Bab 5 Leluasa Menindas
Karena ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa dia orang yang tidak dapat di singgung dan ingin di anggap sebagai orang yang hebat karena menjadi anak orang kaya.
Dan di dalam diri Randi sebenarnya adalah orang yang baik, tetapi apa yang dipikirkan oleh Reja itu salah setelah dia dia menerima kantong kertas tersebut dia membukanya kemudian mengambil dan memakan salah satu dari gorengan tersebut.
"Makanan apa ini, ini tidak layak untuk makanan manusia, apa aku anggap aku ini seekor anjing sehingga kamu berikan gorengan yang keras seperti ini" Randi marah setelah memakan satu gigitan gorengan tersebut.
Randi pun meludah "cuih gak enak sama sekali, kenapa sih orang lain suka gorengan yang kamu jual,"
Kemudian Randi melemparkan sisa gorangan yang tadi dia pegang dan Randi pun turun dari atas tempat duduk sepeda motornya.
Randi pun menghampiri Reja setelah menyetandarkan sepeda motornya "heh apa kamu ingin membuat gigi ku ompong dengan gorengan yang kamu jual"
Reja hanya bengong dan tidak berkata apapun dan tidak melawan apa yang Randi ucapkan, tetapi karena Reja tidak melawan Randi semakin leluasa menindas Reja.
Randi pun mendorong dada Reja kebelakang sehingga dia pun mundur 2 langkah kebelakang dan kakinya tersandung batu sehingga Reja pun terjatuh.
"Ugh ....."
Brak....
2 box cb yang dia bawa pun terhempas dan jatuh kebawah dan di dalam box cb satunya itu di simpan uang receh hasil penjualan hari ini sehingga uang tersebut berserakan.
"Rasakan itu karena telah membuat gigi ku sakit oleh gorengan yang kamu jual, dan ini sisanya aku tidak butuh makan saja sendiri" Randi melemparkan kantong keresek putih itu ke tubuh Reja yang sudah duduk di tanah karena terjatuh.
Randi pun kembali menaiki sepeda motornya dan melaju menjauhi Reja dan tertawa puas "hahaha.... dasar si kampungan yang miskin"
Wajah Reja berubah menjadi merah dia hanya bisa marah kepada dirinya sendiri, dan bergumam "berengsek kamu Randi, awas suatu hari nanti aku akan membalas semua penghinaan ini, ingat dunia ini berputar, dan kamu tidak akan selamanya berada di atas"
Reja sangat sadar kalau dia terprovokasi maka nasib keluarganya akan hancur karena ayahnya akan di pecat oleh orang tuanya Randi sehingga sebisa mungkin Reja menahan diri.
Reja pun bangun dan menepuk pantat dan kakinya yang kotor kemudian dia memungut uang hasil penjualan yang jatuh berserakan.
Setelah itu dia menghitung kembali uang hasil penjualan tersebut yang total semuanya ada sekitar 150.000 rupiah, dan jumlah itu tidak kurang sepeser pun.
Reja pun pulang dan menyerahkan semua uang dan box cb ke ibunya "ini Bu uang hasil penjualan sekarang dan bersyukur jualan eja hari ini habis semua"
Ibunya Reja pun mengambil uang tersebut dan melihat penampilan Reja serta box cb yang kotor "kenapa kamu Eja, kok baju kamu kotor begini"
"Maaf Bu, eja tadi kesandung batu dan jatuh sehingga celana dan box ini kotor, biar eja cuci box cb nya ya Bu" ucap Reja.
Ibunya Reja pun menggelengkan kepalanya sambil menunjuk "sudah cepat pergi mandi dan ganti baju mu biar ibu yang bersihkan, dan kalau jalan hati hati jangan banyak melamun"
Ibu Reja tidak marah karena kejadian itu dan memang ibunya Reja tidak pernah marah, karena itu dianggap sebagai musibah dan yang penting box itu tidak rusak dan masih bisa di pake untuk berjualan.
