Bab 5 Mimpi Alana

Dia siapa?" bisik Reyna seraya melirik kearah Albert dengan wajah Merona

Alana tak kuasa menahan tawa nya. Dia sangat tau betul sifat sahabat nya itu, dimana ada pria tampan pasti ada dia.

"Dia Kakak ku,"

"Sejak kapan kau punya Kakak?" tanya Reyna heran

"Dia anak Bibi Mary," lirihnya

"Oh,Tampan juga ya," bisik Reyna membuat Alana tertawa

Mereka pun sampai dirumah Alana. Obrolan mereka berlangsung sangat lama hingga larut malam. 

"Jika dulu aku mendengarkan ucapan mu mungkin Peter masih hidup sampai sekarang," ucap Reyna dengan lemas. Alana segara memeluk sahabatnya itu sambil mengelus punggungnya dengan lembut

"Masa lalu biarlah berlalu, itu semua sudah takdir Reyna kau tidak boleh menyalahkan dirimu sendiri!"

Setelah kejadian pahit yang menimpa dirinya. Reyna selalu dihantui rasa bersalah atas kematian Peter, dia selalu mengalami mimpi buruk hingga akhirnya orang tua nya memutuskan untuk membawa Reyna pergi dari desa ini menuju ke Kota.

"Apa aku boleh tau, apa yang sebenarnya terjadi pada kalian?" tanya Pria yang sedari tadi hanya mendengarkan

Alana menoleh, dia sedikit ragu dan takut untuk mengatakan yang sebenarnya tetapi, dirinya juga tidak ingin terus menerus merahasiakan kejadian yang sebenarnya pada Kakak nya sendiri

Albert menghela nafas sambil menatap kearah luar. Ia terdiam cukup lama usai mendengar keseluruhan cerita mereka

"Jadi, apa kalian benar-benar melihat sosok Makhluk itu dengan jelas?" tanya Albert memastikan. Dia seperti kurang percaya dengan adanya makhluk seperti itu

"Tentu saja kami melihatnya! Kamu berada disana dan melihat bagiamana sosok Mahkluk itu memakan teman kami dengan ganas!" sentak Reyna dengan emosi

Albert bergeming dalam diamnya

"Ah sudahlah Kakakku itu berasal dari Kota yang jelas dia tidak akan percaya dengan adanya Makhluk itu, kita tidak bisa memaksa seseorang untuk percaya Reyna," ucap Alana menenangkan suasana

"Maafkan aku,"

"Iya aku mengerti perasaan mu," balas Pria itu dengan tersenyum hangat

Hari semakin gelap Reyna pun pamit untuk pulang sedangkan Albert dia masih betah berada disini. Dia tidak berani meninggalkan Alana sendirian jadi dia memutuskan untuk menginap

"Aku akan berjaga di luar, kau tidur saja!" ucap Albert

Albert menawarkan diri untuk tinggal semalaman dirumah Alana dan dia akan tetap berada diluar untuk menjaga gadis itu

"Baiklah jika kau butuh sesuatu katakan saja kak," balasnya dengan senyuman

Dengan langkah cepat gadis itu memasuki kamarnya lalu segera membaringkan tubuhnya diatas kasur yang sangat empuk.Tidak butuh waktu lama dirinya sudah berada dalam mimpi yang indah, gadis itu terlihat tertidur pulas diantara tumpukan bulu yang halus.

Albert mendatangi kamar Alana. Dia menatap Hangat kearahnya sambil tersenyum

"Jika kau bukan Adikku sudah pasti aku akan menikahi mu dan membawa mu pergi dari sini," lirih nya sambil mengelus pipi gadis itu

Pandangan Albert beralih pada

Kotak kecil kecil diujung sana.

"Kenapa banyak sekali kertas,"lirihnya

Dia membaca satu persatu tulisan yang berada di kertas itu.

•••••

..."Sepertinya malam ini kamu datang lagi,tapi kenapa aku tidak bisa melihat wajah mu? kenapa hanya suaramu...

..."Sepertinya kau selalu mendatangiku ya,? Apa kita saling kenal?...

...Tapi suaramu sangat indah aku sangat penasaran dengan sosok mu apakah kita bisa bertemu suatu hari nanti...

