Malam Penuh Gairah

TING TONG!!!

Suara bel kamar yang dihuni oleh Yulia di hotel bintang lima ini. Yulia mengintip dari balik pintu dan mendapati seorang pria berbadan tegap menunggu di depan pintu, lalu membukanya.

"Ada apa pak?" tanya Yulia penasaran.

"Nona diundang Bapak Alex di kamarnya, lantai 16." jawab pria tersebut singkat.

"Bisa tolong sampaikan, kalau bertemunya di Sky Lounge bagaimana?"

"Maaf tidak bisa nona, Bapak sudah menunggu di kamarnya".

Yulia mengangguk dan mengikuti pria tersebut. Dalam hatinya menggerutu, apalagi yang mau dibicarakan Alex selain soal Diana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesampainya di lantai 16, pria yang ternyata adalah asisten Alex memijat bel kamar Alex, dan disambut langsung oleh Alex.

"Silahkan masuk, adik iparku" jawab Alex sumringah.

Yulia masuk ke dalam kamar Alex tipe president suite, dimana jarak antara ruang makan, ruang tv, dan ruang istirahat begitu luas. Yulia duduk di sofa dekat TV.

"Ada apa bang, manggil aku?" tanya Yulia sambil mengambil remote TV dengan seenak jidatnya.

"Yulia, kamu itu ya bertamu di kamar orang yang sopan sedikit dong" kata Alex gemas.

"Oh iya maaf, aku lupa, kita kan baru kenal kemarin ya" jawab Yulia kikuk.

"Aku hanya ingin kamu disini. Sambil mengobati rinduku pada mendiang kakakmu, melihatmu sama seperti melihat Diana".

Yulia tersenyum dan kembali mengambil remote TV, serta mencari chanel yang asik untuk di tonton. Saat Yulia sedang asik menonton, ada nada dering berbunyi dari ponsel Alex.

"Hai mama, apakabar di Melbourne sana?" jawab Alex riang.

Yulia menoleh mendengar percakapan itu, jantungnya berhenti sesaat, dan lebih menegangkan lagi, ketika ia mendengar suara tua renta ibu kandungnya.

"Aku baik-baik saja, Alex. Bagaimana kabar cucuku, Nael?"

"Nael ada di rumah dijaga sama mami aku, ma. Sekarang aku lagi ada perjalanan dinas di ibukota".

Yulia menahan nafas, tak terasa air mata nya jatuh tak karuan. Ternyata ini suara ibu kandungnya, ia ingat pernah mendengar suara ibu kandungnya, tapi dimana?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ia lari ke kamar mandi, dan menumpahkan kesedihannya disana. Mengapa ibu kandungnya rela memisahkan ia dengan Diana? Mengapa di usianya yang ke 27 tahun ia baru tahu tentang jati dirinya. Betapa sakit hatinya, ditusuk-tusuk oleh belasan pisau tajam secara membabi buta.

Ya, perlu diakui, hidup Yulia begitu tercukupi. Ia tinggal dengan orangtua yang lengkap, serta memiliki adik yang kompak. Yulia kuliah di universitas seni ternama di luar negeri, ia mencetak banyak prestasi dibidang seni. Tapi hatinya begitu hampa sejak kecil, karena tidak ada keterikatan batin antara ia dan orangtuanya.

Orangtuanya kerja banting tulang dari pagi ketemu pagi, tak sadar bahwa Yulia dan Rina sudah menjadi wanita dewasa. Begitu banyak moment yang terlewatkan antara anak dan orangtuanya.

Diana memang gadis malang, yang harus luntang-lantung ikut ibunya bekerja. Disiksa, dimarahi karena ibunya depresi. Hidupnya mulai beruntung, ketika ibunya menetap dan bekerja di rumah keluarga besar Alex. Disitulah benih cinta antara Alex dan Diana mulai tumbuh.

Alex rela menunggu Diana menjadi wanita yang matang dan siap untuk menikah. Begitu banyak cinta yang Alex berikan pada Diana, bahkan sampai nyawanya pun pernah hampir hilang untuk menyelamatkan Diana.

Bukan sekali dua kali Diana mencoba bunuh diri, sudah berkali-kali Diana mencoba bunuh diri, dan hampir menyeret nyawa Alex, untungnya Alex dan Diana selamat.

Sayangnya, kali ini Diana berhasil bunuh diri dengan mengenggak obat penenang yang begitu banyak.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Alex mengetok kamar pintu mandi dengan lembut "Yulia, kamu baik-baik saja?".

Tidak ada jawaban dari Yulia. Alex mulai panik, dan mulailah teringat kembali kejadian Diana tempo lalu. Dengan sekuat tenaga, Alex mendobrak pintu kamar mandi, dan mendapati Yulia sedang membanjiri dirinya dengan shower, dalam keadaan masih menggunakan pakaian.

Dengan sigap Alex mematikan kucuran shower dan mengangkat Yulia yang sedang duduk termenung.

"Yulia, sadarlah!" seru Alex sembari membawa Yulia ke kasurnya. Ia membuka pakaian Yulia dan tertegun melihat lekukan tubuh Yulia penuh dengan tato. Tak lama kemudian, ia mengambil bath robe dan menggunakannya ke Yulia.

Yulia hanya duduk saja dan menatap Alex penuh dengan tatapan kosong "tatoku memang banyak bang, sorry sudah meresahkanmu".

Alex menelan ludah sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Sorry sudah membuka pakaianmu, aku takut kamu sakit".

Yulia mengangguk dan tiba-tiba membuka bath robe nya. Alex kaget bukan main dan membalikkan badannya dengan spontan agar tidak melihat Yulia telanjang.

Yulia menghampiri Alex dan memeluknya dari belakang "kalau aku sedang tertekan, aku ingin disetubuhi, kamu merindukan Diana? Ada Diana dalam diriku".

Alex melepaskan pelukan Yulia dan berbalik menghadap Yulia. Tanpa aba-aba, ia langsung mendaratkan bibirnya dan memagut bibir Yulia dengan penuh gairah. Yulia meresponnya dan melingkarkan tangannya ke leher Alex.

Setiap jengkal tubuh Yulia tidak ada yang terlewati, semuanya di kecupi dengan penuh kerinduan.

Betapa nikmat malam ini..

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

eldiian_

eldiian_

Nangis kejer😭

2023-11-18

0

000 1

000 1

Buat saya, ini sih cerita yang harus masuk ke dalam top chart semua platform.

2023-11-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!