episode 4

Paginya dengan menaiki taxi celine pergi ke rumah neneknya untuk menemui mamanya. Ia akan meminta maaf pada mamanya karena kesalahn yang ia buat kemarin.

Masih sama tak ada kabar apapun dari devan ataupun kakanya karena ponsel celine tertinggal di mobil bersama barang barangnya kemarin.

Sesampainya di desa, celine berjalan seorang diri menyusuri galangan sawah untuk sampai di rumah neneknya.

"celine!" teriak seseorang yang langsung membuat celine celingukan.

"eh ahmad ya? Wahhh makin ganteng aja, dulu kamu main sama aku di sawah aja dekil," celine tersenyum melihat sahabatnya kini sudah sangat tampan dan gagah.

"kamu juga sama aja, makin cantik. Kesini tumben jalan kaki udah dari kemarin?" tanya ahmad

"ohh enggak aku naik taxi soalnya mobilnya di pakai mama, mama udah disini dari kemarin,"

"owalah ayo aku kasih tumpangan, tapi naik kerbau hahaha," ucap ahmad menunjuk kerbau miliknya yang sedang membajak sawah.

"walah kerbau mu di tuker di dealer aja jadi motor gede mad,"

"udah ada di rumah, kalau ke sawah ya naik kerbau. Kamu pulang kapan?"

"besok kayanya soalnya aku banyak kerjaan," ucap celine sambil melihat lihat sekitar. Tak banyak yang berubah dari tempat ini semenjak ia datang 5 tahun yang lalu.

"loh kok cepet banget, kukira masih lama. Kalau masih mau ku ajak jalan jalan," ahmad sedikit kecewa, seperti pria normal ia memiliki perasaan pada celine. Ia kerap melihat kabar celine dari media sosial.

"iya mad, ini aja mau cepet cepet pulang soalnya laptopnya kebawa mama di mobil. Aku pulang dulu ya mad, lain kali lagi," celine melenggang pergi meninggalkan ahmad yang masih menatapnya.

"cuantik banget to, pasti udah punya pacar. Aku jadi pingin merantau kekota siapa tau bisa kerja sama celine," Ahmad menata punggung Celine yang semakin jauh.

...----------------...

Celine berlari masuk ke dalam rumah neneknya setelah mengecek mobilnya.

"mah mama!" teriak celine memenuhi seisi rumah.

"loh celin, astaga cucuku," nenek celine langsung memeluk celine dengan erat.

"mbok jangan nangis, maaf ya celin baru dateng,"

"udah 5 tahun lo gak kesini, naik apa?"

setelah cukup lama berbasa-basi akhirnya celine langsung menanyakan dimana mamanya.

"mbok mama dimana?"

"di belakang lagi bersihin bulu ayam,"

"aku ke belakang dulu ya mbok," celine lari ke belakang untuk menemui mamanya.

"mah, maafin celine kemarin ya. celin salah, tapi beneran ma celine takut nikah,"

retno hanya diam fokus pada ayamnya, matanya kembali memerah melihat celine yang berjongkok di dekatnya.

"mah maafin celine ya,"

"celine kamu tau gak? Kamu enak ngomong gak mau nikah. Celine, mau semengerikan apapun pernikahan, hidup sendiri itu lebih mengerikan. Kamu belum ngerasain jadi jangan sembarangan, kalau kamu trauma sama seseorang jangan pernah mikir gak akan pernah nikah,"

"kamu lihat kakakmu, kamu sendiri juga. Enak enggak gak punya ayah? Enggak kan?" lanjut retno.

"enggak ma," jawab celine pelan.

"tau kan? Terus mama gimana? Kamu pikir mama gak kesepian walaupun ada kamu dan kakamu? Mama gak punya tempat berkeluh kesah celine. Mama kesepian, gak ada hari mama absen nangis,"

"maaf ma celine salah, maaf karena terbawa emosi," celine ingin menangis melihat mamanya yang berusaha menahan air matanya.

"celine kalau bisa mama gak mau papa pergi, mama gak cari pria lain bukan karena mama takut. Tapi mama selalu ngerasa kalau papa ada di samping mama terus walaupun mama gak bisa lihat. Celine kamu harus menikah agar kamu gak menyesal," jelas mama celin.

