Bima tampak bingung dengan wanita di depannya sekarang.
"lo mau apa?" tanya bima heran.
"gue mau batalin vendor, gue gak jadi nikah apa bisa? Gak papa uangnya gak balik yang penting gak ganti rugi, kan masih dua bulan lagi," celine memelas pada bima agar ia di kasihani, ia takut mendapat tagihan yang bisa mencekiknya karena devan tak mungkin akan membayarnya.
"kenapa di batalin? Gue baru aja mau ucapin selamat,"
"ada pokoknya bisa gak?" tanya celine memastikan.
"bisa kok besok dateng aja, kalau disini rasanya gak sopan kan?"
"iya bim maaf ya, besok gue dateng,"
"ini mas kopinya silahkan," ucap ika meletakkan pesanan bima.
"iya," bima menyesap kopinya.
"bim,"
"kenapa?" bima memperhatikan gerak gerik celine yang tampak tak nyaman, ia sampai bingung apakah dirinya bau atau ada yang aneh di wajahnya.
"ada yang aneh ya sama gue? Atau gue bau?" bima mengendus bajunya.
"wangi kok gue juga abis mandi tadi," lanjut bima.
Mendengar itu membuat celine tambah tak enak hati, ia sebenarnya gelisah karena jantungnya berdegup kencang di depan bima, bahkan jika ini sunyi celine yakin bima bisa mendengarnya.
"enggak enggak bukan gitu," jawab celine gelagapan.
"terus kenapa kayak gak nyaman gitu?" tanya bima.
"lo udah punya pacar?" tanya celine ragu, pasalnya setelah lulus sma ia sudah tak mendengar kabar apapun tentang bima, bahkan teman temannya juga tak ada yang memberi info apapun pada celin.
"udah, kenapa?"
Jawaban dari bima langsung membuat celine diam tak berkutik, ia juga bingung harus bagaimana karena ternyata ia masih memiliki rasa cemburu saat mendengar bima sudah punya kekasih.
"celine?" tegur bima.
"eh, sorry sorry. Siapa gue kenal gak?"
"kenapa emangnya?" tanya bima lagi.
"enggak, penasaran aja kan dulu waktu sma lo gak pernah punya pacar," celine menatap bima dengan tatapan kecewa, ia masih menyimpan rapat rapat nama bima di hatinya.
"gracia, lo kenal?"
"gracia? Yang kerja di toko kue seberang sana?" celine benar benar tak percaya jika pacar bima adalah gracia, setaunya gracia merupakan anak bodoh di angkatannya sedangkan bima murid pintar.
"iya gue sering kesini, ini lagi nunggu dia pulang kerja," bima melihat ke arah luar jendela.
"ohh gitu kenapa gak kerja sama lo aja?" tanya celine.
"gak bisa, gue gak mau kalau dia lakuin kesalahan dan bikin bertengkar. Dia bisa cari kerja sendiri," jelas bima.
Celine hanya manggut-manggut melihat bima, matanya kembali memerah karena lagi lagi ia terkejut dengan semua yang ia alami di hari ini. Dari pagi ia membuka matanya sampai sekarang pukul 9 malam tak henti hentinya kejadian kejadian menjengkelkan datang menimpa dirinya secara kompak serempak.
"ngantuk? Matanya merah,"
"ohh enggak, iritasi aja dari tadi gatel matanya kayaknya mau pilek," Celine langsung memalingkan wajahnya.
"cafe ini punya lo?" tanya bima.
"kebetulan iya, lo sering kesini?"
"hampir tiap hari gue kesini jemput dia pulang kerja, dia libur juga gue tetep kesini. Ohh ya agnes pernah bilang katanya ini cafe lo tapi gue gak percaya karena gue tiap hari rajin kesini dan gue gak pernah ketemu lo, sampai hari ini gue baru percaya," bima tersenyum ke arah celin, hal itu membuat jantung celine makin berdetak kencang.
