Setelah mertua ku pergi aku menemui mas Varo yang dari tadi diam mendengar jawaban ku pada ibu nya. Selama ini aku tidak pernah melawan ibu nya, baru kali ini aku melawan ibu nya karna tidak tega dengan mas Varo yang terus terusan di hina oleh ibu nya.
"Mas... maaf" ucap ku pada mas Varo karna sudah melawan pada ibu nya.
"Tidak apa apa Alesya" ucap mas Varo padaku memberi senyuman.
"Mas, aku punya kabar baik untuk mu" ucap ku seolah melupakan permasalahan tadi.
"Kabar baik apa sayang?" ucap mas Varo membelai kepala ku dengan lembut.
Aku mengeluarkan 2 tespek semalam dan hasil pemeriksaan dokter, tapi aku lupa menebus vitamin saat di rumah sakit karna tidak sabar memberi kabar ini langsung pada suami ku.
"Ini milik siapa?" tanya mas Varo belum sadar bahwa itu adalah tespek milik ku, mas Varo baru paham setelah membaca nama ku yang ada dari kertas hasil pemeriksaan di rumah sakit tadi.
"Apa mas bermimpi? apa ini benar benar milikmu?" ucap mas Varo dengan melebarkan matanya tidak percaya, padahal kemarin kami baru dari dokter dan dokter hanya mengatakan bahwa aku kecapean.
"Kenapa kamu pergi sendirian? kenapa tidak ajak mas bersama mu?" tanya mas Varo pada ku.
"Aku takut hasil tespek nya tidak akurat, jika aku membawa mas bersamaku aku tidak tega jika hasil nya tidak sesuai dengan harapan mas, aku tidak mau suami ku sedih karna harapan nya tidak sesuai dengan yang di inginkan." ucap ku pada mas Varo.
"Alesya....." ucap mas Varo tiba tiba mengeluarkan air mata nya, tidak percaya setelah menunggu sekian lama akhir nya kami di beri keturunan.
Mas Varo memelukku dengan penuh sayang, bertanya banyak apa yang ku ingin kan saat ini.
"Mas tadi dokter menyuruh ku menebus vitamin di rumah sakit, tapi aku lupa karna terlalu bahagia dan ingin memberi tau mas langsung, aku pergi ke apotik depan saja ya, pasti vitamin nya ada di jual di sana" ucap ku pada mas Varo.
"Tidak, tidak... jika dokter menyuruh membeli nya di rumah sakit, ayo kita beli sekarang" ucap mas Varo bersemangat tersenyum senyum saking bahagia nya.
"Tapi mas ini terlaku awal menutup toko, sekarang masih jam satu siang kita beli nya sore nanti saja setelah tutup toko" ucap ku pada mas Varo.
"Tidak, tidak. jangan membantah kita beli sekarang, setelah nya membeli susu ibu hamil lalu membeli buah buahan" ucap mas Varo bersemangat.
Aku hanya bisa menuruti keinginan mas Varo karna percuma saja aku membantah mas Varo yang sedang di mabuk bahagia nya.
Setelah menutup toko aku dan mas Varo menuju rumah sakit di tempat aku memeriksa kandungan tadi, mas Varo menebus Vitamin sesuai dengan yang diresepkan dokter tadi. Aku kaget dengan harga nya yang mahal, awalnya aku akan mencegah mas Varo untuk membeli nya dan meminta Vitamin dengan mereka lain saja, tapi percuma juga jika aku melarang mas Varo bahkan tidak keberatan menebus vitamin dengan harga yang hampir 500 ribu, Itu menurut ku mahal karna ya kami bukan orang kaya tapi bersyukur masih di beri kecukupan.
"Mas vitamin nya mahal sekali" ucap ku pada mas Varo sambil menuju parkiran tempat dimana motor kami parkir.
"Ahhh tidak masalah, uang bisa di cari, jangan di pikir kan pasti ada rezeki yang sudah di siapkan Tuhan" ucap mas Varo padaku.
Aku dan mas Varo kembali pulang sebelum pulang mas Varo membeli Apel, Pir, Anggur dan beberapa sayuran di pasar menuju rumah, alasan mas Varo agar aku dan bayi ku tidak kekurangan vitamin.
Sesampainya di rumah mas Varo memegangi ku berjalan seolah aku tidak punya tenaga untuk berjala.
"Mas kamu terlalu berlebihan, aku baik baik saja mas" ucap ku pada mas Varo.
"Tidak apa apa sya, mas takut kamu terjatuh, makanya mas pegangi" ucap mas Varo senyum padaku.
"Mas kamu terlalu berlebihan, padahal aku bisa jalan sendiri" ucap ku.
Setelah aku duduk mas Varo segera ke dapur memasukkan semua belanjaan tadi ke kulkas. Setelahnya mas Varo menyuci dan memotong buah apel untuk ku.
Saat aku sedang duduk dengan mas Varo sambil memakan buah Apel tiba tiba saja 2 ipar ku masuk ke dalam rumah tanpa mengetuk pintu dulu.
"Heh! dasar wanita tidak tau diri!" ucap iparku menarik kasar tangan ku berdiri membuatku kaget dan mas Varo.
"Apa yang kau katakan pada adikku hingga dia berani melawan ibu nya!" bentak mas Rani pada ku.
"Cukup! jangan sesekali menyakiti istri ku!" ucap mas Varo meninggikan suara.
"Varo! apa karna wanita ini sekarang kau berani melawan ibu mu, apa menurut mu dia punya etika melawan mertua nya?" ucap mas Deon pada mas Varo.
"Dia istriku, tentang etika dan sopan santun nya tidak ada yang berhak mengajarinya selain aku" ucap mas Varo lalu menarik ku lembut ke belakang nya.
"Jangan berani menyentuh istriku!" ucap Mas Varo menatap nyalang pada mbak Rani.
"Demi wanita sialan ini kamu berani menelantarkan keluarga mu Varo? kamu membiarkan ibu kesusahan? apa kamu sadar bahwa wanita ini membawa pengaruh buruk padamu?!" ucap mas Deon pada mas Varo.
"Wanita ini? wanita ini istri ku, dia tidak pernah membawa pengaruh buruk apapun yang buruk itu adalah sifat kalian, kalian berdua hanya mengandalkan ku dalam mendapatkan uang, bukannya tau diri malah melampaui batas" ucap mas Varo terpancing emosi.
Tidak lama mertua ku masuk dari luar ternyata mertua ku dari tadi juga ada tapi hanya menunggu saja di luar.
Aneh nya kali ini mertua ku bersifat baik tidak seperti di toko tadi.
"Sudah sudah Deon, salah ibu juga tidak tau diri, harusnya ibu sadar bahwa tanggung jawab Varo bukan hanya ibu saja tapi juga Alesya. Ibu minta maaf ya dengan semua yang terjadi" ucap mertuaku pada mas Varo.
Mas Varo sedikit kebingungan dengan sifat ibu yang berubah tiba tiba apa karna ibu takut mas Varo tidak lagi mau memberi ibu uang makanya ibu berpura pura baik.
Setelah nya ibu benar benar pulang bersama mas Deon dan mbak Rani.
"Ibu apa apa an sih bu baik pada mereka yang jelas jelas tidak menghargai kita sebagai keluarga mereka" ucap mbak Rani di jalan pada ibu mertua.
"Sudah sudah kalian ini bodoh sekali, ibu punya rencana lain, jika kita terus terusan menginjak mereka di saat mereka sudah berani melawan bisa bisa mereka tidak tidak memberi uang lagi pada kita, ikuti saja apa kata ibu" ucap ibu mertua ku pada kedua anak nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments