Jati Diri Yulia

Di dalam mobil pribadi Alex, Yulia terdiam sambil memainkan ponselnya. Dengan kecepatan yang stabil, Alex membawa Yulia ke tempat peristirahatan terakhir Diana.

"Ini, kuburan Diana kakakmu" kata Alex singkat

Yulia duduk dekat kuburan Diana, dan membaca tulisan yang ada dibatu nisan berbentuk salib.

..."Aku telah mengakhiri pertandingan ini"...

...Telah berpulang ke rumah Bapa di surga, anak, ibu, serta saudari :...

...Nama : Diana Haruma Jedidiah...

...Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 30 Agustus 1996...

...Keluarga yang Ditinggalkan :...

... Suami : Alexander Prima Hutabarat...

...Anak : Natanael Yitro Hutabarat...

...Ibu : Suryani...

...Bapak : -...

Tak terasa airmata Yulia jatuh bertubi-tubi, sekarang ia dihadapkan oleh realita bahwa kuburan didepan matanya adalah kuburan Diana, kembarannya. Yulia memanjatkan segala kerinduan dan kesedihannya lewat doa, dan berbalik menjauhi kuburan Diana. Alex mengikuti Diana dari belakang tanpa sepatah kata pun.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di dalam mobil, Yulia hanya diam termenenung sambil melihat pemandangan dari balik jendela kaca. Alex fokus mengendarai mobilnya dan tibalah di sebuah Hotel mewah di kawasan Bandung.

"Aku pulang menggunakan taxi online saja bang"

"Aku belum selesai denganmu. Lagian orangtuamu sudah tahu kalau kamu bersamaku dan mereka akhirnya lega kalau kamu mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya" kata Alex menarik tangan Yulia dan memijat tombol lift menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar Alex, Alex memesan beberapa menu makanan untuk makan di kamar bersama Yulia. Yulia merasa tidak nafsu makan karena fikirannya penuh dengan tanda tanya.

"Orangtuaku lega akhirnya karena aku tahu yang sebenarnya? Kenapa bukan mereka yang bicara padaku?"

"Jadi gini Yulia.. 2 tahun yang lalu, aku menemukan identitas dirimu dan orangtuamu tapi tidak dengan alamat rumahmu. Kata orangtuamu itu privacy, maka dari itu kami bertemu disuatu tempat untuk berbicara. Mereka tidak tega untuk jujur padamu, karena mereka sudah menganggap kamu sebagai anaknya".

Yulia tersenyum sinis "aku seperti hidup dalam dunia kebohongan yang kalian rancang, aku lebih menghargai jika mereka jujur padaku".

"Tidak semudah itu Yulia. Mungkin kamu rasa kalau mereka tidak dekat denganmu, tapi cinta orangtua kepada anaknya itu nyata walaupun bukan sedarah. Maka dari itu mereka tidak sampai hati untuk jujur padamu, karena begitu banyak kenangan yang merka lalui bersamamu".

Yulia membuang mukanya dan menuju jendela kamar, menatap senja yang sebentar lagi menyambut malam. Hatinya begitu sakit, tak bisa diuraikan dengan perkataan maupun perbuatan.

"Bang, aku ingin pulang. Aku semakin tertekan ketika mendengar yang sebenarnya terjadi" jawab Yulia tegas.

"Kamu disini dulu saja. Aku takut kamu berbuat hal yang membahayakan dirimu"

"Aku bukan seperti Diana yang gampang menyerah soal kehidupan! Aku hanya ingin sendiri."

Alex menelepon resepsionis lewat telepon kamar "Mbak, saya mau check-in kamar president suite untuk Nona Yulia Harumi, pembayarannya atas nama saya ya mbak" lalu menutup teleponnya.

"Aku tak mau menginap disini. Aku ingin pulang ke rumahku!" teriak Yulia kesal.

Alex langsung memeluk Yulia dan menenangkan Yulia "sudahlah Yulia, nurut deh sama aku. Lagian orangtuamu tahu kok kamu dimana, mereka justru takut kalau kamu pulang, mereka belum siap untuk menghadapi amarahmu".

Yulia hanya terdiam dan mengambil tasnya, membuka pintu hendak pergi, tetapi keburu dicegat Alex "kamarmu di lantai 5 ya, di depan pintu itu ada resepsionis yang siap mengantarmu kesana".

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!