CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA

Bab 5

Dia mengambil ponselnya dan mencoba menelepon Elias, tetapi tidak ada jawaban. Rasa sakit menusuk hatinya, tangisnya pecah, Laura merasakan sedih yang mendalam.

Dalan keadaan itu, Laura mencoba mendekati Amelia untuk mendapatkan informasi tentang kepergian Elias lebih lanjut.

Sore itu pertemuan antara Laura dan Amelia membahas masalah kepergian Elias yang begitu misterius. Suasana kafe yang sebelumnya tenang, kini terasa tegang bagi kedua insan itu. Laura mendekati meja tempat Amelia duduk dengan tatapan yang dipenuhi kegelisahan, dan ketakutan.

Amelia, yang melihat kehadiran Laura batinnya bergejolak antara kemarahan dan kekecewaan yang menyelimuti hatinya. Sebuah kebingungan yang menciptakan badai emosional di dalam dirinya.

Laura berdiri di depan meja Amelia, mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk menanyakan pertanyaan yang telah mengganjal hatinya. Amelia, tanpa menunggu Laura membuka suara, melepaskan amarahnya dengan keras. "Apa yang ingin kamu tanyakan, Laura? desisnya dengan mata yang memancarkan kemarahan.

Laura mencoba menjelaskan, "Aku ingin tahu mengapa Elias pergi, apa yang terjadi?

Amelia menatap Laura dengan tatapan tajam, "Kamu benar-benar berani datang padaku dengan pertanyaan itu? "Kamu, yang telah menyebarkan fitnah dan menciptakan kehancuran di antara kami? "Apa kau tidak sadar atas perbuatan jahat kamu itu, "Laura? Amarah Amelia memuncak seketika itu juga. Suasana cafe bertambah tegang, sebagian pengunjung di sana menoleh ke arah mereka, dan saling berbisik melihat mereka.

Wajah Laura tampak terkejut, "Aku tidak bermaksud seperti itu, "Amelia." "Aku... Aku kehilangan kendali atas diriku sendiri."

Amelia bangkit dari kursinya dengan gerakan tegas, mengatakan, "Kehilangan kendali? "Kamu menyebarkan fitnah yang merusak hubungan kami, dan sekarang kamu datang kepadaku dengan alasan kehilangan kendali?

Tak ada kata-kata yang mampu melawan kemarahan Amelia. Laura mencoba berkata lebih lanjut, "Aku tahu aku telah membuat kesalahan besar." "Aku menyesal, "Amelia. "Aku tidak ingin kehilangan Elias."

Amelia tertawa sinis, "Elias pergi karena kamu, "Laura. "Karena fitnah yang keluar dari mulutmu." "Bagaimana kamu bisa berani mengatakan bahwa kamu tidak ingin kehilangan Elias? "Kamu adalah penyebab kepergiannya."

"Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan diriku, "Amelia. "Aku terlalu terjebak dalam kemarahan dan cemburu, hingga kehilangan kendali."

Amelia, meski masih penuh kemarahan, melihat ekspresi sedih di wajah Laura. Suara Amelia tetap tegas, "Kamu tidak bisa meminta belas kasihan setelah merusak semuanya, konsekuensi dari perbuatanmu harus kamu tanggung sendiri."

"Jangan berharap semuanya akan kembali seperti sedia kala, apa yang kamu lakukan meninggalkan bekas luka yang dalam, dan aku butuh waktu untuk menyembuhkannya." Ucap Amelia dengan penuh kekecewaan.

Dalam keheningan yang terasa berat, Amelia pergi meninggalkan cafe, dan Laura yang terdiam di hadapannya. Laura menyadari bahwa kehilangan Elias adalah harga yang harus dibayarnya atas perbuatan buruknya, dan untuk sementara waktu, ia merasa sendirian di tengah badai yang telah ia ciptakan.

Setiap hari, kegelisahan Laura semakin bertambah. Dalam usahanya untuk merapikan kebenaran, dia mulai merenung tentang langkah apa yang harus diambil selanjutnya.

Apakah dia harus mengungkapkan kebohongannya kepada Elias? Ataukah dia harus tetap dalam bayang-bayang dan menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi?

Di tengah kebingungan ini, Laura mulai menyadari bahwa permainan kebohongan yang dia ciptakan mungkin akan kembali kepadanya.

