Pintu ruangan meeting terbuka, terlihat seorang pria yang penuh Kharisma dan menakutkan masuk ke dalam ruangan meeting, diikuti beberapa orang pria, yang merupakan notasi, dan tangan kanan Dirga, Manager hotel, yang tahu dari awal tentang hotel yang akan ditutup, semakin ketakutan, apalagi dia sudah mendengar dari pemilik hotel jika pemilik kamar presiden suite, adalah orang yang sangat berpengaruh.
"Selamat siang." ucap pria yang merupakan notaris. " Selamat siang." sahut semua karyawan hotel yang memiliki posisi penting di hotel luxery.
" Mulai hari ini, Hotel luxery diambil ahli oleh Tuan Lewis" ujar pria itu. semua yang ada di ruangan itu menatap ke arah pria yang duduk di kursi kebesaran pemilik Hotel.
" Maksudnya apa pak?" tanya seseorang pria.
" Hotel ini Seharusnya ditutup tapi Tuan Lewis memilih untuk mengambil ahli hotel ini dengan arti hotel ini telah menjadi milik Tuan Lewis." jelas jems.
terlihat kebisingan Di ruang itu dan membuat Dirga marah dia mengeprak meja. " Jika ada yang keberatan Silahkan keluar dari hotel ini saya tidak mau memperkerjakan karyawan yang tidak becus." serunya marah.
Semua karyawan kembali diam tapi menengger memberanikan diri untuk bertanya.
" Bagaimana dengan gaji kami." tanyanya
" tidak ada perubahan gaji kalian tetap seperti dulu hanya saja manajemen hotel ini akan diubah." jelaskan jems.
" Bagaimana dengan karyawan saya Ariana tanya meneger lagi, Dirga menoleh ke arah Jems dia membutuhkan penjelasan dari asistennya. " siapa Ariana." tanya Jems yang tidak tahu siapa perempuan itu.
" Wanita yang Bapak bawa tadi." jelas meneger itu. " dia sudah dipecah " seru Dirga dan beranjak dari ruangan itu.
Saat ini Ariana Tengah mencari cara agar bisa kabur dari tempat ini sejak tadi ia berusaha untuk melepaskan tali yang mengikat tangannya, karena kursi yang diduduki Ariana adalah kursi yang berjenis besi sehingga memudahkannya untuk menggesek tali tersebut. tali itu hampir saja putus setelah beberapa menit kini tali yang mengikat tangan Ariana terlepas ia buru-buru untuk melepaskan ikatan di kakinya.
" aku harus kabur aku tidak mau mati konyol di tempat terkutuk ini." gerutu Ariana. Saat ikatan di kakinya sudah terlepas Ariana langsung menuju pintu ruang tersebut Iya mengintip terlebih dahulu, lebih dari dua lakilaki berbadan besar, tema menggoda. membuat hari. anak-menembuskan Hal. karena tak bisa kabur. melalui pintu. ia melihat sekeliling, terlihat celah matahari yang menembus dinding. ia buruburu menghampiri celah tersebut yang ditutup dengan karung beras dengan cepat ia mengangkut karung itu untuk dipindahkan, setelah terangkat Semua terlihat jendela yang terbuat dari kayu, Ariana langsung membuka jendela itu dengan sangat hati-hati agar tidak terdengar suara sedikitpun.
" akhirnya aku tidak mati konyol di tempat seperti ini semoga saja aku tidak bertemu lagi dengan pria sombong itu." guman Ariana.dengan semangat ia melompat dari jendela tersebut hingga membuat ia terjatuh dengan cepat ia langsung berdiri sebelum ada seseorang yang melihatnya Ia berlari sedikit pincang karena kakinya sedikit terkilir ia langsung berlari ke arah jalan raya setelah Ariana berhasil kabur.
Pengawal yang bertugas menjaga Ariana menerima panggilan telepon dari bosnya dengan cepat ia langsung mengangkat nya.
