Menyambut Kedatangan Calon Menantu

Selamat! Mambaca 🤗

🍁🍁🍁

"Apa mau aku suapi?"tanya Seno kembali menawarkan perhatian kepada istrinya.

"Tidak, Mas. Terima kasih, aku bisa sendiri."

"Baiklah!"Seno masih menunggu dengan harap-harap cemas apa reaksi istrinya setelah mencoba bubur kacang hijau, perdananya.

Sruuup... Terdengar suara Rana yang sedang menyeruput kuah dari bubur, dan itu sangat terdengar merdu di telinga Seno.

"Kenapa kamu senyum-senyum seperti itu Mas? Apa aku terlihat anah?"tanya Rana karena Seno tidak mengalihkan pandangannya sedetikpun dari dirinya.

"Kamu cantik, sangat cantik."

Rana mengulas senyum malu dengan wajah yang merah seperti buah naga. Meskipun mereka bukan pasangan pengantin baru, tapi tetap saja Rana akan merasa malu dan berbunga-bunga ketika Seno menggombal.

"Bagaimana sayang, apa buburnya enak?"tanya Seno dengan wajah penuh harap.

Rana mengaguk.

"Enak Mas, aku suka."

Seno tersenyum bangga dan bahagia, karena lagi-lagi sang istri memuji masakannya. Entah itu benar enak atau tidak yang penting Seno senang.

"Habiskan lah, kamu harus banyak makan."

"Iya, Mas."

"Oya, sayang. Besok siang aku dan Tim akan pergi ke kota XXX ada pertemuan di sana. Mungkin aku akan kembali lusa dan aku akan meminta Ibu untuk menemani mu di sini selama aku pergi,"kata Seno dengan wajah yang sedih. Karena dia akan meninggalkan istri satu hari.

"Iya Mas, tidak apa-apa. Pergilah karena itu sudah menjadi tugasmu, aku akan baik-baik saja di sini."

Seno mengangguk, dia takut kalau harus meninggalkan istrinya di waktu yang lama. Dia takut jika dirinya tidak kuat menahan rindu.

Namun sebagai petugas SAR yang memang sangat dibutuhkan banyak orang, Seno harus tetap bertanggung jawab dengan sumpahnya di sana. Besok siang dia akan berangkat bersama Tim.

🍁🍁

Kembali pada Dika. Lelaki ini sudah sampai di Kos-kosannya Mawar, namun dia tidak mendapati Mawar di sana.

"Apa saya boleh tahu Mawar pergi ke mana?"tanya Dika pada ibu kost di sana.

"Saya tidak tahu persisnya ke mana.Tapi Nak Mawar bilang, dia ingin membeli sesuatu di Minimarket depan jalan sana. Tapi sudah hampir 2 jam Nak Mawar belum kembali, mungkin saja dia mampir ke tempat lain."

"Dua jam, apa butuh waktu selama itu untuk membeli sesuatu di minimarket. Tapi aku rasa itu wajar kan karena Ibu saja bisa membutuhkan waktu lebih dari tiga jam Jika berbelanja."

"Apa Mas-nya mau menunggu?"

"Tidak, saya susul saja ke sana. Sebelumnya terima kasih."Kata Dika dengan menganggukkan kepalanya.

**

Dika kembali keluar Gang. Dan langsung menuju Minimarket yang disebutkan ibu kost tadi, namun sesampainya di sana Dika tidak menemukan Mawar. Lalu pergi kemana dia?

"Apa mungkin dia pulang ke Apartemen, atau ke rumah Tante Vera,"pikir Dika.

Dika mencoba menghubungi Mawar lewat ponselnya namun nomor Gadis itu tidak aktif.

"Baiklah, aku akan mencoba menghubungi Apartemen saja."

Saat Dika sedang mengotak-atik ponselnya mencari nomor pengurus Apartemen, secara tidak sengaja dia berpapasan dengan dua orang pria yang mengenakan jaket kulit hitam dengan perawakan besar dan sangar. Tapi bukan tentang baju dan perawakan tubuh Pria itu yang menjadi masalah dan menarik perhatian Dika, tapi Dika mendengar sekilas percakapan kedua pria itu yang sedang membicarakan Mawar.

"Sudah gue bilang, datangi gadis itu sore hari. Jika kita datang sore tadi, pasti kita akan bertemu dengannya."

"Sepertinya Mawar sengaja menghindari kita."