Tuhan rasanya jantungnya mau copot kalau gini teh.
"jadi karena lo udah tau dan udah yakin, lo bakalan berhenti dateng kesini?" tanya celine takut.
"enggak juga, tapi sekarang gue percaya kalau lo pemiliknya. Bukan gue ngeremehin lo, tapi dulu waktu sma lo paling anti sama kopi jadi gue ragu kalau ini punya lo," bima kembali menyesap kopinya.
"darimana lo tau? Kita kan gak deket," tanya celine penasaran.
"dari agnes, oh ya gue balik dulu gracia udah keluar," bima menunjuk ke arah gracia yang sudah berdiri di dekat mobilnya.
"dia gak marah liat lo duduk sama gue? Sorry ya malah jadi bikin masalah buat lo, gue bakalan ngomong sama gracia,"
"enggak juga,"
"gak papa gue takut dia curiga, lagian udah lama gak ketemu padahal cuma kebatesan jalan raya,"
Celine keluar mendahului bima, ia menghampiri gracia yang sedang bermain ponsel.
"gracia," sapa celine
"eh celine lama gak ketemu, gimana kabarnya? Gue denger ini kafe lo ya?"
"iya, gue baik lo sendiri gimana?"
"baik gue kerja di depan, kapan kapan mampir ya. Kemarin kemarin gue kesini sama bima gak pernah ketemu lo,"
"oh iya gue sibuk jadi gak di kafe, oh ya sorry tadi gue ngobrol sama bima tentang wo yang gue sewa,"
"mau nikah? Seriusan? Sama siapa?"
"mau gue batalin karena gak jadi nikah, gue takut lo salah paham jadi gue yang ngomong," melihat bima yang berdiri di sebelahnya.
"iya iya paham lagian udah biasa kok bima ngobrolin wo, itu kan kerjaan dia. Oh ya kenapa di batalin?" tanya gracia penasaran.
"ngerasa gak cocok aja, jadi gue batalin,"
"loh itu kan namanya ujian nikah,"
"ya masa ujiannya liat calon suami gue cemimiw sama orang lain," jawab celine enteng.
Jawaban celine membuat bima dan gracia kaget, mereka berdua langsung bertatapan memberikan kode untuk berpamitan.
"celine gue sama gracia pulang dulu ya, mamanya udah telfon," ucap bima panik.
"lo pada gak mau denger gue nangis nangis dulu?" tanya celine melihat bima dan gracia bergantian.
"lain kali aja ya gue bakalan main, sekarang gue harus pulang. Duluan ya," gracia melambaikan tangannya dan masuk ke dalam mobil bima.
celine melihat mobil bima yang mulai menjauh, ia makin galau.
"eh setan kok bisa lo dapetin bima sih anjrot, gue juga mau bima anjir sialan. Arghhhh bima!!"
ika dan rahmat hanya bisa geleng-geleng kepala, belum selesai dengan devan, celin sudah galau karena bima punya pacar.
Celine masuk dengan kesal, ia langsung duduk di bartender.
"ih kalian pada liat muka gracia gak? Cantik?" tanya celine melihat ika dan rahmat bergantian.
"ya cantik sih mbak tapi masih cantikan mbak celine soalnya mata mbak celin bagus banget,"
"aku juga tau," celine mengibaskan rambutnya sombong.
"kenapa mbak? Mbak celine cemburu?" tanya Rahmat.
"pake nanya lagi, ini loh aku sampai mau meledak. gimana caranya biar bima suka sama aku?" tanya celine menggebu gebu.
"astaga mbak, belum selesai sama mas devan loh ini, jangan nambahin beban mbak. Yang kemarin di selesaiin dulu," ucap ika mengingatkan.
"aduhh tapi kalau yang ini gak keburu gimana?"
"kan udah punya orang lain mbak,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
jenny
kok celine punya sifat seperti itu?
2023-11-18
1