"iya ma tapi mungkin gak dalam waktu dekat, celine belum siap,"

"kamu masuk sana istirahat, nanti kalau udah mateng mama panggil,"

"aku masuk dulu ya ma ada kerjaan, laptopnya mau aku pakai,"

"iyaa sana,"

celine berjalan masuk ke dalam kamar mamanya, ia mengambil laptop dan ponsel miliknya. Banyak pesan masuk dari devan, emma, dan juga beberapa teman temannya. Namun ada satu pesan yang menarik perhatiannya, yaitu pesan dari agnes.

✉️ Agnes: ca bima cariin lo

✉️ Agnes: katanya lo makin cantik

✉️ Agnes: lo masih suka sama dia? Hmm? masih kan anjir? dasar inget ya udah mau nikah

✉️ Agnes: lagian si bima goblok banget malah pacaran sama gracia. Lo tau gak?

Membaca pesan dari agnes membuat celine tersenyum, namun ia juga merasa sedih karena temannya masih mendukungnya dengan devan.

^^^kapan ngumpul, gue gak jadi nikah sat ✉️^^^

^^^Gue masih cinta anjir ternyata sama bima, tadi✉️ malem gue ngobrol sama dia^^^

...****************...

Malamnya celine tak bisa tidur, ia rasanya ingin cepet kembali ke kafe agar bisa bertemu bima walaupun hanya sebatas memesan kopi.

"haduhhh mana kepikiran mulu, sampe lupa sama devan haha. Padahal cuma ngobrol sebentar, aduhh jiwa jiwa pelakor gue mulai muncul ini kalau bima seganteng itu,"

"kalau pun bisa kira kira bima mau gak ya sama gue? Tapi agnes bilang bima cariin gue,"

"monyet harusnya hari ini kan gue ketemu bima," celine bangun dan menepuk dahinya, ia sangat kesal karena dirinya lupa.

"aduhh sialan, yaudah deh besok,

Celine membuka ponselnya karena berisik, ia mendapat beberapa pesan dari ika.

✉️ ika: mbak celine di cariin mas bima

✉️ ika: padahal mas bima ganteng banget lo mbak ini, tapi karena mbak celine gak ada jadinya langsung pergi. Gak jemput pacarnya tuh

✉️ ika: aku bilang mbak celine pulang besok terus dia minta nomornya mbak celine

^^^Di kasiih? ✉️^^^

✉️ ika: ku kasih mbak biar dia putus sama pacarnya

^^^Semprull, tapi orangnya belum chat aku. Agnes ✉️ juga bilang bima cariin aku, jadi bimbang mau tak rebut apa enggak wkwk^^^

✉️ ika: kata ku sih kalau mas bima mau yaudah gak papa haha, tapi kasian pacarnya mbak.

^^^Gak akan ku rebut juga, aku dari dulu suka sama ✉️ dia juga diem diem. Lagipula gak mungkin secepet itu aku cari pasangan. aku sama devan aja belum selesai. Udah ya ka, aku mau tidur. Mau di bawain apa besok?^^^

✉️ ika: mbak celine pulang kesini aja udah syukur

celine tersenyum melihat pesan dari karyawannya, ia bersiap tidur agar besok bisa pulang lebih awal.

...****************...

Paginya celine sudah bersiap pulang, setelah sarapan ia langsung bergegas pergi dari rumah neneknya.

"ma aku berangkat dulu ya,"

"hati hati ya, gak ada yang ketinggalan?" tanya retno khawatir.

"enggak ma, oh ya nanti celine ketemu mas doni,"

"kamu boleh kalau mau nikah sama doni,"

"apaan sih ma, celine itu gak suka sama mas doni. Mas doni itu kakak aku sendiri lagian celine suka sama temen celine, ganteng banget loh ma sumpah,"

"lihat dulu orangnya bagaimana kalau doni kan sudah jelas,"

"ihhh kayak gak ada cowok lain aja deh ma, aku berangkat dulu,"

Retno tertawa melihat celine yang cemberut, putri kecilnya sekarang sudah tumbuh menjadi wanita tangguh dan sukses.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!