..."Untuk saat ini aku memang sudah terbiasa dengan suaramu bahkan sejak kecil aku selau mendengar suaramu. Aku pikir itu adalah Ayahku yang sedang mengerjai  ku...

..."Aku harap kita akan segera bertemu...

•••••••

Mata Albert terbelalak terkejut usai membaca lembaran demi lembaran Kertas yang ia temukan.

Dia menatap kearah Alana dengan lekat

"Apa yang sebenarnya terjadi pada nya, siapa sebenarnya dia?" lirihnya dengan cemas

Albert segera menata kembali Surat-surat itu dan memasuknya kedalam ke peti. Dia segera pergi dari sini. Dirinya meninggalkan Alana seroang diri untuk segera menemui seseorang, pikiran nya sangat kacau untuk saat ini

"Alana bangunlah,"

"Kau siapa," balasnya dengan mata yang masih terpejam

"Apa kau tidak ingat! Aku adalah pria yang selalu datang di mimpimu," ucap nya membuat gadis itu membuka matanya dengan lebar

"Benarkah lalu kau dimana? Kenapa disini sangat gelap sekali aku merasa pengap,"

Keadaan kali ini memang sangat gelap tidak ada satu cahaya pun yang menerangi tempat itu

"Aku akan segara datang menemui mu didunia nyata tapi, saat ini aku sangat sedih,"

"Sedih kenapa?" Alana terlihat bingung mencari sumber suara itu apalagi dalam keadaan gelap gulita seperti ini

"Ini adalah hari terkahir ku datang ke mimpi mu,"

"Kenapa begitu," ucap Alana sedih

"Kau akan segera tau," balasnya

"Tapi, kau akan pergi kemana?"

Pria itu memegang dagu Alana dengan lembut lalu mengelus kedua pipi nya sambil berkata

"Kita akan segera bertemu aku harap kau akan setia menungguku,"

"Kk_kau menyentuhku, k_kau nyata," teriak Alana dengan bibir gemetar

Pria itu tertawa dengan gemas

"Ya aku menyentuhmu,"

Wajah Alana bersemu merah untung saja keadaan tempat ini sangat gelap jadi, Alana tidak akan malu

"Wajah mu merona,"

"Kk_kenapa kau bisa melihat ku bukankan disini gelap," teriak Alana dengan Menutupi wajah nya

"Walaupun gelap aku tetap bisa melihat wajah cantik mu,"

"Benarkah? Tapi kenapa aku tidak bisa?"

"Kau tidak perlu tau,"

Alana mengerutkan bibirnya dengan kesal

"Apa kau tidak mau menampakan wajahmu sedikit saja untuk ku," pinta Alana setelah terdiam cukup lama

"Tidak," balas Pria itu cepat

"Sedikit saja," Alana memohon dengan muka yang memelas

"Hm, baiklah aku akan memperlihatkan kedua mata ku saja,"

Alana mengangguk senang

Untuk pertama kalinya gadis itu melihat dengan jelas mata dari sosok yang sering memanggilnya di mimpi

Mata yang sangat indah dengan Bulu mata yang lentik.

"Bola mata mu sangat indah," ungkap gadis itu

Pria itu tertawa

"Mata mu jauh lebih indah dariku,"

"Alana Aku ada satu pertanyaan untuk mu,"

"Apa?"

"Apakah kau sudah siap untuk bertemu denganku?"

"ya, Aku sangat siap memangnya kenapa?"

"Tidak ada apa-apa, aku hanya takut jika kau tau kebenaran nya," 

"Kebenaran apa?" tanya gadis itu dengan bingung

"Kau akan segera tau tapi, yang pasti kau jangan terkejut jika sudah mengetahui semua nya,"

Pria itu mengelus pucuk rambut Alana dengan lembut

"Baiklah sekarang Bangunlah dari mimpi mu, aku akan segera pergi jangan, sampai kau berada disini sendirian!" perintah nya

Alana tersenyum lalu memejamkan kedua mata nya

Sayup-sayup dia merasa mendengar seperti ada yang memanggil namanya berulang kali.

Gadis itu terperanjat terkejut kala melihat ada sosok wanita tengah berdiri di hadapannya dengan ekspresi kesal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!