu"

Setelah telpon terputus, Risa termenung.

Gadis itu bingung harus bagaimana, ia tak punya tabungan dalam jumlah besar.

Ia pun tak punya banyak teman disini.

"Coba aku tanya asisten Gio dulu" gumamnya.

Gadis itu mencari asisten Gio diruangannya.

"Asisten Gio"

"Iya, ada apa?"

Risa terdiam sejenak, ia mulai ragu mengutarakan maksudnya.

"Risa?" Panggilnya melihat rekan kerjanya bengong.

"Eh iya maaf. jadi begini, panti tempatku dirawat dulu mengalami musibah kebakaran. Sekarang anak anak panti terlantar karna semua benda dipanti terbakar. Aku tidak memiliki cukup tabungan untuk mereka. Apa aku boleh meminjam uang padamu? Aku janji akan menyicilnya setiap bulan" pinta Risa mengiba.

"Berapa memangnya?"

"Kalau 200 juta ada nggak?" 

"Duhh, maaf kalau nominal segitu jelas aku nggak ada. Kalau 20 juta aku ada. Kenapa tidak coba cari donatur dulu?"

"Aku juga berniat begitu, tapi masalahnya ini benar benar mendesak. Jika tidak mendapatkan uangnya hari ini juga, bisa dipastikan nanti malam anak panti akan terlantar"

Terpopuler

Comments

Essy Tango

Essy Tango

semga ad jalan kluar

2024-10-07

0

reza indrayana

reza indrayana

miris...😥😥😥

2024-02-08

0

19senja Kimpluk87

19senja Kimpluk87

Seru dan menarik ceritanya...

2023-12-05

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!