Rasa takut akan balasan karma mulai menyelimuti dirinya, dan dia harus memilih antara menghadapi konsekuensinya atau terus terpuruk dalam labirin kebohongan yang dia bangun sendiri.

Dalam kebingungan dan kekacauan yang dihasilkan oleh kepergian mendadak Elias, Laura menghadapi tantangan yang belum pernah dia bayangkan sebelumnya.

Akankah dia mampu mengatasi keruwetan yang dia ciptakan ataukah dia akan terus terperangkap dalam jaring labirin kebohongan yang telah ia bangun?

***

Di sisi lain, Amelia, yang masih mencoba mengatasi kekosongan yang ditinggalkan oleh kepergian Elias, mencoba pergi kesebuah cafe tempat biasa dia nongkrong bersama Elias. Tanpa dia sadari ada sepasang mata yang sedari tadi melihatnya memasuki cafe tersebut.

Saat Daniel melihat Amelia memasuki kafe, dia merasa campur aduk antara kegembiraan dan kecemasan. "Amelia," sapa Daniel dengan suara yang penuh kerendahan hati.

Amelia, yang tadinya terkejut melihat Daniel, merasa bercampur aduk antara kejutan dan ketegangan. "Daniel... apa yang kau lakukan di sini? tanyanya dengan suara yang penuh dengan rasa ingin tahu.

Daniel menjelaskan bahwa dia baru saja kembali ke kota setelah merenung dan memperbaiki kehidupannya.

"Bisakah kita ngobrol? Tanya Daniel dengan nada lembut.

Amelia hanya diam, dan Daniel menarik kursi yang ada di sebelahnya dan mempersilahkan Amelia duduk, dengan terpaksa Amelia pun duduk.

Daniel, dengan pertemuan tak terduga dengan Amelia di kafe itu, merasa keingintahuannya memuncak. Di sela percakapan mereka, dia akhirnya memutuskan untuk membuka pembicaraan tentang hubungan Amelia dengan kekasihnya.

"Amelia, dimana kekasih kamu, kenapa kamu hanya sendirian kesini? "Dulu kalian sepertinya begitu bahagia bersama." Tanya Daniel dengan suara yang penuh pertimbangan. "Apa yang terjadi antara kalian berdua? Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres."

Amelia, yang merasa sedikit terkejut oleh keberanian Daniel untuk membahas topik yang sensitif, mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab.

"Elias dan aku mengalami ujian besar dalam hubungan kami," ada fitnah dan kebohongan yang membuat semuanya berantakan." ungkapnya dengan suara lembut.

Daniel, yang merasa tersentak oleh kejutan itu, menyadari bahwa cerita ini lebih rumit daripada yang dia bayangkan. "Fitnah? 'Kebohongan? "Siapa yang melakukan ini? tanyanya dengan rasa ingin tahu yang jelas terpancar dari matanya.

Amelia dengan hati-hati menjelaskan tentang peran Laura dalam mengaduk-aduk konflik di antara mereka. Dia menguraikan bagaimana Elias merasa perlu untuk pergi sementara waktu demi merenung dan mencari jawaban.

Daniel mendengarkan dengan serius, matanya mencerminkan campuran antara simpati dan kejutan.

Dia merasa penasaran tentang apakah peran Laura, sehingga membawa dampak pada hubungan mereka. "Aku tak tahu apa yang harus kukatakan," ucap Daniel.

Dalam percakapan itu, mereka saling berbagi cerita, kekecewaan, dan kebingungan mereka masing-masing.

Setelah berbicara dengan Amelia di kafe, Daniel merasa terombang-ambing oleh pertanyaan tanpa jawaban tentang wanita bernama Laura. Nama itu seperti tidak asing lagi baginya, dan dia merasa semakin penasaran untuk mengungkap kebenaran di balik hubungan Amelia dan Laura.

Dengan setiap langkah yang diambilnya, Daniel merenung tentang masa lalunya. Dia mencoba mengingat setiap kenangan dan setiap wajah yang pernah muncul dalam hidupnya. Laura, nama yang seperti bayangan di benaknya, muncul dalam kilas balik yang semakin jelas.

