Drama Seno Dan Rana

Selamat! membaca 🤗

🍁🍁

"Hampir sama, tapi yang ini hanya menyerang bagi orang-orang yang sedang gila cinta saja."Sahut Dika.

"Bagaimana dengan orang yang selalu gagal dalam cinta sepertimu, apa tidak akan ketempelan setan budeg?"

PLAK!

Dengan sangat kuat, Dika memukul lengan Adam.

"Kenapa kamu memukulku?"

"Tidak sengaja,"sahut Dika asal.

**

1 menit.

5 menit.

15 menit.

Hingga melampaui batas waktu yang Dika berikan, Seno belum juga menyelesaikan Drama perpisahannya. Membuat yang menunggu dan menyaksikan pertunjukan itu kesal sendiri.

"Dika, apa Pak Seno masih lama? Bukankah semua adegan sudah di perankan, apa masih ada yang kurang?"tanya Adam yang sudah mulai Kesal namun lelaki ini tidak berni jujur.

"Belum, masih ada 99 adegan lagi."

"Kalau begitu, apa boleh aku mandi, makan dan menonton bola dulu. Sambil menunggu Pak Seno selesai berpamitan pada istrinya?"

Dika melirik Adam, dan dia bangkit dari duduknya. Bokongnya sudah terasa kaku, karena lama menunggu bahkan dia sudah menghabiskan 3 gelas Es Teh dingin namun saat masuk ke tenggorokan Es Teh itu berubah menjadi panas.

"Jika kita menunggu sampai dia selesai. Kita merdeka menyelamatkan Dunia dari serangan Alien, kita sukses memindahkan gunung Fuzi ke depan Rumah ini. Kita berhasil menguras Danau Toba. Mereka tidak akan pernah selesai dengan Drama perpisahan ini."

Adam sampai takjub mendengar ucapan Dika.

"Astaga! Dika, kau sungguh sangat puitis sekali."Kagum Adam sambil bertepuk tangan,"Kalau begitu, apa kamu punya cara untuk segera menghentikan Drama yang panjang ini?"

"Tentu saja, kamu tunggu di sini."

Adam langsung mengangguk semangat. Dalam hatinya berkata.

"Akhirnya! Ada yang menyudahi ini. Sungguh sebenarnya aku tidak tahan melihat keromantisan Pak Seno dan Bu Rana. Keromantisan yang membuatku kesal karena tidak bisa merasakan hal seperti ini. Aku ingin sekali memukul pak Seno yang sangat tidak peka pada bawahannya yang Jomblo Kramat ini. Tapi aku tidak berani untuk melakukan itu. Tapi ada Dika. Sepertinya dia akan melakukan dan menuangkan kekesalan hatiku ini."

*

"Seno, masih butuh berapa ratus jam lagi?"tanya Dika dengan nada dan gaya layaknya atasan yang sedang menegur bawahannya.

"Mas, ayo berangkat! kasihan Dika dan Adam sejak tadi sudah menunggu."Ujar Rana yang merasa kasian dan tidak enak pada rekan sekaligus teman suaminya itu.

"Sebentar lagi sayang, aku masih Belum selesai menghirup aroma tubuhmu. Kamu tau kan selama satu hari kita tidak bertemu, jadi aku harus punya Stok aroma tubuhmu ini agar aku bisa tidur nyenyak. Tapi, sepertinya aku tidak akan bisa tidur nyenyak jika tidak sambil memelukmu."Rengek Seno yang masih bergelayut dan menciumi pundak Rana.

"Batu belah! Batu betakup! Tolong telan lah saya, Tolong hilang Saya dari sini. Karena saya sudah tidak bisa sabar dan menahan diri melihat Mereka yang ada di hadapan saya. Oooh.... batu betakup, jangan telan saya karena saya belum menikah. Telan saja teman Laknat saya ini." Jeritan hati Dika.

"Seno, kamu pergi hanya untuk satu hari. Bukan untuk satu abad."Kesal Dika.

"Dika, apa kau tau? Satu hari bagai satu tahun bagiku. Aaah.. Kau mengganggu saja, aku jadi lupa sampai mana tadi."

"Lihatlah! Sekarang kata-katanya seperti ABG alay!"

"Mas, tidak boleh seperti ini. Ayolah cepat berangkat, aku aku antar sampai depan ya."Rana masih terus membujuk Seno.

Seno menggeleng, bahkan kini dia semakin merengkuh Rana. Persis seperti anak yang ingin ikut Mak-nya saat ingin pergi ke pasar.

"Sabar Dika. Bersabarlah! Tahan emosi mu." Batin Dika.

"Dika, maafkan Mas Seno. Mungkin ini bawaan Bayi. Aku akan membujuk Mas Seno. Tolong tunggu sebentar lagi."Pinta Rana.

"Aku mengerti, tapi sepertinya ini bukan gejala bawaan Bayi. Tapi Memeng suamimu ini sedikit tidak Pas!"

"Apa maksudmu sedikit tidak Pas!"Seno langsung melototi Dika.

"Maksudku, sedikit tidak Pas waktunya. Baiklah! Lanjutkan, aku akan memberikan waktu 10 menit lagi. Jika di waktu itu kamu belum juga selesai. Aku akan meninggalkanmu, menyusul rekan-rekan yang lainnya."Uang Dika.

"Jadi yang lainnya sudah berangkat?"tanya Seno.

"Tentu saja, jika mereka menunggumu tubuh mereka keburu menjadi Malin Kundang."Sahut Dika dengan kesal.

"Baiklah! 10 menit lagi, aku akan berangkat."

"Janji!"Ucap Dika.

Seno Mengangguk.

"Baiklah, di waktu 10 menit ini aku tidak akan mengganggumu lagi. Aku akan menunggu di mobil."

Dika bergegas keluar.

🍁🍁

Di tempat lain. Dua orang yang berpapasan dengan Diam semalam, kini mencari Mawar di Restoran tempatnya bekerja. Sepertinya Mawar benar-benar menghilang tanpa jejak.

Dua orang itu bertemu langsung dengan Rega untuk menanyakan keberadaan Mawar, namun seperti apa yang kita ketahui bahwa Rega pun tengah mencari gadis itu.

"Ingat! jika sampai lo menutupi dan menyembunyikan keberadaan gadis itu, gue tidak akan segan-segan untuk mengacak-ngacak restoran ini."Ancam salah satu dari Preman.

Bersambung..

🍁🍁🍁

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Mohon dukungannya 🤗

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini 🙏

Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

AFM

AFM

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-11-22

0

Wahyu Ningsih Aiug

Wahyu Ningsih Aiug

sampe sakit perutku ketawa 🤣🤣🤣

2023-12-20

2

Eva Karmita

Eva Karmita

sabar paman Dika jangan emosi nnti akan tiba saatnya penyakit itu menghampiri kamu dan saat itu baru kamu sadar tentang apa yang mas Sensen rasakan 🥰😍🤭🙈 dan ini berlaku juga untuk Adam 😁😁🥰

2023-11-15

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!