Itulah percakapan singkat yang Dika dengar dari kedua pria itu yang sontak saja membuat Dika terkejut sekaligus penasaran.

Apakah Mawar yang disebut pria itu adalah Mawar yang sama dengan yang dikenal Dika? atau Mawar-mawar lainnya?

Entahlah, Dika pun belum bisa memastikan itu. Tapi saat Dika mengingat dari mana arah kedua pria tadi muncul yang ternyata keluar dari gang yang sebelumnya Dika masuk, membuat Dika sedikit meyakini jika Mawar yang dua pria sebut tadi adalah Mawar yang dia kenal. Tapi, siapa dua pria itu? ada hubungan apa mereka dengan Mawar?

Melihat dari penampilan pria tadi yang seperti seorang preman membuat Dika tidak percaya jika mereka memiliki hubungan dengan Mawar, gadis yang terlihat lugu dan cupu.

Tapi, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini kan! Buktinya Rega. Pikir Dika.

Namun Dika masih ingin berpikir positif, dengan tidak berburuk sangka pada Mawar atau siapapun, dia memutuskan untuk masuk kedalam mobilnya lalu menghubungi pengurus Apartemen untuk menayangkan apakah Olivia sudah kembali ke Apartemennya.

🍁🍁

Tin! Tin!

"Aah, itu suara mobil adikmu, akhirnya dia datang juga,"kata Ana dengan senang. Lalu dia berdiri menatap cermin untuk memastikan penampilannya sudah cocok untuk menyambut calon menantu yang ingin makan malam bersama keluarganya.

"Ayah. Lihat itu, dasi Ayah miring, bagaimana bisa menyambut menantu dengan dasi yang tidak konsisten seperti ini."Ana langsung mendekati suaminya dan merapihkan dasi yang menurutnya tidak konsisten itu.

"Padahal Ayah sudah mengukurnya dengan penggaris agar posisi nya pas. Tapi kenapa masih bisa miring."Keluh Tino.

"Ini karena Ayah terburu-buru, ibu akan kembali mengukurnya."Timpa Ana.

Bastian. Kakak laki-laki Dika, hanya bisa memijat keningnya saat melihat kelakuan kedua orang tuanya.

"Untung saja hanya Dika yang mewarisi kelakuan Ibu dan Ayah, setidaknya masih ada satu anggota keluarga yang lurus jika aku tidak di beri warisan kelakuan ini."Gumam Bastian.

"Ayolah, kita sambut calon menantu di keluarga ini, aku juga sudah sangat tidak sabar ingin melihat wanita khilaf mana yang bersedia menjadi kekasih Dika."Kata Bastian dengan berdiri tegak, siap untuk menyambut adiknya.

"Bastian, jangan bicara sembarangan. Adikmu itu sama sepertimu tampan dan menawan, sudah pasti akan banyak wanita yang menyukainya."Sahut Ana.

"Iya Bu, aku hanya Bercanda. Yasudah ayo kita keluar."Ajak Bastian.

Bastian langsung menggandeng lengan kanan Ana dan Tino menggandeng lengan kiri wanita itu. Mereka bertiga berjalan serentak dan rapi dan dramatis, seperti seorang Ratu dengan Raja dan Pangeran di kanan dan kirinya.

Sementara di luar, Dika baru saja memarkirkan mobilnya. Dengan wajah yang lesu dan tidak bersemangat, Dika berjalan ingin masuk kedalam rumah. Namun saat kakinya baru menginjak teras rumah. Dika mendengar musik yang bisa di putar di kerajaan saat menyambut kedatangan Pangeran mahkota, dan Musik itu bersumber dari dalam rumah yang masih tertutup itu.

"Kenapa ada musik seperti ini? Apa Ibu dan Ayah sedang menonton film, Barbie And The Magic Of Pegasus?"

Bersambung..

🍁🍁🍁

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Mohon dukungannya 🤗

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini 🙏

Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️

jangan lupa tap ❤️ 👍🏻 Vote dan ulasan ⭐ 5 nya. Ya 🥹🥹

Terpopuler

Comments

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

kasihan bgt yg di tunggu sama ayah dan ibu nya Dika gak datang.😂😂😂

2023-11-21

1

Eva Karmita

Eva Karmita

ya ampun kasihan yang di tunggu" ngak ada 🤣🤣🤣🤣

2023-11-12

2

Mego Me

Mego Me

bersemangat sekali ayah ibu Dika 😂

2023-11-10

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!