Seiring hari-hari berlalu, Daniel menggali lebih dalam ke dalam kenangan lamanya. Dia memeriksa album foto, membaca catatan pribadi, dan mencoba berbicara dengan teman-teman lamanya. Namun, Laura tetap menjadi misteri baginya.

Suatu hari, ketika sedang membongkar kotak kenangan lamanya, Daniel menemukan sebuah surat dari masa lalu. Surat itu ditulis oleh Laura, dan isinya membuka sejumput kenangan yang terlupakan. Rasa penasaran yang selama ini membayangi pikirannya mulai terkuak.

Dalam surat itu, Laura mengungkapkan perasaannya kepada Daniel. Dia menjelaskan tentang cinta yang pernah mereka bagi, tetapi juga tentang kepergian Daniel yang tiba-tiba, yang menghancurkan hubungan mereka. Surat itu membuka luka lama yang terpendam di dalam hati Daniel.

Seiring dengan membaca surat itu, ingatan yang terdalam mulai kembali. Daniel mengingat momen-momen manis dan pahit bersama Laura.

***

Pertemuan mereka terjadi di tengah-tengah kesibukan kampus, saat mata kuliah yang sama membawa mereka bersama. Awalnya, hanya percakapan ringan tentang pelajaran yang memicu kecocokan antara mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, ketertarikan itu berkembang menjadi sesuatu yang lebih mendalam.

Mereka sering menghabiskan waktu bersama di perpustakaan atau di taman kampus, berbagi mimpi, ambisi, dan cerita hidup masing-masing. Daniel dengan kecerdasannya yang tajam dan Laura dengan daya tariknya yang memikat, membentuk pasangan yang tampaknya sempurna. Mereka saling mendukung dalam kegiatan akademis, dan hubungan mereka seperti sebuah kisah yang diimpikan di masa muda.

Waktu itu Daniel tahu, bahwa Laura sudah punya kekasih yang bernama Elias.

Deghh

Jantung Daniel jadi berdesir, semua terungkap ternyata Elias kekasih Amelia adalah Elias yang sama waktu dulu? Kenapa kebetulan sekali ya? Tanya dalam hati dengan penuh kebingungan.

Waktu itu Laura bercerita kepada Daniel, Laura mengatakan tentang keraguan dan kekosongan di dalam hatinya terhadap Elias.

Daniel, yang selama itu menjadi teman setia, mendengarkan dengan sabar. Tanpa disadari, kebersamaan mereka mulai menggelinding ke lembah yang berbahaya. Daniel, dengan rasa ingin tahu dan empatinya yang mendalam, memahami kekosongan yang dirasakan Laura.

Dalam momen itu, ketika keraguan dan kekosongan melanda, sesuatu yang tak terduga terjadi. Sentuhan tangan yang perlahan, pandangan mata yang memancarkan keinginan, menciptakan hubungan yang terlarang di antara mereka.

Perlahan, cerita cinta Laura dan Elias mulai hancur. Keraguan dan pengkhianatan melanda hubungan itu, meninggalkan luka yang mendalam bagi Elias.

Mereka berdua, Elias dan Laura, harus menghadapi realitas yang sulit. Keputusan Laura untuk menjalin hubungan dengan Daniel telah menempatkan batu penjuru pada fondasi yang pernah kokoh antara laura dan Elias.

Perguruan tinggi yang dulu menjadi saksi bisu cinta mereka, kini menjadi saksi kehancuran yang menyakitkan.

Laura, Daniel, dan Elias, tiga hati yang pernah saling terkait, harus menemukan jalan masing-masing dalam mengatasi kebingungan dan luka yang tercipta. Kisah cintanya dengan Laura pun harus kandas, ketika dia mendapati Laura sedang bercumbu di taman dengan pria lain. Setelah kejadian itu, dia pergi menghilang dari kehidupan Laura tanpa meninggalkan jejak.

Dia menemukan dirinya terperangkap dalam labirin kesialan yang tak kunjung usai. Sejak hubungannya dengan Laura di mulai. Yang pada awal hubungan itu terasa seperti petualangan yang memikat, tetapi tak lama kemudian, keputusan itu menjadi titik balik yang membawa kehidupannya ke arah yang tak terduga.

Ia merasa seperti takdirnya selalu berusaha menariknya ke bawah, mengingatkannya pada dosa-dosa yang telah dia lakukan.