Reja juga tidak pernah mengadu kepada orang tuanya yang sering di bully dan di diskriminasi oleh Randi dia hanya menyimpan sendiri di dalam hatinya dan hanya teman teman sekelas lah yang tahu Reja sering di Bully.
Bukan Reja Takut kepada Randi, tetapi menyangkut kelangsungan hidup keluarga nya, Reja sebenarnya tidak pernah takut karena dia seorang yang jago beladiri.
Hanya saja kalau dia melawan Randi makan nasib ayah nya pasti di pecat di tempat kerja.
Setelah Reja membersihkan diri dia pun masuk ke dalam kamar dan belajar karena besok ujian hari ke 2, karena hari ini tidak ada jadwal untuk latihan beladiri sehingga setelah belajar dia hanya merebah diri.
Kemudian dia keluar dari kamarnya dan menyalakan televisi karena malam ini ada film kesukaannya yaitu film X Man, dan Reja penggemar film ini.
Setelah selesai menonton dia pun pergi tidur dan dia bermimpi dirinya menjadi serial yang ada di film yang dia tonton tadi.
Dia menjadi tokoh yang bernama Logan, dengan senjata seperti pedang yang keluar dari tangannya, dan mengalahkan semua musuh musuhnya.
Sampai pagi pun tiba dan dia di bangunkan oleh ibunya yang berteriak sambil mengetok pintu yang di kunci dari dalam kamar.
Tok....tok....tok....
"Ja....eja....bangun sudah pagi kamu kan sekolah dan ujian" teriak ibu.
Reja pun bangun dan menjawab "iya Bu aku sudah bangun".
Reja merasa lemas karena mimpi kemarin malam teras sangat nyata seolah dia benar benar masuk dalam dunia mimpi dan bertarung melawan musuh
Seperti biasa Reja berangkat sekolah dengan berjalan kaki dan menentang 2 box Cb yang berisi gorengan, kemarin Mpok Atiek kerumah dan bilang bahwa ibunya Reja bisa menitipkan Gorengan sampai hari Sabtu.
Alesan Mpok Atiek menolak titipan selanjutnya karena setelah ujian sekolah akan libur panjang dan itu juga di gunakan oleh Mpok Atiek untuk pulang kampung.
Dan setelah sampai di sekolah seperti biasa Reja pergi ke kantin sebelum masuk keruang kelas dan banyak juga yang berkumpul seperti adik kelas dan sesama angkatan yang berada kelas.
Mereka semua mengobrol hal yang sama yaitu game online, mereka berdiskusi dan membentuk tim di dunia nyata dan di aplikasi kan nanti di dunia game.
Mereka orang orang yang baru saja membeli perangkat helm game dan mereka pemula sehingga mereka berdiskusi tentang membentuk party yang terdiri dari 3 sampai 5 orang untuk berburu monster dan menaikkan Level.
Reja hanya menyimak saja karena dia tidak tahu apa apa tentang dunia game ini, sehingga Reja menjadi sendirian karena tidak memiliki teman mengobrol.
Setelah masuk kedalam kelas, teman teman Reja pun mengobrol secara berkelompok dan membahas tentang hal yang sama seperti orang orang di kantin yaitu membahas world Online Game.
Reja hanya bengong sendiri di kursi yang dia duduk dan dagunya ditahan oleh kedua tangannya yang di letakan di atas meja. Si kembar Rio dan Ria pun masuk ke dalam kelas kemudian menghampiri Reja yang sedang sendirian.
"Hai ja, kenapa kamu bengong sendiri" sapa Rio yang duduk di depan kursi Reja.
Ria pun menggusur satu kursi dan mendekatkan ke meja dekat Reja dan mereka pun mengobrol bertiga.
Reja menjawab sapaan dari Rio "ya bagai mana gak bengong semua orang bicaranya soal Game online, lah aku mana tau yang di bahas, main game aja belum pernah, kalau bicara soal Ding Dong atau Play Station aku pernah memainkannya, kalau game online terbaru ya aku gak sanggup beli"
***
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments