Berpisah Untuk Sementara

Pagi hari nya, Yulia bangun sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Disebelahnya ada Alex yang sedang terlelap tidur sambil memperlihatkan bulu dadanya yang sexy.

Tubuh Yulia begitu pegal, mengingat semalam begitu heboh bercinta dengan pria paruh baya disampingnya. Kasurnya ada sedikit noda basah tanda kepuasan Yulia terhadap permainan semalam.

Yulia beranjak dari ranjang Alex dan menuju kamar mandi. Merasakan kucuran air hangat yang begitu memanjakan kulitnya. Tanpa sadar, Alex masuk dan ikut merasakan kucuran air hangat bersama Yulia.

"Baru juga bangun, sudah mau bergulat lagi bang?" tanya Yulia sewot. Yulia merapatkan tubuhnya ke tembok dan Alex mendekati Yulia ingin menciumnya. Jari telunjuk Yulia menghalangi bibir Alex, dan Alex mengambaikan jari telunjuk Yulia. Ia kembali memagut lembut bibir tebal Yulia sembari merapatkan tubuhnya dibawah kucuran air hangat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Bang, hari ini aku check out dan pulang ke Bandung. Terimakasih untuk segalanya" kata Yulia sembari beranjak pergi dari kamar Alex.

Alex mencegat tangan Yulia "ikutlah denganku".

"Aku harus melanjutkan kehidupanku bang, semalam hanyalah pelampiasan kesedihanku dan amarahku, jangan pernah berharap lebih padaku. Hatimu tetap untuk Diana".

Alex melepas cengkraman tangannya dan membiarkan Yulia pergi dari hadapannya.

Apakah tadi malam hanya have fun saja?

Apakah hatinya tetap untuk Diana, atau sudah berubah?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dalam perjalanan menuju Bandung, pikiran Yulia tak bisa tenang. Begitu banyak pertanyaan yang ia siapkan untuk orangtuanya, dan terlebih lagi, hatinya sesak ketika meninggalkan Alex.

Pria yang baru ia temui dua hari yang lalu, telah mengubah hidupnya, membuka jati dirinya dan merasakan sentuhan dan perlakuan yang tak pernah ia dapatkan sebelumnya.

Yulia adalah tipe wanita yang gampang melupakan pria ketika telah bercinta dengannya. Tapi kali ini Yulia terus memikirkan Alex.

Yulia menyadari bahwa Alex melihat gambaran Diana dalam dirinya, bukan pribadi Yulia sendiri. Hal itulah yang membuat Yulia segera meninggalkan Alex.

"Ya kalau suatu saat aku bertemu dengan Alex semoga dalam keadaan kami lupa akan malam itu" gumam Yulia.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di dalam mobil pribadinya Alex, Alex tak henti-hentinya memikirkan Yulia dan Diana.

"perasaanku ini berbeda ketika bersama Diana. Mereka saudari kembar, tetapi memiliki karakter yang begitu berbeda. Diana dengan sikapnya yang tertutup dan malu-malu ketika di ranjang, sedangkan Yulia memiliki sikap yang bebas dan liar ketika di ranjang. Ah sungguh aku tak bisa melupakan kedua hal ini. Sialnya aku harus kembali ke realita!"

Alex mengirim pesan singkat kepada Tony untuk melacak keberadaan Yulia, tak lupa meminta nomor ponsel Yulia agar bisa menghubunginya.

Tak berapa lama, Tony menelepon Alex. "Selamat siang pak, Nona Yulia sudah sampai Bandung dan sedang menuju ke rumahnya, untuk nomor ponselnya saya chat saja ya pak".

"Baik, tolong pantau terus Nona Yulia, sore saya akan ke Bandung, tolong share lokasinya". Kata Alex tegas dan menutup ponselnya.

Dengan perasaan hampa, Alex masuk ke rumah mewahnya, di dalam sana ia disambut oleh ibunya sembari menggendong Nael buah hati Alex dan Diana. Alex menggendong Nael serta menciumnya dan membawanya ke kamar.

Sesampainya di kamar, Alex merebahkan Nael dan berkata "Nak, mama telah tiada. Tapi papa berjanji, papa akan menghadirkan wanita yang sangat mirip dengan mamamu. Nak, maafkan papa, pagi sampai malam banting tulang untuk melupakan mamamu".

Saat sedang bercengkrama dengan Nael yang baru berusia 3 bulan, ada bunyi notifikasi chat dari Tony dan Alex segera membacanya. Tak menunggu lama, Alex langsung menyerahkan Nael kepada ibunya dan langsung tancap gas menuju Bandung.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Yulia baru saja sampai rumahnya dan langsung menuju kamarnya. Ia segera melepaskan pakaiannya dan memanjakan diri dibawah kucuran shower. Begitu lelah tubuhnya setelah melewati perjalanan panjang menuju Bandung. Saat ia sedang menggosok tubuhnya, ia menemukan tanda merah dikulit bagian dadanya dan kembali teringat percintaannya semalam. Teringat ketika Alex menyetubuhinya, membisikkan nafasnya yang berat dikuping Yulia, jarinya yang panjang serta kulit tangannya yang kasar meraba setiap jengkal tubuhnya. Diusia yang sudah hampir 50 tahun, kejantanan Alex tidak perlu diragukan lagi. Bahkan Yulia merasa ketagihan ini terus bercinta dengan Alex.

Yulia tak kuat menahan nafsunya, dibawah kucuran air hangat itu, ia memuaskan dirinya sendiri. Setiap jengkal tubuhnya ia raba seperti Alex meraba tubuhnya.

Saat sedang asyik memuaskan dirinya, ponselnya berdering. Ia meghiraukan ponselnya dan lanjut memainkan jarinya.

Setelah selesai mandi, ia membuka ponselnya dan mendapati puluhan misscall dari nomor yang tidak ia kenali. Ia mengabaikannya dan bersiap untuk bertemu kawannya.

Tak lama, ponselnya berdering dan ia mengangkatnya "halo".

"Halo, Yulia" kata suara pria diseberang sana.

Yulia terbelalak dan menahan nafasnya, ia mengenali suara itu, suara Alex.

"Abang tahu nomorku dari siapa?" tanya Yulia ketus.

"Segera kamu keluar dari kamar, aku di ruang tamu bersama ibu bapakmu" kata Alex tegas.

"Lah ngapain juga kamu disini, ini kan rumahku!" kata Yulia ngeyel.

"Mau kamu yang turun ke ruang tamu, atau aku ke kamarmu?" jawab Alex tengil.

Dengan kesal Yulia menutup teleponnya dan menuju ruang tamu.

Di ruang tamu sudah ada Alex, papa, dan mama nya Yulia. "Om, tante, saya ajak jalan Yulia ya, terimakasih untuk kepercayaannya". Jawab Alex riang

Yulia masih menggerutu sembari pamitan kepada orangtuanya dan mengikuti Alex menuju ke mobilnya.

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!