Setiap kebahagiaan yang dicapainya selalu disertai oleh bayang-bayang keretakan hubungan masa lalunya. Ia menyadari bahwa cinta yang diambil dengan cara tidak benar membawa konsekuensi yang mendalam, dan kebahagiaan yang dicari-cari selalu terasa sia-sia.

Hingga saat ini, Daniel merenung dalam kegelapan pikirannya yang terus-menerus. Pilihan buruk yang ia buat telah membentuk jalan hidupnya yang penuh dengan penyesalan. Amelia, yang tetap dalam benaknya sebagai cinta yang hilang, menjadi simbol kebahagiaan yang tak tercapai.

Setelah itu, Dia pun kembali menjalin hubungan dengan beberapa wanita, namun selalu saja kandas.

Dulu, alasan dia meninggalkan Amelia juga karena Laura, dia sangat menyesali dengan pilihannya itu. Sekarang sudah terlambat untuk kembali ke Amelia, karena luka yang telah dia torehkan begitu sakit bagi Amelia.

Daniel tersadar dari lamunannya, ketika kucing kesayangannya jatuh dari balkon, segera dia berdiri untuk melihatnya, oh syukurlah tidak terjadi apa-apa, segera dia mengelus kucingnya itu.

Dengan tekad yang bulat, Daniel memutuskan untuk mencari tahu alamat Laura, ingin mengetahui perannya dalam hubungan Elias dengan Amelia. Dia menelusuri teman-teman lamanya, mencoba mengejar jejak yang lama terlupakan.

Hari itu Daniel menghadiri acara pesta ulang tahun temannya. Tanpa ia duga, Daniel, yang ingin mencari tau tentang alamat Laura, tanpa sengaja bertemu dengan sesosok wanita yang wajahnya tidak asing baginya, rambut panjang tergerai, berwajah cantik, bola mata coklat dan tubuh ramping di sebuah acara tersebut.

"Laura", Sungguh tak di duga, batinnya. Diapun mencoba memanggil. "Laura", dengan suara lembut. Sontak wanita itu menoleh kearah suara yang memanggilnya.

"Da.. daniel... Matanya terbelalak, mulutnya tergagap menganga menyebut nama Daniel." "Iya, "ini aku Daniel." "Sudah lama sekali," ucap Laura dengan hangat.

Daniel, yang masih mencoba menyusun puzzle kenangan, tersenyum sopan. "Ya, sudah lama sekali. "Bagaimana kabarmu?"

Bersambung

Episodes
1 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
2 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
3 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
4 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
5 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
6 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
7 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
8 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
9 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
10 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
11 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
12 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
13 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
14 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
15 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
16 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
17 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
18 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
19 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
20 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
21 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
22 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
23 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
24 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
25 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
26 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
27 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
28 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
29 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
30 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
31 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
32 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
33 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
34 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
35 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
36 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
37 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
38 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
39 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
40 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
41 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
42 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
43 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
44 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
45 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
46 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
47 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
48 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
49 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
50 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
51 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
52 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
53 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
54 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
55 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
56 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
57 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
58 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
59 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
60 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
61 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
62 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
63 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
64 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
65 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
66 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
67 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
68 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
69 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
70 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
71 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
72 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
73 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
74 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
75 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
76 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
77 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
78 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
79 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
80 CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
Episodes

Updated 80 Episodes

1
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
2
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
3
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
4
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
5
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
6
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
7
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
8
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
9
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
10
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
11
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
12
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
13
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
14
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
15
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
16
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
17
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
18
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
19
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
20
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
21
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
22
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
23
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
24
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
25
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
26
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
27
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
28
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
29
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
30
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
31
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
32
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
33
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
34
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
35
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
36
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
37
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
38
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
39
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
40
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
41
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
42
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
43
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
44
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
45
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
46
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
47
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
48
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
49
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
50
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
51
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
52
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
53
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
54
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
55
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
56
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
57
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
58
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
59
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
60
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
61
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
62
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
63
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
64
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
65
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
66
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
67
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
68
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
69
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
70
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
71
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
72
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
73
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
74
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
75
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
76
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
77
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
78
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
79
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA
80
CINTA DAN KEGALAUAN PERAWAN TUA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!