" apa perempuan itu masih di tempat nya." tanya seseorang melalui sambungan telepon. " sebentar Bos saya akan mengeceknya." ucap pria tersebut, pria itu langsung menuju ruangan di mana Ariana ditahan dan diikuti oleh rekannya, saat pintu terbuka, mereka megeblakkan mata, karena kursi yang diduduki Aryana kosong. mereka menatap sekeliling, terlihat Karung yang berserakan, dan jendela yang terbuka. mereka berlari ke arah tersebut. sudah dipastikan Ariana berhasil kabur melalui jendela. Jems yang sejak tadi menunggu jawaban dari mereka yang sama sekali belum memberi jawaban.
" Bos perempuan itu sudah melarikan diri melalui jendela." ujar pria tersebut.
" Apaaa " Seru jelas yang membuat kedua pengawal tersebut ketakutan. " Bagaimana bisa kabur? Apa kalian tidak mendengar suaranya." ucap jems begitu marah.
" Maaf Bos, kami akan mencarinya." ucap pengawal itu. " Cari sampai dapat, jika tidak, kalian akan menanggung hukuman tersebut." jems langsung mengakhiri panggilan tersebut.
Pengawal tersebut langsung berlari ke arah luar untuk mencari keberadaan Ariana mereka menaiki mobil menyusuri jalan-jalan yang mereka lalui tadi. saat ini, Ariana sudah berlalu begitu jauh Ariana memberhentikan mobil yang lewat, di depannya. ada beberapa mobil yang tidak mau memberi tumpangan kepadanya. melihat penampilan Ariana yang masih menggunakan seragam Hotel, serta make-up yang sudah tak karuan. Ariana takkan putus asa, Ia terus memberhentikan mobil yang lewat di depannya, dan sebuah mobil putih berhenti, dia berlari ke arah samping mobil tersebut, Namun bukan nasib Ariana untuk kabur, karena mobil yang berhenti di hadapannya adalah mobil pengawal yang menyekapnya tadi, salah satu pengawal langsung turun dari mobil. Saat Ariana hendak berlari namun belum sempat ia melangkahkan kakinya tangannya langsung ditarik oleh pengawal tersebut.
" Mau kabur ke mana kamu." ucap pria tersebut ia menarik tangan Ariana membuat Ariana meringis kesakitan. "ampun Pak tolong lepaskan saya " ucap Ariana yang sudah berkaca-kaca.
" semudah itu kamu bilang saya hampir dibunuh oleh Bos saya karena kamu kabur Sekarang kamu minta kepada saya untuk Melepaskanmu " ucap pengawal itu sambil tertawa mengejek.
" Saya Mohon tuan saya masih mau hidup" ujar Ariana yang mengatupkan kedua tangannya.
" Tidak akan, sekarang kamu masuk " ucap pria itu sambil menarik tangan Ariana untuk masuk namun Ariana memberontak dengan kuat ia menendang selangkang pria tersebut hingga pria tersebut meringis kesakitan sambil berjongkok melihat pria tersebut sudah meringis kesakitan Ariana berbalik untuk berlari, namun, baru satu langkah, Ariana berlari, kakinya sudah ditarik oleh pria tersebut, membuatnya jatuh, dan dagunya mengenai aspal hingga mengeluarkan darah. pria yang sejak tadi berada di dalam mobil, segera keluar.
" Cepat angkat perempuan ini Dan bawa masuk sebelum ia kabur lagi " ucap pria yang memegang kaki Ariana dengan cepat pria tersebut langsung mengangkat Ariana dan membawanya masuk ke dalam mobil.
"Pak, saya mohon, lepaskan saya. saya berjanji tidak akan berurusan dengan Tuhan Lewis lagi " ujar Ariana yang memohon untuk dilepaskan sambil menangis. " Jika kamu berbicara lagi, akan saya pastikan, peluru ini akan menembus kepalamu. " ucap pria tersebut sambil menodong pistol ke arah kepala Ariana. yang membuat Ariana diam seketika.
# Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments